Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SKILL LAB BIOMATERIAL II

MANIPULASI SEMEN SENG POSPAT UNTUK BASIS DAN UJI

KEASAMAN

Instruktur : drg. Yuzsa Wirabhuana

Disusun oleh :

Janatin Aliya

10621034

S1 KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

2022/2023
A. Tanggal Praktikum

Praktikum Skill Lab Manipulasi Semen Seng Pospat untuk Basis dilaksanakan pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 14 April 2023

Pukul : 13.20 – 15.00

B. Alat dan Bahan

a. Alat :

1) Nearbeken
2) Diagnostic set
3) Glass lab
4) Stopwatch
5) Spatula semen stainless steel
6) Timbangan analitik
7) Mortar dan pestle
8) Plastic Filling Instrument
b. Bahan:

1) Handscoon
2) Masker
3) Powder dan liquid semen seng fosfat
4) Vaselin
5) Kertas lakmus
6) Spuit injeksi
7) Aquadest steril
8) Kapas
9) Alcohol
C. Prosedur Kerja

1) Manipulasi Semen Seng Pospat untuk Basis

No Langkah-langkah Gambar

1 Menyiapkan alat dan bahan

Menggunakan handscoon dan


2
masker

Mengambil powder dan liquid ke


glass lab, dengan proporsi sesuai
gambar pada tutup botol bubuk
3
(rasio gambar liquid/powder pada
tutup sudah sesuai petunjuk pabrik)

Powder diletakkan di atas glass lab


4
dan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian.

Pencampuran powder dan liquid


5 dilakukan sedikit demi sedikit pada
glass lab dingin (21ᵒC).
Menyiapkan stopwatch, saat
6 pencampuran dimulai stopwatch
dinyalakan

Powder semen seng fosfat bagian


pertama dimasukkan ke dalam liquid
dan diaduk menggunakan spatula
semen secara memutar, menekan
dan spreading (gerakan meluas)
selama 10 detik (sesuai aturan
pabrik) kemudian langsung
7
diteruskan dengan bagian kedua
ditambahkan dan diaduk dengan
cara yang sama. Demikian
seterusnya sampai semua bubuk
semen seng fosfat habis teraduk dan
homogen.

Powder dan liquid semen seng fosfat


diaduk hingga homogen diperlukan
8 waktu 30 detik sampai putty like
consistency (Ukur waktu initial
setting menggunakan stopwatch).

Setelah dilakukan pencampuran dan


didapatkan konsistensi tersebut,
adonan dimasukkan ke dalam
9 cetakan menggunakan plastic filling
instrument, kemudian merapikan
dengan kapas lembab yang dibasahi
dengan alkohol.
Tunggu sampai semen dalam
10 cetakan mengeras sehingga dapat
dilepas dari cetakan (final setting).

Mengukur waktu setting dihitung


dari pengadukan sampai semen
11 menjadi keras (initial+final setting)
menggunakan stopwatch.

Hasil pekerjaan dilepas dari cetakan,


dimasukkan ke plastik klip dan
12 diberi nama, kemudian
dikumpulkan ke instruktur

2) Persiapan sampel uji keasaman seng phospat

No Langkah-langkah Gambar

Semen seng fosfat untuk basis yang


sudah setting (sampel pada
percobaan manipulasi semen seng
1
fosfat) digerus pada mortar
menggunakan pestle amalgam
(pastikan mortar pastle bersih).
Serbuk sampel kurang lebih 1 gr

(yang telah ditimbang menggunakan

timbangan analitik) kemudian di

campur dengan aquadest steril


2
sampai terlarut seperti pasta

(dijadikan sebagai kelompok 1).

Mengukur larutan tersebut dengan

pH Universal.

Mengaduk semen seng fosfat untuk


basis (sesuai petunjuk pabrik)
selama 2 menit menggunakan glass
lab dan spatula stainless steel,
kemudian dicampur dengan sedikit
3 aquadest steril (yang diambil
menggunakan spuit injeksi) sampai
terlarut seperti pasta (dijadikan
sebagai kelompok 2). Mengukur
larutan tersebut dengan pH
Universal.
Masukkan hasil pengamatan ke tabel
4 dan bandingkan hasil kelompok 1
dan 2

D. Hasil Praktikum

1) Manipulasi Semen Seng Pospat untuk Basis

Percobaan Keterangan Waktu setting (dimulai saat pencampuran

sampai dengan setting)

Pertama Berhasil 6 menit 45 detik

2) Tabel hasil pengamatan pH semen seng posfat

NO. KELOMPOK WARNA Nilai pH

pH UNIVERSAL

1. Adonan semen seng Merah - Merah <7


posfat 2 menit
setelah diaduk

2. Semen seng posfat Biru - Merah <7


sudah setting

E. Pembahasan

Manipulasi semen seng fosfat sebagai basis hampir sama dengan manipulasi
semen seng fosfat sebagai luting. Hal yang membedakan manipulasi semenseng
fosfat sebagai basis dan luting Adalah w/p ratio, mixing times, dan final consistency.
Rasio bubuk dan cairan semen seng fosfat sebagai basis lebih besar dibandingkan
sebagai luting. Konsistensi semen seng fosfat sebagai basis dicapai ketika adonan
semen seng fosfat menyerupai bentuk putty dan dibentuk menjadi bolaatau bulatan dan
tidak melekat pada glass slab (Scheller-Sheridan2010, p.115).

