Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RADIOLOGI FISIKA

DISUSUN OLEH:

KETUA : Athika Yurasepti (016)

SEKRETARIS : Sari Maulina (002)

PENYAJI : Hilmi Khairi (020)

MODERATOR : Novia Trysna (004)

ANGGOTA:

Nurhayati (006)

Yodi Satyadin (008)

Laras Geminastiti (010)

Septika Cahyani (012)

Heni Tarida (014)

Azwan Ramadhan (018)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan karunia-
Nyalah sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas karya tulis ini dengan
sebaik-baiknya yang berjudul “Radiologi Fisika”.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta dalam membantu menyelesaikan karya tulis ini, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan meskipun ada kekurangan disana-sininya.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bantuan dari semua pihak
karya tulis ini tidak akan selesai. Penulis pun sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan dalam penyusunan kata-kata maupun penguasaan materi atau
permasalahan yang diperlukan dalam karya tulis ini.
Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima dan mengharapkan saran-
saran dan kritikan demi kesempurnaan karya tulis yang selanjutnya. Akhir kata, penulis
berharap semoga karya tulis ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Padang, 10 Juni 2016


DAFTAR ISI

KataPengantar...................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................

BAB II
2.1 Radiologi Kedokteran Gigi..................................................................
2.2 Dasar- dasar Fisika ..............................................................................
2.3 Radio Fisika............................................................................................
2.4 Sumber Radiasi dan Penggunaanya......................................................
2.4.1 Radiasi Alam .....................................................................................
2.4.2 Radiasi Buatan ...................................................................................
2.5 Penggunaan Sumber Radiasi.......................................................................

BAB III
Penutup....................................................................................................................
3.1 Simpulan

BAB IV Daftar
Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman,


pertama kali menemukan sinar-X pada tahun 1895 sewaktu melakukan
eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu ia melihat timbulnya sinar
fluoresensi yang berasal dari kristal barium platinosianida dalam tabung
Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena
ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus
menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu
berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar
baru atau sinar-X. Baru dikemudian hari orang menamakan sinar tersebut
sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.
Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran
karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-
bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan
cara-cara pemeriksaan konvensional. Perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi bidang Radiologi berkembang begitu pesat, dengan
dikembangkannya teknologi imajing yang terbukti sangat membantu
mendiagnosa berbagai macam penyakit, khususnya radiodiagnostik.
Di Indonesia, pemanfaatan radiasi untuk bidang kesehatan khususnya di
bidang diagnostik, menjadi semakin luas dan penting. Berbagai jenis
peralatan sinar-X diagnostik seperti pesawat sinar-X radiografi umum telah
dimanfaatkan di berbagai Rumah sakit - rumah sakit besar, Klinik dan
Puskesmas. Dengan dasar ini maka perlu dilakukan program kendali mutu
(kontrol kualitas) pesawat rontgen untuk pemeliharaan dari mutu gambaran
optimal. Tujuan dari program kendali mutu adalah untuk menjami
peralatan yang dipergunakan menghasilkan kualitas gambar yang baik
dengan dosis radiasi yang diterima pasien seminimal mungkin.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Radiologi Kedokteran Gigi

• Radiologi (ilmu sinar) adalah cabang ilmu kedokteran yang


menggunakan energi pengion dan bentuk-bentuk energi lainnya
(non pengion) dalam bidang diagnostik dan terapi, yang meliputi
energi pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan
radioaktif seperti sinar X , sinar gamma , pancaran partikel
pengion (elektron, neutron, positron dan proton ). Energi bukan
pengion (non pengion) seperti : gelombang ultra sonik,
gelombang infra red, gelombang magnetik dan gelombang mikro.
• Sinar X adalah suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan
dari suatu tabung Rontgen
•Sinar X ditemukan pada tanggal 8 Nopember 1895 secara
kebetulan (tidak sengaja) oleh Wilhelm Conrad Rontgen, seorang
ahli Fisika di Universitas Wuzburg, Jerman. Percobaannya
menggunakan tabung hampa udara (Crooke tube) dilengkapi dua
macam elektroda yaitu katoda dan anoda. Kesimpulan percobaan
tersebut :
1.Sinar tersebut mempunyai sifat yang berbeda dengan sinar lain
2.Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnit
3.Dapat menghitamkan film
4.Mempunyai daya tembus yang besar dan panjang gelombangnya pendek.
Hasil temuannya mendapat pengakuan, setelah dipublikasi pada seminar
23Januari 1896 di Universitas Wuzburg . Lahir di Lenep 23 Maret 1843
dan meninggal di Munchen 10 Februari 1923. Setelah W.C Rontgen wafat ,
sinar X dinamakan sinar Roentgen.

