(GTT)
Oleh kelompok 2:
Fata Ariestia Prathama
Dhinda Novia
Arista Widya
Tahap Pembuatan GTT
● Melakukan Pemeriksaan Status Lokal
● Melakukan pencetakan pendahuluan/cetakan
anatomis.
● Preparasi gigi penyangga
● Pencetakan gigi penyangga
● Catatan gigit
● Membuat Gigi Tiruan Tetap Sementara (GTTS)
● Coba Coping GTT
● Pemasangan GTT dengan Semen Sementara
● Pemasangan GTT dengan Semen Tetap
Pemeriksaan Status
Lokal
Pemeriksaan lokal
● Ekstraoral: Profil wajah, bentuk wajah, sendi TMJ
● intraoral: relasi rahang, bentuk ridge, artikulasi, lidah, saliva
● Tambahan:
○ Melakukan pemeriksaan dan mencatat keadaan oklusi sebelum perawatan (ICP, CR,
VDO dll)
Pencetakan
pendahuluan /
cetakan anatomis.
Tahapan
● Operator memakai sarung tangan karet dan masker (Pandemi, APD level 3)
● Gunakan alat-alat yang sudah steril (kaca mulut, sonde, pinset, sendok cetak bergigi)
● Dudukkan pasien di dental chair dengan posisi tegak
● Mintalah pasien untuk berkumur dan cobakan sendok cetak RA dan RB sesuai dengan
ukuran rahang pasien
● Aduklah bahan cetak alginat dicampur dengan air sesuai dengan takaran aturan pabrik
kemudian letakkan di sendok cetak RA
● Posisikan bidang camfer pasien (tragus ala nasi) sejajar lantai untuk mencetak rahang
atas dan bidang oklusal sejajar lantai untuk mencetak RB.
● Masukkan sendok cetak yang sudah berisi bahan cetak alginat ke mulut pasien dengan
posisi yang benar
● Tunggu sampai bahan cetak alginat setting
● Lepaskan cetakan alginat rahang atas dari rahang pasien dengan gerakan sejajar (jangan
terlalu banyak gerakan mengungkit)
● Cucilah hasil cetakan rahang atas di bawah air mengalir (kran PDAM)
Tahapan
● Periksalah hasil cetakan RA apabila ada anatomi rahang atas yang tidak tercetak dengan
baik atau ada udara yang terperangkap, ulangilah prosedur di atas
● Ulangi tahap di atas untuk mencetak RB dengan posisi pasien bidang oklusal sejajar
lantai, dan pada tahap pencetakan rahang bawah perintahkan pasien untuk menjulurkan
lidah
● Apabila hasil cetakan telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka dilakukan
pengisian dengan gips tipe II.
● Aduklah gips tipe II dicampur dengan air kemudian lakukan pengisian hasil cetakan
dengan menggunakan vibrator dilanjutkan dengan pembuatan basis model.
● Setelah gips mengeras, keluarkan hasil cetakan dari sendok cetak, rapikan model serta
lakukan trimming pada basis model. Pencetakan anatomis dibuat dengan menggunakan
teknik yang bersifat mukostatis atau non pressure impression.
Preparasi
Gigi Penyangga
GTT
5 Prinsip Preparasi Gigi Penyangga
●Preservation of Tooth Structure
●Retention & Resistance
●Structural Durability
●Marginal Integrity
●Periodontium Preservation
Macam Mata Bur
Untuk Preparasi
GTT
a. Long thin tappered: proksimal gigi anterior
b. Short thin tappered: proksimal gigi posterior
c. Round end tappered: bagian aksial dan oklusal serta
akhiran chamfer
d. Flat end tapered: bagian aksial dan oklusal
e. Small Wheel Burs: lingual atau palatal gigi anterior
f. 50° end fissure: bagian oklusal, bukal dan lingual
g. Fine finishing Diamond Bur: penghalusan preparasi
Tahapan Preparasi
gigi penyangga
● Preparasi atau pengasahan gigi tetangga dilakukan untuk memperoleh ruang bagi
restorasi GTT tetap yang akan di pasang
● Awali pengasahan dengan membuat keratan pada daerah yang akan diasah sebagai
panduan ketebalan pengasahan, pergunakan mata bur yang sesuai untuk daerah yang
akan diasah.
● Membuat keratan sedalam 0,5-0,8 mm (konservatif) sepanjang central groove sampai
mesial dan distal marginal ridge
● Membuat 3 keratan sedalam 0,5-0,8 mm (konservatif) pada functional cusp untuk
membuat bevel pada daerah kontak dengan gigi lawan
● Asah bagian oklusal dalam 2 tahap:
○ Tahap 1
Pengasahan dilakukan pada setengah bagian oklusal dan functional cusp lebih dulu,
sedangkan setengah bagian yang belum diasah dipakai sebagai kontrol.
