Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang
digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi
bahan tersebut.Ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi semakin
berkembang. Seiring dengan perkembangan tersebut, masyarakat pun semakin
sadar akan pentingnya faktor estetika.

Ilmu kedokteran gigi tidak dapat dipisahkan dari material yang dipakai untuk
perawatan. Departemen ilmu material dan teknologi kedokteran gigi
mengembangkan material kedokteran gigi yang berorientasi.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja alat- alat di kedokteran gigi ?
 Apakah fungsi dari masing-masing alat

1.3 Tujuan Makalah


 Untuk mengetahui alat-alat kedokteran gigi
 Untuk membedakan masing- masing fungsi dari alat kedokteran gigi
 Agar dapat mendeskripsikan dari masing- masing alat

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Periodonti

A. Pengertian

Alat yang digunakan dalam bidang Periodonsia terdiri atas beberapa jenis
dengan tujuan penggunaan yang berbeda satu dengan lainnya. Ada juga jenis alat
yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Bagi pemula, banyaknya jenis
alat periodontal yang dapat digunakan untuk tujuan yang sama tentunya akan
membingungkan. Pengenalan alat periodontal sangat diperlukan dalam memilih
alat yang sesuai dengan prosedur yang hendak dilakukan dan kebiasaan atau cara
kerja klinisi yang menggunakannya. Dengan pengalaman, seorang klinisi dapat
memilih set alat dalam jumlah minimal tetapi telah cukup memenuhi kebutuhan.

B. Macam-macam alat periodonti

1. Prob periodontal.- Prob periodontal (periodontal probe) adalah alat yang


digunakan untuk melokalisir, mengukur, dan menandai saku, serta untuk
memperkirakan konfigurasi saku pada setiap sisi gigi.

2
Bentuk umum prob periodontal adalah seperti batang yang mengecil ke
arah ujung, mempunyai kalibrasi dalam milimeter, dengan ujung yang
membulat dan tumpul. Prob yang baik adalah yang tipis dengan leher
membentuk sudut sehingga mudah diselipkan ke dalam saku. Berbagai
disain prob telah diproduksi dan dipasarkan. Penampang melintangnya
bervariasi: pipih, bujur telur (oval) atau bundar, dan kalibrasinya pun
bervariasi.

2. Eksplorer.- Eksplorer (explorer) atau sonde adalah alat untuk melokaliser


deposit pada permukaan akar gigi dan karies di daerah subgingival, dan
memeriksa kehalusan permukaan akar gigi setelah penyerutan akar, cacat
anatomis pada permukaan gigi, dan tepi restorasi.

3
3. Pinset (Dental pinset)
Alat untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cutton roll, cotton pellet, mata
bur gigi

4. Kaca Mulut
Alat yang tangkainya dari logam diujungnya terdapat kaca berbentuk
bulat.
Fungsinya :
 Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat dengan mata

4
 Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan
pipi, lidah dan bibir
 Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi
 Melihat hasilpreparasi tumpatan
 Melihat kelainan didalam rongga mulut

5. Excavator
Alat yang digunakan untuk membersihkan jaringan kariesyang lunak dan
kotoran-kotorannya, mengambilkelebihan cement amalgam, dan
membongkar tumpatan sementara

5
6. Forcep for dentalasting (arteridamp)
Suatu alat bentuknya seperti gunting yang berfungsi untuk menjepit
pembuluh darah.

7. Respatorium
Suatu alat yang terbuat dari stainless steel yang berbentuk panjang dengan
ujung pipih tumpul. Fungsinya untuk memisahkan mukosa dari peristeum

8. Alat penskeleran, penyerutan akar, dan pengkuretan.


Alat penskeleran (scaling), penyerutan akar (root planing) dan
pengkuretan (curettage) digunakan untuk:

(1). Menyingkirkan kalkulus dari permukaan mahkota dan akar gigi;

6
(2). Menyingkirkan sementum yang tercemar toksin dan nekrosis pada
permukaan subgingival dari akar gigi;

(3). Menyingkirkan dinding jaringan lunak saku.

Alat periodontal

Alat ini dapat disubklasifikasikan lagi atas :

Skeler sabit.- Skeler sabit (sickle scaler) adalah skeler kasar untuk menyingkirkan
kalkulus supragingival.

Kuret.- Kuret (curette) adalah alat periodontal halus yang digunakan untuk
penskeleran (skeling), penyerutan akar dan pengkuretan dinding jaringan lunak
saku.

