Anda di halaman 1dari 19

LOGBOOK GIGI TIRUAN JEMBATAN

DEPARTEMEN PROSTODONSIA

Oleh:
Anisa Imami Hidayati

210160100111016

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
LOGBOOK PROSTODONSIA
GIGI TIRUAN JEMBATAN
Hari/ Instruktur/
TM Deskripsi Dokumentasi Nilai
Tanggal Paraf
Kegiatan
1 Selasa, 1. Persiapan alat & bahan Foto klinis sebelum dilakukan perawatan drg. Sinta
2/8/2022 2. Persiapan operator Candra
Wardani,
M.Biomed
3. Cetak anatomis RA & RB dan pembuatan model studi RA
& RB
a) Mengatur posisi phantom tegak terhadap dental unit dan
mengatur ketinggian dental unit agar mulut phantom
sejajar siku operator saat mencetak RA & sejajar bahu
operator saat mencetak RB
b) Melakukan pasang coba sendok cetak untuk menentukan
sendok cetak. Pada phantom ini digunakan sendok cetak
bergigi nomor 1 untuk RA dan RB
c) Memanipulasi bahan cetak dengan mencampurkan bubuk
alginat ke dalam bowl berisi air. Adonan bahan cetak
diaduk dengan teknik vigourus eight hand-mixing hingga
homogen dengan memperhatikan working time dan
setting time bahan cetak.
d) Meletakkan adonan bahan cetak pada sendok cetak, untuk
RA diletakkan pada bagian palatum/posterior terlebih
dahulu lalu diratakan ke anterior, untuk RB bahan cetak
diletakkan pada anterior lalu ke posterior
e) Posisi operator saat mencetak RA sedikit di belakang
kanan pasien dan mencetak RB posisi pada kanan depan
pasien. Setelah adonan mengeras, sendok cetak
dilepaskan dari rongga mulut pasien.
f) Kemudian dibersihkan dengan air mengalir untuk
menghilangkan kotoran
g) Dilakukan pengisian dengan gips tipe II dan pembuatan
basis untuk model studi.

*) Refleksi diri :
Saat mencetak rahang bawah yang pertama, bagian posterior kiri
kurang ditekan sehingga cetakan kurang sesuai dengan kondisi
anatomis, namun setelah pencetakan kedua sudah sesuai.
4. Mencetak untuk pembuatan indeks dan mahkota sementara
a) Manipulasi bahan cetak elastomer sesuai takaran dengan
menggunakan tangan tanpa handscoon hingga homogen
dan letakkan pada sendok cetak sebagian
b) Melakukan pencetakan pada daerah gigi penyangga dan
tunggu hingga bahan mengeras kemudian lepaskan dari
rongga mulut
c) Melakukan kontrol infeksi dan melepaskan hasil cetakan
dari sendok cetak
d) Membelah cetakan dengan menggunakan alat potong
tajam menjadi dua bagian permukaan gigi penyangga dari
arah bukal ke lingual tegak lurus dengan sumbu akar gigi
penyangga untuk digunakan sebagai panduan preparasi
permukaan labial, palatal dan oklusal/insisal
e) Kemudian membelah cetakan secara melintang dari mesial
ke distal untuk mengevaluasi hasil preparasi permukaan
proksimal gigi.

*) Refleksi diri :