2.2 DASAR-DASAR FISIKA

A.STRUKTUR ATOM

Atom merupakan unit (satuan) terkecil dari suatu unsur , misalnya oksigen
hidrogen dll. Sebuah atom terdiri dari INTI yang dikelilingi oleh
ELEKTRON dengan jumlah yang cukup sehingga muatan listrik dari atom
tersebut menjadi netral. Inti atom yang pejal, terletak di tengah-tengah,
yang bermuatan positif dari suatu atom terdiri dari neutron dan proton.
NEUTRON dan PROTON mempunyai masa yang hampir sama, akan
tetapi proton mempunyai muatan positif dan neutron tidak bermuatan.
Cara yang sering digunakan untuk menunjukkan struktur atom adalah:
A
X  X adalah tanda kimia unsur tersebut.
Z
A adalah nomor massa yang menunjukkan jumlah proton dan neutron di
dalam inti.
Z adalah nomor atom dari unsur, yang menunjukkan jumlah proton
(muatan positip) di dalam inti atau jumlah elektron yang mengelilingi
inti. Jumlah neutron didalam inti adalah A - Z
Atom dapat dibayangkan sebagai sistem planet dari elektron yang
bergerak mengelilingi inti. Elektron yang mengorbit dalam jarak yang
terdekat dengan inti berjumlah 2 buah. Yang berada dalam orbit kedua
berjumlah 8 elektron. Selanjutnya dengan ketentuan bahwa jumlah
maksimum elektron dalam orbit ke-n adalah: 2n
dimana n = 1.2.3.......... adalah nama orbit. Orbit terdalam (n=1)
disebut orbit K (kulit k), orbit kedua disebut kulit L dan orbit ketiga
disebut kulit M.

B. IONISASI

Dengan mudah sebuah elektron dapat dikeluarkan dari atom atau


molekul . Satu atau lebih elektron dapat juga ditambahkan pada atom.
Atom yang telah mengalami perubahan jumlah elektron yang
demikian mempunyai muatan listrik yang posiif karena jumlah proton
melebihi elektron. Istilah “ION” digunakan untuk menunjukkan atom
atau sekelompok atom yang mengandung muatan listrik. Muatan yang
dikandung oleh tiap ion tergantung pada jumlah elektron yang
dikeluarkan dari atom atau ditambahkan . Dengan demikian maka
ionisasi yang merupakan suatu proses dimana elektron dapat
dikeluarkan atau ditambahkan pada atom atau molekul menghasilkan
suatu pasangan ion yaitu elektron bebas dan sisa yang bemuatan
positif. Radiasi yang mengionkan disebut radiasi ionisasi atau radiasi
pengion.
Contoh : Ionisasi sinar x pada emulsi film yang mengandung AgBr.
AgBr -------------------- Ag + + Br
Juga ionisasi pada H2 0 (air) menjadi H+ + HO , dan kemudian
membentuk H2O2 (peroksida) H2O --------------------- H + + HO ---
H2O2 . sx

C. ISOTOP

Walaupun semua atom dari unsur tertentu mempunyai jumlah


proton yang sama, terdapat juga atom dengan jumlah neutron yang
berbeda . Dengan demikian dapat diartikan bahwa suatu unsur dapat
mempunyai beberapa jenis atom .
Contoh, unsur fosfor (P), mempunyai nomor atom 15 (15 proton ) ,
akan tetapi unsur fosfor dapat mempunyai jumlah neutron yang
berbeda yaitu :
28
P 15 proton , 13 neutron ( Z = 15 , A = 28 )
15

