Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN SK 4

1. Apa saja fungsi dari nervus V yang dikatakan diskenario? (Lily)

2. Pada skenario dikatakan bahwa pasien mengalami rasa sakit di daerah


aliran nervus V, apa penyebab rasa sakit pada nervus tersebut? (Cindy)

JAWAB :

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia disebabkan oleh terganggunya fungsi saraf trigeminal. Saraf trigeminal
yang tertekan pembuluh darah di sekitarnya diduga menjadi penyebab kondisi ini. Tekanan
tersebut menimbulkan gangguan fungsi pada saraf trigerminal.

Trigeminal neuralgia pada beberapa kasus bisa disebabkan oleh kelainan pada otak akibat luka
atau cedera, efek dari prosedur pembedahan, stroke, tumor yang menekan saraf trigeminal, atau
trauma yang dialami oleh wajah.

Trigeminal neuralgia juga dapat terjadi akibat kelainan yang menyebabkan rusaknya selaput
pelindung saraf bernama mielin, seperti pada penyakit multiple sclerosis, atau seiring proses
penuaan.

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Pada trigeminal neuralgia, fungsi saraf trigeminal terganggu karena adanya kontak antara
pembuluh darah normal dan saraf trigeminal yang ada di dasar otak. Kontak tersebut memberi
tekanan pada saraf trigeminal dan menyebabkannya tidak berfungsi.

Beberapa orang mengalami trigeminal neuralgia karena mengalami cedera otak akibat luka atau
cedera, efek dari prosedur pembedahan, stroke, tumor yang menekan saraf trigeminal, atau
trauma yang dialami oleh wajah. Kelainan yang menyebabkan rusaknya selaput pelindung saraf
bernama mielin, seperti pada penyakit multiple sclerosis, juga berpengaruh terhadap terjadinya
trigeminal neuralgia. Selain itu, kondisi ini pun dapat timbul seiring proses penuaan.

Trigeminal neuralgia mengakibatkan pengidap menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan kecil,
sehingga bisa merasakan rasa sakit yang berlebihan. Beberapa pemicunya adalah menyentuh
wajah, berbicara, tersenyum, berdandan, atau mengenakan riasan wajah, bercukur, makan,
minum, menyikat gigi, mencuci muka, bahkan terkena hembusan angin sekalipun.
3. Bagaimana gejala yang di timbulkan oleh penyakit nervus V tersebut ?
(Chindy)

JAWAB :

Trigeminal neuralgia memberikan gejala dan tanda sebagai berikut:


 Rasa nyeri berupa nyeri neuropatik, yaitu nyeri berat paroksimal, tajam, seperti menikam,
tertembak, tersengat listrik, terkena petir, atau terbakar yang berlangsung singkat
beberapa detik sampai beberapa menit tetapi kurang dari dua menit, tiba-tiba dan
berulang. Diantara serangan biasanya ada interval bebas nyeri, atau hanya ada rasa
tumpul ringan
 Lokasi nyeri umumnya terbatas di daerah dermatom nervus trigeminus dan unilateral.
Tersering nyeri di daerah distribusi nervus mandibularis (V2) 19,1% dan nervus
maksilaris (V3) 14,1% atau kombinasi keduanya 35,9% sehingga paling sering rasa nyeri
pada setengah wajah bawah. Jarang sekali hanya terbatas pada nervus optalmikus (V3)
3,3%. Sebagian pasien nyeri terasa diseluruh cabang nervus trigeminus (15,5%) atau
kombinasi nervus maksilaris dan optalmikus (11,5%). Jarang ditemukan kombinasi nyeri
pada daerah distribusi nervus optalmikus dan mandibularis (0,6%).
 Trigeminal neuralgia dapat dicetuskan oleh stimulus non-noksius seperti perabaan ringan,
getaran, atau stimulus mengunyah. Nyeri pada trigeminal neuralgia dapat ringan, getaran,
atau stimulus mengunyah. Nyeri pada trigeminal neuralgia dapat mengalami remisi
dalam satu tahun atau lebih. Pada periode aktif neuralgia, karakteristik terjadi
peningkatan frekuensi dan beratnya serangan nyeri secara progresif sesuai dengan
berjalannya waktu.

