I. PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
B. L A N D A S A N
1. Maksud
Pokok – Pokok Pikiran dan Rekomendasi FKWT dirumuskan dengan maksud untuk
memberikan penyegaran dan rekomendasi bagi kepengurusan yang akan datang
sehingga mendapat gambaran objektif tentang kondisi masyarakat Tidung. Lebih
jauh pokok-pokok pikiran dan rekomendasi ini diharapkan menjadi kontribusi
FKWT bagi pembangunan Daerah pada dataran mikro dan pembangunan
Nasional pada dataran makro.
2. Tujuan
Tujuan dirumuskannya Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi ini adalah untuk
memberikan arah perjuangan FKWT baik kedalam yaitu perjuangan dalam
melakukan pemberdayaan masyarakat Tidung maupun keluar yaitu perjuangan
dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah pada dataran mikro dan
pembangunan Nasional pada dataran makro.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi FKWT ini disusun berdasarkan sistematika
sbb:
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
B. Landasan
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penyajian
II. POKOK – POKOK PIKIRAN FKWT
III. REKOMENDASI
IV. PENUTUP
Dalam upaya membangun bangsa dan Negara untuk mencapai cita-cita masyarakat
yang adil dan berkemakmuran, bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan
nasional dan internasional. Tantangan pembangunan tersebut sekaligus merupakan
tantangan bagi masyarakat Indonesia tak terkecuali bagi kelompok-kelompok masyarakat
termasuk FKWT didalamnya. Identifikasi permasalahan pembangunan, tantangan dan
antisipasinya diharapkan menjadi acuan antisipatif umum bagi tiap program dan kegiatan
para fungsionaris FKWT disetiap tingkatan.
Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan FKWT
khususnya, penyebabnya serta pemecahannya tertuang dalam pokok-pokok pikiran
sebagai berikut;
III. R E K O M E N D A S I
Berangkat dari berbagai persoalan yang tertuang dalam pokok – pokok pikiran diatas
maka perlu direkomendasikan beberapa hal penting untuk dapat diperjuangkan secara
organizacional dalam hal ini FKWT.
A. POLITIK
Partisipasi politik masyarakat harus terus digalakan melalui pendekatan program
yang berorientasi pada ekonomi produktif sehingga dapat meningkatkan tarap
hidup masyarakat secara keseluruhan. Orientasi pada kekuasaan yang nyata-nyata
hanya menguntungkan segelintir orang harus di re-orientasikan pada keuntungan
yang jauh lebih luas bagi masyarakat.
B. EKONOMI
Ketimpangan pembangunan antara Pusat – Daerah ( regional), Kota – Desa
(spasial) dan sektor Perikanan/Pertanian/Perkebunan – Industri dan Jasa ( sektoral)
yang berakibat langsung terhadap perluasan lapangan kerja dan berpotensi pada
meningkatnya tingkat pengangguran perlu mendapatkan prioritas penanggulangan.
FKWT sebagai salah satu instrumen demokrasi harus juga memperjuangkan
disparitas tersebut sesuai dengan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
Hukum Adat merupakan refrensi dan kekayaan khasanah bagi proses ratifikasi
hukum nasional. Hukum adat merupakan hukum yang sudah ada sejak lama dan
tumbuh kembang ditengah-tengah masyarakat Indonesia, oleh karena itu negara
harus melindungi dan menjamin bagi tumbuh kembangnya hukum adat dan hak
ulayat. FKWT mempunyai tanggungjawab moral untuk melakukan artikulasi atas
hukum adat dan hak ulayat masyarakat (khususnya Tidung) untuk dikodifikasi dan
diratifikasi sebagai khasanah kekayaan hukum positif nasional.
III. P E N U T U P
Pokok-pokok pikiran ini merupakan hasil eksplorasi dan kontemplasi yang mendalam
atas kondisi riil bangsa Indonesi pada umumnya dan masyarakat Tidung khususnya
dalam pergumulan perjalanan bangsa yang kemudian sebagai dasar atas rekomendasi
bagi kepengurusan FKWT yang akan datang untuk dapat lebih berperan secara aktif
dan kontinyu bagi pemberdayaan masyarakat Tidung khususnya, bangsa Indonesi
umumnya.
Ditetapkan di : Tarakan
Pada Tanggal : ………Agustus 2006
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PAGUNTAKA II
FORUM KOMUNIKASI WARGA TIDUNG