Dosen Pengampu:
Arianto,SKM.M.Kes
Disusun oleh:
Nim:2312402029
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi begitu banyak nikmat dan karunia-
NYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah “ALAT KEDOKTERAN GIGI”
mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang. Makalah ini disusun sesuai
dengan materi kuliah penggunaan dan pemeliharaan alat kedokteran gigi (spesialistik) bagi
mahasiswa Jurusan D-III Kesehatan Gigi.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
Jurusan Kesehatan Gigi dalam melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut. Kami menyadari
bahwa makalah ini belumlah sempurna, walaupun demikian kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi seluruh pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian ........................................................................................................................3
B. Hubungan antara kesehatan gigi dan kesehatan otak .......................................................3
C.Cara untuk menjaga kesehatan gigi dan otak.....................................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................5
A. Kesimpulan........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peralatan medis memegang peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, oleh sebab itu Rumah sakit harus memastikan bahwa perangkat medis
mereka aman, akurat, handal, dan dapat bekerja secara optimal yaitu dengan melakukan
inspeksi dan pemeliharaan (Jamshidi et al., 2014). Peralatan medis merupakan investasi
yang besar di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, peralatan medis memerlukan perhatian
berkala untuk memastikan agar tetap beroperasi dengan baik dan aman (WHO, 2011). oleh
sebab itu penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan memiliki program pemeliharaan
terencana untuk menjaga peralatan medis agar aman,bermutu dan layak pakai .
Pemeliharaan peralatan medis yang baik dan terfokus serta dijalankan secara terencana,
terorganisir, dan teraktualisasi secara sistematis sesuai dengan prosedur yang dibuat oleh
rumah sakit maupun standar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dapat mengurangi
resiko terhambatnya pelayanan di rumah sakit akibat ketidaksiapan sarana dan prasarana
yang dipergunakan.Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2006 bahwa
lebih dari 60 % peralatan kesehatan di negara berkembang tidak berfungsi atau tidak dapat
dipergunakan secara optimal (Perry and Malkin, 2011). Di beberapa negara tersebut kurang
dari separuh peralatan yang ada tidak digunakan secara rutin, Karena lemahnya
pengoperasian dan kurangnya kemampuan pemeliharaan serta tidak tersedianya biaya
pemeliharaan (yang seharusnya di sediakan sekurangnya 1 % dari nilai investasi peralatan
tersebut), optimalnya biaya pemeliharaan adalah 7 - 8 % dari biaya peralatan. Kurang
baiknya pemeliharaan peralatan medik sering kali berakibat pada pendeknya masa pakai
peralatan tersebut, dan berdampak pada meningkatnya tambahan biaya yang diperlukan
untuk pemeliharaan mencapai 20%-40%. Berkurangnya inventaris peralatan yang dapat
digunakan meningkatkan biaya pelayanan hingga 60%-80% (Sheina et al., 2012). Menurut
data Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Kebijakan Kesehatan Kementerian
Kesehatan (2005) diketahui bahwa di Indonesia capaian pemanfaatan dan pemeliharaan alat
kesehatan dan sarana penunjang di rumah sakit baru 60,4% . Hal ini tentunya
mengindikasikan bahwa sebagian besar sistem pemeliharaan alat kesehatan di sebagian
4
besar rumah sakit di indonesia belum terlaksana dengan baik sesuai dengan aturan yang
berlaku, baik itu dari pusat ataupun intern dari rumah sakit(Apriansyah, 2012).
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu pelayanan yang tidak bisa lepas dari
peralatan dalam proses memberikan pelayanan yaitu peralatan dasar utama berupa Dental
Unit dan alat diagnostik set, selain itu ada peralatan pendukung dari peralatan standar sesuai
denganspesialisasi dokter gigi operator seperti alat Prostodonsi, Konservasi, Periodonsi,
Bedah, dan Ortodonsi. Dental unit adalah alat utama dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, yang berbentuk tempat duduk pasien, lampu ,dan spitton kumur. Perlengkapan dental
unit atau disebut delivery unit terdiri dari handpiece dan 3 macam syringe(Szymańska,
2007)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan “APA SAJA ALAT-ALAT
KEDOKTERAN GIGI DAN BAGAIMANA CARA PEMELIHARAAN NYA?”
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui apa saja jenis-jenis alat kedokteran gigi dan bagaimana
cara pemeliharaannya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-Ciri:
Alat yang tangkainya dari logam / non logam dengan diujungnya terdapat kaca
berbentuk bulat.
Macam permukaan kaca :
o Datar
o Cembung: diameter kaca mulai dari nomor 3sampai nomor 6.
Kegunaan
Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata
Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi,lidah dan
,bibir.
Mengetahui adanya debris,karang gigi,lubanggigi.
Melihat hasil preparasi,tumpatan.
Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah,gusi, palatum.
Pemeliharaan:
Setelah selesai dipakai,cuci bersih dan sterilkan.
Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinya
Bila kaca pecah/sudah buram kaca baru dapat diganti tanpa
Mengganti handle baru.
Keterangan:
SemiKritis
Kegunaan:
Untuk menjepit kapas, kasa,tampon,cotton roll,cottonpellet, matabur gigi.
Pemeliharaan:
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan
Keterangan:
Alat kritis
c. Sonde/ Probe/Explorer
Ciri-ciri:
Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.
Ujung yang runcing hanya pada satu sisi(single end atau di kedua sisi
( double end ).
Macam:
Sonde bengkok/melengkung½lingkaran.
Sonde lurus
Kegunaan:
Mencari caries dan mengukur kedalamannya
Memeriksa adanya debris dan calculus.
Memeriksa adanya ferforasi atau pulpa
7
Tangkainya bisa untuk tesperkusi
Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.
Pemeliharaan:
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan,disimpan.
Keterangan:
Alat kritis
d. Excavator
Ciri-ciri:
Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil.
Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran,mulai dari nomor nols/dno. 6.
Kegunaan:
Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-kotorannya atau sisa
makanan yang terdapat di dalam kavitas.
Membongkar tumpatan sementara.
Mengambil kelebihan fletcher,cement,amalgam.
Pemeliharaan:
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan
Kegunaan:
Untuk melihat gigi dan kelainan jaringan pendukung gigi.
Pemeliharaan:
Dimainkan dari sumberlistrik.
Keterangan:
Alat tidak kritis
f. Amalgam Plugger
8
Merupakan hand instrument untuk memadatkan amalgam pada kavitas gigi yang
dirawat agar tumpatan amalgam bisa merata. Memiliki bentuk ujung bulat yang
permukaannya bergerigi.
g. AmalgamPistol
h. SemenStopper
9
i. Spatula Semen
Denganujungyangberbentukdatardanpipihberukuranpanjang3cm. Digunakan
untuk mengaduk bahan tumpatan yang memiliki komposisi lebih dari 1 macam.
j. Kuret
k. Vitalitester
Ciri-ciri :
Alat yang menggunakan aliran listrik yang akan menimbulkan reaksi pulpa.
Kegunaan:
Untuk vitalitas pulpa
Pemeliharaan:
Dimainkan dari sumbe listrik.
Keterangan :
Alat tidak kritis
10
l. Water Syringe
Ciri-ciri
Terdiri dari 4 bagian:
1.penghisap
2.badan
3. Belakang
4. Per
Kegunaan:
Untuk membersihkan caries waktu melakukan pemeriksaan gigi/setelah
preprarasi gigi.
Pemeliharaan:
Selesai dipaka ujungnya dilepas dibersihkan dan disterilkan.
11
Ciri-ciri:
Terbuat dari stainless steel
Berbentuk seperti sonde lurus dengan garis.
Kegunaan:
Untuk mengukur dalamnya saku gusi(gingival pocket)
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.
Keterangan:
Alat kritis
b. Scaler
Ciri-ciri:
Terbuat dari stainless steel
Bentuknya bermacam-macam,sesuai dengan kegunaannya
Kegunaan:
Untuk membersihkan karang gigi
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.
