Dental semen merupakan bahan yang memiliki kekuatan yang rendah dibandingkan
dengan bahan lain. Bahan ini dapat larut dan mengalami desintegrasi didalam cairan mulut.
Oleh karena itu penggunaannya terbatas dan dianggap sebagai bahan restorasi sementara.
Kegunaan dari dental semen, yaitu :
2. Viskositas
Konsistensi semen dapat ditentukan dengan mengukur viskositasnya. Temperatur dan waktu
yang meningkat akan meningkatkan viskositas beberapa semen.
3. Setting time
Setting time semen memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan viskositas. Working
time yang adekuat diperlihatkan dengan setting time yang pas.
4. Strength
Standar konsistensi luting dari dental semen harus memperlihatkan minimal compressive
strength setelah 24 jam sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi ANSI/ADA
No.96 (ISO 9917).
5. Solubilitas
Solubilitas dalam air dan cairan mulut adalah salah satu sifat dental semen yang juga penting.
Secara umum, semen water-based lebih solubel dibandingkan dengan semen resin- based atau
oil-based.
1. Zink Fosfat
Komposisi
Kandungan utama bubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide. Garam metalik
digunakan untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida
biasanya ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses kalsinasi. Silikon dioksida
merupakan filler inaktif pada bubuk semen. Bismuth trioksida ditambahkan untuk
menghasilkan campuran semen yang halus dan juga untuk memperpanjang setting time.
Setting Reaksi
Saat bubuk diaduk dengan cairan, asam fosfor akan menyerang permukaan partikel dan
melepaskan ion zinc ke dalam cairan. Alumina yang sudah terbentuk sempurna dengan asam
fosfor akan bereaksi dengan zink dan menghasilkan suatu gel zink aluminofosfat pada
permukaan partikel yang tersisa. Semen yang telah set ini berupa struktur inti, terutama
terdiri dari pertikel zink oksida yang tidak bereaksi yang tertanam dalam matriks kohesif
amorphous zink aluminofosfat. Reaksi ini dihasilkan melalui reaksi eksotermis. Air
merupakan hal penting saat reaksi, oleh karena itu komposisi cairan/liquid harus dijaga untuk
menjamin terjadinya reaksi yang konsisten selama pengadukan.
Manipulasi
1. Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang diinginkan.
1. Sifat Mekanis
Jika semen zink fosfat dimanipulasi dengan tepat maka akan memiliki compressive strength
sampai dengan 104 MPa dan diametral telsile strength-nya sekitar 5,5 MPa. Modulus
elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa. Sehingga semen ini agak kaku serta digunakan
sebagai bahan luting pada restorasi yang terkena stress pengunyahan yang tinggi.
4. Retensi
Setting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras
sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.
Kegunaan
Berdasarkan konsistensinya, semen zink fosfat dikenal dengan istilah luting yang
digunakan pada restorasi alloy. Basis semen zink fosfat digunakan sebagai penghalang termal
dan kimia diatas lapisan dentin yang tipis. Namun ada juga konsistensi diantara luting dengan
base yang dikenal dengan istilah konsistensi band-seating.
Komposisi
Komposisi utama bubuk semen ini adalah zink oksida. White rosin ditambah untuk
mengurangi kerapuhan semen yang telah set. Zinc stearate ditambahkan sebagai plasticizer,
dan zink asetat untuk meningkatkan kekuatan semen. Eugenol dan olive oil merupakan cairan
semen ini yang berfungsi sebagai plasticizer. Semen zinc oxide non-eugenol biasanya
mengandung suatu aromatic oil dan zinc oxide. Dapat juga dilakukan penambahan bahan lain
seperti olive oil, oleic acid dan beeswax.
Setting Reaksi
Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk
membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga
material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel
zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga
merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc
oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan
menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit.
Kegunaan Semen ZOE dan non-eugenol
Semen sementara
ZOE digunakan sebagai luting mahkota sementara dan sebagai semen
sementara restorasi logam mahkota jembatan
Restorasi sementara
Basis
Semen ini memiliki compressive strength sekitar 5,5-39 MPa, dan
kekuatan maksimum didapatkan pada 12-15 menit. Semen ini merupakan
insulator termal yang sangat baik, hampir sama dengan dentin.
Endodontik sealer
Semen ini dapat digunakan sebagai pengisi saluran akar dengan atau tanpa
gutta-per cha.
Periodontal management
Beberapa jenis semen ZOE juga digunakan untuk management jaringan
gingiva. Semen jenis ini digunakan dengan dua cara, yaitu untuk
menggantikan jaringan lunak secara mekanik, serta sebagai dressing jaringan
lunak setelah pembedahan.
Komposisi
Semen polikarboksilat adalah sistem bubuk cairan. Cairannya adalah larutan air dari asam
poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak jenuh.
