Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

GIGI TIRUAN CEKAT


(GTC)

Mahasiswa Kepaniteraan Klinik

Karina Yusanda Putri Shinta Ameldia


110600026 110600107

Periode:
1 November – 30 November 2017

Pembimbing:
Syafrinani, drg., Sp.Pros(K)

DEPARTEMEN PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAPORAN KASUS
GIGI TIRUAN CEKAT

1. IDENTITAS PASIEN
Nomor Status : 007791/17
Nama Pasien : Hidir Tanjung
Umur : 20 tahun
Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Mandailing/WNI
Alamat : Jl. Menteng VII Gg. bahagia no.8
Pekerjaan : Mahasiswa
No HP : 082362930288

2. DIAGNOSIS PASIEN
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan umum
c. Pemeriksaan lokal

a. Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan ingin memakai gigi tiruan pada bagian kanan bawah.

b. Pemeriksaan Umum
1. Penyakit sistemik/penyakit infeksi : Tidak ada
2. Kebiasaan jelek : Merokok
3. Pernah memakai Gigitiruan : a. Rahang atas : Tidak
b. Rahang bawah : Tidak
Keluhan gigitiruan yang lama : Tidak ada
4. Sikap mental pasien : Histeris
c. Pemeriksaan Lokal
1. Ekstraoral :
a) Wajah : Depan : Oval
Samping : Cembung

Gambar 1. Profil wajah pasien dari depan dan samping

c) Sendi temporo mandibular : Normal

2. Intraoral :

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

a. Gigi yang hilang : Elemen 36 dan 46


b. Gigi yang karies : Tidak ada
c. Radiks : Tidak ada
d. Gigi mobility : Tidak ada
e. Gigi elongasi : Tidak ada
f. Oral hygiene : Buruk
g. Kelainan oklusi : Tidak ada
PEMERIKSAAN GIGI PENYANGGA : Elemen 45 dan 47
a. Vitalitas : vital
b. Posisi : Normal
c. Karies : Tidak ada
d. Tambalan : Tidak ada
e. Fraktur : Tidak ada
f. Resesi gingiva : Tidak ada

PEMERIKSAAN RONTGEN FOTO :

a. Kelainan apikal gigi penyangga : Tidak ada


b. Kerusakan tulang : Tidak ada
c. Perbandingan mahkota akar : Baik
d. Gigi/akar yang terpendam : Tidak ada

3. DIAGNOSA
Klas III Kennedy Modifikasi I

4. RENCANA PERAWATAN
4.1 Perawatan Persiapan
- Bedan Mulut : Tidak ada
- Konservasi : Tidak ada
- Jaringan pendukung gigi : Skeling
- Ortodonsia : Tidak ada
4.2 Desain Perawatan
- Tipe jembatan : Fixed-fixed bridge
- Gigi penyangga : Rigid konektor
- Jenis retainer : Ekstra koronal
- Tipe dasar pontik : Sanitary pontik
PENCETAKAN ANATOMIS

Pengertian pencetakan anatomis Tujuan pencetakan anatomis


Pencetakan untuk mendapatkan bentuk Untuk mendapatkan model studi dan
struktur gigi dan jaringan disekitarnya. pembuatan sendok cetak fisiologis

Teknik Mukostatis Alat


 Letakkan bahan pada sendok cetak Sendok cetak anatomis
alginate sampai merata
 Lakukan pencetakan dengan sedikit Bahan
penekanan.  Hydrocolloid irreversible (alginate)
 Tunggu sampai bahan cetak mengeras lalu
keluarkan dan cuci di air mengalir.
PREPARASI GIGI

Pengertian preparasi gigi Tujuan preparasi gigi


Yaitu suatu tindakan mengasah gigi yang  Menyediakan tempat bagi bahan retainer atau
akan menjadi penyangga GTC mahkota
 Memungkinkan pembentukan retainer
 Menghilangkan daerah undercut area
 Mendapatkan arah pasang GTC
 Membangun bentuk retensi
 Menghilangkan jaringan yang rusak karena karies
jika ada

Cara Kerja Alat


 Preparasi permukaan bukal dan lingual  Mesin bur
 bur silindris  buat depth guide  Contra angel handpiece
arah servio-oklusal  permukaan  Bur silindris/bur kerucut
bukal dan lingual kedalaman ±1-  Bur bentuk flamme
1,5 mm. depth guide  memberi  Bur bulat
 Sonde
petunjuk tebal preparasi yang
dilakukan. Jumlah depth guide 
tergantung besar gigi penyangga
yang dipreparasi.
 Bur fisur  preparasi kearah
mesial dan distal sampai mencapai
daerah proksimal.
 Preparasi permukaan proksimal/aksial
 Bur fisur permukaan proksimal
yang berkontak dengan gigi
tetangganya, preparasi 
Prosedur
membebaskan kontak proksimal
 Preparasi permukaan bukal dan lingual
sedikit demi sedikit  ujung mata
 Preparasi permukaan proksial dan
bur fisur dari oklusal ke servikal
aksial
dan berakhir ± 0,5-1 mm diatas
 Preparasi permukaan oklusal
gingival.
 Penumpulan sudut-sudut dan
 Hasil Preparasi  konus kearah oklusal 5-
pembentukan akhiran servikal
10º dengan ketebalan ±1,5mm dan tidak
preparasi
boleh ada daerah gerong
Cara kerja
 Preparasi permukaan oklusal  Penumpulan sudut-sudut dan
 bur bulat dan bur fisur. Tebal pembentukn akhiran servikal
preparasi  ±1,5mm. kontur preparasi  bur fisur
oklusal tidak boleh hilang.  Batas akhir preparasi bagian
 Memeriksa preparasi sudah servikal harus dibentuk dan
baik  oklusiakan model dipertegas.
kerja dan periksa ruangan  Bentuk akhiran servikal preparasi
(jarak) yang terbentuk antara pada bagian bukal  shoulder
permukaan oklusal gigi yang pada bagian lingual  chamfer.
dipreparasi dengan gigi  gigi molar  akhiran servikal
antagonisnya. preparasi  chamfer seluruhnya.
 Preparasi dianggap cukup   Akhiran servikal preparasi dibuat
sonde yang dilewatkan pada dan berada setinggi margin
permukaan oklusal gigi tidak gingiva.
tersangkut.
RETRAKSI GINGIVA

