JANATIN ALIYA
10621034
S1 KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
2.1 Bahan Cetak..............................................................................................2
2.1.1 Definisi Bahan Cetak.........................................................................2
2.1.2 Alginat................................................................................................2
2.1.3 Komposisi Alginat.............................................................................4
2.1.4 Sifat-sifat Alginat...............................................................................6
2.1.5 Fungsi Alginat....................................................................................9
2.1.6 Penggunaan Alginat Dalam Kedokteran Gigi....................................9
BAB III..................................................................................................................11
HASIL PRAKTIKUM...........................................................................................11
3.1 Praktikum Bahan Cetak Alginat..............................................................11
3.1.1 Alat...................................................................................................11
3.1.2 Bahan...............................................................................................11
3.1.3 Cara Kerja........................................................................................11
3.1.4 Dokumentasi Praktikum Alginat......................................................12
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
BAB V....................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
5.1 Simpulan..................................................................................................16
5.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui jenis, fungsi dan komposisi bahan cetak
2. Mahasiswa mengetahui cara manipulasi bahan cetak
3. Mahasiswa mengetahui indikasi bahan cetak
4. Mahasiswa mengetahui waktu setting yang tepat pada bahan cetak
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami bahan cetak yang diaplikasikan pada
kedokteran gig
2. Mahasiswa mampu memahami jenis, fungsi dan komposisi bahan cetak
3. Mahasiswa mampu memahami proses manipulasi bahan cetak
4. Mahasiswa mampu mengetahui watu setting bahan cetak.
iii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Alginat
Alginat (hidrokoloid ireversibel) adalah bahan cetak yang
mengandung air, digunakan untuk mencetak detail minimal, seperti
yang diperlukan untuk membuat model studi. Alginat merupakan
polisakarida linier yang disusun oleh residu asam β-D-manuronat
dan α-L-guluronat yang dihubungkan melalui ikatan 1,4. Alginat
menampilkan afinitas terhadap kation multivalen seperti Ca2+ dan
mampu mengikat ion selektif dan kooperatif, sebuah proses yang
mengarah ke pembentukan secara ionik (fisik) gel alginat yang
terkait secara silang (Kaban, 2006).
iv
Alginat berasal dari alga coklat yang merupakan tumbuhan
laut. Alginat juga merupakan turunan rumput laut, tetapi diedarkan
dalam bentuk bubuk. Alginat ini didasarkan pada asam alginat,
yang berasal dari tanaman laut. Struktur dari asam alginat cukup
kompleks. Beberapa molekul hidrogen pada gugus karboksil
diganti dengan natrium, sehingga membentuk suatu garam larut
dalam air, dengan berat molekul dari 20000-200000. Garam asam
alginat (diperoleh dari rumput laut) jika dicampur dengan air dalam
proporsinya yang tepat akan membentuk hidrokoloid ireversibel,
suatu gel yang dipergunakan dalam pencetakan gigi geligi. Cetakan
alginat harus dibuang dalam waktu 15– 30 menit, karena selama
penyimpanan lebih lanjut cetakan pasti menyusut karena
penguapan air dari gel alginat. Asam alginat tidak larut dalam air,
karenanya yang biasa digunakan dalam industri adalah natrium
alginat (Anusavice, 2004).
Bahan cetak alginat digunakan secara rutin oleh praktisi
gigi dan mewakili bahan cetak yang paling umum digunakan
dalam kedokteran gigi. Bahan cetak alginat banyak digunakan
untuk membentuk model studi yang digunakan untuk
merencanakan perawatan. Porositas dalam bahan cetak dapat
mempengaruhi akurasi dari cetakan yang dihasilkan. Beberapa
studi melaporkan bahwa bahan cetak porositas telah dikurangi
dengan menggunakan perangkat pencampuran mekanis (Hamilton,
2010).
Pada Akhir abad yang lalu, seorang ahli kima dari
Skotlandia memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang
berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir
yang aneh. Ia menamakannya algin. Substansi alam ini kemudian
diidentifikasikan sebagai suatu polimer linier dengan berbagai
kelompok asam karboksil dan dinamakan asam alginik. Asam
alginik serta kebanyakan garam anorganik tidak larut dalam air,
tetapi garam yang diperoleh dengan natrium, kalium, dan amonium
v
larut dalam air (Anusavice, 2004). Ketika bahan cetak agar menjadi
langka karena Perang Dunia II (Jepang adalah sumber agar utama),
penelitian untuk menemukan bahan pengganti yang cocok semakin
dipercepat. Hasilnya sudah tentu, hidrokoloid ireversibel,
ataubahan cetak alginat. Penggunaan umum bahan hidrokoloid
ireversibel ini jauh melampaui penggunaan bahan cetak lain yang
ada. Faktor utama penyebab keberhasilan bahan cetak jenis ini
adalah manipulasi mudah, nyaman bagi pasien, dan relatif tidak
mahal, karena tidak memerlukan banyak peralatan (Anusavice,
2004).