Skeler pacul, skeler pahat dan skeler kikir.- Skeler pacul (hoe scaler), skeler pahat
(chisel scaler) dan skeler kikir (file scaler) adalah alat yang dulu digunakan untuk
menyingkirkan kalkulus subgingival dan sementum nekrosis, namun sekarang
sudah jarang digunakan.

9. Alat ultrasonik dan sonik.- Alat ultrasonik dan sonik (ultrasonic and sonic
instruments) adalah alat yang digerakkan dengan tenaga listrik, yang
digunakan untuk penskeleran dan pembersihan permukaan gigi serta
pengkuretan dinding jaringan lunak saku.

7
10. Prophylaxis Pasta

Untuk memberikan perlindungan tambahan pada gigi saat scalling dengan


adanya bahan tambahan fluoride sedikit.

11. Periodontal Clessing (periodontal page)


Berfungsi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan
membantu penyembuhan dengan jalan melindungi luka bedah setelah
dilakukan prosedur periodontal

8
12. Scapel/ handle
Digunakan untuk insisi risiko pemakaian kritis. Alat ini terbuat dari bahan
stainless stell yang dpakai pada tindakan opeasi.

13. Pocket Marker


Alat yang mirip dengan pinset dan berfungsi untuk mengambil jaringan.

9
14. Orban Knife
Berfungsi untuk mengeksisi jaringan di daerah interproksimal.

15. Kirkland Knife


Alat dari stainless steel dan tajam. Berfungsi untuk insisi daerah
permukaan fasial dan lingual.

10
2.2 Prostodontik

A. Pengertian Perawatan Prostodontik

lmu Prostodonsi adalah cabang dari ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara
penggantian gigi yang hilang dengan suatu gigi tiruan (dental prothesis).
Berdasarkan jumlah gigi yang hilang dan diganti dengan gigi palsu (artificial
teeth), maka prostodonsia dibagi menjadi dua bagian yaitu : gigi tiruan lengkap
(full denture) dan gigi tiruan sebagian (partial denture). Gigi tiruan sebagian
(partial denture) dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan sebagian lepasan (removable
prosthodontics) dan gigi tiruan sebagian cekat (fixed prosthodontics). Gigi tiruan
lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli
beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah hilang
semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi
fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis.

B. Tujuan Perawatan Prostodontik


Perawatan prostodontik bertujuan untuk menggantikan gigi yang hilang

11
C. Alat dan Bahan

1. Okhlusal bite plane


Fungsi : - untuk mengecek dataran okhlusal pada pasien edentoulus
 Menentukan dataran okhlusal apakah sudah rata ataupun
belum

Caranya : (pada bagian tengah yang dimasukkan kedalam mulut untuk


pasien yang
tidak bergigi )

2. Artikulator
Fungsi : untuk menyusun gigi palsu

Lengan vertikal

Pin vertikal

Pin insisal

Meja insisal

12
3. Surveyor

Fungsi :
 untuk menentukan ingkaran terbesar gigi
 untuk menentukan arah lepas dan arah pasang gigi

Tipe-tipe Surveyor :

 Surveyor elektronik

 lengkap dan mahal dan digunakan untuk membatasi


pencarian dan perdagangan laboratorium gigi terbesar.
Mereka tidak akan membahasnya dalam catatan kuliah.

 Surveyor mekanik

 relatif tidak mahal dan mudah untuk digunakan. Setiap


dokter gigi belajar untuk menggunakan surveyor sebagai
siswa di sekolah gigi dan harus menggunakan satu dalam
praktek jika ia sedang membangun RPD dan/atau FPD.

Bagian-bagian Surveyor :

Surveyor mekanikal terdiri dari tiga bagian utama : surveyor, cast holder dan
berbagai alat-alat survey.

Surveyor terdiri dari:

13
1. PLATFORM

yang memegang cast duduk.

2. KOLOM

kolom vertikal yang mendukung lengan lurus.

3. LENGAN LURUS

lengan lurus dari spindle vertikal adalah suspend.

4. SPINDLE VERTIKAL

dengan cekaman pada akhir inferior.

5. CHUCK (CEKAMAN)

pada akhir inferior dari spindle, dimana berbagai alat-alat survey dapat
dijamin.

Cast holder terdiri dari:

1. CAST CLAMP

sebagai pengaman casp untuk cast holder.

2. BASE

yang didukung cast clamp dan sandaran pada platform dari surveyor.

3. BALL JOINT

yang desediakan cast clamp untuk merotasi berbagai posisi pada hubungan
dengan base.

Beberapa alat yang digunakan pada survey:

1. ANALIZING ROD

14
adalah sisi paralel rod. Digunakan untuk menganalisa paralelisasi relative
dari dua atau lebih permukaan pada cast dan untuk menandai batas survey
pada pola wax.

2. UNDERCUT GAUGES

adalah sisi parallel rods dengan bibir atau kepala dari ukuran khusus.
Mereka digunakan untuk ukuran dari undercut.

3. PISAU PEMOTONG WAX

adalah alat pemotong tepi yang digunakan untuk mengkontur pola wax.

4. A CARBON MARKER

adalah sisi karbon rod pararel untuk menandai batas survey pada cast atau
mahkota pada cast.

5. THE PROTEVTIVE SHEATH

adalah metal sheats digunakan dengan karbon marker untuk melindungi


dari fraktur ketika melindungi chuck.

6. BLOCKOUT TOOLS

pada rod dengan sisi khusus dari tapper. Mereka digunakan untuk
membuat tingkat khusus dari blockout pada undercut ketika menghalangi
dan mengurangi cast untuk pembuatan denture.

4. Rubber bowl dan Spatel


Fungsi :
 Rubber bowl berbahan dasar karet berfungsi sebagai wadah
dan pengaduk bahan gips
 Spatel berfungsi pengaduk gips

15
5. Vibrator
Fungsi :
 untuk mengaduk gips, agar tidak ada porus
 untuk membuang gelembung udara pada gips

Untuk meletakan
rubber bowl

6. Straight Hand Piece


Fungsi:
 untuk membuat protesa dan untuk menghapus sebagian besar
enamel

16
Handpiece bekerja dengan bur yang dipasang dibagian ujung, yang
berkisaran 380.000-400.000 rpm dan handpiece di operasikan dengan
tekanan udara.

7. Alat press dan Kuvet


Fungsi :
 untuk mengepress cuvet pada saat merebus protesa

17
Kuvet :

Alat press terbuat dari stainless steel ,ada lengan untuk menggerakkan alat

8. Sendok Cetak
Fungsi : terdiri dari sendok cetak individual dan publikan
 Sendok cetak individual = yang bewarna orange
 Sendok cetak publikan = yang besi yang digunakan pada pasien
edentoulus

9. Bahan Cetak

Kalsifikasi bahan cetak:

 Reversible

18
Bahan ini melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan,
tanpa terjadi perubahan kimia. Hidrokoloid reversibel dan kompoun cetak(
campuran resin dan malam) termasuk dalam katagori ini.

 Ireversibel
Terjadi reaksi kimia, sehingga bahan tidak dapat diubah kembali ke
keadaan semula pada klinik dokter gigi.misalnya hidrokoloid alginat, pasta
cetak oksida seng eugenol (OSE) dan plaster of paris mengeras dengan
reaksi kimia, sedang bahan cetak elastomerik mengeras dengan
polimerisasi.

Macam-macam bahan cetak :


a. Alginate
Fungsi : sebagai bahan pencetak kualitas tinggi, dengan normal
setting (120detik)

b. Exaflek
Fungsi : bahan cetak berbahan dasar
eslatomer dengan teknik double
impresion,

c. Exaflex putty
Fungsi : bahan cetak double impresion polisiklosane vinil
hidrofilik , untuk mencetak dengan waktu dimensinya lebih lama
dari alginate

19
d. Gips
Fungsi : sebagai bahan cetak, yang terdiri dari tipe 3( biru) bersifat tidak
rapuh, dan terdiri dari tipe 2 (hijau) bersifat lunak , rapuh, dan poreusitas
yang tinggi

e. Fuji rock
Fungsi : dental stone gips tipe 4 yaitu tipe yang paling kuat , kualitas
superior dengan warna kuning pastel , digunakan pada gigi yang tidak
rapuh, yaitu untuk jaket

20
10.Self Curing Akrilik

Fungsi : untuk separating

11. Inlay Wax


Fungsi : dengan warna violet yang berfungsi untuk membuat dowel

Ada beberapa jenis malam berdasarkan penggunaannya, antara lain :

21
 Malam model : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk
keperluan membuat pola dan untuk pencatatan relasi rahang
dalam bentuk gigi tiruan. Malam model yang digunakan untuk
keperluan klinik hendaknya tidak mengalami perubahan dimensi
ketika dipanaskan pada suhu mulut dan didinginkan pada suhu
kamar.

 Malam lembaran tuang : Malam jenis ini tersedia dalam bentuk


lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan malam tuang dan
komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa
meninggalkan residu.

 Malam inlay : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk


pembuatan pola inlay, yang dapat dipergunakan langsung di dalam
mulut atau dengan model.
Carding dan Boxing wax : Malam jenis ini banyak dipergunakan
untuk melekatkan gigi tiruan pada tempatnya dan untuk membuat
dinding batas cetakan sebelum dilakukan pengisian.

 Malam perekat/sticky wax : Malam jenis ini berbentuk batang yang


mudah patah/brittle, warna kuning, terbuat dari beeswax dan
beberapa resin alami. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan
air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan
untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak
disambung.

 Malam cetak : Malam jenis ini dipergunakan untuk mencetak


rahang yang tidak bergigi. Malam ini menunjukkan derajat aliran
yang tinggi pada suhu mulut.

22
12.Green Stik
Fungsi : bewarna hijau dan dapat dilunakkan pada suhu 135 derjat celcius,
digunakan untuk sendok cetak dipakai pada pinggiran sendok cetak agar
melindungi gingiva dari self curing yang tajam

13.Wax Merah
Fungsi : untuk basis

14.Contra High Speed dan Bur Prosthodonti


Fungsi : untuk preparasi protesa

23
High speed

24
2.3 Orthodonti

A. Pengertian

Ortodonsia adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meratakan atau


membetulkan kedudukan gigi geligi yang belum rata. Ada juga pengertian lain
mengenai ortodonsia yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang hubungan gigi
geligi terhadap perkembangan wajah dan memperbaiki akibat pertumbuhan yang
tidak normal. Pada saat ini, kita lebih sering mengenal ortodonsia sebagai
pemasangan kawat gigi atau behel atau bracket.

B .Alat

1. Ekspansi (Screw)

Ekspansi berfungsi melebarkan rahang pada anak- anak . Dalam


melakukan perawatan ortodontik sering sekali diperlukan penambahan ruang
untuk mengatur gigi-gigi yang malposisi, sehingga setelah perawatan gigi-gigi
dapat tersusun dalam lengkung yang baik. Tergantung pada jumlah kekurangan
ruang yang diperlukan untuk mengatur gigi-gigi yang malposisi tersebut.

Sifat plat ekspansi

1. Lepasan/ removable : alat bisa dipasang dan dilepas oleh pasien


2. Aktif : mempunyai sumber kekuatan untuk menngerakkan gigi, yaitu sekrup
ekspansi atau coffin spring, atau pir-pir penolong ( auxilliary spring ).
3. Mekanis : merubah posisi gigi  secara mekanis

25
4. Stabilitas tinggi : alat tidak mudah lepas, karena retensi yang diperoleh dari Adams
clasp atau Arrowhead clasp serta verkeilung dari plat dasar yang menempel pada
permukaan lingual/ palatinal gigi.

Elemen-elemen  plat  ekspansi

 Plat ekspansi terdiri dari :


1. Plat dasar akrilik
2. Klamer yang mempunyai daya retensi tinggi, misalnya Adam’s clasp atau
Arrowhead clasp.
3. Elemen ekspansif, dapat berupa sekrup ekspansi maupun coffin spring
4. Busur labial ( labial arch )
5. Kadang dilengkapi juga dengan spur / taji, tie-bar dan pir-pir penolong ( auxilliary
spring ).

1.  Plat dasar


            Plat dasar akrilik tidak boleh terlalu tebal dan harus dipoles licin supaya enak
dipakai dan mudah dibersihkan. Bagian verkeilung plat harus menempel pada
permukaan lingual/ palatinal gigi-gigi, karena dapat menambah daya penjangkar
Antara plat yang menempel pada gigi penjangkar   ( anchorage ) dan gigi
attachment terdapat belahan/ separasi.

2   Klamer
            Plat ekspansi memerlukan retensi dan stabilitas yang tinggi sehingga maksud
pelebaran lengkung gigi dapat tercapai. Stabilitas diperoleh dengan menggunakan
klamer yang mempunyai daya retensi tinggi misalnya Adam’s clasp atau
Arrowhead clasp yang dibuat dari kawat stainless steel diameter 0,7 mm.

3.  Elemen ekspansif


            Elemen ekspansif dapat berupa sekrup ekspansi ( expansion screw ) yang dibuat
oleh pabrik atau berupa coffin spring yang dibuat sendiri dari kawat stainless

26
diameter 0,9 – 1,25 mm. Sekrup ekspansi terdapat bermacam-macam, tapi dasar
kerjanya sama. Tersedia berbagai tipe, a.l. :
-         tipe Badcock
-         tipe Fisher
-         tipe Glenross
-         tipe Wipla   dll.

2. Kawat Wire

Komponen aktif untuk menggerakkan gigi juga berfungsi untuk


meratakan susunan gigi yang tumbuh tak beraturan. Terbuat dari stainless dan
memili ukuran-ukuran 0,8 mm untuk adam klamer, 07 mm untuk klamer kepala
panam, 06 mm untuk finger koil . kawat wire terbuat dari stainless stell dan niti
alloy.

3. Jangka sorong (Kalifer)

Berfungsi untuk mengukur gigi, Untuk mengukur jarak gigi danTerdiri


dari rahang tetap dan rehang geser Rahang tetap diatas, rahang geser dibawah.

27
4. Basis Model

Untuk menanam model gigi yang akan dicetak Terbuat dari karet
Berbentuk segilima .

Fungsi :

 Untuk membuat basis model


 Berbentuk mangkuk dengan bagian bawah datar untuk membentuk basis
model gigi

28
5. Ligature Wire

Kawat lilit atau ligature wire digunakan untuk perawatan orthodontic.


Biasanya digunakan untuk mengikat bracket ke niti dll. Kawat ini terbuat dari
kawat stainless kecil tipis dan sangat halus.

6. Self Curing

Biasanya digunakan sebagai pelapik (relining) yaitu mengganti


permukaaan gigi tiruan yang menghadap kejaringan lunak mulut. Self curing
dapat berpolymerisasi sendiri pada temperatur ruang biasanya juga digunakan
sebagai piranti ortodonti lepasan dan sendok cetak fisiologis.

Fungsi :

 Untuk membuat gigi tiruan khususnya bagian gingiva

29
7. Tang Potong

Biasanya digunakan untuk memotong kawat niti, tang ini terbuat dari
stainless dengan ujung yang tajam pada kedua sisi untuk memotong.

8. Tang Borobudur (SMIC Tang Klamer Susun)

Tang ini dapat digunakan untuk membentuk kawat pada bagian ujung
yang datar, sedangkan ujung yang bulat biasa digunakan untuk membentuk kawan
menjadi bulat atau setengah lingkaran.

30
9. Tang Tiga Jari ( Tang Trifus)

Tang ini digunakan untuk membentuk kawat klamer dan juga digunakan
untuk membengkokkan kawat klamer, tang ini memmiliki ujung tiga sisi, tang ini
berbahan stainless steel dan ciri-ciri tang ini mempunyai saluran (grove) yang
melintang pada ujung paruhnya.

10. Tang Klamer Paruh Burung

Biasanya digunakan untuk membengkokkan kawat ditempat yang sulit


terjangkau, bentuknya menyerupau paruh burung dan terbuat dari stainless.

11. Tang Bulat

Berguna untuk membuat loop atau bulatan pada ujung kawat, ujung dari
tang ini memiliki diameter yang lebih kecil.

31
12. Nance Loop Closing Plier ( Tang Adam Clasps)

Tang ini khusus adam clasps dan biasa digunakan untuk menghentikan
pembua tan bulat pada kawat.

2.4 Restorasi

Restorasi gigi adalah perawatan perbaikan gigi yang berlubang atau rusak,
untuk mengembalikannya kepada fungsi bentuk, dan penampilan normalnya.

1. Plastis insrument

Untuk menngambil dan membawa bahan tambalan sementara, silikat,


cement phosphat, dan atau komposit kedalam cavita dan untuk membentuk
tambalan pada bagian bukal / lingal / palatal / proximal.

32
2. Amalgam carver

Biasanya digunakan untuk mengukir/membentuk tumpatan/tambalan


amalgam yang disesuaikan dengan anatomi gigi dan bentuk ujungnya seperti
belah ketupat.

3. Cement Spatel

Untuk mengaduk cement phosphat diatas mixing slab dan juga  untuk
mengaduk flatcher atau tumpatan sementara diatas mixing slab,ujungnya
berbentuk pipih.

4. Resin Komposit

33
Resin komposit digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang
serta memodifikasi warna dan kontur gigi, serta menambah estetis. Bahan resin
komposit sudah sangat luas digunakan di bidang kedokteran gigi sebagai bahan
tumpatan yang mementingkan estetik (restorative esthetic material). Dimana di
tandai biru untuk resin komposit gigi posterior dan orange untuk resin komposit
gigi anterior.

5. Mikro Brush
Digunakan untuk membawa bonding kekavitas atau untuk mengoleskan
ETSA, didesain dengan bulu halus agar tidak banyak menghilangkan etsa dan
bonding.

6. Acid Etch Liquid ( etsa asam )

34
Bebas dari pewarna 37% asam fosfat cair untuk enamel dan dentin untuk
pasien yang menderita alergi pewarna , ini adalah bahan untuk etching.

7. Glass Ionomer Cement


Bahan gigi restoratif digunakan dalam kedokteran gigi untuk mengisi gigi
dan luting semen. Materi ini didasarkan pada reaksi silikat serbuk kaca dan
polyalkenoic asam.

8. Paper Pad

Paper pad adalah alat yang digunakan sbagai tempat mengaduk GIC yang
terbuat dari kertas.

35
9. Celluloid Strip

Berfungsi sebagai matrik pada penambalan tumpatan sewarna gigi


diindikasikan padda bagian anterioor bentuknya lurus

10. Artikkulating Paper

Lembaran kertas berlapis pigmen dan digunakan untuk menandai daerah


kontak gigi yang saling berhadapan atau kertas karbon yang ditempatkan di
antara gigi atas dan bawah untuk menandai kontak.

36
11. Light Cure

penambalan sewarna gigi yang pengerasan bahan tambalnya dilakukan


dengan penyinaran dan merupakan jenis penambalan terbaik Karena dengan
penambalan jenis ini pasien tidak perlu berlama-lama menunggu pengerasan
bahan tambal hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam setelah penambalan
maka pasien sudah dapat kembali melakukan aktivas makan seperti biasa.

12. Caviton

Biasanya digunakan untuk tumpatan sementara pada kavitas gigi.


Mengeras setelah kontak dengan saliva, tidak perlu light-cure.

37
13. Matrik Band

Sebagai separator tambalan amalgam untuk 3 (tiga) permukaan dan terdiri


dari 2 bagian Matrix retainer, matrix band tidak berlubang.

14. Dentin conditioner


Cairan asam poliakrilat yang berfungsi menghilangkan smear layer
sebelum aplikasi glass ionomer. Aplikasi dentin conditioner sebelum glass
ionomer dapat membuat tambalan 2x lebih kuat.

38
15. Stae bond (bonding)
Bonding srigle komponen prime dan bond dalam satu kemasan, yang
berfungsi untuk melepaskan flouride.

B. Aplikasi Resin Komposit


1. Teknik aplikasi resin komposit dilakukan dengan cara yang biasa
dilakukan, yaitu diawali dengan aplikasi etsa
2. Seluruh permukaan dinding kavitas (dentin dan enamel) dietsa selama 15-
20 detik
3. Kavitas dibilas dengan air tanpa tekanan selama 1-2 menit
4. Kering lembabkan kavitas dengan chip-blower secara perlahan
5. Aplikasikan bonding agent pada seluruh permukaan yang dietsa, diamkan
sekitar 10 detik agar zat pelarut menguap, semprot perlahan dengan chip
blower, kemudian polimerisasi dengan penyinaran.

39
6. Resin komposit diaplikasikan selapis demi selapis dengan ketebalan
maksimum 2mm, I atau sesuai dengan petunjuk pabrik. Untuk setiap
lapisnya dilakukan polimerisasi dengan penyinaran
7. Penyinaran sebaiknya dilakukan dari tiga arah, yaitu dari arah bukal,
lingual/palatal, dan terakhir dari arah oklusal dengan jarak sedekat
mungkin.
8. Kemudian terakhir dilakukan finishing dan polishing dengan diamond bur
untuk mengkilatkan tambalan

BAB III

2.5 Endodonti

1. Reamer
Fungsi : Untuk memotong dan menghaluskan dinding gigi pada kanal
Deskripsi : instrumen memanjang dengan penampang melintang segitiga, uliran
berjarak/renggang, memiliki jumlah pelintiran sedikit dari file, sehingga hasil
preparasi nya masih kasar, dipakai dengan teknik reaming
Foto :