Pada manipulasi semen seng fosfat, rasio bubuk dan cairan tergantung pada
aplikasinya. Jika digunakan untuk basis membutuhkan konsistensi putty-likedengan
rasio bubuk dan cairan yang digunakan sekitar 1 : 3. Sedangkan untuk
lutingdibutuhkan cairan yang lebih banyak, dengan jumlah rasio bubuk dan cairan yang
lebih rendah menyebabkan kekuatan antara molekul jauh lebih lemah dalam cairan
sehingga partikel memiliki mobilitas yang lebih besar. Cairan dapat mengalir karena
gerakan konstan dari partikel mereka yang relatif terhadap satu sama lain berguna
untuk mendapatkan flowdari semen sehingga memudahkan selama proses pemasangan
restorasi (mccabe andwalls 2008, p.273). Initial setting time material biasanya terjadi
dalam waktu 4-7 menit, meskipun kekuatan terus meningkat untuk beberapa lama
setelah itu. Standar ISO memerlukan waktu setting maksimum 6 menit untuk luting dan
8 menit untuk basis. (mccabe and Walls 2008, p. 275). Working timedan setting
timesemen seng fosfatbergantung pada proses produksi pada pabrik. Namun ada
cara untuk dapat memperpanjang setting timesehingga manipulasi dapat dilakukan
dengan sempurna.

F. Kesimpulan

Setting time basis membutuhkan waktu 6 menit 45 detik. Berikut ini adalah
empat prosedur yang dapat memperpanjang setting time semen seng fosfat
(Anusaviceet al.2013, p. 317) :

1) Rasio bubuk dan cairan dapat diturunkan untuk dapat


memperpanjang working timedan setting time. Tetapi penurunan
rasio bubuk dan cairan akan mempengaruhi sifat fisik dan
menghasilkan semen dengan ph awal yang rendah(Anusaviceet
al.2013, p. 317).
2) Semen dicampurkan secara bertahap dengan memasukkan jumlah
bubuk sedikit demi sedikit ke dalam cairan. Dengan begitu dapat
mengurangi keasaman cairan dan memperlambat laju reaksi. Sementara
itu, panas yang dihasilkan dari reaksi akan hilang selama proses
pengadukan. Namun, apabila pada awal mula pencampuran bubuk
diberikan langsung dengan jumlah yang banyak, maka panas yang
dihasilkan tidak dapat mencegah percepatan reaksi. Sehingga dapat
memungkinkan terjadinya peningkatan working timedansetting
time(Anusaviceet al.2013, p. 317).
3) Manipulasi dengan memperpanjang waktu pengadukan akan
membuat matriks zinc oxidemenjadi lebih mudah hancur sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun kembali matriks
tersebut. Sehingga working timedan setting timedapat dicapai lebih
lama(Anusaviceet al.2013, p. 317).
4) Temperatur glass slab yang dingin akan memperlambat reaksi kimia
pada bubuk dan cairan, dengan demikian dapat menghambat
pembentukan matriks. Penggunaan glass slabyang dingin dapat
memperpanjang working time. Maka, semakin dingin glass slab, setting
timenya pun juga ikut lama (Anusaviceet al.2013, p. 317).

Hasil dari pengujian keasaman pH menggunakan lakmus membuktikan bahwa


teori bahwa pH dari semen seng fosfat adalah asam, dibuktikan dari basis yang telah
setting dan dihancurkan, lalu diinjeksikan aquadestsaat diberi lakmus merah, tetap
berwarna merah. Begitu pula yang terjadi pada adonan yang telah dimanipulasi selama
2 menit dan diinjeksikan aquadest menunjukkan bahwa kertas lakmus yang awalnya
biru menjadi warna merah.
G. Daftar Pustaka

Anusavice, K. C. (2013). Phillips’ Science on Dental Materials., 12th ed. St Loius:


Elsevier.
Fransisconi, Luciana Favoro, etc. Water Sorption and Solubility of Different Calcium
Hydroxide Cement. 2009. Journal of Applied Oral Science vol 17(5).
Manapalil, J. J. (2010). Basic Dental Material. Ed ke-3. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers.
McCabe, J. F., & Walls, A. W. (2015). Bahan Kedokteran Gigi applied dental
materials. Jakarta: EGC.
White, S. C. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretations 7th ed. St. Louis,
Missouri: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai