Anda di halaman 1dari 6

Definisi

Onlay adalah suatu restorasi yang menutupi satu atau lebih kuspid dengan menggabungkan
prinsip restorasi ekstrakoronal dan intrakoronal. Onlay paling diindikasikan dan secara umum
digunakan sebagai restorasi tuang untuk gigi tunggal. Perlindungan yang diberikan
merupakan perlindungan keseluruhan kuspid pada gigi posterior yang telah melemah akibat
karies ataupun restorasi terdahulu. Restorasi ini didesain untuk mendistribusikan tekanan
oklusal gigi sebagai cara meminimalkan kemungkinan fraktur di kemudian hari.

Desain preparasi onlay,

a. Preparasi 2 mm dari groove central ke dalam lantai pulpa.

b. Pengurangan permukaan oklusal sebesar 1,5 mm.

c. Dinding gingival ke oklusal divergen sebesar 2-5 º dari lantai pulpa sebagai retensi.

d. Pembuatan step oklusal sebesar 0,5 mm sebagai retensi.

e. Pembuatan counterbevel sebesar 30º pada tepi fasial dan lingual.


Desain cavosurface margin yang digunakan biasanya tergantung pada situasi klinis.
Pemilihan desain dapat

ditentukan oleh bentuk gigi, lokasi yang diinginkan, atau merupakan pilihan dari operator.
Tipe margin yang

paling sering digunakan untuk restorasi tuang adalah knife-edge, chamfer, shoulder, chamfer
bevel dan

shoulder bevel.

a. Knife-edge.
Tipe ini memerlukan pengurangan gigi yang paling sedikit. Terkadang digunakan
pada gigi yang berbentuk bell-shaped, karena pembutannya yang lebih sulit,
sehingga dapat menyebabkan pengurangan gigi yang berlebihan.
b. Chamfer.
Tipe ini sering dipilih sebagai akhiran tepi untuk restorasi ekstrakoronal, mudah
dibentuk, dan memberikan ruang untuk ketebalan yang memadai pada restorasi
emas tanpa menyebabkan kontur yang berlebihan dari restorasi. Menghasilkan
konsentrasi tekanan yang lebih rendah, dan dengan mudah dapat masuk ke celah
gingiva. Desain ini memberi tempat yang terbatas untuk restorasi metal keramik
sehingga menghasilkan distorsi margin yang besar dan estetis yang kurang baik.
Selain itu, ketahanan desain ini terhadap tekanan vertikal kurang baik.
c. Shoulder.
Tipe ini dipilih terutama pada situasi dimana bagian terbesar material diperlukan
untuk memperkuat restorasi pada daerah tepi gigi, seperti untuk restorasi all-
porcelain atau restorasi metal keramik. Desain ini sulit dipreparasi, undercut
minimum, dan tahan terhadap distorsi margin. Selain itu, shoulder akan
menghasilkan tekanan yang paling sedikit di daerah servikal dan memberikan tempat
maksimum untuk porselen dan metal, sehingga porselen dapat dibakar pada tepi
metal dan menghasilkan estetis yang baik.
d. Chamfer atau shoulder bevel.
Desain ini lebih sering digunakan oleh beberapa dokter yang percaya bahwa tepi
bevel lebih mudah dalam mendapatkan cetakannya dan dapat membuat tepi gigi dari
restorasi tuang lebih mudah dipolis. Bevel biasanya dikombinasikan untuk bentuk
proksimal box. Bevel tersebut bertujuan untuk mengkompensasi kekurangan dalam
kecermatan selama proses casting dan penyemenan, proteksi terhadap enamel
margin, memungkinkan burnishing setelah penyemenan, menambah retensi.
Chamfer dan shoulder memberi bentuk akhiran tepi yang jelas, yang bisa
diidentifikasikan dalam preparasi mahkota sementara dan die. Chamfer
membutuhkan pengurangan aksial yang minimal dan cocok untuk restorasi all-
ceramic konservatif. Kedalaman preparasi margin shoulder berkisar 1-1,5 mm untuk
memberikan ketepatan, kedudukan maksimum, dan estetis yang baik.

Tahapan Kerja
Preparasi
1. Pengurangan bidang oklusal menggunakan round-end tappered diamond bur, 1,5
mm-2,0 mm untuk cusp fungsional (palatal/lingual), 1,0 – 1,5mm untuk cusp non
fungsional. Pembuatan groove terlebih dahulu bisa digunakan untuk membantu
mengukur kedalaman pengurangan bidang oklusal. Pengurangan bidang oklusal
harus sesuai kontur oklusal.
2. Setelah selesai dilanjutkan dengan finishing oklusal dengan pembuatan bevel pada
bidang miring cusp fungsional dan cusp non funsional dengan menggunakan flame
diamond bur. Lebar bevel 0,5 mm – 0,7 mm
3. Pembuatan isthmus dan preparasi boks proksimal menggunakan bur flat-end
tappered, dilanjutkan dengan pembuatan dinding gingiva selebar 1,0 mm. Kemudian
dinding gingiva di bevel dengan menggunakan flame diamond bur.
4. Terakhir buat shoulder selebar 1,0 mm hanya pada bevel cusp fungsional
menggunakan bur fissure flat end tapered.
Pemeriksaan kavitas
- Dinding kavitas terlihat rata dan halus, dan semua garis sudut kavitas terlihat dari
oklusal.
- Lakukan cetak percobaan dengan malam biru pada kavitas yang telah dibasahi
untuk melihat kesejajaran bidang preparasi maupun retensi dalam kavitas.
- Panaskan malam biru di atas api spiritus sampai berkilat (jangan sampai 30
meleleh). Setelah agak buram tekan kedalam kavitas selama 1 menit bantu dengan
tekanan jari agar adaptasi ke kavitas lebih baik, angkat dari kavitas dengan satu
gerakan agar tidak mengalami distorsi.
- Seluruh sudut kavitas dan bevel harus tercetak, hasil cetakan harus tajam dan tidak
terlihat adanya undercut.