40
2. Barbed Broaches / Jarum Ekstirpasi
Fungsi : Untuk mengangkat jaringan pulpa dari saluran akar
Deskripsi Terdapat kait-kait di ujungnya, digunakan dengan cara memutar sampai
ujung saluran akar, lalu ditarik keluar
Foto :

3. K-file
Fungsi : Untuk memperlebar dan menghaluskan dinding saluran akar
Deskripsi : , uliran berdekatan, teknik penggunaan dengan filling yaitu diputar
setengah sampai satu putaran lalu ditarik dengan kuat (pull strong)
Foto :

4. Paste Filler / Jarum Lentulo


Fungsi : Untuk membawa pasta pengisi saluran akar ke dalam saluran akar
Deskripsi : berbentuk spiral dan lentur, pada bagian handle terdapat kaki yang
berfungsi untuk dengan mesin rotary low-speed
Foto :

41
5. Finger Spreader
Fungsi : Untuk menguatkan gutta percha dalam saluran akar
Deskripsi : bentuknya seperti sonde lurus tetapi lebih panjang, ujungnya runcing
Foto :

6. Finger Plugger
Fungsi : Untuk memadatkan gutta percha
Deskripsi : Bentuk sama seperti Finger Spreader tetapi ujungnya
tapered/tumpul/datar, terdapat berbagai ukuran
Foto :

7. Protaper
Fungsi : Untuk memperlebar dan menghaluskan dinding saluran akar
Deskripsi : ada tipe hand instrument dan rotary instrument, teknik penggunaan
dengan teknik round down yaitu diperbesar 1/3 koronal dengan gerakan memutar
berlawanan jarum jam dikeluarkan dengan gerakan searah jarum jam
Foto :

42
8. Pinset Endo
Fungsi : untuk mengambil tampon, paper point dan lain-lain
Deskripsi :bentuknya sama seperti pinset biasa tetapi terdapat pengunci di 2/3
ujungnya
Foto :

9. H-file (Headstrom)
Fungsi : Untuk membuat saluran akar seperti corong dan memudahkan obturasi
saluran akar
Deskripsi : berbentuk seperti pohon cemara dengan penampang bulat
Foto :

10. Endo Block/Endo meter


Fungsi :
- Alat untuk mengukur instrument intracanal

43
Deskripsi :
- Terdapat garis untuk mengukur instrument canal
- Terdapat penyangga untuk menyimpan stopper
- Berbahan dasar : karet

Gambar

11. Gutta Percha Points


Fungsi : Bahan untuk pengisisan padat saluran akar yang berbentuk stick
Deskripsi : Memiliki berbagai macam ukuran : 15-40, 45-80, 15,20,25,30,35,40,45
Gambar

12. Gutta Percha Points untuk Protaper


Fungsi :
- Bahan untuk pengisisan padat saluran akar yang berbentuk stick

Deskripsi :
- Berwarna pink
- Jika preparasi biomekanis menggunakan protaper berwarna merah maka
gutta percha yang digunakan juga berwarna merah(ujung gutta percha)
- Karena tapered nya harus sama keruncingannya 4%

Gambar

44
13. Edta Gel
Fungsi :
- Untuk meningkatkan daya pelarutan dan peluruhan pada preparasi dinding
saluran akar.
- Bahan perawatan endodontic untuk mempermudah instrumentasi dan
menghilangkan smear layer pada bagian saluran akar sehingga
mempermudah fiksasi pin/pasak.
- Bahan perawatan permukaan akar gigi secara kimiawi pada operasi
periodontal.
- Khusus digunakan untuk saluran akar yang sempit atau saluran akar yang
buntu.
Deskripsi :
- Formula berbentuk gel
- Memiliki konsentrasi 24% sehingga tidak merusak struktur gigi

Teknik : spuit(jika saluran akar lebar) atau ujung instrument intracanal (apabila
saluran akar sempit) tunggu hingga 3-5 menit.
Gambar

14. Cresotin
Fungsi :
- Untuk mengurangi rasa sakit serta sebagai antiseptik pada kasus pulpitis
trauma dan akut sebelum memasukkan pasta devitalizing.
- Mengurangi rasa sakit pada kasus periodontitis.
- Bahan untuk sterilisasi saluran akar

Deskripsi :
- Berbentuk liquid

45
- Efek anastesi yang cepat
penetrasi yang tinggi
antiseptickyang kuat
Teknik : teteskan ke kapas, kapas tersebut dikering moistkan, letakkan di kamar
pulpa atau orifice saluran akar, kemudian tutup tambalan sementara.
Gambar

