Zhavira Dinda
160110120084
Terminologi
Semen dental merupakan material
yang bersifat keras, brittle, dengan
kekuatan rendah dapat digunaan
untuk daerah yang mendapat sedikit
tekanan.
Semen 60% restorasi
Macam-macam Restorasi
Cavity lining
Restorasi sementara
Restorasi gigi susu
Bahan restorasi untuk
gigi anterior
Pulp capping
Pembebat Periodontal
akar
fissure
Persyaratan
Non-toksik, dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan lainnya dalam mulut.
Tidak larut dalam saliva dan cairan lainnya yang masuk ke dalam mulut.
Bersifat adhesif pada enamel dan dentin, selain itu juga pada alloy emas,
porselain, dan akrilik. Tapi tidak pada alat-alat kedokteran gigi.
Bersifat bakteriostatik.
Melindungi pulpa terhadap bahan restorasi lainnya dari panas, zat kimia,
dan arus listrik (galvanis).
Klasifikasi Semen
Semen dengan reaksi asam
Semen dengan bahan yang berpolimerisasi
Cyanoakrilat
Polimer dimetakrilat
Komposit polimer-keramik
Bahan-bahan lainnya
Kalsium hidroksida
Gutta percha
Varnish
Kebanyakan
semen dental
termasuk
kategori semen
dengan reaksi
asam. Semen ini
diformulasikan
dalam bentuk
bubuk (basa)
dan cairan
(asam).
Klasifikasi Semen
1. Water-based
Glass Ionomer Cement
Zinc Polycarboxylate Cement
Zinc Phosphate Cement
2. Oil-based
Zinc Oxide-Eugenol Cements
3. Resin-based
- Esthetic Resin Cements
- Adhesive Resin Cements
- Self-adhesive Resin Cements
- Temporary Resin Cements
- Compomer Cement
Bubuk
Cairan
Zinc phosphate
(ZnO)
Zinc oxide
Asam fosfat
Eugenol
Zinc
polycarboxilate
Zinc oxide
Asam poliakrilik
Silicate
Glass
Asam fosfat
aluminosilikat
yang mengandung
fluor
Glass ionomer
Glass
Asam poliakrilik
aluminosilikat
atau kopolimernya
yang mengandung
fluor
Basis Liners
Basis merupakan lapisan semen yang ditempatkan langsung di bawah restorasi
permanen untuk membantu pemulihan pulpa, selain itu juga untuk menjaganya
dari gangguan.
Gangguan yang dimaksud bisa bersifat termis, kimia, atau galvanis.
Dikategorikan menjadi dua :
o Basis berkekuatan tinggi; strength, modulus elastisitas dan konduktivitas
Luting
Sinonim : bonding, penyemenan.
Sementasi (penyemenan) merupakan proses dimana crown, restorasi,
dan lainnya di lekatkan ke gigi menggunakan bahan penengah
menggunakan semen.
Sementasi dapat dibedakan menjadi dua :
o Sementasi sementara
o Sementasi permanen
Pulp Capping
Pulp capping merupakan proses menempatkan semen pada lubang yang dalam dengan tujuan
untuk melindungi pulpa dari infeksi dimana terjadi pembusukan yang dalam pada gigi.
Pulp capping juga memacu penyembuhan pulpa dan mencegah terjadinya erosi yang lebih parah.
Contoh agen pulp capping adalah semen kalsium hidroksida.
Kriteria pulpa yang dapat di-pulp capping
Pulpa masih sehat dan belum terinfeksi
Kedalaman lubang tidak boleh lebih dari 0,5 mm.
Dokter gigi harus mengisolasi gigi yang akan di pulp cap.
Varnish
Digunakan untuk memerangi dental
hypersensitivity
Lapisan tipis diaplikasikan kepada
preparasi kavitas sebelum
penempatan restorasi.
Zinc phosphate merupakan tipe semen tertua, dan oleh karena itulah dijadikan
sebagai standar perbandingan untuk tipe-tipe semen yang lebih baru.
Semen ini terkadang disebut sebagai semen crown dan bridge, dan juga
semen zinc oxyphosphate
Powder
(Basa)
Liquid
(Asam)
Bereaksi
Mengontrol
Buffer
Retensi
Retensi Restorasi secara :
Mechanical Interlocking antara
kekasaran permukaan kavitas dengan
kekasaran permukaan restorasi.
Manipulasi
Konsistensi : semakin kental semakin kuat.