2 Rabu, 1. Menggambar outline alur panduan preparasi gigi M1 RB drg. Sinta


3/8/2022 a) Menggambar outline pada fossa sentral, mesial dan distal Candra
permukaan oklusal gigi M1 RB lalu menghubungkannya Wardani,
M.Biomed
ke bagian central groove yang meluas ke marginal ridge
distal dan mesial
b) Menggambar outline pada groove developmental bukaldan
lingual gigi M1 RB serta pada triangular ridge yang diawali
dari puncak cusp hingga ke dasar cusp
c) Menggambar outline bevel pada functional cusp digambar
pada ± 1,5 mm dari buko-oklusal (functional cusp terletak
di sisi bukal gigi posterior RB)
d) Menggambar outline finishing line pada area 1/3 servikal
mahkota dan terletak sejajar dengan margin gingiva, dan
digambar mengelilingi seluruh permukaan gigi M1 RB
2. Menggambar outline alur panduan preparasi gigi P1 RB
a) Menggambar outline pada pit dan fissure mahkota gigi P1
RB lalu diteruskan hingga ke marginal ridge distal dan
mesial
b) Menggambar outline pada groove developmental bukaldan
lingual gigi P1 RB
c) Outline bevel functional cusp digambar pada ± 1,5 mm dari
buko-oklusal (functional cusp terletak di sisi bukal gigi
posterior RB)
d) Outline finishing line digambar pada area 1/3 servikal
mahkota dan terletak sejajar dengan margin gingiva, dan
digambar mengelilingi seluruh permukaan gigi P1 RB
3. Preparasi guiding groove untuk pengurangan bidang
oklusal gigi M1 RB
a) Menggunakan mata bur fissured bur dan tapered carbide
atau tapered diamond bur, membuat alur panduan
kedalaman ±1 mm pada fosa sentral, mesial dan distal
bidang oklusal lalu ketiga alur tersebut dihubungkan oleh
saluran (channel) di sepanjang central groove yangmeluas
ke marginal ridge distal dan mesial.
b) Membuat alur panduan kedalaman ±1 mm pada groove
developmental bukal dan lingual gigi, serta pada tiap
triangular ridge yang diawali dari puncak cusp hingga ke
dasar cusp
c) Membuat alur panduan kedalaman ±1,5 mm pada centric
stops area, dengan memposisikan mata bur di angulasi45°
terhadap sumbu gigi sehingga terbentuk bevel pada
cusp fungsional.

4. Preparasi guiding groove untuk pengurangan bidang


aksial gigi M1 RB
a) Menggunakan mata bur fissured bur dan round-end tapered
carbide atau round-end tapered diamond bur, membuat alur
panduan dengan kedalaman ±1 mm pada bidang bukal dan
lingual gigi dengan memposisikan mata bur sejajar dengan
sumbu gigi, untuk gigi M1 dibuat 3 alur panduan di
bagian mesial, tengah dan distal.

5. Preparasi bidang oklusal gigi M1 RB


a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide atau
round-end tapered diamond bur
b) Melakukan preparasi bidang oklusal secara bertahap,
dengan menyelesaikan preparasi sisi mesial terlebihdahulu
menggunakan sisi distal sebagai panduan, setelah itu
dilanjutkan preparasi sisi distal. Memposisikan mata bur
pada angulasi 45°, lalu evaluasi pengurangan dengan
index.
c) Pengurangan bidang oklusal pada noncentric cusp ±1
mm, dan pada centric cusp ±1,5 mm

*) Refleksi Diri :
Pada saat dilakukan pengecekan pertama, pengurangan oklusal
masih kurang, oleh karena itu dilakukan pengurangan kembali
hingga ±1,5 mm.
6. Preparasi bidang labial dan lingual gigi M1 RB
a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide atau
round-end tapered diamond bur atau round end fissured but
atau torpedo bur
b) Memposisikan mata bur sejajar dengan sumbu panjang
gigi, dan ujung mata bur berada pada margin servikal.
Memperhatikan konvergensi 6° pada bidang aksial yang
saling berhadapan
c) Melakukan preparasi bidang bukal dan lingual secara
bertahap, dengan menyelesaikan preparasi sisi mesial
terlebih dahulu menggunakan sisi distal sebagai panduan,
setelah itu dilanjutkan preparasi sisi distal

*) Refleksi Diri :
Pada awalnya operator sedikit sulit untuk memposisikan bur pada
konvergensi 6°, sehingga sedikit kurang sejajar, namun selanjutnya
telah diperbaiki