15. Temporary Restorative


Fungsi :
- Untuk kavitas standar
- Untuk menambalan sementara pasca perawatan endodontik

Deskripsi :
- Dalam bentuk pasta
- Lebih keras
- Mudah dilepaskan

Foto :

16. Lampu Spiritus


Fungsi :
- Memanaskan hand instruments(eskavator) untuk memotong gutta percha
- untuk memanaskan gutta percha

Deskripsi : seperti tabung labu dan memiliki sumbu, Bahan bakarnya biasanya dari
spirtus, sehingga mematikan apinya hingga menutup rapat dan tidak ada lagi O2.
Teknik : mengambil bahan menggunakan plastis instrument, masukan ke kavitas
dan dipadatkan menggunakan kapas.
Foto :

46
17. Endomethason dan Eugenol
Fungsi :
Diguanakan untuk bahan pengisi saluran akar.
Eugenol : bahan sedatif, bahan yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit.
Deskripsi :
Endhometashon : (powder)
Eugenol : Liquid
Diaduk 1:1 , Terbentuk Pasta Saluran akar
Bahan ini adalah zesens (essence) kimiawi minyak cengkeh dan mempuyai
hubungan dengan fenol. Bagian dari sealer (endomethasone-eugenol) dan bahan
campuran tumpatan sementara. (Zn Oksid-eugenol).
Gambar

18. Hidrogen Peroksida (H2O2)


Fungsi :
- Untuk irigasi saluran akar
- Bahan irigasi saluran akar

Deskripsi :
Teknik : Ambil menggunakan spuit atau jarum khusus endodontic diambil 3cc dan
di masukan kedalam saluran akar
Gambar

47
19. Paper Points
Fungsi :
Untuk menyerap cairan yang ada di dalam saluran akar
Untuk mengeringkan saluran akar
Deskripsi :
Terbentuk dari kertas yang digulung hingga runcing sedemikian rupa
Gambar :

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat-alat kedokteran gig dibagi atas beberapa jenis.

1. Alat periodonti

Alat yang digunakan dalam bidang Periodonsia terdiri atas beberapa jenis
dengan tujuan penggunaan yang berbeda satu dengan lainnya. Ada juga jenis alat
yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

2. Alat ortodonti

48
Alat yang digunakan untuk meratakan atau membetulkan kedudukan gigi geligi
yang belum rata. Ada juga pengertian lain mengenai yaitu lalat-alat yang
digunakan dalam hubungan gigi geligi terhadap perkembangan wajah dan
memperbaiki akibat pertumbuhan yang tidak normal. Pada saat ini, kita lebih
sering mengenal ortodonsia sebagai pemasangan kawat gigi atau behel atau
bracket.
3. Alat prostodonti
Alat yang digunakan untuk memperbaiki dan memelihara kesehatan umum
pasien, memperbaiki fungsi, meliputi fungsi pengunyahan dan
fungsi bicara, memperbaiki estetik sehingga menambah kepercayaan diri pasien
dalam penampilan, merestorasi dan memelihara kesehatan gigi dan jaringan yang
masih ada serta mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut dari struktur rongga
mulut.
4. Alat restorasi

Alat yang digunakan untuk perawatan perbaikan gigi yang berlubang atau
rusak, untuk mengembalikannya kepada fungsi bentuk, dan penampilan
normalnya.

5. Alat endodontik

Alat yang digunakan untuk pengobatan akar gigi yang rusak.. yang
bertujuan untuk mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat
diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya sehingga gigi dapat
dipertahankan selama mungkin di dalam mulut.

3.2 Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penyusun


mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini

49
DAFTAR PUSTAKA

Grossman LI. Ilmu Endodontik Dalam Praktek. Alih bahasa. Abyono R. Jakarta:
EGC, 1995: 250-251

Widyastuti, Ratih. (2009) Periodontitis: Diagnosis dan Perawatannya. Jurnal


ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi vol.6 no.1

Baum, 1997. Buku ajar ilmu konservasi gigi. Ed. 3. Jakarta : EGC.

Widyastuti, Ratih. (2009) Periodontitis:

50
http://fkg.unair.ac.id/index.php/ortodonsia/13-struktur-fkg-unair/53-ilmu-
material-dan-teknologi-kedokteran-gigi

51

Anda mungkin juga menyukai