Anda di halaman 1dari 5

Nama Pasien : Sinta Herna

Usia : 20 tahun
Operator : Dinda Laras Chitadianti
Supervisor : drg. Farisza Gita, Sp.Pros(K)

Kumpulan Data Utama


Pasien wanita usia 20 tahun dengan gigi 11 paska perawatan saluran akar (PSA)
- Pemeriksaan EO :
Tidak ada kelainan
- Pemeriksaan IO :
Kehilangan jaringan mahkota di bagian mesioinsisal sebesar 1/2 tinggi servikooklusal
mahkota gigi dan di bagian distoinsisal sebesar 1/3 tinggi servikooklusal mahkota gigi.
Perkusi (-), palpasi (-), keluhan subjektif (-)
- Pemeriksaan radiograf:
Radiopasitas pada saluran akar berupa bahan pengisi gutta percha, obturasi hermetis.
Pengisian saluran akar berjarak 1 mm dari ujung apeks.
Perbandingan mahkota : akar = 2 : 3
- Panjang radiografis gigi = 22 mm
Panjang mahkota klinis = 7 mm
Panjang akar klinis = 15 mm
- Overjet : anterior = 2 mm posterior ka = 2 mm, ki = 1,5 mm
- Overbite : anterior = 4 mm posterior ka = 2 mm, ki = 2 mm
- Artikulasi kanan dan kiri group function, daya kunyah ringan, oklusi ada dan stabil.
- Panjang pasak
Panjang pasak = (1/2 x panjang akar) + (mahkota klinis setelah dipreparasi)
= (1/2 x 15) mm + (7-1) mm
= 7,5 mm + 6 mm
= 13,5 mm

Diagnosis
Bentuk kasus kerusakan mahkota gigi 11 paska perawatan endodontik, memerlukan rehabilitasi
dengan pemasangan mahkota tiruan pasak tipe partly veneer metal porcelain detached dowel
crown dengan prefabricated fiber post & partial composite core
Kunjungan 1
1. Kontrol PSA: perkusi (-), palpasi (-), keluhan subjektif (-)
2. Pengisian rekam medis prostodonsia
3. Pencetakan model studi dan diduplikasi dengan bahan cetak alginate

Kunjungan 2
Preparasi gigi dan preparasi saluran akar
1. Preparasi gigi
a. Bongkar restorasi resin komposit pada gigi menggunakan bur metal
b. Preparasi bidang proksimal menggunakan pointed tapered cylindrical diamond bur dari
arah labial ke palatal, sehingga didapatkan ruang sebesar 1-1,5 mm. Preparasi harus
sejajar sumbu gigi dari tepi gingiva hingga ke insisal. Evaluasi:
- Cek dengan sonde untuk mengetahui ada tidaknya undercut
- Gigi terpisah dengan gigi tetangga dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak
- Sisi mesial dan distal sejajar dilihat dari arah labial atau palatal
c. Preparasi bidang insisal berupa pembulatan tepi insisal yang tajam menggunakan flat end
tapered cylindrical diamond bur
d. Preparasi bidang labial menggunakan round end tapered cylindrical diamond bur
sebesar 1,5 mm. Evaluasi:
- Cek dengan sonde untuk mengetahui ada tidaknya undercut
- Bandingkan dengan gigi tetangga, permukaan bukal harus terlihat lebih rendah
- Lihat dari arah insisal, lengkung permukaan bukal sesuai dengan permukaan anatomis
sebelumnya
e. Preparasi bidang palatal menggunakan round end tapered cylindrical diamond bur
sebesar 0,5 mm. Evaluasi:
- Cek dengan sonde untuk mengetahui ada tidaknya undercut
f. Preparasi servikal menggunakan round end tapered cylindrical diamond bur dengan tipe
preparasi chamfer dengan letak pengasahan subgingiva pada permukaan bukal
g. Pembulatan sudut-sudut yang tajam dan penghalusan seluruh permukaan bidang
preparasi menggunakan finishing bur. Evaluasi:
- Cek penghalusan dengan sonde halfmoon

2. Preparasi saluran akar


Panjang pasak = 13,5 mm
a. Pengambilan bahan pengisi saluran akar dengan Gates Glidden Drill sepanjang panjang
kerja pasak. Mata bur diarahkan di tengah saluran akar, sejajar sumbu akar gigi atau
pengisian saluran akar.
b. Irigasi NaOCl 2,5% pada setiap langkah preparasi untuk mempertahankan kesterilan
saluran akar.
c. Pembentukan dan pelebaran saluran akar sepanjang panjang kerja pasak menggunakan
peaso reamer berkecepatan rendah.
d. Diameter pasak tidak boleh melebihi 1/3 diameter akar, ketebalan dinding akar minimal
2 mm

3. Pembuatan mahkota pasak sementara


a. Kawat yang dibengkokkan dimasukkan ke dalam saluran akar
b. Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya dengan Vaseline
c. Model yang telah diduplikasi dan dibentuk sesuai anatomi gigi dengan malam merah
dicetak dengan menggunakan alginate
d. Masukkan adonan self-curing acrylic ke dalam saluran akar sedikit saja dan pada cetakan
alginate regio 11
e. Posisikan cetakan alginate sesuai posisi semula
f. Setelah acrylic mengeras, lepaskan sendok cetak dan buang kelebihan acrylic
g. Lepaskan mahkota pasak sementara
h. Rapikan batas restorasi pada bagian servikal dengan gunting
i. Bersihkan gigi dan mahkota pasak sementara, lakukan irigasi saluran akar
j. Periksa adaptasi mahkota pasak sementara
k. Haluskan mahkota pasak sementara dengan stone
l. Pemasangan mahkota pasak sementara dengan freegenol

Kunjungan 3
Pencobaan dan pemasangan pasak, pembuatan inti
1. Pencobaan pasak
Lepaskan mahkota tiruan sementara. Kemudian, dilakukan pencobaan pasak. Pasak harus
masuk sepanjang panjang kerja pasak dengan pasif dan stabil. Evaluasi dilakukan dengan
foto radiograf. Bila hasil foto memperlihatkan pasak sudah sesuai di dalam saluran akar dan
tidak terdapat gap, maka dilakukan sementasi pasak.

2. Pemasangan pasak
Pasak disementasikan dengan self-adhesive resin cement. Semen diaplikasikan ke dalam
ruang pasak dan juga dioleskan pada pasak. Kemudian, pasak dimasukkan secara perlahan
ke dalam ruang pasak hingga ada kelebihan semen yang mengalir ke permukaan akar.
Kelebihan semen tersebut dibuang dengan instrumen plastis dan dilakukan light curing
selama 40 detik.

3. Pembuatan inti
Inti dibuat dengan resin komposit hingga menjadi bentuk seperti gigi yang telah dipreparasi
untuk mahkota tiruan penuh. Perhatikan besar, inklinasi, dan posisi pada saat
oklusi/artikulasi, sehingga diperkirakan akan terdapat ruang yang cukup bagi mahkota
tiruan.

4. Pencetakan model kerja


Model kerja dicetak dengan teknik double impression
a. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll
b. Retraksi gingiva dengan memasukkan retraction cord diameter 0,3-0,4 mm + larutan
kimia yang bersifat hemostatik ke dalam sulkus gingiva sekeliling gigi menggunakan
ekskavator atau periodontal probe selama 5-10 menit
c. Keluarkan retraction cord dari sulkus gingiva
d. Keringkan daerah kerja menggunakan semprotan angin
e. Cetak model kerja menggunakan heavy body (dilapisi plastik untuk memberikan ruang
pada light body). Tunggu hingga mengeras selama sekitar 5 menit. Setelah mengeras,
keluarkan cetakan, lepas plastiknya, dan cetak dengan light body
f. Pembuatan catatan gigit
g. Pengiriman cetakan model kerja dan catatan gigit ke laboratorium untuk dibuatkan
mahkota
h. Pemasangan mahkota sementara dengan freegenol

Kunjungan 4
Pencobaan backing
1. Lepaskan mahkota tiruan sementara. Kemudian, dilakukan pencobaan mahkota tiruan.
2. Evaluasi:
a. Kecekatan (fitness)
b. Ketepatan tepi gigi tiruan
c. Adaptasi terhadap mukosa
d. Oklusi dan artikulasi
e. Estetis: kesesuaian bentuk, ukuran, dan warna
3. Bersihkan mahkota gigi tiruan dan gigi, lalu keringkan
4. Aduk freegenol dan oleskan freegenol ke dalam mahkota tiruan, lalu pasang mahkota tiruan
pada gigi sembari ditekan dengan jari
5. Bersihkan kelebihan semen pada bagian proksimal dengan dental floss
6. Pengiriman backing ke laboratorium untuk disatukan dengan facing

Kunjungan 5
Sementasi sementara
Pemasangan sementara partly veneer metal porcelain detached dowel crown dengan zinc oxide
eugenol (ZOE)

Kunjungan 6
Sementasi tetap
1. Lakukan evaluasi sama dengan evaluasi sebelum sementasi sementara
2. Pembersihan bagian dalam mahkota tiruan dengan alkohol 70% untuk menghilangkan lemak
dan kotoran. Keringkan dengan semprotan angin.
3. Keringkan gigi yang akan dipasang mahkota tiruan.
4. Isolasi daerah pemasangan dengan cotton roll pada vestibulum dan pasang saliva ejector.
5. Pengadukan semen GIC tipe 1 (luting), lalu oleskan selapis semen secara merata ke dalam
mahkota tiruan
6. Mahkota tiruan dimasukkan secara perlahan pada gigi, sehingga semen dapat mengalir tanpa
menyebabkan adanya udara yang terjebak. Mahkota tiruan ditekan hingga didapatkan fitness
yang baik. Lihat kedudukan mahkota saat oklusi, kedudukan harus sesuai dengan sebelum
pemasangan. Bila tidak sesuai, mahkota tiruan harus dibuka dan prosedur diulang kembali.
7. Bila kedudukan mahkota tiruan sudah baik, mahkota tiruan ditekan dengan jari secara merata
hingga setting time semen selesai.
8. Kelebihan semen diambil dengan menggunakan sonde atau ekskavator kecil. Kelebihan
semen pada daerah interdental dibuang dengan menggunakan dental floss.

Kunjungan 7
Kontrol 1: 24 jam setelah sementasi tetap
Evaluasi: keluhan subjektif, kemungkinan terjadinya karies, kegagalan sementasi, kegoyangan
gigi, ada tidaknya poket, ada tidaknya inflamasi gingiva, kondisi mahkota tiruan, retensi
makanan

Kunjungan 8
Kontrol 2: 48 jam setelah sementasi tetap
Hal-hal yang dievaluasi sama seperti kontrol

Anda mungkin juga menyukai