KESIMPULAN:
Berikut bentuk topografi/OLF gigi geligi Mandibula dan Maksilla:
B. EKSTIRPASI
Ekstirpasi dilakukan menggunakan barbed broach (jarum ekstirpasi).
Besarnya jarum sedikit lebih kecil dari saluran akar. Jarum ekstirpasi
dimasukkan ke dalam saluran akar dan diputar maksimal 360° dan kemudian
ditarik ke luar. Pada pulpa vital sebaiknya jaringan gigi keluar secara utuh.
Pada gigi yang sudah non vital, sisa-sisa jaringan pulpa biasanya sudah hancur
atau berupa serpihan-serpihan. Untuk gigi non vital yang jaringan pulpanya
sudah hancur maka pembuangan sisa jaringan pulpa dilakukan dengan
debridement menggunakan larutan irigasi berulang-ulang.
Pengukuran panjang kerja dengan foto rontgen. Foto rontgen merupakan standar
yang harus dilakukan. Instrumen dimasukkan ke saluran akar, kemudian dibuat
foto rontgen dengan sudut foto tepat.
Untuk mendapatkan pengukuran foto rontgen yang optimal, hal yang perlu
diperhatikan:
1. Kedudukan yang tepat dari stoper yang digunakan
2. Titik acuan yang terlihat dengan jelas
3. Instrumen yang diduga berimpit harus difoto dengan sudut berbeda
4. Saluran akar yang diduga berimpit harus difoto dengan sudut yang berbeda
5. Semua hasil pengukuran dan hal penting yang ditemui dicatat dalam kartu
status
File akhir memiliki tiga jenis yang berbeda, ketiga file akhir yang disebut F1,
F2, F3 mempunyai handle identifikasi berwarna kuning, merah dan biru.Instrumen
ini didesain untuk mengoptimalkan bentuk akhir sepertiga apikal dan dapat juga
untuk memotong dan memperluas bentuk sampai sepertiga tengah saluran akar.
Protaper diindikasikan pada kasus – kasus dengan akar gigi yang melengkung,
sempit dan pada akar yang panjang dan pendek.
Daftar Pustaka
Tarigan, R, 2006, Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edisi 2, EGC, Jakarta, hal. 108-
110