vi
Material Jumlah Tujuan
(%)
Potasium 18 Untuk menguraikan di air dan
Alginat bereaksi dengan ion kalsium
Kalsium 14 Untuk bereaksi dengan potasium
Sulfat Dihidrat alginat untuk membentuk gel kalsium
alginat yang tidak dapat larut
Potasium 10 Untuk menetralkan efek
sulfat, penghambatan hidrokoloid pada
potasium zinc seting gipsum, memberikan
fluorida, permukaan berkualitas tinggi untuk
silikat, atau die
borat
Sodium fosfat 2 Untuk lebih cenderung bereaksi
dengan ion kalsium untuk
menyediakan waktu kerja sebelum
gelation
Diatomaceus 56 Untuk mengontrol konsistensi dari
earth atau alginat yang sudah dicampur dan
bubuk silikat fleksibilitas dari set impression
Organic Small Untuk mengurangi debu ketika bubuk
glycols ditangani
Wintergreen, Sedikit Untuk membuat rasanya lebih enak
peppermint,
anise
Pigmen Sedikit Untuk memberikan warna
Disinfektan 1-2 Untuk membantu disinfeksi
(quaternary organisme yang dapat bertahan
ammonium
salts dan
vii
chlorhexidine)
viii
Sifat-sifat alginat antara lain : waktu pencampuran (mixing time),
waktu kerja (working time), waktu pengerasan (setting time),
kekuatan, elastisitas, deformasi tetap, kekuatan gel, fleksibilitas
serta stabilitas dimensi.
a) Waktu pencampuran
Waktu pencampuran adalah waktu yang diperlukan untuk
pengadukan bubuk alginat dengan air. Pada alginat, tipe
pengerasan normal waktu pengadukan adalah 1 menit dan
untuk tipe pengerasan cepat adalah 30-45 detik. Waktu
pencampuran ini penting karena pengadukan yang tidak
sempurna dapat mengurangi kekuatan gel hingga 50%.
Pengadukan yang baik akan menghasilkan campuran yang
halus, dengan konsistensi seperti krim serta tidak menetes
dari spatula apabila spatula diangkat dari rubberbowl
b) Waktu kerja dan waktu pengerasan
Waktu pengerasan alginat ditentukan oleh pabrik. Dalam
hal ini pabrik akan memberikan batas waktu pengerasan dan
perlu untuk memilih sebuah produk dengan waktu
pengerasan yang sesuai. Berdasarkan spesifikasi
American Dental Association (ADA) nomor 18
terdapat 2 tipe alginat :
Tipe I (pengerasan cepat)
Waktu kerja : tidak kurang dari 1 menit 15
detik
Waktu pengerasan : 1 - 2 menit
Tipe II (pengerasan normal)
Waktu kerja : tidak kurang dari 2 menit
Waktu pengerasan : 2 - 4,5 menit
Waktu setting tergantung pada komposisi (misal kandungan
trisodium fosfat) dan pada suhu pencampuran.
c) Kekuatan Elastisitas dan deformasi tetap
ix
Bahan-bahan ini diklasifikasikan elastis tetapi mereka tidak
begitu sempurna. Mereka mengalami sejumlah kecil
deformasi dikenal sebagai permanen tetap karena perilaku
visco elastic mereka. Hal ini diukur sebagai persentase
deformasi yang terjadi di silinder sampel setelah itu
dikompresi 10% untuk 30 detik. Menurut ADA no18, itu
harus kurang dari 3 %.
Elastisitas Recovery = 100-3 = 97%
waktu bergantung properti dan fungsi dari :
Presentase kompresi
Waktu dibawah kompresi
Waktu setelah penghapusan kompresi beban
Keparahan undercut
Deformasi tetap menurun jika
Presentase deformasi berkurang
Impresi berada di bawah kompresi untuk
waktu yang lebih singkat
ketika waktu pemulihan yang lebih lama
(Hapus impresi dari mulut setelah 8 menit)
d) Kekuatan Gel
Menurut ADA spesifikasi nomor 18, itu arus lebih dari
0,343 Mpa ( 0,5-0,8 MPa). Faktor yang mempengaruhi :
Penurunan w/p ratio dalam batas-batas,
meningkatkan kekuatan
Di bawah atau di atas spatulation mengurangi
kekuatan
e) Fleksibilitas
Menurut ADA nomor 18, ini harus 5-20%. Hal ini
diukur sebagai jumlah regangan diproduksi ketika
sampel stres antara 100-1000 gm/cm2.