Bubuknya mengandung zink oksida dengan sejumlah oksida magnesium. Oksida stanium
dapat menggantikan oksida magnesium. Bubuk ini juga dapat mengandung sejumlah kecil
stannous flourida yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat manipulasi.
Manipulasi
Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap cairan, alas aduk dari
kaca memiliki kelebihan dibandingkan alas kertas, karena jika didinginkan akan dapat
mempertahankan temperatur tersebut dalam waktu yang lebih lama. Cairan tidak boleh
dikeluarkan dari alas aduk sebelum pengaduk siap untuk dilakukan. Cairan akan cepat
kehilangan kandungan airnya di udara terbuka. Hilangnya air dari cairan akan meningkatkan
kekentalannya. Bubuk dalam jumlah besar di gabungkan dengan cepat kedalam cairan.
Komposisi
Powder semen mengandung glass aluminosilikat dan cairan semen mengandung kopolimer
polikarboksilat yang dilarutkan didalam air. Komposisinya terdiri dari SiO 2, Al2O3,
AlF3, CaF2, NaF, dan AlPO4.
Manipulasi
Powder dan liquid diletakkan diatas paper pad atau glass slab. Powder semen dibagi dalam
dua bagian yang sama. Bagian pertama dicampurkan kedalam liquid dengan spatula dan
kemudian ditambahkan satu bagian lagi, dan diaduk selama 30-60 detik. Semen segera
diaplikasikan karena working time setelah pengadukan kira-kira 2 menit. Glass slab yang
dingin memperlambat setting reaksi dan menambah working time.
Glass ionomer cement memiliki nilai compressive strength antara 90-220 MPa, tensile strength
4,5 MPa, dan modulus of elasticity 5,4 Gpa. Glass ionomer semen tidak mengiritasi dan
bersifat antikariogenik karena dapat melepaskan flouride.
Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan perekat pelapik,
bahan restoratif untuk restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti,
dan sebagai penutup pit dan fisur.ada 3 jenis semen ionomer kaca berdasarkan formulanya
dan potensi penggunannya, yaitu tipe I untuk bahan perekat, tipe II untuk bahan rest orasi, dan
tipe III untuk basis atau pelapik.
Semen ionomer kaca kurang kuat sehingga tidak dapat menahan kekuatan
pengunyahan yang besar. Semen ini juga tidak tahan terhadap keausan penggunaan
dibandingkan bahan restorasi estetik lainnya, seperti komposit dan keramik. Semen ionomer
kaca telah dimodifikasi dengan mengikutkan partikel-partikel logam sebagai bahan pengisi
sebagai usaha untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, terhadap fraktur, dan ketahanan
terhadap keausan. Ada 2 metude modifikasi yang telah dilakukan. Metode I adalah
mencampurkan bubuk logam campur amalgam yang berpartikel speris dengan bubuk
ionomer kaca tipe II. Semen ini disebut sebagai gabungan logam campur perak. Metode II
adalah mencampur bubuk kaca dengan partikel perak dengan menggunakan pemanasan yang
tinggi. Semen ini disebut dengan cermet.
6. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin
Penggunaan semen ini adalah untuk sementasi mahkota keramik zirkonia dan jembatan.
Juga diindikasikan untuk sementasi mahkota alloy dan jembatan ke struktur gigi dan
pembentuk inti restorasi dan bonding bracket ortodonti.
7. Semen Resin
Komposisi Semen Resin Sebagai Luting Alloy Mahkota dan Jembatan, serta
Sebagai Pelekat Restorasi Estetis
Semen self-cured dengan komponen utamanya berupa diacrylate olygomer diluted dan
monomer dimetakrilat berberat molekul rendah. komponen utama lainnya adalah
silanated silica atau glass. Sistem inisiator-aseleratornya adalah amin peroksida.
Semen resin sebagai pelekat restorasi estetis merupakan komposit microfilled atau hibrid
dengan kandungan utama resin Bis-GMA atau urethane dimethacrylate, dan filler s ilica atau
glass. Pada semen light-cured, fotoinisiatornya adalah sis tem champhorquinone-amine.
Penggunaan
1. Sementasi mahkota dan jembatan konvensional
2. Melekatkan keramik estetis, restorasi single composite laboratory, dan jembatan
resin-bonded ke gigi
3. Melekatkan braket ortodontik ke gigi
4. Sementasi restorasi sementara.
8. Calsium Hydroxide
Disediakan dalam bentuk powder yang nantinya akan dicampur dengan air destilasi atau
dengan larutan kloroform. Penggunaannya pada kavitas yang dalam atau langsung pada pulpa
yang terbuka dimana fungsinya sebagai perangsang pembentukan dentin sekunder.
Rumusan masalah no 2
Logam
Resin komposit : inlay dan onlay
Porselen
Porselen fused metal
Alloy emas