Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN LO 3

Klasifikasi demen dental adalah

1) Semen sebagai bahan tambal / restorasi dan perlindungan pulpa


2) Semen sebagai bahan pengikat / perekat

Terdapat 2 tujuan utama dipakainya dental semen, yaitu:

1. Sebagai bahan restorasi t unggal maupun gabungan dengan bahan lain


2. Sebagai perekat tambalan atau pesawat cekat didalam mulut.

Kegunaan dari dental semen, yaitu :

1. Sebagai insulator terhadap thermal shock


2. Sebagai bahan perekat untuk inlay, crown, band o rtodontik, dan lain-lain.
3. Sebagai bahan pengisi saluran akar
4. Sebagai bahan tambalan temporer dan permanen untuk restorasi pada gigi desidui
5. Sebagai bahan pulp capping

Sifat dan Karakteristik Dental Semen


1. Ketebalan film dan konsistensi
2. Viskositas
3. Setting time
4. Strength
5. Solubilitas

Jenis-jenis Dental Cement


1. Zink Fosfat

Komposisi
Kandungan utama bubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide.

Manipulasi
1. Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang diinginkan.
2. Menggunakan mixing slab yang dingin.
3. Bubuk harus dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Pengadukan dimulai dengan
menggabungkan bubuk dengan porsi sedikit ke cairan dengan spatulasi yang cepat. Area
pengadukan harus cukup luas.
4. Protesa harus diletakkan segera mungkin sebelum pembentukan matriks terjadi. Dan
ditahan dengan tekanan sampai air set. Isolasi tetap dilakukan untuk menjaga daerah tetap
kering.
5. Semen yang berlebih dibuang setelah semen set. Disarankan untuk mengaplikasikan
varnish untuk memberikan waktu agar semen matang dan mencegah semen larut karena
cairan mulut.
Sifat Fisis dan Karakteristik

1. Sifat Mekanis
Jika semen zink fosfat dimanipulasi dengan tepat maka akan memiliki compressive strength
sampai dengan 104 MPa dan diametral telsile strength-nya sekitar 5,5 MPa. Modulus
elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa. Sehingga semen ini agak kaku serta digunakan
sebagai bahan luting pada restorasi yang terkena stress pengunyahan yang tinggi.

2. Solubility dan Disintegrasi


Semen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama dalam suasana asam)

3. Keasaman
Karena adanya asam fosfor maka keasaman semen ini cukup tinggi terutama pada saat pertama
kali diletakkan pada gigi.

4. Retensi
Setting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras
sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.

2. Zinc Oxide Eugenol (ZOE) dan Non-Eugenol

Komposisi
Komposisi utama bubuk semen ini adalah zink oksida.

Tipe Semen ZOE dan Non-Eugenol


 Tipe I, semen luting ZOE sementara
 Tipe II, semen luting ZOE jangka panjang
 Tipe III, Bahan restotasi dan Basis

Setting Reaksi
Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk
membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga
material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel
zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga
merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc
oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan
menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit.

Kegunaan Semen ZOE dan non-eugenol


 Semen sementara
 Restorasi sementara
 Basis
 Endodontik sealer
 Periodontal management

3. Zinc Polycarboxilate Cement


Komposisi
Semen polikarboksilat adalah sistem bubuk cairan. Cairannya adalah larutan air dari asam
poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak jenuh.
Bubuknya mengandung zink oksida dengan sejumlah oksida magnesium.

Manipulasi
Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap cairan, alas aduk dari
kaca memiliki kelebihan dibandingkan alas kertas, karena jika didinginkan akan dapat
mempertahankan temperatur tersebut dalam waktu yang lebih lama.

Sifat Khas Semen Zink Polikarboksilat


 Ketebalan lapisan
 Working time dan setting time
 Compressive strength
 Solubility
 Pertimbangan biologis

4. Glass Ionomer Cement

Komposisi
Powder semen mengandung glass aluminosilikat dan cairan semen mengandung kopolimer
polikarboksilat yang dilarutkan didalam air. Komposisinya terdiri dari SiO 2, Al2O3,
AlF3, CaF2, NaF, dan AlPO4.