Keterangan
Alat kritis
1. Hoe Scaler
Ciri-ciri :
Bentuknya seperti cangkul
Kegunaan :
Keterangan
Alat kritis
2. Chisel Scaler
Ciri-ciri :
Bentuknya seperti pahat
Kegunaan:
Untuk membersihkan karang gigi pada permukaan proximal gigi anterior.
Pemeliharaan
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.
Keterangan
Alat kritis
3. File Scaler
Ciri-ciri :
Bentuknya seperti kikir.
Kegunaan:
Alat ini jarang dipakai,karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi
rata.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.
Keterangan
Alat kritis
4. Sickle Scaler
Ciri-ciri :
Bentuknya seperti bulan sabit.
Kegunaan:
Untuk mengambil supra/sub gingival calculus pada interdental space.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah rusak maka dapat di asah kembali
Keterangan
Alat kritis
13
5. Curre tScaler
Ciri-ciri :
Bentuknya seperti sendok.
Kegunaan:
Untuk mengambil sub gingival calculus,jaringan cementum dan jaringan
lunak dari dinding pocket.
Pemeliharaan
Dicuci bersih dan disterilkan.
Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.
Keterangan
Alat kritis
14
15
Keterangan
Alat kritis
6. CurretScaler
Ciri-ciri :
Bentuknyasepertisendok.
Kegunaan:
Untukmengambilsubgingivalcalculus,jaringancementumdanjaringan
lunak dari dinding pocket.
Pemeliharaan
Dicucibersihdandisterilkan.
Kalausudahtumpul/rusakmakadapatdibentukkembalidengandiasah.
Keterangan
Alat kritis
16
Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan
jaringan lunak gigi serta unsur – unsur yang berhubungan dalam rongga mulut
yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa
disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit,
penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara
social dan ekonomi. Kesehatan gigi merujuk pada kondisi umum dan
kesejahteraan mulut seseorang. Ini mencakup keadaan gigi yang bebas dari karies,
penyakit gusi, infeksi, dan masalah lainnya. Kesehatan gigi juga mencakup
kondisi jaringan pendukung gigi, seperti gusi, alveolus, dan jaringan lain di sekitar
mulut. Selain itu, kesehatan gigi mencakup kebiasaan harian seperti menyikat gigi
dan menggunakan benang gigi, pemeriksaan rutin oleh dokter gigi, serta gaya
hidup yang mendukung kesehatan mulut secara keseluruhan. Menjaga kesehatan
gigi yang baik penting untuk mencegah penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Kesehatan otak adalah salah satu bidang ilmu kesehatan yang sedang
berkembang. Otak merupakan organ tubuh manusia yaang paling kompleks.
Organ ini memiliki fungsi regulasi yang dapat mempengaruhi fungsi utama tubuh
seperti kardiovaskular, respirasi, endokrin, dan sistem imun. Optimalisasi
kesehatan otak artinya menghadapi tantangan dari lima kelompok determinan
kesehatan otak yaitu kesehatan fisik, kesehatan lingkungan, keamanan dan
keselamatan, pembelajaran sepanjang hayat dan hubungan sosial, serta akses pada
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
1
A. Hubungan antara kondisi kesehatan gigi dan kesehatan otak
Hubungan antara kesehatan gigi dan kesehatan otak erat karena keduanya
saling mempengaruhi. Infeksi atau peradangan di mulut dapat menyebabkan bakteri
masuk ke aliran darah, yang kemudian dapat mencapai otak dan menyebabkan berbagai
masalah kesehatan, seperti penyakit Alzheimer atau stroke. Selain itu, penelitian juga
menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mulut yang buruk, seperti penyakit gusi, dapat
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif dan kognitif.
Sebaliknya, penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan neurologis tertentu dapat
mempengaruhi kesehatan mulut seseorang. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan
mulut sangat penting untuk mendukung kesehatan otak yang optimal. Kesehatan gigi dan
otak saling terkait melalui berbagai mekanisme. Infeksi atau inflamasi di mulut, seperti
penyakit gusi, dapat memungkinkan bakteri memasuki aliran darah dan mencapai otak.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti stroke, penyakit Alzheimer, atau
kondisi neurologis lainnya. Sebaliknya, kondisi neurologis tertentu dapat mempengaruhi
kesehatan mulut, misalnya, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
tertentu dapat menyebabkan mulut kering, yang dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat membantu
melindungi otak dan mencegah potensi komplikasi kesehatan yang terkait dengan
keduanya.
