1. Water-based cement
1. Glass and resin modified glass ionomer cement
2. Zinc Polyacrylate
3. Zinc phosphate
4. Resin-based cement
1. Composites and adhesive resin
2. Compomers
3. Oil-based cement
1. Zinc Oxide-Eugenol
2. Noneugenol-Zinc oxide
Komposisi
Komposisi utama bubuk semen ini adalah zink oksida. White rosin ditambah untuk
mengurangi kerapuhan semen yang telah set. Zinc stearate ditambahkan sebagai plasticizer,
dan zink asetat untuk meningkatkan kekuatan semen. Eugenol dan olive oil merupakan cairan
semen ini yang berfungsi sebagai plasticizer. Semen zinc oxide non-eugenol biasanya
mengandung suatu aromatic oil dan zinc oxide. Dapat juga dilakukan penambahan bahan lain
seperti olive oil, oleic acid dan beeswax.
Tipe Semen ZOE dan Non-Eugenol
Kekuatan semen sementara harus cukup rendah untuk memudahkan penyingkiran restorasi
tanpa menyebabkan trauma pada gigi dan merudak restorasi.
Sebagian besar semen komersial dibuat berdasarkan dua sistem untuk meningkatkan
kekuatan dan ketahanan terhadap abrasi. Sistem pertama menggantikan cairan eugenol
dengan asam orthoethoxybenzoic (EBA), dan penambahan alumina dibubuknya. Sistem
kedua terdiri dari bubuk yang mengandung fine partikel polimer dan partikel zink oksida
yang telah mendapatkan perlakuan permukaan dengan asam karboksilik, dengan eugenol
sebagai cairannya. Aplikasi yang baik dari semen ini untuk luting jangka pendek atau
menengah mahkota dan gigi tiruan cekat pada akrilik sementara.
Setting Reaksi
Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk
membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga
material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel
zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga
merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc
oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan
menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit.
Kegunaan Semen ZOE dan non-eugenol
Semen sementara
ZOE digunakan sebagai luting mahkota sementara dan sebagai semen sementara restorasi
logam mahkota jembatan
Restorasi sementara
Basis
Semen ini memiliki compressive strength sekitar 5,5-39 MPa, dan kekuatan maksimum
didapatkan pada 12-15 menit. Semen ini merupakan insulator termal yang sangat baik,
hampir sama dengan dentin.
Endodontik sealer
Semen ini dapat digunakan sebagai pengisi saluran akar dengan atau tanpa gutta-percha.
Periodontal management
Beberapa jenis semen ZOE juga digunakan untuk management jaringan gingiva. Semen jenis
ini digunakan dengan dua cara, yaitu untuk menggantikan jaringan lunak secara mekanik,
serta sebagai dressing jaringan lunak setelah pembedahan.
Ketebalan lapisan
Ketika semen karboksilat diaduk pada rasio P/L yang benar, adonannya lebih kental daripada
adukan semen zink fosfat. Namun, adukan polikarboksilat diklasifikasikan sebagai
pseudoplastik, dan mengalami pengenceran jika kecepatan pengolesannya ditingkatkan.
Working time untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen zink fosfat,
yaitu sekitar 2,5 menit dibandingkan semen zink fosfat sekitar 5 menit. Penurunan temperatur
reaksi dapat meningkatkan waktu kerja yang diperlukan untuk sementasi jembatan cekat.
Waktu pengerasan berkisar 6-9 menit.
Compressive strength
Compressive strength semen polikarboksilat sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada semen
zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.
Solubility
Daya larut semen didalam air memang rendah, tetapi jika terkena asam organik dengan pH
4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar.
Pertimbangan biologis
pH dari semen polikarboksilat lebih tinggi daripada semen zink fosfat pada berbagai interval
waktu. Meskipun semen polikarboksilat pada awalnya bersifat asam, produk ini hanya sedikit
mengiritasi pulpa.
Semen polikarboksilat digunakan untuk sementasi akhir restorasi mahkota dan jembatan.
7. Semen Resin
Komposisi Semen Resin Sebagai Luting Alloy Mahkota dan Jembatan, serta Sebagai
Pelekat Restorasi Estetis
Semen self-cured dengan komponen utamanya berupa diacrylate olygomer diluted
dan monomer dimetakrilat berberat molekul rendah. komponen utama lainnya adalah
silanated silica atau glass. Sistem inisiator-aseleratornya adalah amin peroksida.
Semen resin sebagai pelekat restorasi estetis merupakan komposit microfilled atau
hibrid dengan kandungan utama resin Bis-GMA atau urethane dimethacrylate, dan filler silica
atau glass. Pada semen light-cured, fotoinisiatornya adalah sistem champhorquinone-amine.
Penggunaan
1. Sementasi mahkota dan jembatan konvensional
2. Melekatkan keramik estetis, restorasi single composite laboratory, dan jembatan resinbonded ke gigi
3. Melekatkan braket ortodontik ke gigi
4. Sementasi restorasi sementara.
8. Calsium Hydroxide
Disediakan dalam bentuk powder yang nantinya akan dicampur dengan air destilasi
atau dengan larutan kloroform. Penggunaannya pada kavitas yang dalam atau langsung pada
pulpa yang terbuka dimana fungsinya sebagai perangsang pembentukan dentin sekunder.
Manipulasi dan Sifat Fisis
Sebagian besar kalsium hidroksida tersedia dalam bentuk 2 pasta. Tiap pasta dengan
panjang tertentu diletakkan diatas paper pad dan diaduk sampai warnanya sama. Semen lightcured dipolimerisasi dengan sinar tampak selama 20 detik setiap ketebalan 1 mm.
Kalsium hidroksida memiliki compressive strength 96 MPa dan tensile strength 38
MPa. Semen ini memiliki konduktifitas termal yang rendah. pH dari semen ini berkisar antara
11-12. Setting time bervariasi antara 2-7 menit.