TUJUAN RETRAKSI GINGIVA RETRAKSI GINGIVA


Untuk mendapatkan cetakan  Mekanis (retraction cord, crown
preparasi dan akhiran servikal yang sementara dan copper ring)
akurat.  Kemis (epinephrine, aluminium
potassium sulphate, aluminium
chloride, ferric sulphate
 Kemis – Mekanis (kaolin, water
and aluminium chloride)
 Elektrosurgery
PENCETAKAN FISIOLOGIS

Pengertian pencetakan fisiologis Tujuan pencetakan fisiologis


Pencetakan yang menggunakan sendok Untuk mendapatkan anatomis pada
cetak individu yang terbuat dari rongga mulut seperti perlekatan otot
selfcuring akrilik. dan frenulum.

Teknik Mukokompresi Alat


 Letakkan bahan pada sendok cetak Plat kaca, spatula, sendok cetak fisiologis
fisiologis sampai merata
 Lakukan pencetakan dengan penekanan Bahan
 Bahan dikatakan mengeras sempurna akan  Putty + wash/light body
kembali kebentuk semula bila dilakukan  Heavy body + wash/light body
indentasi dengan kuku.

Pemeriksaan cetakan:
 Cetakan masih melekat dengan
baik pada sendok
 Tidak sobek
 Tidak terdapat bayangan pada
sendok
 Tidak terperangkap udara, darah
 Gigi yang dipreparasi, akhiran
servikal dan daerah pontik
Batas cetakan
Permukaan oklusal seluruh gigi
PEMASANGAN GTC

Pengertian pasang sementara Tujuan pasang sementara


Yaitu merekatkan GTC dengan semen  Agar GTC mudah dibuka apabila ada
sementara pada gigi penyangga sebelum keluhan sakit
pasang tetap supaya mudah dibuka jika  Memberi waktu untuk menilai secara
ada ketidaksesuaian biologis reaksi pasien terhadap benda
asing

Hal yang perlu diperhatikan pada pasang Bahan


sementara Zinc Oxide Eugenol
 Kontak proksimal antara GTC dengan gigi
tetangga Prosedur
 Pemeriksaan tepi GTC tidak boleh menekan  Pemeriksaan kontur dan anatomi
gingival gigi
 Retensi : caranya adalah memasang gigi tiruan  Pasang sementara dengan
tersebut ke dalam mulut pasien. Jika tidak menggunakan Zinc Oxide
mempunyai retensi maka gigi tiruan tersebut Eugenol selama 1 minggu
akan terlepas setelah dipasang
 Stabilisasi : caranya adalah dengan menekan
bagian gigi tiruan secara bergantian. Gigi
tiruan tidak boleh menunjukkan pergerakan
pada saat tes ini.
 Oklusi :
Pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi
sentrik, lateral dan anteroposterior. Caranya
adalah : Instruksi pasien
 Dengan memakai kertas artikulasi  Hindari makanan yang keras
yang diletakkan di antara gigi atas dan  Menjaga kebersihan rongga mulut
bawah, kemudian pasien diminta  Kontrol 1 minggu kemudian
melakukan gerakan mengunyah
 Setelah itu kertas artikulasi diangkat
dan dilakukan pemeriksaan oklusal
gigi
 Pada keadaan normal terlihat warna
yang tersebar merata pada permukaan
gigi.
 Apabila tidak merata maka terjadi
traumatic oklusi oleh karena itu perlu
dilakukan selective grinding
Pengertian pasang tetap Hal yang perlu diperhatikan sebelum
Yaitu merekatkan GTC dengan semen pasang tetap
permanen pada gigi penyangga dalam  Adaptasi GTC dengan gigi tetangga
mulut  Pembersihan kelebihan semen

Pemeriksaan sebelum pasang tetap Bahan


 Ada tidaknya keluhan pasien GIC
 Perbaikan jika ada keluhan
Prosedur
 GTC sementara dibuka dan sisa-
sisa semen sementara dibersihkan
 Dilakukan pasang GTC tetap
dengan GIC
 Kontrol 1 minggu kemudian

Instruksi pasien Kontrol GTC


 Membatasi pemakaian GTC  Pemeriksaan subjektif
 Menjaga kebersihan rongga mulut  Pemeriksaan objektif :
 Kontrol secara periodik  Oral ygiene
 Oklusi
 Inflamasi perkusi dan palpasi

Anda mungkin juga menyukai