3 Senin, 1. Preparasi bidang proksimal gigi M1 RB drg. Citra


8/8/2022 a) Melakukan preparasi bidang proksimal menggunakan mata Insany
bur long thin (untuk memisahkan kontak proksimal), Irgananda,
dilanjutkan dengan round-end tapered carbide atau round- M.Med.Ed
end tapered diamond bur untuk sekaligus membentuk
akhiran chamfer.
b) Preparasi dilakukan dari arah bukal ke lingual dengan
posisi mata bur sejajar arah pasang atau sumbu gigi.
2. Penempatan akhiran preparasi (finishing line) gigi
M1 RB
a) Membuat akhiran preparasi bersamaan dengan preparasi
dinding aksial. Menggunakan mata bur round-end tapered
diamond bur atau torpedo bur untuk pembuatan margin
chamfer (bidang lingual metal ceramic crown), dan mata
bur flat-end tapered diamond bur untuk pembuatan
margin shoulder (pada bidang bukal metal ceramic crown)
b) Memposisikan mata bur sejajar dengan arah pasang
restorasi.
c) Lebar chamfer dan shoulder tidak melebihi ½ diameter
ujung mata bur, lebar akhiran preparasi (±0,5 - 1 mm) yang
adekuat diperlukan untuk kontur aksial yang optimal
sehingga ketebalan material restorasi pada area tersebut
mencukupi.
d) Meletakkan akhiran preparasi di bidang bukal dan lingual
pada supragingiva atau selevel gingiva.

3. Pemeriksaan hasil preparasi gigi M1 RB


a) Melakukan evaluasi pemeriksaan dengan melihat
kesejajaran hasil preparasi gigi, adanya lip enamel, over
contour (over tapering) atau under contour dan adanya
undercut, dengan cara melihat secara visual yaitu
melakukan pengamatan menggunakan satu mata dengan
jarak pandang ±30 cm, menggunakan bantuan sonde lurus.

4. Preparasi bevel cusp fungsional gigi M1 RB


a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide
atau round-end tapered diamond bur,
memposisikan mata bur pada angulasi 45° terhadap
sumbu panjang gigi.
5. Penghalusan (finishing)
a) Menggunakan mata bur round-end tapered atau torpedo
fine-finishing bur atau torpedo white stone untuk
menghaluskan permukaan gigi yang dipreparasi dan
margin chamfer.
b) Menggunakan mata bur flat-end tapered atau flat-end
fissured fine-finishing bur untuk menghaluskan
permukaan gigi yang dipreparasi dan margin shoulder.
c) Memeriksa seluruh permukaan gigi yang telah dipreparasi
dan margin chamfer menggunakan sonde, permukaan
tersebut harus terasa sehalus permukaan kaca, tidak ada
bagian yang tajam ataupun irregular.
6. Preparasi guiding groove untuk pengurangan
bidang oklusal gigi P1 RB
a) Menggunakan mata bur fissured bur dan tapered carbide
atau tapered diamond bur, membuat alur panduan
kedalaman ±1 mm pada fosa sentral, mesial dan distal
bidang oklusal lalu ketiga alur tersebut dihubungkan oleh
saluran (channel) di sepanjang central groove yangmeluas
ke marginal ridge distal dan mesial.
b) Membuat alur panduan kedalaman ±1 mm pada groove
developmental bukal dan lingual gigi, serta pada tiap
triangular ridge yang diawali dari puncak cusp hingga ke
dasar cusp
c) Membuat alur panduan kedalaman ±1,5 mm pada centric
stops area, dengan memposisikan mata bur di angulasi45°
terhadap sumbu gigi sehingga terbentuk bevel pada cusp
fungsional

*) Refleksi Diri :
7. Preparasi guiding groove untuk pengurangan
bidang aksial gigi P1 RB
a) Menggunakan mata bur fissured bur dan round-end tapered
carbide atau round-end tapered diamond bur, membuat alur
panduan dengan kedalaman ±1 mm pada bidang bukal dan
lingual gigi dengan memposisikan mata bur sejajar dengan
sumbu gigi, untuk gigi P1 dibuat 2 alur panduan di bagian
mesial dan distal

