ISI
1.1 Definisi trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia merupakan suatu kumpulan gejala yang ditandai
dengan serangan sakit yang hebat secara mendadak disertai spasme wajah
dalam waktu singkat.
1
1.4 Klasifikasi trigeminal neuralgia
A. Neuralgia Trigeminus Idiopatik.
1. Nyeri bersifat paroxysmal dan terasa diwilayah sensorik cabang
maksilaris, sensorik cabang maksilaris dan atau mandibularis.
2. Timbulnya serangan bisa berlangsung 30 menit yang berikutnya
menyusul antara beberapa detik sampai menit.
3. Nyeri merupakan gejala tunggal dan utama.
4. Penderita berusia lebih dari 45 tahun , wanita lebih sering
mengidap dibanding laki-laki. (11)
Etiologi sampai sekarang juga masih belum jelas, seperti yang disebutkan
diatas tadi tetapi ada beberapa penyebab yang berhubungan dengan gigi.
Seperti diketahui N. V merupakan satu-satunya serabut saraf yang
kemungkinan selalu dihadapkan dengan keadaan sepsis sepanjang hidup.
Keadaan sepsis tersebut dapat berupa karies gigi, abses, sinusitis, pencabutan
gigi oleh berbagai sebab, infeksi periodontal, yang kesemuanya diperkirakan
dapat menjadi penyebab Neuralgia trigeminal
2
1.6 Patofisiologi trigeminal neuralgia
3
1.8 Diagnosis trigeminal neuralgia
4
2. pemeriksaan fungsi sensorik
3. pemeriksaan refleks trigeminal yang ttd.:
a. Reflek cornea
b. Reflek lakrimasi
c. Reflek bersin / nasal bechterew
d. Reflek jaw jerk
5
1.12 Skala nyeri
Numeric pain intensity
Nyeri diukur dalam rentang 1-10 yang menunjukkan beberapa nyeri yang
dirasakan.
0= sama sekali tidak merasakan nyeri
1-3= nyeri ringan
4-6= nyeri sedang
7-10= nyeri berat
6
mengidentifikasi akar motorik saraf. Akar motorik, yang mengendalikan
otot kunyah, harus dipertahankan.
3. Outpatient Needle procedures
Prosedur jarum adalah teknik invasif minimal untuk mencapai saraf trigeminal
melalui wajah tanpa sayatan kulit atau tengkorak. Tujuan prosedur rhizotomi
atau injeksi adalah untuk merusak area saraf trigeminal agar tidak
mengirimkan sinyal nyeri ke otak.
• Rhizotomi frekuensi radio, yang disebut juga Rhizotomy
Radiofrequency Klasik Perkutan (PSR), menggunakan arus pemanasan
untuk secara selektif menghancurkan beberapa serabut saraf trigeminal
yang menghasilkan rasa sakit. Sementara pasien tertidur, jarum berongga
dan elektroda dimasukkan melalui pipi dan masuk ke saraf. Pasien
terbangun, dan arus rendah dilewatkan melalui elektroda untuk
merangsang saraf.
• Injeksi gliserol mirip dengan PSR karena jarum berongga dilewatkan
melalui pipi ke saraf. Jarum ditempatkan di tangki trigeminal (daerah
berisi cairan di ganglion). Gliserol disuntikkan ke dalam tangki untuk
merusak beberapa serabut saraf trigeminal yang menghasilkan rasa sakit.
Karena lokasi gliserol tidak dapat dikontrol dengan tepat, hasilnya agak
tidak dapat diprediksi.
• Kompresi balon mirip dengan PSR sehingga jarum berongga dilewatkan
melalui pipi ke saraf. Namun, dilakukan dengan anestesi umum. Dokter
bedah menempatkan balon di saraf trigeminal melalui kateter. Balon
meningkat dimana serat menghasilkan rasa sakit. Balon memampatkan
saraf, melukai serat penyebab nyeri. Setelah beberapa menit balon dan
kateter dilepaskan.
7
1.14 Komplikasi trigeminal neuralgia
• Prosedur bedah saraf perkutan dan prosedur dekompresi microvaskular
menimbulkan risiko komplikasi jangka panjang
• Beberapa px secara permanen dapat kehilangan sensasi pada sebagian
wajah.
• Komplikasi terburuk adalah anastesi dolorosa, distasi wajah yang sulit
diobati yang kadang disebabkan oleh prosedur bedah
8
1.16 Prognosis trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia bukan merupakan penyakit yang mengancam nyawa.
Trigeminal neuralgia cenderung memburuk bersama dengan perjalanan
penyakit
Namun, masih ada perdebatan dan ketidakpastian mengenai penyebab
trigeminal neuralgia, serta mekanisme dan manfaat dari pengobatan yang
memberikan keringanan pada banyak pasien
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun untuk hasil yang lebih baik dari makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11