○ Tahap 2
○ Pada waktu membuat keratan, diamond bur yang masuk ke dalam gigi tidak boleh lebih
dari setengahnya (diameter mata bur) dan ujung mata bur harus terletak 1mm diatas batas
tepi preparasi
○ Penyelesaian pengasahan dinding bukal sampai batas mesial dan distal transitional line
angle. Penyelesaian batas tepi servikal menggunakan 50° end fissure/tapered kemudian
dilanjutkan dengan round end tapered diamond bur sampai sebatas tepi gigiva (equi-
gigiva).
● Asah bidang lingual
○ Buat 3 keratan sedalam 0,5-0,8 mm (konservatif) dengan mata bur round end
tapered diamond atau 50° end fissure/ tapered pada bagian tengah dinding
lingual serta masing-masing pada mesial dan distal transitional line angle. Arah
keratan harus sejajar dengan arah pasang restorasi (sumbu panjang gigi).
○ Pada waktu membuat keratan, diamond bur yang masuk ke dalam gigi tidak boleh
lebih dari setengah diameter ujung round end tapered diamond atau 50° end
fissure/tapered dan ujung mata bur harus terletak 0,5 mm dari batas tepi preparasi
○ Mengasah bidang proksimal dari kedua sisi yaitu sisi bukal dan lingual dengan mata
bur 50° end fissure
○ Bur round end tapered mulai dari mesial atau distal transitional line angle sampai
batas bidang kontak dengan gigi tetangga (membentuk bentukan sisa enamel)
○ Bentukan sisa enamel pada bidang kontak diasah dengan short thin tapered
diamond bur
○ Sejajarkan bidang-bidang aksial kedua gigi yang telah diasah dan evaluasi
kesejajaran tersebut secara visual, atau dengan alat periodontal probe/ sonde
lurus.
○ Membuat bentuk akhiran tepi preparasi pada bagian servikal dengan round end
tapered diamond bur.
● Merapikan/menghaluskan gigi penyangga
○ Merapikan dan menghaluskan gigi penyangga yang telah selesai diasah dengan
round end tapered diamond bur (fine grid)
PENTING!
Selama proses pengasahan perhatikan proses
pendinginan dengan semburan air pada alat
asah high speed berfungsi dengan sempurna.
Apabila pasien mengeluh tidak tahan rasa
ngilu, perhitungkan untuk melakukan anastesi.
Berikan jeda pengasahan dengan meminta
pasien untuk kumur-kumur agar tidak lelah.
Tissue Management
Tissue management dalam pembuatan GTT
● Perlakuan pada jaringan lunak khususnya
pada bagian periodonsium agar didapatkan
hasil cetakan yang akurat pada tepi
preparasi dan meminimalisir kerusakan
periodonsium menggunakan retraction cord
dan bahan haemostatic agent untuk
mengatasi perdarahan.
● Tissue management dengan kontrol
cairan/kelembapan sangat penting untuk
membuat cetakan yang baik pada
pembuatan GTT. Selain itu, cetakan yang
baik membutuhkan perpindahan lateral dari
gingiva sehingga material cetak dapat
mencapai garis akhir preparasi dan juga
mencetak beberapa beberapa bagian gigi
yang terletak lebih ke apikal dari akhiran
preparasi.
Teknik Gingival Tissue Retraction
● Mechanical Technique
Secara fisikal meretraksi dan menggeser jaringan lunak
space untuk bahan cetak mencapai subgingiva
● Chemicomechanical Technique
Menggunakan retraction cord dengan aplikasi bahan
kimia atau medicament. Bahan kimia yang digunakan
dapat berupa vasokonstriktor, biologic fluid, biologic
fluid, dan surface layer tissue coagulants
● Surgical
Eliminasi bagian tertentu (Contoh: Electro-surgery)
Prosedur Retraksi Gingiva
● Single Cord Technique
Metode ini cukup mudah dan biasanya digunakan untuk retraksi satu gigi atau lebih
dengan jaringan gingiva yang sehat. Benang retraksi dimasukkan dalam sulkus gingiva
sehingga jaringan gingiva akan bergeser. Hal ini berfungsi untuk memudahkan bahan cetak
mengalir hingga batas margin preparasi. Teknik ini dapat digunakan bila hanya terdapat
sedikit atau tidak ada perdarahan pada sulkus gingiva.
1. Gigi diisolasi dengan cotton roll dan saliva ejector dan dikeringkan
2. Potong cord dengan panjang yang cukup untuk melingkari gigi (Cord dapat juga
dicelupkan ke dalam larutan astringen terlebih dahulu)
3. Cord diletakkan di sekitar margin gingiva gigi yang telah dipreparasi, dimulai dari
interproksimal
4. Cord ditekan dengan hati-hati ke dalam celah gingiva dengan menggunakan small flat
plastic instrument
5. Diperlukan sekitar 5 menit untuk memberikan retraksi yang optimal, dengan tetap
mengontrol saliva. Cord tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dapat terjadi resesi.