*) Refleksi Diri :

8. Preparasi bidang oklusal gigi P1 RB


a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide atau
round-end tapered diamond bur
b) Melakukan preparasi bidang oklusal secara bertahap,
dengan menyelesaikan preparasi sisi mesial terlebihdahulu
menggunakan sisi distal sebagai panduan, setelah itu
dilanjutkan preparasi sisi distal. Memposisikan mata bur
pada angulasi 45°, lalu evaluasi pengurangan dengan
index.
c) Pengurangan bidang oklusal pada noncentric cusp ±1 mm,
dan pada centric cusp ±1,5 mm
*) Refleksi Diri :
Pada saat dilakukan pengecekan pertama, pengurangan oklusal
masih kurang, oleh karena itu dilakukan pengurangan kembali
hingga ±1,5 mm.
4 Selasa, 1. Preparasi bidang aksial gigi P1 RB drg. Sinta
9/8/2022 a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide atau Candra
round-end tapered diamond bur atau round end fissured but Wardani,
atau torpedo bur M.Biomed
b) Memposisikan mata bur sejajar dengan sumbu panjang
gigi, dan ujung mata bur berada pada margin servikal.
Memperhatikan konvergensi 6° pada bidang aksial yang
saling berhadapan
c) Melakukan preparasi bidang bukal dan lingual secara
bertahap, dengan menyelesaikan preparasi sisi mesial
terlebih dahulu menggunakan sisi distal sebagai panduan,
setelah itu dilanjutkan preparasi sisi distal
d) Melakukan preparasi bidang proksimal menggunakan
mata bur long thin (untuk memisahkan kontak proksimal),
dilanjutkan dengan round-end tapered carbide atau round-
end tapered diamond bur untuk sekaligus membentuk
akhiran chamfer.
e) Preparasi dilakukan dari arah bukal ke lingual dengan
posisi mata bur sejajar arah pasang atau sumbu gigi.

*) Refleksi Diri :

2. Penempatan akhiran preparasi (finishing line) gigi P1 RB


a) Membuat akhiran preparasi bersamaan dengan preparasi
dinding aksial. Menggunakan mata bur round-end tapered
diamond bur atau torpedo bur untuk pembuatan margin
chamfer (bidang lingual metal ceramic crown), dan mata
bur flat-end tapered diamond bur untuk pembuatan
margin shoulder (pada bidang bukal metal ceramic crown)
b) Memposisikan mata bur sejajar dengan arah pasang
restorasi.
c) Lebar chamfer dan shoulder tidak melebihi ½ diameter
ujung mata bur, lebar akhiran preparasi (±0,5 - 1 mm)
yang adekuat diperlukan untuk kontur aksial yang optimal
sehingga ketebalan material restorasi pada area tersebut
mencukupi.
d) Meletakkan akhiran preparasi di bidang bukal dan lingual
pada supragingiva atau selevel gingiva.

*) Refleksi Diri :
3. Pemeriksaan hasil preparasi gigi P1 RB
a) Melakukan evaluasi pemeriksaan dengan melihat
kesejajaran hasil preparasi gigi, adanya lip enamel, over
contour (over tapering) atau under contour dan adanya
undercut, dengan cara melihat secara visual yaitu
melakukan pengamatan menggunakan satu mata dengan
jarak pandang ±30 cm, menggunakan bantuan sonde lurus.