Catatan Gigit (Oclussal Record)


- Ambil ½ lembar malam merah, potong menjadi 2 bagian lalu letakkan selembar
kain kasa di antara malam merah tersebut
- Lunakkan malam merah tersebut di atas api (tidak sampai meleleh)
- Posisikan malam merah di antara gigi yang dipreparasi dan antagonisnya,
kemudian oklusikan phantom pada oklusi sentrik.
- Tunjukkan instruktur
- Lepaskan dari model rahang dan rendam dalam mangkuk karet yang berisi air
dingin.
Mencetak hasil preparasi
 Mencetak RA-RB, hasil preparasi menggunakan bahan cetak elastomer dan gigi
antagonis menggunakan bahan alginate dengan sendok cetak (penuh / sebagian).
 Isi hasil cetakan dengan gips sehingga menghasilkan model yang siap dikirim ke
lab

PASANG COBA (Try In)


 Lakukan pasang coba onlay
 Cek marginal fitting (ketepatan margin)
 Cek oklusi dengan kertas artikulasi
 Memastikan oklusi sebelum Try-In onlay dan setelah Try-In onlay tidak ada
perubahan.

SEMENTASI ONLAY
- Cuci onlay dengan aquadest, celupkan ke dalam dappen glass berisi alkohol.
Lalukan dilewati diatas api spiritus, letakkan di petridisk.
- Cuci kavitas dengan aquadest menggunakan syringe, kemudian keringkan dari
kavitas (dapat menggunakan chip blower).
- Campur bubuk GIC dan liquid sesuai aturan pabrik menggunakan spatula plastic
- Pegang onlay dengan pinset, ambil semen lalu lapiskan pada permukaan intaglio
onlay. Ambil sebagian lain semen, masukkan ke dalam kavitas sampai ½ penuh.
Letakkan onlay ke dalam kavitas (kelebihan semen harus ke luar dari seluruh tepi
restorasi)
- Bersihkan kelebihan semen dengan kapas dan sonde.
- Lakukan pengecekan oklusi menggunakan kertas artikulasi.

Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi
1. Untuk menggantikan tambalan lama, terutama bila jaringan gigi yang tersisa
sedikit (pada gigi belakang).
2. Kerusakan gigi posterior yang menerima tekanan yang besar
3. Kemungkinan bisa terjadi fraktur cusp
4. Pengganti restorasi amalgam yang rusak
5. Lebar karies atau kavitas > 1/3 - 1/2 jarak antar cusp
6. Bila diperlukan perlindungan cusp. Dimana cusp yang ada sudah tidak kuat /
memeiliki resiko fraktur karena kurangnya jaringan pendukung
7. Abrasi gigi posterior yang luas
8. Pasca endodontik
9. Mahkota klinis masih tinggi sebagai retensi dari onlay
Kontra indikasi

1. Dinding bukal dan lingual rusak


2. Mahkota klinis yang pendek
3. Oral Hygiene buruk
4. Frekuensi karies tinggi

Daftar Pustaka
1. Nisha Garg and Amit Garg. Text Book of Operative Dentistry. 2nd Edition. Jaypee
Brothers Medical Publisher. 2013
2. Gordon J.C, 2008, 23 May. Considering tooth-colored inlays and onlays versus
crown. Jada vol.139
3. David Penn. 2007. Indirect composite inlays and onlays. Australian dental
journal. Vol 112.
4. Jason S, Philip N, David R, Siobhn O. 2010. Direct or indirect restorations.
International Dentistry- African edition vol. 1 no.1.
5. Al-Qmari, Wael M, Al-WAhadni. 2004. Convergence angle, occlusal reduction,
and finish line depth of full-crown preparation. Quintessence international journal
vol.35 no.4.
6. Deog Gyu Seo, august 2009. The effect of preparation design on the margial and
internal gaps in Cerec3 partial ceramic crowns. Deoartment of Dentistry,Yonsei
University
7. F. M. Blair, R.W. Wasselz, J. G. Steele. May 2002. Crowns and other extra-
coronal restorations : preparation for full veneer crowns. British dental journal,
vol. 192.

Anda mungkin juga menyukai