Sebagian besar alginat memiliki nilai 12-14 %
f) Stabilitas Dimensional
x
Jika dimensi tidak stabil karena syneries dan imbibition,
maka kita harus menuangkan segera setelah mencatat
impresi.
xi
viskositasnya. Pada pembuatan geligitiruan lengkap, jenis
kekentalan tinggi dianjurkan untuk pembuatan cetakan
pendahuluan karena derajat kecermatan model yang dihasilkan
tidak dituntut setinggi seperti yang diperlukan bagi model kerja
yang akan digunakan untuk membuat geligitiruan atau sewaktu
membuat cetakan akhir yang bertujuan untuk mencatat seakurat
mungkin bentuk mukosa sekaligus sulkus secara fungsional. Selain
itu alginat juga dipakai untuk pencetakan pada pembuatan
geligitiruan sebagian lepasan, alat ortodontik, dan model studi yang
membantu dalam pembuatan rencana perawatan dan diskusi
dengan pasien, termasuk perencanaan perawatan untuk perawatan
restoratif dan ortodontik. Akan tetapi, alginat tidak cukup akurat
untuk pembuatan mahkota dan jembatan (Solanki, 2011).
xii
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1.2 Bahan
1) Alginat
2) Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi very high
(heavy body/putty)
3) Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi low high
(light body)
4) Vaselin Secukupnya
xiii
3) Mengaduk dengan gerakan memutar kurang lebih 10 detik
dilanjutkan gerakan spatulasi selama 30 detik sampai 1 menit.
4) Spatulasi dengan gerakaan cepat memutar angka 8 yang cukup
dengan cara ujung kerja spatula menempel dinding bowl, hingga
adonan homogen siap untuk dimanipulasi ke sendok cetak sebagian
(tidak boleh lebih dari 1 menit). Kumpulkan adonan alginat
menjadi satu titik pada bowl untuk memudahkan mengambilnya.
5) Catat mixing time (satuan detik)
6) Mengambil adonan alginat dari bowl dan dilanjutkan manipulasi ke
sendok cetakan sebagian. Catat manipulating time (satuan detik)
7) Melakukan pengamatan final setting (tanda alginat sudah final
setting adalah alginat sudah mengeras dan elastis). Catat waktu
final setting.
xiv
4) Setelah homogen, alginate dimasukan ke sendok cetak sebagian
xv
Tabel. Hasil Pengamatan Waktu Setting Alginat (detik)
Working
Mixing Manipulating Time/Initial Final Setting Time
Material
Time (A) Time (B) Setting Seeting (Initial+final)
(A+B)
Keterangan :
Final setting : alginate dilepas dari model rahang atau alginate mengeras
xvi
BAB IV
PEMBAHASAN
Skill lab yang saya lakukan kali ini menggunakan bahan cetak elastis
hidrokoloid irreversible (alginat). Bahan cetal alginat merupakan bahan cetak
yang paling sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi, karena mudah
dimanipulasi serta mudah untuk mendapatkan bahannya, bagi pasien bahan cetak
alginat juga banyak disukai karena memiliki rasa dan aroma yang mudah diterima.
Bahan utama dari alginate adalah Garam Natrium, Kalium atau Ammonium
Alginat yang larut dalam air, tetapi bahan cetak alginate mempunyai kekurangan
apabila dibiarkan akan terjadi perubahan dimensi yaitu sineresis dan ambibisi.
Dari skill lab yang saya lakukan didapatkan waktu yang sudah cukup
tepat, dimana setting time alginate tersebut berkisar antara 2-4,5 menit. Proses
pengadukan pada alginate juga mempengaruhi ketidaksempurnaan cetakan, pada
pengadukan yang kurang tepat akan mengurangi 50% dari kekuatan gel alginate,
demikian pula waktu pengadukan alginate yang lama dapat mempengaruhi
menurunnya kekuatan pada bahan cetak alginate. Skill lab yang saya lakukan
untuk proses manipulasi alginate, dimana waktu dari mulai pencampuran alginate
dengan air, pengadukan, memasukan alginate dalam sendok cetak, hingga alginate
setting adalah 114,13 detik atau 1 menit 54,13 detik. Dari perlakuan tersebut
didapatkan cetakan alginate pada model rahang yang sudah baik, karena hampir
seluruh oklusi gigi tercatat.
xvii
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Alginat adalah contoh dari bahan cetak Irreversible Hydrocolloid yang
tidak dapat Kembali ke bentuk semula. Alginat mempunyai sifat biologi, fisik
dan mekanik. Alginat mempunyai kelebihan murah, lingkungan lembab,
bersih, hidrofilik serta waktu penyimpanan lama. Proses manipulasi juga
mempengaruhi menurunnya kekuatan pada bahan cetak alginate, seperti lama
waktu pengadukan cetak alginate.
5.2 Saran
Laporan skill lab ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu diharapkan
pada pembaca berupa saran dan kritikan yang membangun untuk
kesempurnaan laporan skill lab ini. Semoga laporan skill lab ini bermanfaat
bagi kita semua, serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk pembuatan
literatur selanjutnya.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, K. J. (2004). Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi
10, Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Halminton MJ, Vandewalle KS, Roberts Hw, Hamilton GJ, Lien. (2010).
W.Microtomographic Porosity Determination in Alginate Mixed with Various
Methods. Journal of Prosthodontics.
xix
Sakaguchi, RL. and Powers, JM., 2012, Craig’s Restorative Dental Materials
13th ed, United States: Elsevier, 64-72
xx