Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lily Oktariza

Npm : 1910070110037

DENTAL MATERIAL

RESUME

Dental material

Ilmu biomaterial yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur, komposisi, sifat, manupulasi
material yang berkontak dengan jaringan keras atau lunak tubuh manusia yang berinteraksi
dengan system biologis untuk mengembalikan fungsi dan estetis dalam system stomatognatik.
MATERIAL yaitu suatu yang mempunyai massa dan menempati ruang serta mempunyai sifat
tertentu dan energi.
ENERGI yaitu kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha
BIOMATERIAL yaitu substansi inert secara sistematis dan farmakologis ditanamkan di dalam
atau di gabungkan dengan system atau jaringan hidup.

Ada 2 hal penting yang selalu ditemukan mengenai bahan kedokteran gigi :
1. Bagaimana pengaruh yang dialami oleh bahan tsb dalam lingkungan rongga mulut ?
Pengaruh bahan terhadap rongga mulut.
a. Segi biologis :
 Tidak mengandung racun. Baik terhadap penderita, dokter gigi maupun
perawat.
 Tidak mengiritasi rongga mulut dan jaringan lainnya.
 Tidak menghasilkan reaksi alergi.
 Tidak bersifat mutagen maupun carcinogen.
b. Segi kompatibilitas
 Berkontak dengan jaringan lunak di dalam mulut.
 Mempengaruhi kesehatan atau kelangsungan hidup pulpa gigi.
 Sebagian bahan pengisi saluran akar.
 Mempengaruhi jaringan keras gigi.
2. Bagaimana pengaruh bahan itu terhadap lingkungan rongga mulut ?
a. Sifat – sifat kimia :
 Tidak larut dalam saliva atau dalam segala macam cairan yang biasa
dimasukkan ke dalam mulut.
 Tidak luntur dan tidak berkarat.
b. Sifat – sifat mekanis :
Bahan – bahan yang dipergunakan untuk berbaga pemakaian kedokteran gigi harus :
 Kuat
 Kaku
 Keras
 Tahan terhadap abrasi.
c. Sifat termis :
 Penghantar panas.
 Perubahan suhu.
 Perubahan dimensi.

Standar Dental Material


Dokter gigi hendaklah memilih bahan dental material yang telah memenuhi spesifikasi agar
mendapatkan hasil yang maksimal. ADA (American Dental Association) adalah sebuah
organisasi yang mendukung program spesifikasi keamanan dan efektivitas dari bahan dental
material yang dikembangkan melalui evaluasi biologis, laboratorium, dan klinis. Adapun sifat
ideal bahan material kedokteran gigi yang telah memenuhi spesifikasi untuk digunakan secara
klinis, yaitu :
1. Biokompatibel
Biokompatibel adalah kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan yang tidak
mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi. Tujuan biokompatibel
adalah untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusak jaringan rongga
mulut. Adapun syarat untuk sifat biokompatibel bahan – bahan kedokteran gigi
mencakupi hal berikut :
 Bahan dental material tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak
 Bahan dental material tidak boleh mengandung substansi toksik yang larut dalam
air yang dapat dilepaskan dan diserap ke dalam system sirkulasi sehingga
menyebabkan respons toksiksistemik.
 Bahan dental material harus bebas dari bahan yng berpotensi menimbulkan
sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu respon alergi.
 Bahan dental material harus tidak memiliki potensi karsinogen.
2. Stabil secara mekanik dan tahan lama .
Bahan dental material yang dipilih hendaklah stabil secara mekanik sehingga bisa awet
dan penggunaannya tahan lama.
3. Logam terhadap korosi dan zat kimia.
Logam merupakan contoh dental material yang dapat korosi. Korosi terjadi jika ada dua
elemen yang berbeda dan ada penghantarnya (contohnya saliva)
4. Dimensi stabil.
Dental material harus memiliki dimens stabil, yakni jika mendapat tekanan atau diberi
beban tidak mengalami perubahan bentuk. Adapun salah satu yang bisa mengakibatkan
terjadinya perubahan dimensi adalah creep. Creep adalah sifat viskoelastik yang
menjelaskan perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika material diberi
tekanan ata beban.
5. Konduktifitas panas dan listrik minimal.
Bahan material kedokteran gigi yang ideal adalah bahan yang memiliki kemampuan
penghantar panas dan listrik yang sedikit (minim).
6. Estetis
Bahan material kedokteran gigi memiliki estetika dan penampilan yang baik,
bahantersebut setidaknya dapat memberikan hasil penampilan yang sesuai dengan
jaringan gigi asli.
7. Manipulasi mudah.
Dental material kedokteran gigi manipulasinya mudah, yakni waktu untuk memprosesdan
membuat bahan ini mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu.
8. Mempunyai sifat adhesi dengan jaringan.
Adhesi adalah kekuatan ikatan antar 2 bahan yang berbeda. Bahan dental material
hendaklah mempunyai sifat adhesi ke jaringan, yakni bahan dental materil tersebut dapat
melekat pada struktur gigi yang rusak sehingga dapa memperbaikinya. Jika bahan
tersebut tidak mempunyai sifat adhesi, maka dapat terjadi kebocoran (misalnya pada
bahan tambalan) yang dapat menyebabkan perubahan warna pada tepi tambalan, kareis
sekunder, dan iritasi terhadap pulpa.
9. Tidak ada bau dan rasa
Bahan material kedokteran gigi tersebut tidak bau dan tidak ada rasa sehingga bisa
memberikan kenyamanan pada pasien.
10. Dapat dibersihkan dan diperbaiki.
Dental material tersebut dapat diperbaiki dan dibersihkan (misalnya pada tambalan)
sehingga tidak mengakibatkan karies sekunder.
11. Biaya efektif biaya bahan dental material tersebut efektif dan terjangkau bagi pasien

SIFAT-SIFAT MATERIAL
1. Selama penyimpanan
a. Sebelum dipakai
b. Sesudah dipakai
2. Selama pencampuran
a. Metode penakaran
b. Waktu pencampuran
c. Viskositas
3. Selama seeting
a. Kecepatan setting
b. Waktu kerja
c. Waktu setting
d. Kenaikan suhu saat setting
e. Perubahan dimensi
4. Material setting
a. Sifat mekanik
b. Sifat fisis
c. Sifat thermal
d. Sifat kimia
e. Sifat biologi
SIFAT-SIFAT MEKANIS
1. STRAIN
Bila sebuah benda diberi suatu gaya atau beban dari luar, maka akan timbul fenomena
starin berupa perubahan dimensi benda tersebut. Strain biasanya diukur dengan
perubahan dalam Panjang per satuan Panjang. ( baik bertambah atau berkurang
tergantung pada apakah benda tersebut menerima beban tension atau compression ).
Jadi :
 Strain = e
 E = Perubahan ukuran Panjang.
 L = Panjang semla bahan tersebut.
Strain dapat berupa elastis dan plastis.
Elastis apabila beban dilepaskan bahan kembali kepada panjangnya semula.
Plastis apabila terjadi perubahan bentuk yang permanent.
2. STRESS
Yaitu gaya internal per luas suatu bahan, gaya ini sama besarnya tetapi berlawanan arah
dengan gaya yang diberi per luas permukaan.
Jadi stress dapat ditulis dalam bentuk rumus sbb :
S = F/A
S = stress
F = beban atau gaya yang diberikan
A = luas penampang bahan
Suatu bahan mungkin menerima beban dalam bentuk :
 Compression
 Tension
 Shear
3. BATAS KESEIMBANGAN ( PROPORTIONAL LIMIT )
yaitu stress maksimum dimana stress masih mempunyai keseimbangan dengan besarnya
strain. Biasanya bahan keramik selalu cendrung patah pada bagian linear dari grafik.
4. BATAS ELASTIS ( ELASTIC LIMIT )
adalah beban maksimum yang dapat diterima oleh suatu bahan tanpa mengalami
perubahan bentuk yang Permanent.
5. TITIK YIELD
Suatu bahan mencapai titik yield ( yield = menyerah ) bila terjadi peningkatan strain yang
cepat tanpa adanya keseimbangan kenaikan stress, perubahan bentuk pada saat ini
sepenuhnya plastIs.
6. DUCTILITY DAN MALLEABILITY
Banyak logam dapat ditarik menjadi panjang membentuk kawat, sifat ini disebut
ductility.
Malleability sangat berkaitan erat dengan ductility yaitu kemampuan logam tsb untuk
dibentuk/ditempa Menjadi lembaran tipis tanpa pecah atau retak.
7. COMPRESSIVE DAN TENSILE STRENGTH.
Yaitu stress max yang dapat diterima oleh suatu bahan dalam bentuk compression atau
tegang tanpa terjadi fraktur.
8. RESILIENSI DAN TOUGHNESS
Modulus of resilience adalah jumlah energi maksimum yang dapat diabsorbsi oleh suatu
benda tanpa mengalami perubahan bentuk yang permanent.
Toughness adalah kemampuan benda tersebut menerima energi tanpa terjadi fraktur.
9. FATIQUE STRENGTH
Sebuah beban kecil diberikan berulang-ulang pada suatu benda kadang-kadang dapat
menyebabkan patahnya benda tersebut.
10. HARDNESS
Adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima tekanan benda keras yang dapat
dihitung berdasar luas daerah tertekan. Hasil tekanan yang kecil menunjukkan bahwa
bahan tersebut keras dan sebaliknya.
11. DAYA TAHAN TERHADAP ABRASI
Pengujian ini dilakukan dengan menggosok atau menggores permukaan suatu benda yang
akan diuji dibawah kondisi yang terkontrol. Kemudian diukur dalamnya goresan atau
berat bahan yang terambil.

Anda mungkin juga menyukai