*) Refleksi Diri :

4. Preparasi bevel cusp fungsional gigi P1 RB


a) Menggunakan mata bur round-end tapered carbide atau
round-end tapered diamond bur, memposisikan mata bur
pada angulasi 45° terhadap sumbu panjang gigi

*) Refleksi Diri :

5. Penghalusan (finishing)
a) Menggunakan mata bur round-end tapered atau torpedo
fine-finishing bur atau torpedo white stone untuk
menghaluskan permukaan gigi yang dipreparasi dan margin
chamfer.
b) Menggunakan mata bur flat-end tapered atau flat-end
fissured fine-finishing bur untuk menghaluskan permukaan
gigi yang dipreparasi dan margin shoulder.
c) Memeriksa seluruh permukaan gigi yang telah dipreparasi
dan margin chamfer menggunakan sonde, permukaan
tersebut harus terasa sehalus permukaan kaca, tidak ada
bagian yang tajam ataupun irregular
*) Refleksi Diri :
6. Retraksi Gingiva
a) Membentuk benang retraksi menyerupai huruf ‘U’, dan
melingkarkannya mengelilingi gigi yang telah dipreparasi.
b) Menahan benang dengan ibu jari dan jari telunjuk sambil
sedikit ditekan ke arah apikal (subgingival)
c) Menyelipkan benang diantara gigi dan gingiva bagian
mesial interproksimal dengan menggunakan pinset dan
plastis filling secara perlahan-lahan
d) Melanjutkan pemasangan benang pada sisi distal
interproksimal, kemudian dilanjutkan menuju permukaan
lingual yang diawali dari sudut mesiolingual menuju sudut
distolingual
e) Jika telah terpasang dengan baik, tunggu 3-5 menit hingga
gingiva teretraksi ke apikal, lalu ambil benang retraksi

*) Refleksi Diri :
5 Rabu, 1. Cetak fungsional dan pencetakan untuk pembuatan drg. Wahyu
10/8/2021 provisoris Susilaningtyas,
a) Melakukan pencetakan fungsional RB menggunakan Sp.Pros
teknik one-step : elastomer putty dimanipulasi dan
diletakkan pada sendok cetak no 1, kemudian dibentuk
cekungan, lalu diaplikasikan light body (yang telah
dimanipulasi) pada cekungan tersebut, kemudian
dicetakkan pada phantom.
b) Pencetakan untuk pembuatan provisoris dilakukan dengan
menggunakan sendok cetak sebagian

*) Refleksi Diri :

2. Membuat catatan gigit


a) Mengambil selembar malam merah dibagi menjadi 2,
kemudian diletakkan selembar kain kasa diantara malam
merah tersebut.
b) Melunakkan malam merah tersebut di atas bunsen brander,
kemudian diletakkan pada region gigi yang dipreparasi,
dan phantom dioklusikan hingga didapatkan oklusi sentrik.
6 Senin, 1. Pembuatan dan sementasi direct provisoris drg. Citra
15/8/2022 a) Membuat direct provisoris dengan menggunakan tampron Insany
b) Lakukan pasang coba GTJ 3 unit sementara. Irgananda,
c) Periksa kerapatan margin restorasi M.Med.Ed
d) Periksa relasi gigi dan oklusi menggunakan articulating
paper.
e) Lakukan pemasangan GTJ 3 unit dengan menggunakan
temporary cement (mis.GC Freegenol; Zinc Oxide
Eugenol)
f) Rapikan sisa-sisa semen yang berlebih menggunakan
cotton pellet dan irigasi air. Periksa kerapatan margin
restorasi, relasi gigi geligi dan oklusi, bentuk anatomi dan
warna restorasi mahkota

*) Refleksi Diri :

2. Pembuatan model kerja


a) Dilakukan pengisian dengan gips tipe II untuk RA dan gips
tipe III untuk RB serta pembuatan basis.
7 Selasa, 1. Premounting drg. Sinta
16/8/2022 a) Membuat bentukan 3 cekungan (index groove) pada dasar Candra
model kerja RA dan RB dengan menggunakan Fraser. Wardani,
Tujuannya agar menambah retensi model kerja dansebagai M.Biomed
panduan pada saat remounting.
b) Model kerja difiksasi menggunakan batang korek api dan
malam perekat (sticky wax) yang dilunakkan di atas nyala
api bunsen burner.
c) Melapisi semua bagian artikulator (model locking pin, split
cast plate) yang akan berkontak dengan gips dan dasar
model kerja menggunakan bahan separasi (vaselin).
d) Menentukan posisi model kerja pada artikulator dan
memeriksa kesejajaran dengan bantuan karet gelang. Garis
median model harus sebidang garis median artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan bidang horisontal
articulator
e) Memeriksa kesejajaran menggunakan karet gelang yang
ditarik dari pin horisontal menuju ke horisontal artikulator
yang sesuai dengan bonwill triangle yaitu garis median
model sebidang dengan garis median artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan horisontal
articulator.

