Anda di halaman 1dari 6

Hasil Praktikum

Tabel. Setting time semen seng fosfat yang dimanipulasi.

No Lingkaran Setting time

1. 2 cm 9 menit 50 detik

2. 3 cm 8 menit 03 detik

3. 4 cm 7 menit 55 detik

Praktikum semen seng fosfat dengan perbandingan bubuk dan cairan 1 sendok takar no.3 : 3
tetes cairan yang dilakukan sebanyak 3 kali.

Pembahasan

Semen seng fosfat merupakan salah satu jenis material semen berbahan dasar air yang
pertama digunakan di bidang kedokteran gigi. Semen ini tersedia dalam bentuk powder dan liquid
dalam botol yang terpisah. Kegunaan utama semen seng fosfat dalam kedokteran gigi adalah untuk
luting restorasi dan peralatan ortodontik. Penggunaan luting biasanya digunakan untuk restorasi
atau dental appliance yang dikonstruksi di luar mulut pasien. Misalnya inlay, mahkota logam,
bridge, dan metal post. Hal ini karena jika suatu protesa ditempatkan pada gigi pasien, maka
diperlukan adanya suatu mekanisme retensi antara gigi dan protesa.

Semen seng fosfat juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai basis. Tujuan basis adalah
sebagai penghalang antara bahan tumpatan dengan pulpa untuk memberikan thermal, chemical,
dan electrical barrier. Penggunaan basis dengan tujuan sebagai insulator terhadap thermal schock
tidak dilakukan pada semua restorasi logam, hal ini tergantung pada kedalaman kavitas.
Kedalaman kavitas mengindikatorkan dentin yang tersisa. Semakin dalam suatu kavitas, semakin
sedikit pula dentine yang tersisa sehingga memerlukan insulator.

Komposisi
Material ini pada umumnya tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan. Kedua komponen
bahan dental cement dapat dijual dengan pencampuran manual atau yang tercampur secara
mekanik dalam kapsul.

Komposisi dari semen seng fosfat dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel. Kandungan semen seng fosfat

Bubuk Zinc oxide Sekitar 90% sebagai


kandungan aktif utama

Logam oksida lainnya Sekitar 10%

Cairan Larutan encer dari asam Konsentrasi sekitar 50-


fosfat 60%

Al PO4 Mencapai 10% sebagai


buffer
Zn3(PO4)2

Adanya MgO yang terdapat dalam bubuk dapat menurunkan suhu pada proses kalsinasi.
SiO2 berfungsi sebagai inactive filler. Sedangkan Bi2O3 merupakan masa semen yg diaduk. Dalam
cairan semen seng fosfat, terdapat kandungan Al dan Zn yang berguna sebagai buffer (pengontrol
pH). Adanya buffer juga dapat memperlambat reaksi dan memperbaiki working time.

Sifat Material

1. Compressive strength 104 MPa dan tensile strength 5,5 Mpa kekuatan ini dapat berubah
tergantung dengan perbandingan bubuk dan cairan yang digunakan. Pemakaian bubuk
semen yang optimal akan menambah kekuatan sedangkan penurunan rasio bubuk dan
cairan akan mengurangi sifat fisis dan kekuatan mekanisnya.
2. Modulus elastisitas 13 Gpa, sehingga cukup kaku dan seharusnya dapat menahan
perubahan bentuk elastik bahkan jika digunakan untuk sementasi restorasi yang terkena
tekanan pengunyahan yang besar.
3. Daya larut semen seng fosfat di dalam air yang relatif lebih rendah jika dites menurut
spesifikasi ADA.
4. Retensi : Pengerasan semen seng fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan
keras di sekitarnya atau bahan restorati lainnya. Oleh sebab itu, ikatan utamanya
merupakan kunci mekanis pada kedua permukaan dan bukan oleh karena interaksi kimia.
5. Sifat biologis : Asam fosfor dalam cairan semen seng fosfat memiliki nilai keasaman yang
cukup tinggi. Dua menit setelah pengadukan, pH semen seng fosfat berkisar 2, kemudian
naik dengan cepat sekitar 5,5 setelah 24 jam. Adukan yang terlalu encer akan menyebabkan
pH semen seng fosfat menjadi lebih rendah pada waktu yang lama. Keasaman ini akan
mengakibatkan kerusakan pulpa, dan pada semen seng fosfat yang cairannya terbuat dari
asam fosfor radioaktif menunjukkan bahwa asam dari semen dapat menembus ketebalan
dentin sampai sebesar 1, 5 mm. Jika dentin yang terletak di bawah semen tidak dilindungi
terhadap penembusan asam melalui tubulus dentin, dapat terjadi cidera pulpa