Kalau sudah rusak maka dapat di asah kembali
B. Cara untuk menjaga kesehatan gigi dan otak
Untuk menjaga kesehatan gigi dan otak, berikut beberapa cara yang dapat Anda
pertimbangkan:
1. Sikat gigi secara teratur: Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride.
2. Gunakan benang gigi: Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setiap hari
untuk menghilangkan plak dan sisa makanan.
3. Kunjungi dokter gigi secara rutin: Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala dapat
membantu mendeteksi dan mencegah masalah gigi sebelum menjadi lebih serius.
4. Hindari konsumsi gula berlebihan: Batasi asupan makanan dan minuman manis yang
dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
2
5. Gizi seimbang: Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi seperti buah,
sayuran, dan protein untuk mendukung kesehatan gigi dan otak.
6. Sikat gigi secara teratur: Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride.
7. Gunakan benang gigi: Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setiap hari
untuk menghilangkan plak dan sisa makanan.
8. Kunjungi dokter gigi secara rutin: Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala dapat
membantu mendeteksi dan mencegah masalah gigi sebelum menjadi lebih serius.
9. Hindari konsumsi gula berlebihan: Batasi asupan makanan dan minuman manis yang
dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
10. Gizi seimbang: Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi seperti buah,
sayuran, dan protein untuk mendukung kesehatan gigi dan otak.
11. Olahraga secara rutin: Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan
menjaga kesehatan kardiovaskular, yang baik untuk fungsi otak.
12. Hindari rokok dan alkohol: Konsumsi rokok dan alkohol dapat merusak kesehatan
gigi dan otak, sehingga sebaiknya hindari atau batasi.
13. Istirahat yang cukup: Dapatkan tidur yang cukup setiap malam untuk mendukung
fungsi kognitif dan pemulihan sel-sel otak.
14. Latih otak Anda: Melakukan aktivitas mental seperti teka-teki atau membaca dapat
membantu menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif.
15. Pertahankan keseimbangan emosi: Stres dan tekanan emosional dapat mempengaruhi
kesehatan gigi dan otak, jadi cari cara untuk mengelolanya seperti meditasi atau
teknik relaksasi.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, Anda dapat membantu menjaga
kesehatan gigi dan otak Anda sepanjang waktu.
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan gigi yang baik memiliki hubungan yang penting dengan kesehatan otak.
Infeksi, peradangan, atau kondisi lainnya di area mulut dapat memicu pelepasan zat
inflamasi ke dalam aliran darah, yang dapat merusak jaringan otak dan mengganggu
fungsi kognitif. Selain itu, kondisi seperti penyakit periodontal telah dikaitkan
dengan peningkatan risiko penyakit neurodegenerative. Dengan menjaga kesehatan
gigi dan mulut, seseorang dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat
mempengaruhi kesehatan otak dan fungsi kognitifnya. kesehatan otak yang baik juga
dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan gigi dan mulut, menunjukkan
hubungan saling mendukung antara kedua organ ini dalam menjaga kesejahteraan
keseluruhan seseorang.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.klikdokter.com/info-sehat/gigi-mulut/kenali-pengaruh-kesehatan-gigi-dan-
mulut-pada-otak
https://www.dentalproductsreport.com/view/what-s-the-connection-between-oral-health-and-
brain-health-
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230210181618-255-911651/studi-sakit-gigi-
tingkatkan-risiko-penurunan-fungsi-otak/amp
https://www.waynedentalarts.com/blog/does-dental-health-affect-brain-health/
https://www.dentalproductsreport.com/view/what-s-the-connection-between-oral-health-and-
brain-health-
https://www.dentalproductsreport.com/view/what-s-the-connection-between-oral-health-and-
brain-health-
https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/15497
5
6