Manipulasi
Powder dan liquid diletakkan diatas paper pad atau glass slab. Powder semen dibagi dalam
dua bagian yang sama. Bagian pertama dicampurkan kedalam liquid dengan spatula dan
kemudian ditambahkan satu bagian lagi, dan diaduk selama 30-60 detik. Semen segera
diaplikasikan karena working time setelah pengadukan kira-kira 2 menit.

Sifat-sifat

Glass ionomer cement memiliki nilai compressive strength antara 90-220 MPa, tensile strength
4,5 MPa, dan modulus of elasticity 5,4 Gpa. Glass ionomer semen tidak mengiritasi dan
bersifat antikariogenik karena dapat melepaskan flouride.

5. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Logam

Semen ionomer kaca kurang kuat sehingga tidak dapat menahan kekuatan
pengunyahan yang besar. Semen ini juga tidak tahan terhadap keausan penggunaan
dibandingkan bahan restorasi estetik lainnya, seperti komposit dan keramik. Semen ionomer
kaca telah dimodifikasi dengan mengikutkan partikel-partikel logam sebagai bahan pengisi
sebagai usaha untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, terhadap fraktur, dan ketahanan
terhadap keausan. Ada 2 metude modifikasi yang telah dilakukan. Metode I adalah
mencampurkan bubuk logam campur amalgam yang berpartikel speris dengan bubuk
ionomer kaca tipe II. Semen ini disebut sebagai gabungan logam campur perak. Metode II
adalah mencampur bubuk kaca dengan partikel perak dengan menggunakan pemanasan yang
tinggi. Semen ini disebut dengan cermet.

6. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin


Komposisi dan Reaksi Pengerasan
Komponen bubuk dari bahan yang dikeraskan dengan sinar mengandung kaca yang dapat
melepaskan ion-ion dan inisiator untuk pengerasan dengan sinar atau kimiawi.
Komponen cairan biasanya mengandung air, asam poliakrilat, atau asam poliakrilat dengan
beberapa gugus karboksilik yang dimodifikasi dengan monomeer metakrilat dan hidroksietil
metakrilat. Kedua bahan ini bertanggung jawab untuk polimerisasi. Reaksi pengerasan awal
dari bahan ini ditimbulkan oleh polimerisasi gugus metakrilat. Reaksi asam-basa yang lambat
akhirnya bertanggungjawab untuk proses pematangan yang unik dan kekuatan akhir.

Penggunaan semen ini adalah untuk sementasi mahkota keramik zirkonia dan jembatan.
Juga diindikasikan untuk sementasi mahkota alloy dan jembatan ke struktur gigi dan
pembentuk inti restorasi dan bonding bracket ortodonti.

7. Semen Resin

Komposisi Semen Resin Sebagai Luting Alloy Mahkota dan Jembatan, serta
Sebagai Pelekat Restorasi Estetis

Penggunaan
1. Sementasi mahkota dan jembatan konvensional
2. Melekatkan keramik estetis, restorasi single composite laboratory, dan jembatan
resin-bonded ke gigi
3. Melekatkan braket ortodontik ke gigi
4. Sementasi restorasi sementara.

8. Calsium Hydroxide

Disediakan dalam bentuk powder yang nantinya akan dicampur dengan air destilasi atau
dengan larutan kloroform. Penggunaannya pada kavitas yang dalam atau langsung pada pulpa
yang terbuka dimana fungsinya sebagai perangsang pembentukan dentin sekunder.

Manipulasi dan Sifat Fisis


Sebagian besar kalsium hidroksida tersedia dalam bentuk 2 pasta. Tiap pasta dengan panjang
tertentu diletakkan diatas paper pad dan diaduk sampai warnanya sama. Semen li ght- cured
dipolimerisasi dengan sinar tampak selama 20 detik setiap ketebalan 1 mm.

Kalsium hidroksida memiliki compressive strength 96 MPa dan tensile strength 38


MPa. Semen ini memiliki konduktifitas termal yang rendah. pH dari semen ini berkisar antara
11-12. Setting time bervariasi antara 2-7 menit.

Anda mungkin juga menyukai