Reaksi Setting

Pada pencampuran bubuk dan cairan secara bersamaan maka akan terjadi suatu reaksi,
sehingga terbentuk seng fosfat yang relatif tidak larut sebagai berikut:

3ZnO + 2H3PO4 + H2O → Zn3(PO4)2 · 4H2O

Pada prinsipnya, reaksi pencampuran semen seng fosfat merupakan reaksi asam basa yang
relatif tidak terlarut. Ketika bubuk dan cairan bercampur, ion asam fosfat bereaksi dengan
permukaan ion Zn untuk menghasilkan garam seng fosfat yang amorf dan terhidrasi. Setelah
permukaan inti ion Zn bereaksi, maka struktur inti yang tidak bereaksi akan bereaksi dengan
matriks fosfat sehingga semen seng fosfat menjadi setting. Akhirnya dihasilkan kristal tersier seng
fosfat yang membentuk matriks yang terkristalisasi disekeliling partikel residu semen fosfat.
Selama proses pencampuran, terjadi reaksi eksotermis yaitu melepaskan panas.
Semen seng fosfat terdiri dari bubuk (seng oxide) dan liquid (fosfat). Pada basis, komposisi
seng oxide lebih banyak daripada fosfat, hal ini menyebabkan semakin banyak pula inti ion Zn
yang tidak bereaksi. Inti ion Zn yang tidak bereaksi ini akan berikatan dengan matriks fosfat
sehingga ikatan ion Zn dan matriks fosfat juga semakin banyak. Banyaknya ikatan ion Zn dan
matriks fosfat menyebabkan inti banyak dan terletak saling berdekatan, dan matriknya menjadi
sedikit. Sedangkan pada lutting, komposisi seng oxide dan fosfat sama banyak, sehingga ikatan
ion Zn dengan matriks fosfat tidak terlalu banyak, sehingga letak inti berjauhan dan matriks lebih
banyak. Hal ini dapat menyebabkan setting time semen seng fosfat sebagai basis jauh lebih cepat
daripada semen seng fosfat sebagai lutting, karena setting time dilihat dari matriks yang sudah
mengeras, banyaknya matriks dan banyaknya ikatan ion Zn dengan matriks fosfat.

Reaksi eksotermik yang timbul setelah bubuk dan cairan semen seng fosfat dicampur
memberikan kerugian berupa working time yang singkat. Untuk mengatasi kerugian tersebut,
dapat disiasati dengan cara sebagai berikut:

1. Menggunakan glass lab yang dingin atau tebal


Pada glass slab yang tebal atau dingin, memungkinkan untuk menyerap panas lebih banyak
dari pada glass lab yang tipis. Penggunaan glass slab dingin dapat memperpanjang working time
dan memperpendek setting time. Glass slab yang dingin dapat menyerap panas lebih banyak dari
reaksi eksotermis yang terjadi. Metode pendinginan glass slab dapat menggunakan glass slab
bersuhu 6oC atau –10oC. Tujuan memanipulasi semeng seng fosfat dalam glass slab dingin adalah
menurunkan kecepatan reaksi, mengontrol pH agar tidak terlalu rendah, mengurangi panas yang
dihasilkan pada rekasi eksotermis, dan working time cukup.