Perbandingan : pada umumnya tidak dilakukan penimbangan. Hindari
adonan yang terlalu encer tidak kuat, pH rendah, mudah larut.
Setting time dipengaruhi
Semen mengeras lebih cepat pada suhu mulut daripada suhu kamar.
Setting time 5-9 menit
Manipulasi dengan gerak memutar 1-1 menit
Sifat
Sifat
Kekuatan lebih dari ZnOE
Compressive Strenght 103,5 Mpa (brittle)
Kekuatan dipengaruhi
Komposisi bubuk dan cairan
Rasio bubuk dan cairan
Cara Pengadukan
Penanganan semen selama penempatan
Compressive strength
Compressive strength : 103.5 MPa
Kekuatan zinc phosphate cocok sebagai basis dan sementasi.
Namun ketika dimasukkan ke dalam mulut, semen ini cenderung
brittle dan kekuatannya berkurang.
Tensile Strength
Tensile strength 5.5 MPa.
Modulus elastisitas
Modulus elastisitasnya cukup tinggi (13.5 GPa)
Sangat membantu terutama sebagai agen sementasi untuk
restorasi, karena dikenakan stress pengunyahan yang tinggi.
pH
Semen yang baru dicampur memiliki Ph sekitar 1,6-3,6. Selama
setting, ph akan naik dan mencapai netral dalam waktu dua hari.
Dapat timbul reaksi pulpa, namun dapat dikurangi dengan
memberikan zinc oxide eugenol, kalsium hidroksida, dan varnish.
Solubilitas rendah (0,06%) dalam asam lebih larut.
Aplikasi
Perekat / Penyemenan restorasi
Perekat / Penyemenan Bands &
Bracket Orthodonti
Semen Base (Basisi Restorasi
Kekuatan Tinggi)
Restorasi Sementara
ZINC SILICOPHOSPHATE
CEMENT
Merupakan hasil dari kombinasi
semen seng fosfat dan bubuk
silikat.
Klasifikasi
Spesifikasi ADA no.21 :
Tipe I : medium semen
Tipe II : tambalan sementara pada
gigi posterior
Aplikasi
Luting agent untuk
restorasi dan
aplikasi ortodonti
Intermediate
restorations
Komposisi
Bubuk :
Glass silikat
Bubuk zinc oksida
Magnesium oksida
Cairan :
Asam fosfat
Air
Garam seng dan
aluminium
Sifat
Compressive strength
165 MPa
Film thickness 25 m
Solubilitas 0,9% berat
Karena ada flouride :
antikariogenik
Terlihat semitranslusen
Manipulasi
Bubuk dan cairan dituang diatas glass slab
dingin.
Bubuk dicampur dengan cairan dalam 3
bagian besar.
Mixing time 1 menit dengan gerakan
melingkar untuk mendapat konsitensi yang
diinginkan.
COOPER CEMENT
Garam perak atau tembaga oksida
terkadang ditambahkan ke semen zinc
phospate untuk meningkatkan sifat anti
bakterinya.
Aplikasi
Tambalan sementara pada anak-anak
Restorasi intermediat
Komposisi
Tembaga oksida
Seng oksida
Cairan lain
Manipulasi
Waktu pengadukan 1 menit 15 detik
Setting time dipengaruhi:
Suhu , reaksi , setting time
Komposisi bubuk dan cairan: bubuk , setting time
Kontaminasi uap air, setting time
Teknik pengadukan , mengeras
Pengerutan pada waktu pengerasan 0,4 0,7 % dalam 7 hari
Setting time 5 9 menit
Powder
Liquid
Komposisi utama
Mengurangi sifat brittle
Aselerator &
Aselerator &
Tipe
Klasifikasi ADA No. 30, Zinc oxide eugenol
ada 4 tipe :
Tipe
Tipe
Tipe
isolasi termis
Tipe
Zn(OH)2
basa
seng hidroksida
2HE
asam
eugenol
ZnE2
garam
zinc eugenolat
2H2O
Retensi
Semen ini tidak merekat tehadap
enamel dan dentin.
Merupakan alasan mengapa bahan
ini tidak sering dipergunkan sebagai
bahan semen permanen untuk suatu
restorasi
Manipulasi
Powder/liquid ratio
berat.
Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah
bubuk ke dalam cairan sehingga diperoleh konsistensi yang
kental.
Biasanya suatu konsistensi yang baik dapat juga diperoleh
tanpa menimbang.
Pencampuran dapat dilakukan pada lempengan kaca tipis
yang dingin dan diaduk menggunakan spatula tahan karat
(stainless steel) dengan gerakan melingkar.
Sifa
t
Aplikasi
Semen Basis
Tambalan Sementara
Penyemenan
Pulp Capping
Gingival Pack
Pengisi saluran akar
EBA Alumina
Polymer reinforced
Komposisi
Bubuk
Zinc oksida
Magnesium oksida (dapat dijumpai dalam jumlah
kecil)
Zinc asetat (atau garam lainnya) jumlah hingga
1 % sebagai akselerator untuk reaksi setting
Cairan
Eugenol (konstitusi utama minyak cengkeh)
Minyak olive dalam jumlah hingga 15%
Kadang-kadang diberi asam asetat sebagai
akselerator
Various Types
Various Types
Semen EBA
EBA ortho-ethoxybenzoic acid
Rumus:
OC2Hs
COOH
EBA Alumina
Komposisi
Bubuk
Sifat-sifat
tinggi, 55 MPa.
Cairan
EBA / orthoethoxy
benzoic acid (62.5 %)
Eugenol (37.5 %)
Film thickness 25 m.
Polymer Reinforced
Komposisi
Bubuk
Sifat-sifat
tinggi, 48 MPa.
Film thickness 32 m.
alami
Cairan
Eugenol
Asam asetat
Thymol (sebagai antimikroba)
0.03% berat.
Tabel
Bubuk
Zinc oksida
Fused quartz
atau alumina
Hydrogenated
rosin
Cairan
Eugenol
o
ethoxybenzoic
acid
Persentase
dalam satuan
isi
37,5
62,5
Various Types
Various Types
SEMEN SENG
POLYCARBOXYLATE
Powder
Liquid
Retensi
Dalam kondisi yang ideal, adhesi poli-karboksilat terhadap
permukaan enamel yang kering lebih baik dibandingkan
semen lainnya.
Daya rekat terhadap dentin tidak sebaik terhadap enamel.
Adhesi terhadap bahan stainless steel sangat baik.
Semen tidak merekat dengan baik terhadap emas atau
porselen.
Kekuatan lekat dipengaruhi oleh adanya cairan atau saliva,
kalau tidak kering, daya lekat kurang baik.
Manipulasi
Struktur gigi harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan asam poliakrilik 10%
yang kemudian dibersihkan dingan air. Atau bisa juga dengan hidrogen peroksida 13%. Kemudian keringkan gigi.
Setelah digunakan pada gigi, kelebihan semen sebaiknya jangan langsung dibuang.
Tunggu sampai semen mengeras.
Semen polikarboksilat dapat melekat pada insrumen, terutama yang terbuat dari
stainless steel, maka :
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan untuk membersihkan spatel setelah pengadonan.
Bila semen sudah mengeras dan lengket pada spatel, masih dapat dibersikan dengan
Sifat
Sifat-sifat mekanis
Aplikasi
Semen silikat diperkenalkan pertama kali pada tahun 1903, sbg tambalan untuk
gigi dpn.
Semen silikat tergolong unggul dalam estetik, karena sifanya yang translusen dan
penampilannya mirip dengan porselen.
Sayangnya semen silikat dapat rusak oleh cairan mulut dan dalam waktu 1-4
tahun sudah harus diganti karena kualitasnya sudah tidak baik lagi
Silikat jarang digunakan akhir-akhir ini. Terutama karena sudah banyak bahan lain
yang lebih unggul, misalnya resin komposit dan semen glass ionomer.
SEMEN SILIKAT
Liquid:
Silica (SiO2)
31,5-41,6%
Alumina (Al2O3)
27,2-29,1%
Line (CaO)
7,7-9,0%
13,3-22%
Fosfor pentoksida(P2O5)3-5,3%
Zinc oksida (ZnO)0,1-2,9%
1,5-2%
4,2-9,1%
Manipulasi
Secara Manual
Powder / Liquid Ratio
Rasio powder / liquid yang dianjurkan 1,6 gram / 4 ml.
Spatula yang digunakan dari bahan batu akik, plastik, atau cobaltchromium.
Spatula baja tidak dianjurkan karena dapat terkikis oleh bubuk
silikat dan dapat mengubah warna campuran.
Prosedur
Bubuk diletakkan di atas lempeng kaca tebal, dingin, dan kering.
Kemudian diaduk bersama dengan cairan hingga menjadi massa
seperti gel yang padat mengilat.
Waktu mixing kurang lebih 1 menit.
Manipulasi secara mekanis (Mechanical mixing) dilakukan dalam sebuah
kapsul yang mengandung bubuk dan cairan.