6. Keluarkan cord dengan hati-hati untuk mencegah pendarahan atau keluarnya cairan
● Double Cord Technique
2 Benang retraksi ditempatkan pada sulkus gingiva, biasanya digunakan pada sulkus
gingiva yang terlalu dalam sehingga tidak cukup menggunakan 1 benang retraksi. Diamter
benang retraksi pertama lebih kecil dan diameter benang retrasi kedua lebih besar.
1. Gigi diisolasi dengan cotton roll dan saliva ejector dan dikeringkan
2. Potong cord dengan panjang yang cukup untuk melingkari gigi (Cord dapat juga
dicelupkan ke dalam larutan astringen terlebih dahulu)
3. Cord diletakkan di sekitar margin gingiva gigi yang telah dipreparasi, dimulai dari
interproksimal
4. Cord ditekan dengan hati-hati ke dalam celah gingiva dengan menggunakan small flat
plastic instrument
5. Kemudian cord kedua dengan ukuran lebih besar diletakkan diatas cord pertama,
letakkan melingkari gigi dengan baik
6. Diperlukan sekitar 5 menit untuk memberikan retraksi yang optimal, dengan tetap
mengontrol saliva. Cord tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dapat terjadi resesi.
7. Keluarkan cord dengan hati-hati untuk mencegah pendarahan atau keluarnya cairan
Retraction cord
Chemical in an Injectable Matrix
Technique
Surgical
Macam Sendok
Cetak
Sendok cetak anatomis (stock tray)
○ Daerah gigi penyangga tercetak sempurna tampak dengan jelas bentuk gigi yang
telah diasah secara detail.
● Apabila hasil cetakan elastomer memenuhi kriteria lanjutkan kepengisian, bila hasil
cetakan elastomer tidak memenuhi kriteria maka lakukan pencetakan ulang.
Catatan Gigit
Catatan gigit
● Catatan gigit adalah:
• Pandu pasien untuk menutup mulut mengatupkan rahang atas dan bawah pada posisi oklusi sentrik
dengan benar, bila perlu ulang proses tersebut sampai pasien benar-benar bisa memposisikan
rahangnya dengan tepat.
o Aduk/campur bahan catatan gigit (bite registration) elastomer putty sesuai petunjuk pabrik
Prosedur lanjutan
● Letakkan bahan catatan gigit yang telah dipersiapkan tadi pada posisi yang benar
di antara rahang pasien, kemudian pandu pasien untuk menutup mulut atau
menggigit pada posisi oklusi sentrik dengan benar.
● Tunggu sampai bahan catatan gigit mengeras sempurna.
● Lepaskan catatan gigit rahang atas dari rahang pasien dari mulut pasien.
● Cobakan memposisikan model kerja rahang atas dan bawah dengan bantuan
catatan gigit yang telah dibuat dan periksa apakah telah sesuai dan sama dengan
relasi rahang pasien.
Pembuatan GTTS
2 Cara Pembuatan GTTS
- Ketepatan marginal
● Bila semua sudah sesuai dengan desain GTT, maka coping dikirim kembali ke laboratorium yang membuat
○ Siapkan alat-alat yang sudah steril (kaca mulut, sonde, pinset, spatula semen, plastic filling,
excavator, crown rectraction
○ Operator memakai sarung tangan karet & masker (Pandemi, APD level 3)
○ Siapkan semen tetap misalnya dari bahan glass ionomer, kertas/pad untuk tempat pengaduk
semen tetap
○ GTT pada pasien dilepas dari mulut pasien dengan crown retractor
○ Bila tidak ada radang, kegoyangan gigi, rasa sakit pada daerah yang akan dipasang GTT maka GTT
dapat dipasang dengan semen tetap
Prosedur lanjutan
○ Gigi penyangga dan jaringan lunak dibersihkan dari sisa-sisa semen sementara dan
dikeringkan serta kemudian diisolasi dari saliva
○ Aduk semen tetap (glass ionomer semen) dengan perbandingan bubuk & liquid
sesuai petunjuk pabrik pembuatnya
○ Letakkan adonan tersebut pada GTT yang telah dibersihkan secara tipis & merata
○ Taruh/pasang GTT tersebut pada gigi penyangga, tekan pada posisinya, pasien
disuruh oklusi sentries dengan di beri cotton roll di antara GTT & gigi antagonisnya,
tunggu sampai semen tetap setting
○ Kelebihan semen tetap dibersihkan & cek ulang oklusi & artikulasi
Waktu kontrol dan
instruksi pasien
WAKTU KONTROL DAN INSTRUKSI PASIEN