2. Menggunakan teknik spreading.


Teknik spreading pada saat pengadukan juga dapat mengurangi reaksi eksotermis, karena
dengan cara tersebut bidang pengadukan akan lebih luas, sehingga panas yang dapat diserap oleh
glass slab akan lebih banyak. Semakin lama pengadukan, maka matriks yang terbentuk akan
menjadi hancur. Pecahnya matriks akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun
kembali matriks tersebut. Jadi, semakin lama pengadukan maka semakin lama setting time nya.

3. Membagi bubuk menjadi beberapa bagian


Pada saat sebelum melakukan pencampuran semen, bubuk semen dibagi menjadi beberapa
porsi kecil terhadap cairan. Dengan menggabungkan porsi kecil bubuk ke cairan, panas yang
dilepaskan lebih sedikit.Sejumlah bubuk yang secara bertahap dalam jumlah kecil dicampur ke
dalam cairan akan mengurangi panas yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan langsung
mencampur semua bubuk, sehingga dapat memperlambat setting time dan menambah working
time.

Pembagian bubuk menjadi beberapa bagian menyebabkan reaksi eksotermik yang


dihasilkan akan bertahap dan sedikit demi sedikit, sehingga panas yang dihasilkan tidak terlalu
banyak. Sejumlah bubuk yang secara bertahap dalam jumlah kecil dicampur ke dalam cairan akan
mengurangi panas yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan langsung mencampur semua bubuk,
sehingga dapat memperlambat setting time dan menambah working time.

Fungsi

- Sebagai bahan tambalan sementara


Sebagai tambalan sementara, semen ini didasari oleh Seng okside yang dicampur dengan
cairan asam fosfat 50%. Bila menggunakan Seng phosphate maka kavitas tidak terlalu besar dan
kekuatan pengunyahan yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut tidak boleh terlalu besar.

- Sebagai Bahan Basis dan Pelapik


Sedangkan sebagai basis, digunakan dalam bentuk dempul dan bentuk lapisan yang relative
tebal untuk menggantikan dentin yang sudah rusak dan untuk melindungi pulpa dari iritasi kimia
dan fisik serta menghasilkan penyekat terhadap panas dan menahan tekanan yang diberikan selama
penempatan bahan restorative.

- Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti


Sebelum memulai penyemenan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dan pengeringan
daerah kerja, semen fosfat dengan slow setting dibuat dengan menambah bubuk dalam jumlah
secukupnya dalam cairan sekitar 1-1,5 menit pada glass slab yang dingin, semen yang telah
dicampur dioleskan pada bahan resatoratif dan dimasukkan kedalam kavitas kemudian ditekan
secara intermitten sampai posisinya benar-benar baik. Semen yang telah benar-benar mengeras,
sangat penting untuk membersihkan sisa-sisa semen di bagian proksimal dan servikal untuk
menghindari iritasi gingival.

Keuntungan dan Kerugian

Semen seng fosfat memiliki beberapa keuntungan dan kerugian sebagai bahan
pertimbangan dalam penggunaannya pada bidang kedokteran gigi. Keuntungan, di antaranya
sebagai berikut:

a. Track record yang lama dan telah tahan uji


b. Compressive strenght yang baik
Kerugian :
a. Tidak ada adesi secara kimiawi. Tidak diindikasikan jika retensi buruk
b. Tidak ada sifat antikariogenik
c. Iritasi pulpa
d. Estetik buruk, tidak bisa digunakan dengan restorasi translucent seperti mahkota dan
veneers

Daftar Pustaka
Annusavice KJ. 2013. Phillip's Science of Dental Material, 12th ed. St. Louis. Saunders Elsevier
Ltd. p. 445,478

McCabe dan Walls. 2008. Applied Dental Materials, 9th ed. Victoria : Blackwell, Inc. p. 267, 271,
273, 274

Anda mungkin juga menyukai