Anda di halaman 1dari 8

TELAAH KASUS

RESTORASI INDIRECT ONLAY PADA GIGI 46


DENGAN DIAGNOSIS NEKROSIS PULPA
PASKA PERAWATAN ENDODONTIK

Oleh :
Rizki Dwi Lestari
1311411033

Dosen Pembimbing :
Drg. Delimona, Sp.KG

PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020

1
Nama Operator : Rizki Dwi Lestari
No. BP : 1311411033
Preseptor : Drg. Deli Mona, Sp.KG

A. Data Pasien
Nama : Nn. G
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
No. Rekam medik : 14822
Elemen gigi : 46

B. PemeriksaanSubjektif
1. Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan ingin dibuatkan tambalan permanen pada
gigi belakang kanan bawah yang telah dilakukan perawatan.
2. Present Illness
Gigi geraham kanan bawah pasien telah dilakukan perawatan saluran akar
sekitar lebih kurang 1 minggu yang lalu. Tidak ada keluhan sakit dan tidak
ada pembengkakan pada gusi disekitar gigi yang dilakukan perawatan
tersebut.
3. Past Dental History
Pasien pernah datang ke dokter gigi 1 tahun yang lalu untuk menambal
sementara gigi yang dikeluhkan. Pasien menyikat gigi 2x sehari (pagi dan
malam) dan tidak menggunakan obat kumur dan benang gigi. Pasien
memiliki kebiasaan mengunyah dua sisi
4. Past Medical History
Pasien mengaku tidak memiliki penyakit sistemik, tidak pernah dirawat di
rumah sakit, tidak pernah mengonsumsi obat rutin atau jangka panjang.
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat, namun pasien mengaku alergi
makanan yaitu salak.

2
5. Family History
Ayah dan Ibu : tidak ada riwayat penyakit sistemik
Saudara kandung & sedarah : tidak ada riwayat penyakit sistemik
Kakek dan nenek : tidak ada riwayat penyakit sistemik.

6. Social History
Pasien seorang mahasiswa, sibuk kuliah dari pagi sampai siang, istirahat
cukup. Pasien rajin mengonsumsi air putih, buah dan sayur, pasien tidak
mengonsumsi teh dan kopi secara rutin. Pasien tidak merokok dan jarang
olahraga

C. Pemeriksaan Objektif

1. Elemen gigi 46

a. Tes Perkusi : (-)


b. Tes Palpasi : (-)
c. Tes Thermal : (-)
d. Mobility : (-)

2. Foto Klinis

Gigi 46 sebelum perawatan Gigi 46 setelah perawatan

3
D. PemeriksaanPenunjang
Foto Rontgen Periapikal Gigi 46

Gigi 46 Sebelum perawatan Gigi 46 Obturasi dengan Gutta Percha

E. Diagnosis
Nekrosis pulpa paska perawatan endodontic 46

F. RencanaPerawatan
Restorasi Indrek Onlay pada gigi 46 paska perawatan endodontik

G. Prognosis
Dari pemeriksaan objektif dan penunjang yang telah dilakukan, disimpulkan
bahwa prognosis baik, karena:
1. Pasien kooperatif
2. Tidak ada kelainan pada jaringan periodontal

H. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Diagnostic Set Cotton roll
Diamond Bur Cotton pellet
 Bur Silindris Alginate
 Bur Fissure/Long Fissure Gips Stone Type IV
 Bur Inverted Benang Retraksi
Spatulla Caviton
Sendok Cetak Articulating Paper

4
Rubber Bowl GIC restorative
Semen resin

I. Prosedur Kerja
1. Retraksi Gingiva pada gigi 46
2. Preparasi Gigi 46 dengan preparasi onlay DO (disto-oklusal)

oral vestibular

Gambar 6. Preparasi onlay

a. Keringkan dan lakukan penentuan outline form kavitas


b. Preparasi kavitas oklusal
Preparasi oklusal menggunakan bur diamond tepered untuk
menghasilkan bentuk divergen dari dinding fasial-lingual dari
penampakan gingivo-oklusal. Besar sudut divergenitas gingiva-oklusal
yang optimal tidak diketahui secara pasti namun dapat menggunakan
ukuran yang direkomendasikan untuk onlay gold yakni sebesar 2-5
derajat. Gunakan bur diamond inverted untuk meratakan dasar kavitas.

5
Posisi bur saat preparasi daerah oklusal

c. Preparasi proximal box


Setelah kavitas oklusal selesai, bur ditarik kearah proksimal (distal).
Perluasan dinding ke distal dibuat dengan hati-hati untuk
mempertahankan dentin yang mendukung marginal ridge.

Perluasan dinding ke distal

6
d. Pembuatan bevel cavo surface oklusal.
Sudut cavo surface margin dibuat< 900

Pembuatan bevel Cavo surface oklusal

e. Pembuatan retention form.


Retention form dapat ditingkatkan dengan penempatan grooves, locks,
coves, atau slots. Seluruh retention form tersebut harus ditempatkan di
dentin, dengan demikian tidak akan merusak dan melemahkan enamel
yang berdekatan. Bevel dapat ditempatkan pada margin enamel yang
tersedia bahkan bisa pada daerah oklusal untuk meningkatakan retention
form.

Pembuatan retention form


Hasil preparasi yang diharapakan
 Terbentuknya kavitas yang divergen sekitar ± 2-5 derajat di dinding
fasial-lingual dari arah gingiva-oklusal.

7
 Sisi yang saling menghubungkan dan ujung/sudut yang terbentuk harus
dibuat membulat untuk mencegah daerah yang tajam yang memberikan
tekanan internal pada preparasi. Ini dilakukan untuk mencegah potensi
fraktur.
 Permukaan preparasi harus halus dengan sudut membulat tanpa bevel
marginal, pastikan margin gingiva terletak pada enamel.

3. Pembuatan catatan interoklusal pada rahang atas dan bawah pasien


4. Pencetakkan anatomis rahang atas dan bawah pasien
a. Lakukan pencetakan dengan bahan cetak alginate
b. Hasil cetakkan diisi dengan gips stone type IV
c. Cetakan dikirim ke Laboratorium
5. Proses Laboratorium
Onlay dibuat di model dengan resin komposit yang dikeraskan dengan sinar
halogen 1200 C lalu dipanaskan di dalam oven DI-500
6. Try-in /Passen pada pasien
7. Insersi/pemasangan onlay pada pasien
Penyemenan onlay
1. Kavitas dicuci dan keringkan. Siapkan semen.
2. Semen dioleskan kepermukaan dalam onlay dan dinding kavitas,
masukkan onlay dan tekan.
3. Letakkan gulungan kapas di permukaan oklusal onlay dan oklusikan
dengan antagonisnya sampai semen mengeras.
4. Kelebihan semen dibersihkan dengan ekskavator
8. Lakukan kontrol 1 minggu setelah pemasangan onlay.
Kontrol dilakukan untuk melihat adaptasi onlay terhadap gigi.

Anda mungkin juga menyukai