Untuk mencampur, berikan tekanan pada kapsul.
Keuntungan :
Kontaminasi yang terjadi sedikit.
Tidak perlu takut salah mengukur rasio bubuk dan cairan.
Mixing lebih cepat, kira-kira 10-15 detik.
Sifat
1.Memiliki compressive strength lebih kuat dari semen lainnya (180 MPa). Namun tensile
strength nya lemah (3,5 MPa). Kekerasannya hampir sama dgn dentin (70 KHN)
2.Sifat termis: Koefisien ekspansi termis lebih rendah bhn restorasi lain, mendekati koef.
Ekspansi termisnya mendekati enamel dan dentin
3.Estetis, memiliki sifat estetis yg baik.
4.Adhesi: tdk terjadi ikatan adhesi antara semen silikat dgn enamel dan dentin
5.Sukar dipoles dgn sempurna
6.Dapat mengiritasi pulpa karena keasamannya. Pada saat kali pertama digunakan dalam
mulut, pH nya kira-kira 2,o. Dan bahkan setelah sebulan pun, pH nya masih di bawah
netral.
7.Restorasi dari silikat dapat larut dan hancur dalam cairan mulut. Solubility semen silikat
dalam waktu 1-2 hari 0,7% berat, namun setelah itu berkurang.
Aplikasi
Tambalan gigi anterior
Intermediate restorasi pada karies aktif
yang banyak
Satu-satunya semen yang
dapat
tidak
Digunakan untuk area yang terkikis, namun sekarang telah dikembangkan untuk
penggunaan di area lainnya.
Semen ini memiliki sifat kombinasi antara semen silikat dan poly carboxylate
cements
Dinamakan glass ionomer karena bubuknyaberupa glass, setting reaction dan
ikatan dengan struktur gigi berupa ikatan ionik
Tipe
Klasifikasi:
Tipe I untuk pelekatan
Tipe II untuk restorasi
Tipe III
Tipe IV
Tipe V
Tipe VI
Core build up
asam poliakrilik.
Sedangkan ion sodium dan flouride tdk membentuk ikatan silang.
Retensi
GIC dapat melakukan ikatan secara kimia dengan
enamel dan dentin selagi proses pengerasan.
Ikatan terjadi karena adanya interaksi ionik antara
kalsium pada struktur enamel dan dentin dengan
gugus karboksil pada semen.
Ikatan dengan enamel lebih kuat dari dentin, karena
lebih banyak komponen anorganiknya dan lebih
homogen dibandingkan dentin.
Manipula
si
Manipulasi
2. Proporsi Mixing
Powder/liquid
rasio:
3:1
dalam
satuan
berat.
Spatula
yang
Manipula
si
4. Finishing
Kelebihan semen dapat dirapikan dari
pinggiran kavitas setelah semen mengeras.
Restorasi semen yang telah ditrim
(dirapikan) dilapisi lagi dengan agen
proteksi untuk melindungi semen dari saliva.
Jika tidak dilapisi lagi setelah 24 jam, semen
akan lebih lemah dari semestinya.
Manipula
si
Sifat
Sifat mekanis:
Compressive strength: 150 Mpa, < silikat
Tensile strength: 6,6 Mpa, > silikat
Hardness: 49 KHN. < silikat.
Ketahanan pemakaian < komposit
Estetis: memiliki sifat estetik yg kurang baik jika dibandingkan
dengan silikat dan komposit. Kurang translusen dan memiliki
permukaan tekstur yg kasar.
Cukup biokompatibel, terutama GIC tipe II, keasamannya lebih
rendah dari tipe I.
Aplikasi
Penyemenan/ sementasi restorasi
Bahan restorasi/ tambalan tetap
Liner dan Basis
Fissure & Pit sealant
Sementasi alat ortho
Core Build Up
MODIFIKASI SEMEN
GLASS IONOMER
Penggunaan:
Restorasi class I, III, atau V
Base dan liner
Sebagai perekat untuk orthodontic bracket
Cementation crown dan bridge
Memperbaiki kerusakan restorasi amalgam pd inti atau cusp
Pengisi saluran akar
Sediaan :
Chemically cured / self cured
Light cured
Liquid:
2-hydroxyethylmethacrylate
(HEMA)
Metakrilat
Asam malat
Air
Champorquinone
Aktivator
potassium persulfat
Asam askorbat
Liquid:
2-hydroxyethylmethacrylate
(HEMA)
Metakrilat
Asam tartrat
Asam karboksilat
Manipulasi
Sifat-sifat
Macam-macam:
Silver alloy admixed
Bubuk spherical amalgam alloy dicampur dgn bubuk GIC tipe
II.
Cermet
Partikel silver berikatan dgn partikel glass. Melalui sintering
dgn pencampuran 2 bubuk pd temperatur tinggi.
Kegunaan :
Sifat-sifat :
komposit. Digunakan
Compomer
Dikenal juga sebagai Poly Acid Modified Composites.
Dimodifikasi dari komposit dan GIC untuk mendapatkan sifat
melepaskan flouride (dari GIC) dan durability (dari komposit)
Kegunaan :
Sementasi crowns dan bridges
Sementasi gold inlays and onlays
Orthodontic bonding.
Reaksi Pengerasan
Sifat-sifat
Kompomer memiliki nilai
yang tinggi untuk bond
strength, compressive
strength, flexural strength,
retensi, dan fracture
toughness.
Kompomer memiliki solubility
rendah dan dapat
membebaskan flouride.
Manipulasi
SEMEN RESIN
Polimerisasi terjadi
Coupling agent (organo silane)
Aktivasi secara kimia dari
Chemical / photo initiator dan aktivator
sistem amina
Cairan
Methyl methacrylate
Tertiary amine
Retensi
Tipe 1 : Seperti akrilik, mengandung polimetil
glycidil metacrylate)
Keduanya mengandung bahan filler untuk mengurangi
Sifat
Compressive strength: 180 MPa (26000 Psi)
Tensile strength: 30 MPa (4000 Psi)
Film thickness: 10-25 m
Bond strength terhadap enamel : 7,4 MPa.
Tidak mudah larut dalam cairan mulut.
Polymerization shrinkage tinggi.
Dapat terjadi kebocoran mikro, karena tidak melekat pada struktur
gigi.
Dapat mengiritasi pulpa, sehingga jika perlu dilakukan proteksi pulpa
dengan kalsium hidroksida.
Manipulasi
Sebelum dilakukan penyemenan terhadap restorasi, sebelumnya
Aplikasi
Sementasi Crown-bridge / sementasi
restorasi logam yang perlu di etsa
Sementasi porselen veneer dan inlay
Sementasi alat ortho dan bracket.
Semen kalsium hidroksida tergolong semen yang lemah, dan pertama kali digunakan
sebagai agen direct dan indirect pulp capping.
Aplikasi
Sebagai agen direct dan indirect pulp capping.
Sebagai basis berkekuatan rendah dibawah silikat dan komposit untuk proteksi
pulpa.
SEMEN KALSIUM
HIDROKSIDA
Catalyst paste:
Calcium hydroxide
Zinc oxide
Zinc stearate
Ethylane toluene
Sulfonamide
Butilin
Sifat
Sifat mekanik dari semen kalsium hidroksid
sangat buruk :
Compressive strength: 10-27 MPa. Sangat rendah.
Tensile strength: rendah, 1 MPa
Modulus elastisitas: 0,37 GPa/m2. Modulus elastisitas yg
rendah ini membatasi penggunaan restorasi pd area2
tertentu.
Manipulasi
Dua pasta yg sama panjang
dicampur sehingga dihasilkan warna
yg sama di atas kertas.
Bahan digunakan dgn menggunakan
aplikator kalsium hidroksida.
Aplikasi
Pulp Capping (karena kesalahan operator,
diatas caries yang dalam) menstimulasi
pembentukan dentin.
Pelapis dibawah restorasi polimer kompost
Mencegah kerusakan pulpa
Lapisan dibawah tambalan yang
mengandung asam.
CAVITY LINERS
Aplikasi
Komposisi
Perekat alami sprt copal, rosin atau resin sintetik larut dalam
pelarut organik sprt alkohol, acetone, atau ether.
Chlorbutanol, thymol, dan eugenol jg ditambahkan.
Beberapa varnish jg mengandung fluoride.
Sifat
Varnish tidak memiliki kekuatan mekanik atau menghasilkan
thermal insulation krn sangat tipis.
Kelarutan dental varnish : rendah; tidak larut pd air destilasi
Manipulasi
Dapat digunakan dgn menggunakan sikat, wire
loop.
Digunakan beberapa lembar tipis
Setiap lembar dibiarkan kering sblm digunakan.
Saat lembar pertama mengering, timbul lubang
kecil. Lubang tersebut diisi dgn varnish
berikutnya.
tujuanya untuk didapatkan lapisan seragam dan
rata