29
P 15 proton, 14 neutron ( Z = 15, A = 29 )
15

dan seterusnya.
Bentuk yang berbeda ini dinamakan ISOTOP dari unsur tersebut.
Semua isotop dari suatu unsur tertentu mempunyai sifat kimia yang
sama oleh karena sifat kimia ditentukan oleh nomor atom dari unsur.
Unsur yang mempunyai nomor massa ( A ) yang sama disebut
ISOBAR.
Contoh :
57 57
Fe dan Co
26 27

Isobar ini dapat dipisahkan secara kimia karena mempunyai jumlah


elektron yang berbeda, j adi mempunyai sifat kimia yang berbeda. Unsur
yang mempun yai jumlah neutron yang sama di dalam initinya dinamakan
isotop.
2.3 RADIO FISIKA

 Sinar X : pancaran gelb elektromagnetik dg panjang gelb yg sangat


pendek , bersifat heterogen & tdk t’lihat.
 Sejenis dg gelb radio, panas/listrik,inframerah, cahaya, uv, sinar
gamma & sinar kosmik, tp pjg gelb hanya 1/10.000 pjg gelb cahaya
yg kelihatan.
 Krn pjg gelb yg pendek itu maka sinar X dpt menembus benda.
 Satuan pjg gelb sinar elektromagnetik = Angstrom, 1 Angstrom =
10⁻⁸ cm (1/100.000.000 cm)
 Dlm dunia kedokteran gelb yg digunakan antara 0,50 A – 0,125 A.

2.4 SUMBER RADI A SI DAN PENGGUNAANNYA

Maca m –macam sumber radiasi :


1. RADIASI A LAM
2. RADIASI BUATAN

2.4.1. RADIAS I ALAM

a. Radiasi alam yang berasal dari sinar kosmis


b. Radiasi yang berasal dari panas matahari ya ng tinggi
c. Radiasi dari unsur-unsur kimia yan g terdapat dalam lapisan kerak bumi
d. Radiasi bahan radioaktif alam

2.4.2 RADIA SI BUATAN

a. Sinar x, berasal dari tabung Roentgen


b. Sinar radioaktif buatan, misalnya Phospor, Jodium dll
c. Radiasi nuklir
d. Sinar LASER

2.5 PENGGUNAAN SUMBER RADIASI

Sumber- sumber radiasi banyak digunakan di segala bidang termasuk


dibidang kesehatan, misalnya bidang industri, pertanian, sterilisasi dan
militer. Di samping itu penggunaan zat radioaktif misalnya untuk tenaga
atau pembangkit tenaga listrik , yaitu : U 2 3 5
untuk penerangan rumah.
Tenaga U 2 3 5 sama dengan 3 juta pon zat arang . Di kota New York
digunakan untuk penerangan rumah selama 1000 tahun, untuk satu rumah .
Begitu pula dengan penggunaan radioisotop, lihat tabel di bawah ini.

2.6 PESAWAT ROENTGEN KEDOKTERAN GIGI

Pesawat Roentgen intra oral dan ekstra oral. Supaya operator berada di
daerah bebas radiasi , dan dapat menekan tombol di luar ruangan, kotak
pengontrol sebaiknya dite mpatkan di luar ruangan atau tombol kontrol
dihubungkan dengan kabel yang panjang.
Pesawat Roentgen kedokteran gigi tipe dental terdiri dari :
1. Badan pesawat
2. Tangan pesawat / handle
3. Boks /kotak kontrol,dengan tombol ekspos e
4. Tabung / tube head
5. Kone/cone
Kon (cone) terdiri dari bermacam- macam ukuran , bentuk dan bahan.
Yang dianj urkan penggunaann ya adalah tabung berukuran panjang dan
terbuka. Tabung pendek beruj ung runcing sudah dilarang penggunaannya,
PEMBANG KITAN SINAR X MEMERLUKAN :
1. Aliran listrik tegangan tinggi sebagai sumber elektron (E)
2. Alat pengatur tenaga (A)
3. Alat pengatur w aktu (B)
4. Trafo tegangan tinggi (C)
5. Tabung Roentgen/tabung sinar x (D)
1. ALIRAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI SEBAGAI SUMBER
ELEKTRON
P esawat rontgen untuk diagnostik dan terapi , menggunakan
listrikbertegangan tinggi, untuk dapat menghasilkan sinar x yang baik.
Dari seluruh tenaga listrik yang masuk diatur menurut kebutuhan
pesawat oleh alat pengatur tenaga listrik.

