KELOMPOK 3:
Jurusan Kebidanan
T.A 2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga makalah tentang “Pemeriksaan Diagnostik (Rontgen)”
dapat selesai pada waktunya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR ........................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Agar pembaca dapat mengetahui mengenai pengertian, sejarah dan
cara pembuatan sinar-x atau rontgen
b. Agar pembaca dapat mengetahui mengenai manfaat maupun efek
samping dari penggunaan sinar-x atau rontgen
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.3 Cara Pembuatan
Pembangkit sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya
terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda.
Jika filamen dipanaskan maka akan keluar elektron dan apabila antara
katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi, elektron akan
dipercepat menuju ke anoda. Dengan percepatan elektron tersebut maka
akan terjadi tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan anoda,
akibatnya terjadi pancaran radiasi sinar-X.
6
2) Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah
ini dikenal sebagai radioterapi.
7
2.7 Efek Samping
8
dipengaruhi besar energi. Partikel beta berenergi tinggi mampu
menjangkau beberapa meter di udara dan dapat menembus lapisan kulit
luar beberapa mm. Oleh karena itu, partikel beta memiliki potensi bahaya
radiasi eksterna kecil, kecuali untuk mata. Sinar-X dan sinar gamma
adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek
dan meiliki kemampuan menembus semua organ tubuh, sehingga
mempunyai potensi bahaya radiasi eksterna yang signifikan.
9
dalam memperkirakan risiko efek stokastik, kedua jenis sel, yaitu sel yang
menjadi target radiasi dan sel yang tidak menjadi target tetapi berada di
sekitar sel target, harus dipertimbangkan. Dengan demikian kemungkinan
risiko kesehatan yang mungkin timbul akan lebih besar dari yang
diperkirakan. Selain itu telah dibuktikan pula bahwa sebuah partikel alfa
yang melintasi sebuah inti sel akan mempunyai probabilitas tinggi dalam
menimbulkan mutasi. Ini berarti bahwa efek yang mungkin timbul akibat
dari pajanan radiasi dosis rendah tdak dapat diabaikan.
Tidak hanya kerusakan pada sel saja yang ditimbulkan oleh radasi
Rontgen. Melainkan efek pada kulit pun bisa terjadi. Ketika radiasi
rontgen (sinar-X) terkena ke kulit, menyebabkan kulit tersebut
menimbulkan flek hitam yang pada ujungnya menimbulkan penyakit
kanker kulit.
10
2.9 Cara Pelaksanaan
a. Lakukan informed consent
b. Tidak ada pembatasan makanan atau cairan
c. Pada dada, foto dengan posisi posterior anterior (PA) dapat dilakukan
dengan posisi berdiri dan foto anterior posterior (AP) lateral dapat juga
dilakukan. Dalam pelaksanaanya, baju harus diturunkan sampai ke
pinggang, baju kertas atau baju kaindapat digunakan, dan perhiasan
dapat dilepaskan. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dan menahan
nafas saat pengambilan foto sinar X
d. Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan untuk
mengevaluasi bentuk dan ukuran jantung. Dalam pelaksanaanya,
perhiasan pada leher harus dilepaskan, baju diturunkan hingga ke
pinggang.
e. Pada Abdomen, pelaksanaan foto harus dilakukan sebelum pemeriksaan
IVP,Baju harus dilepaskan dan gunakan baju kain/ kertas, pasien tidur
terlentang deengan tangan dijauhkan dari tubuh, serta testis harus
dilindungi.
f. Pada tengkorak, sebelum pemeriksaan harus dilepaskan penjepit
rambut, kaca mata, dan gigi palsu
g. Pada rangka, jika dicurigai fraktur, maka anjurkan puas dan
immobilisasi pada daerah fraktur.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan penemuan yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh
Wilhelm Conard Roentgen. Dunia kedokteran tak bisa terlepas dari alat
tersebut, tanpa alat tersebut para ahli radiologi tidak mampu mendiagnosa
penyakit tertentu pada sang pasien. Walaupu demikian, Rontgen memiliki
efek samping yang dapat membahayakan tubuh manusia yang diantaranya
membuat kerusakan sel-sel yang terdapat dalam tubuh, mengakibatkan
penyakit leukimia, dan sampai kepada kanker.
Lain sisi, pada alat Rontgen tersebut juga memiliki hal positifnya
baik itu dalam bidang kedokteran dan perindustrian. Dalam bidang
kedokteran tepatnya pada proses pengobatan mampu mengambil gambar
dalam tubuh manusia, misalnya tulang. Jika dalam perindustrian, rontgen
berguna untuk menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan
dandang tekanan tinggi.
3.2 Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan atau bidan hendaknya juga dapat
menguasai tentang proses pemeriksaan penunjang tidak hanya terbatas
pada pemeriksaan fisik semata. Agar kita tidak tertinggal tentang
perkembangan pengetahuan di masa modern.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Eko, Nurul dan Ardiani Sulistiani. 2010. KDPK Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
13