*) Refleksi Diri :
-Saat premounting pertama tidak menggunakan catatan gigit,
sehingga ketika catatan gigit diletakkan, pin vertikal terangkat,
namun setelah dilakukan premounting ulang menggunakan catatan
gigit, pin vertikal sudah menempel pada incisor guide table.
2. Mounting
a) Menyiapkan adonan gips tipe II untuk memasang model
dalam artikulator. Meletakkan adonan gips tipe II di bagian
atas artikulator hingga menutupi split cast plate dan model
locking pin kemudian menunggu hingga gips mengeras,
gunanya untuk memfiksasi split cast plate dan model
locking pin supaya tidak berubah posisi. Meletakkan
adonan gips tipe II pada model RA yang sudah diulasi
vaselin. Letakkan adonan gips tipe II pada model plate RA
hingga menutupi bagian-bagian undercut model plate.
Katupkan bagian atas artikulator sehingga menekan model
kerja RA. Rapikan kelebihan gips tipe II yang melekat
pada artikulator lalu tunggu sampai gips mengeras.
Memperhatikan pin vertikal harus menempel pada incisor
guide table dan pin horisontal harus tetap pada titik kontak
gigi insisif pertama RA dan RB. Ketika gips untuk model
kerja RA dalam artikulator telah mengeras, artikulator
dibalik sehingga bagian bawah artikulator menjadi bagian
atas.
b) Tahapan pemasangan model dalam artikulator RB sama
dengan pemasangan model kerja dalam artikulator RA.
Memfiksasi artikulator menggunakan tali rafia yang
diikatkan sekeliling artikulator dengan erat agar tidak
terjadi perubahan gigitan model kerja. Memeriksa garis
median model kerja yang telah dipasang dalam artikulator
harus sebidang dengan garis median artikulator dan periksa
posisi pin horisontal.

*) Refleksi Diri :
- Saat mounting pertama tidak menggunakan catatan gigit,
sehingga ketika catatan gigit diletakkan, pin vertikal
terangkat, namun setelah dilakukan mounting ulang
menggunakan catatan gigit, pin vertikal sudah menempel
pada incisor guide table.
3. Instruksi lab dan pembuatan GTJ fixed-fixed
bridge 3 unit di Lab

8 Senin, 1. Try in, sementasi dan insersi GTJ drg.


22/8/2022 a) Lakukan pasang coba GTJ 3 unit sementara. Fatima,
b) Lakukan pemeriksaan ekstraoral dan intraoral (lihat Sp.Pros
marginal fit, oklusi, estetik, stabilitas, kontak proksimal,
kondisi gingiva)
c) Lepaskan PFM dan manipulasi GIC luting untuk
sementasi, letakkan pada PFM
d) Lakukan insersi PFM GTJ 3 unit dan rapikan sisa-sisa
semen yang berlebih menggunakan cotton pellet dan
irigasi air. Periksa kerapatan margin restorasi, relasi gigi
geligi dan oklusi, bentuk anatomi dan warna restorasi
mahkota.
Berikan edukasi pada pasien untuk tidak menggunakan
gigi untuk makan makanan yang terlalu keras, harus
menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi
2x sehari setelah sarapan dan sebelum tidur, menggunakan
benang gigi untuk sela-sela gigi. Berikan penjelasan
kepada pasien untuk kontrol H+1, H+3, dan H+7 untuk
melihat apakah GTJ telah beradaptasi dengan baik di
rongga mulut atau tidak.

*) Refleksi Diri :

Anda mungkin juga menyukai