2. ALAT PENGATUR TENAGA (A)


Di bagian ini terdapat sebuah tranformator yang memeberi tenaga pada
semua bagian pesawat. Pada transformator inilah dilakukan pengaturan
tegangan tinggi, yang akan diberikan pada tabung sinar x. Tegangan
tabung ini dapat (25 kv untuk pemotretan buah dada misalnya) atau
tegangan tinggi (125 kv untuk pemotretan kepala dengan teknik
tegangan tinggi).
3. ALAT PENGATUR WAKTU (B)
Pengaturan waktu adalah bagian pesawat yang menentukan lamanya
penyinaran.
Pengaturan waktu ini ada yang :
- Berupa sebuah sakelar, umpama untuk pemotretan floroskopi
(sinar tembus).
- Berupa sebuah alat, atau rangkaian khusus yang di sebut “Timer”. Timer
ini ada yang berupa alat mekanis (dengan pegas), berupa elektromekanis
(dengan motor listrik), elektronis atau campuran dari beberapa sistem,
misalnya elektronis cahaya atau foton dll.
4. TRAFO TEGANGAN TINGGI (C)
Merupakan alat yang dipakai untuk membangkitkan tegangan tinggi yang
akan dihubungkan dengan sinar x.
5. TABUNG ROENTGEN ATAU TABUNG SINAR X (D)
Tabung roentgen adalah bagian dari pesawat roentgen adalah bagian dari
pesawat roentgen yang diberi tugas untuk mengubah tegangan listrik
menjadi sinar x.
Dari seluruh tenaga hanya 1% yang dirubah menj adi sinar x, dan 99%
berupa panas. Maka untuk menj aga agar pesawat rontgen tidak mudah
rusak karena panas maka didala m tabung roentgen diberi alat pendingin
misaln ya : Olie atau minyak.
Tabung roentgen dilengkapi dengan :
a. Katode sebagai kutub negatip, merupakan sumber elektron dari
filament.
b. Ruang hampa udara, untuk lintasan bebas jalannya elektron ke
anode.
c. Anode sebagai kutub positip, terdapatnya badan pencegat (target)
yang dibuat dari tungsten yang mempunyai titik lebur yang tinggi.
Fungsinya untuk menghen tikan jalannya elektron secara tiba- tiba.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Radiologi (ilmu sinar) adalah cabang ilmu kedokteran yang


menggunakan energi pengion dan bentuk-bentuk energi lainnya
(non pengion) dalam bidang diagnostik dan terapi, yang meliputi
energi pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan
radioaktif seperti sinar X , sinar gamma , pancaran partikel
pengion (elektron, neutron, positron dan proton ).
Macam-macam radiasi
-Radiasi : pemancaran energi secara divergen dr suatu sumber ke
sekitarnya berbentuk garis lurus, bila mengenai materi dpt menyebabkan
ionisasi (sinar pengion).
-Sinar elektromagnetik : pemancaran energi tdk melalui materi, tdk
mempunyai massa,sbg paket energi yg disebut foton.
-Sinar X, sinar gamma (dr bahan radioaktif), sinar kosmis (dr jagat raya).
Termasuk jug sinar infrared, sinar ultraviolet & sinar yg visible ttp tdk
bersifat pengion.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hanna.bachtiar/material/pengantartopi
k.pdf

https://id.scribd.com/doc/104513590/FISIKA-RADIOLOGI

http://usu-med.blogspot.co.id/2011/07/segi-segi-fisika-radiologi-
dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai