Disusun oleh :
Janatin Aliya
10621034
S1 KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2022/2023
A. Tanggal Praktikum
Praktikum skill lab Manipulasi Semen Seng Fosfat Luting dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal :13 April 2023
Pukul : 10.20 – 12.40
b. Bahan:
1) Handscoon
2) Masker
3) Powder dan liquid Semen Seng Fosfat
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
4. Powder diletakkan di atas glass slab dan dibagi menjadi 6 (enam) bagia
5. Pencampuran powder dan liquid dilakukan sedikit demi sedikit pada glass slab
dingin (21ᵒC).
D. Hasil Praktikum
Percobaan Keterangan Foto Waktu setting (dimulai
saat pencampuran sampai
dengan setting)
Pertama Berhasil 1 menit 8 detik
E. Pembahasan
Semen seng fosfat adalah bahan semen tertua, sehingga menjadi tolok ukur
bagi sistem yang lebih baru. Seng fosfat terdiri atas bubuk dan cairan (Sakaguci dan
M. Power, 2012). Bubuk (powder) terdiri atas oksida seng 90% dan oksida
magnesium10%, dan cairan (liquid) adalah 33% air, asam fosfor, alumunium fosfat,
seng fosfat. Ketika bubuk dan cairan semen seng fosfat dicampur, maka phosphoric
acid akan melarutkan zinc oxide kemudian bereaksi dengan aluminium phosphate
dan akan membentuk gel aluminiumphosphate. Semen seng fosfat adalah salah satu
jenis material semen berbahan dasar air yang pertama digunakan di bidang
kedokteran gigi. Air mengendalikan ionisasi dari asam, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kecepatan reaksi cairan bubuk (asam-basa). Ketika bubuk dicampur
dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan permukaan partikel dan melepaskan
ion-ion seng ke dalam cairan. Dua menit setelah pengadukan, pH semen seng fosfat
berkisar 2. Adukan yang terlalu encer akan menyebabkan pH semen seng fosfat
menjadi lebih rendah pada waktu yang lama.
Semen ini digunakan sebagai bahan luting restorasi dan peralatan ortodontik.
Luting biasanya digunakan untuk restorasi atau dental appliance yang dikonstruksi
di luar mulut pasien. Misalnya inlay, crown, bridges, orthodontic bands dan
pemakaian lainnya (Gladwin and Bagby, 2013). Semen seng fosfat juga dapat
digunakan sebagai basis. Campuran ratio w:p kecil digunakan sebagai luting agent
(bahan pelekat komponen), sedangkan ratio w:p besar digunakan untuk basis.
Kelebihan dari semen seng fosfat memiliki kekuatan tekan yang baik dan modulus
elastisitas baik sehingga dapat menahan trauma mekanis. Manipulasi semen ini
mudah dan waktu kerja dapat diperpanjang. Kekurangannya memiliki pH rendah
sehingga sifat asam ini dapat mengiritasi pulpa. Walaupun semen seng fosfat keras,
material ini mudah rapuh. Selain itu semen seng fosfat memiliki kelarutan rendah
(Anusavice et al, 2013, p. 318).
Pada praktikum kali ini melakukan manipulasi semen seng fosfat untuk luting
dengan mencampurkan powder dan liquid diletakkan diatas glass lab. Pencampuran
powder dan liquid menggunakan spatula stainless steel atau yang biasa disebut dengan
spatula semen. Pencampuran dilakukan sampai adonan semen seng fosfat bisa ditarik
12-19 mm tanpa putus dengan menggunakan spatula stainless steel. Pada proses
pencampuran didapatkan mixing time yaitu selama 55 detik, adonan bisa ditarik 12-
19 mm tanpa putus yaitu pada menit ke 1 menit 8 detik. Untuk setting time yang
didapatkan dari manipulasi adalah 3 menit 11 detik..
F. Kesimpulan
Pada praktikum yang sudah dilakukan yaitu manipulasi semen seng fosfat untuk
luting dengan mixing time yaitu selama 55 detik, adonan bisa ditarik 12-19 mm tanpa
putus yaitu pada menit ke 1 menit 8 detik dinyatakan berhasil karena mendapatkan
setting time 3 menit 11 detik sesuai teori yang menyatakan setting minimal 2,5 menit
dan working time maksimal 8 menit.
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan manipulasi supaya
terhindar dari kegagalan yaitu sebagai berikut :
1. Menggunakan glass lab yang dingin atau tebal
2. Perbandingan powder dan liquid harus sesuai agar hasil yang didapatkan
maksimal.
3. Menggunakan teknik spreading saat pengadukan.
4. Membagi bubuk menjadi beberapa bagian.
5. Saat pencampuran powder dan liquid, campuran seng fosfat yang bisa
ditarik 12 sampai 19 mm tanpa putus menandakan campuran sudah siap
untuk luting.
G. Daftar Pustaka
Anusavice, K. C. (2013). Phillips’ Science on Dental Materials., 12th ed. St Loius:
Elsevier.
Combe, E.C., 1992., Sari Dental Material. Balai Pustaka, Jakarta
Manapalil, J. J. (2010). Basic Dental Material. Ed ke-3. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers.
McCabe, J. F., & Walls, A. W. (2015). Bahan Kedokteran Gigi applied dental
materials. Jakarta: EGC.