4. Apa penyakit yg dapat disimpulkan dari skenario tersebut ? (Namira)

5. Selain nervus V adakah syaraf lain yang berkaitan dengan kasus


diskenario? (osa)

6. Bagaimanakah etiologi terjadinya rasa sakit pada skenario?(ama)

JAWAB :
ETIOLOGI
Kebanyakan kasus neuralgia trigeminal penyebabnya idiopatik, meskipun tidak sedikit yang
berhubungan dengan kompresi pada saraf trigeminal. Penyebab-penyebab dari terjadinya
neuralgia trigeminal adalah penekanan mekanik oleh pembuluh darah, malformasi arteri vena
disekitarnya, penekanan oleh lesi atau tumor, sklerosis multipel, kerusakan secara fisik dari
nervus trigeminus oleh karena pembedahan atau infeksi, dan yang paling sering adalah faktor
yang tidak diketahui. Penekanan mekanik pembuluh darah pada akar nervus ketika masuk ke
batang otak yang paling sering terjadi, sedangkan di atas bagian nervus trigeminus atau portio
minor jarang terjadi.

TAMBAHAN MATERI

ETIOLOGI
Sebagian besar kasus Trigeminal neuralgia merupakan kasus yang klasik (idiopatik) dan
sebanyak 15% pasien yang mengalami tipe simptomatik. Pada Trigeminal neuralgia, etiologinya
tidak diketahui dengan pasti (idiopatik). Beberapa teori menyebutkan Trigeminal neuralgia
terjadi akibat adanya kompresi vaskular pada saraf menyebabkan kerusakan saraf trigeminal.
Kompresi vaskular ini terjadi di daerah dorsal root entry zone pada fosa posterior yaitu pada
ganglion trigeminal. Dorsal root entry zone merupakan daerah tempat keluarnya saraf trigeminal
dari batang otak.12 Daerah ini menunjukkan hubungan antara mielin yang berasal dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf perifer pada sel Schwann dan astrocytes.22 Akan tetapi akson yang
terdapat pada Dorsal root entry zone lebih banyak dilapisi oleh mielin yang berasal dari sistem
saraf pusat. Semua keadaan yang terjadi pada daerah ini, secara potensial dapat mempengaruhi
fungsi dari seluruh neuron di saraf trigeminal. Trigeminal neuralgia simptomatik disebabkan oleh
adanya lesi yang mempengaruhi saraf trigeminal seperti multipel sklerosis dan cerebellopontine-
angle tumour.
7. Bagaimana pengobatan yang cocok untuk rasa sakit pada skebario?(tata)

JAWAB :

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Pengobatan awal trigeminal neuralgia biasanya dengan pemberian obat-obatan yang bertujuan
untuk mengurangi atau menghalangi sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak. Beberapa jenis obat
tersebut, antara lain:

 Antikonvulsan. Dosis obat ini dapat ditingkatkan atau diganti sesuai dengan respons
penyakit terhadap obat. Efek samping yang mungkin muncul adalah mual, pusing,
linglung, dan kelelahan. Disarankan untuk melakukan uji genetik sebelum mengonsumsi
obat-obatan ini untuk menghindari reaksi obat yang parah.
 Suntikan onabotulinumtoxin diduga dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang
tidak bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan. Namun, metode ini masih perlu
diteliti lebih lanjut sebelum digunakan pada pengidap trigeminal neuralgia.
 Antispasmodic agent, yaitu golongan obat yang dapat melemaskan otot. Efek samping
yang mungkin muncul adalah mual, kelelahan, dan linglung.

Pilihan pengobatan trigeminal neuralgia lain adalah dengan melakukan operasi. Tujuannya
adalah untuk mencegah terjadinya tekanan pada saraf trigeminal oleh pembuluh darah.
Pembedahan juga dilakukan untuk menghancurkan saraf trigeminal yang tidak berfungsi dengan
baik. Beberapa jenis prosedur operasi yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Microvascular Decompression

Melalui prosedur ini, pembuluh darah yang berhubungan dengan saraf trigeminal akan diangkat
atau dipindahkan, kemudian sebuah bantalan ditempatkan di antaranya. Bila perlu, dokter akan
memotong pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal. Beberapa risiko dari prosedur ini,
yaitu rasa sakit pada sebagian pengidap, pendengaran menurun, kelumpuhan, baal pada wajah,
atau stroke.
2. Gamma Knife Radiosurgery

Dalam prosedur ini, dokter akan memaparkan radiasi dalam dosis tertentu ke akar saraf
trigeminal untuk merusaknya dan mengurangi rasa sakit. Prosedur ini dapat dilakukan lagi jika
rasa sakit menyerang kembali. Selain itu, prosedur lain yang dapat dilakukan untuk mengobati
trigeminal neuralgia adalah rhizotomy. Dalam prosedur tersebut, dokter akan menghancurkan
serat saraf untuk menghilangkan nyeri. Rhizotomy terdiri dari beberapa jenis, yaitu glycerol
injection, balloon compression, dan radiofrequency thermal lesioning.

