Anda di halaman 1dari 6

TELAAH KASUS

RESTORASI INDIRECT COMPOSITE ONLAY PADA


GIGI 36 DENGAN DIAGNOSIS NEKROSIS PULPA
PASCA PERAWATAN SALURAN AKAR

Oleh :
Putri Dwi Amalia
1311412005

DosenPembimbing :
Drg. Deli Mona, Sp.KG

PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020

1
A. Data Umum

Nama operaor : Putri Dwi Amalia


No. BP : 1311412005
Preseptor : drg.Deli Mona, Sp KG
Tanda tangan :

B. Gambaran klinis

Gambar 1. Gambaran klinis gigi 36

C. Diagnosis
Gigi nekrosis pulpa pasca perawatan saluran akar.

D. Rencana Perawatan
Restorasi indirect composite Onlay pada gigi 36 Pasca Perawatan Saluran akar

E. Prognosis
Dari pemeriksaan objektif dan penunjang dapat disimpulkan bahwa prognosis
baik, karena:
- Tidak terdapat fraktur vertical pasca perawatan saluran akar
- Sisa mahkota gigi dapat direstorasi indirect

2
I. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Diagnostic Set Cotton roll
Diamond Bur Cotton pellet
 Bur Silindris Alginate
 Bur Fissure/Long Fissure Gips Stone Type IV
 Bur Inverted Caviton
Spatulla Articulating Paper
G
Sendok Cetak
IC tipe 1 (lutting)
Rubber Bowl

J. Prosedur Kerja
1. Retraksi Gingiva pada gigi 36
2. Preparasi Gigi 36 dengan preparasi onlay DO (disto-oklusal)

oral vestibular

Gambar 6. Preparasi onlay

a. Preparasi kavitas
Preparasi oklusal menggunakan bur diamond tepered untuk
menghasilkan bentuk konvergen ke arah oklusal dari dinding fasial-
lingual dan penampakan gingivo-oklusal. Besar sudut konvergen
gingiva-oklusal sebesar 2-5 derajat. Gunakan bur diamond inverted untuk
meratakan dasar kavitas.

3
Gambar 2. Dinding kavitas konvergen ke arah oklusal 2-5 derjat
b. Preparasi proximal box
Setelah kavitas oklusal selesai, bur ditarik kearah proksimal (distal).
Perluasan dinding ke distal dibuat dengan hati-hati untuk
mempertahankan dentin yang mendukung marginal ridge.

Gambar 3. Perluasan dinding ke distal

c. Pembuatan bevel cavo surface oklusal.


Sudut cavo surface margin dibuat < 900

Gambar 4.Pembuatan bevel Cavo surface oklusal

4
d. Pembuatan retention form.
Retention form dapat ditingkatkan dengan penempatan grooves, locks,
coves, atau slots. Seluruh retention form tersebut harus ditempatkan di
dentin, dengan demikian tidak akan merusak dan melemahkan enamel
yang berdekatan. Bevel dapat ditempatkan pada margin enamel yang
tersedia bahkan bisa pada daerah oklusal untuk meningkatakan retention
form.

Gambar 5. Pembuatan retention form


Hasil preparasi yang diharapkan
 Terbentuknya kavitas yang konvergen ke arah
okludal sekitar ± 2-5 derajat di dinding fasial-lingual dari arah gingiva-
oklusal.
 Sisi yang saling menghubungkan dan ujung/sudut
yang terbentuk harus dibuat membulat untuk mencegah daerah yang
tajam yang memberikan tekanan internal pada preparasi dan mencegah
potensi fraktur.
 Permukaan preparasi harus halus

3. Pembuatan catatan interoklusal pada rahang atas dan bawah pasien


4. Pencetakkan anatomis rahang atas dan bawah pasien
a. Lakukan pencetakan dengan bahan cetak alginate
b. Hasil cetakkan diisi dengan gips stone type IV

5
c. Cetakan dikirim ke Laboratorium

5. Proses Laboratorium
Onlay dibuat di model dengan resin komposit yang dikeraskan dengan sinar
halogen 1200 C lalu dipanaskan di dalam oven DI-500
6. Try-in pada pasien
7. Insersi/ pemasangan onlay pada pasien
Penyemenan onlay
1. Kavitas dibilas dan keringkan. Siapkan GIC lutting.
2. GIC lutting dioleskan kepermukaan dalam onlay
dan dinding kavitas, masukkan onlay dan tekan.
3. Letakkan gulungan kapas di permukaan oklusal
onlay dan oklusikan dengan antagonisnya sampai semen mengeras.
4. Kelebihan semen dibersihkan dengan ekskavator
8. Lakukan kontrol 1 minggu setelah pemasangan onlay.
Kontrol dilakukan untuk melihat adaptasi onlay terhadap gigi.

Anda mungkin juga menyukai