Menghindari pemicu rasa sakit selama kamu melakukan pengobatan dapat membantu kondisi ini
menjadi lebih baik, misalnya dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, hindari
makanan yang pedas atau minuman dingin yang tidak terlalu penting bagi tubuh kamu. Gunakan
sedotan untuk minum dan pilihlah makanan yang lunak untuk memudahkan proses makan dan
menghindari rasa sakit di dalam mulut.

8. Bagaimana Pemeriksaan pada kasus di skenario? (Hida)

JAWAB :

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendiagnosis Trigeminal neuralgia adalah ;

 Anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis lengkap


dilakukan mencakup onset, lokasi, kualitas, intensitas, frekuensi, durasi, faktor-faktor
yang memperberat rasa nyeri, perawatan sebelumnya yang sudah dilakukan dalam
mengatasi nyeri, serta riwayat medis, keluarga, dan psikososial.5 Trigeminal neuralgia
ditandai dengan adanya nyeri yang sering terjadi unilateral atau hanya pada satu sisi
wajah. Nyeri biasanya terjadi tiba-tiba bersifat tajam, hebat, singkat, berulang yang
berdistribusi pada satu atau lebih cabang dari saraf trigeminal. Pada umumnya terjadi
periode remisi atau rasa nyeri tidak terjadi samasekali dalam jangka waktu yang
bervariasi. Setelah dilakukan anamnesa,
 kemudian pemeriksaan fisik dilakukan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi
pemeriksaan neurologis, pemeriksaan myofasial kepala dan leher, pemeriksaan intraoral,
evaluasi pergerakan leher dan rahang, dan evaluasi fundus kopi. Pada pemeriksaan fisik
neurologi dapat ditemukan sewaktu terjadi serangan, penderita tampak menderita
sedangkan diluar serangan tampak normal. Reflek kornea dan test sensibilitas untuk
menilai sensasi pada ketiga cabang nervus trigeminus bilateral. Membuka mulut dan
deviasi dagu untuk menilai fungsi otot maseter (otot pengunyah) dan fungsi otot
pterigoideus.21Kemudian tes lain yaitu dengan memblokir secara selektif daerah yang
mengalami nyeri dengan anestesi lokal (2% Xylocaine; 1:80000) untuk melihat batas
daerah nyeri.
 Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila terdapat keadaan abnormal yang ditemukan
pada saat anamnesa dan pemeriksaan fisik, yaitu onset nyeri yang baru, nyeri yang
berkembang dengan cepat, onset nyeri yang baru pada pasien dengan penyakit sistemik
seperti kanker dan HIV, onset nyeri pada pasien yang berusia 50 tahun keatas, keadaan
abnormal yang ditemukan pada saat pemeriksaan neurologis, nyeri yang disertai demam
dan rasa tegang pada leher, pergerakan rahang dan leher yang tidak normal, dan nyeri
yang disebabkan oleh pergerakan leher dan rahang.
 Pemeriksaan penunjang lebih bertujuan untuk membedakan Trigeminal neuralgia klasik
(idiopatik) dan simptomatik. CT Scan kepala untuk melihat tumor. Magnetic Resonance
Imaging(MRI) untuk melihat plak pada multipel sklerosisdan pontine gliomas, dan
Magnetic resonance angiography (MRA) merupakan MRI dengan resolusi yang lebih
tinggi untuk melihat ada tidaknya penekanan oleh pembuluh darah.

9. Apa saja cabang-cabang dari nervus V, dan apa saja yang di persarafinya?
(sisil)

JAWAB :

Cabang pertama N.M ialah cabang oftalmikus. Ia menghantarkan impuls protopatik dari bola
mata serta ruang orbita, kulit dahi sampai vertex Impuls
ekretomotorik dihantarkan ke glandula lakrimalis. Qerabut-serabut dari dahi menyusun
nervus frontalis. !a masuk melalui ruang orbita melalui foramen supraorbitale. Qerabutserabut
dari bola mata dan rongga hidung bergabung menjadi seberkas saraf yang
dikenal sebagai nervus nasosiliaris. 2erkas saraf yang menuju ke glandula lakrimalis
dikenal sebagai nervus lakrimalis. %etiga berkas saraf, yakni nervus frontali, nervus
nasosiliaris dan nervus lakrimalis saling mendekat pada fisura orbitalis superior dan di
belakang fisura tersebut bergabung menjadi cabang ! N.M. +nervus oftalmikusL. ;abang
tersebut menembus duramater dan melanjutkan perjalanan di dalam dinding sinus

Anda mungkin juga menyukai