Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN

POKOK – POKOK PROGRAM KERJA UMUM


FORUM KOMUNIKASI WARGA TIDUNG (FKWT)
PERIODE 2006 – 2011

I. PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN

Otonomi Daerah merupakan ruang dan media demokratisasi di tingkat lokal.


Namun konsep tersebut dimaknai secara dangkal ( superficial) oleh sebagian orang;
yaitu pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
sehingga implementasinya di daerah cendrung melegitimasi dan mengadopsi bentuk-
bentuk “kekerasan” pembangunan pada masa rezim sentralistik. Argumentasi skeptis
(sceptic argumentation); munculnya “raja-raja kecil di daerah” sebagaimana jamak
ditemukan didaerah otonom sekarang, mempertegas proses adoptasi tersebut dan
proses itu terus terjadi selama proses otonomi selalu dimaknai dalam perspektif
normatif — sebatas devolution of power.
Secara substantif, otonomi atau demokrasi ditingkat lokal, lebih bermakna pada
pelimpahan/pemberian kewenangan dari pemerintah kepada masyarakat. Dalam
konteks pemahaman substantif ini, otonomi tidak semata-mata berbicara tentang
penetrasi pola-pola kehidupan tata pemerintahan kedalam pola kehidupan
masyarakat, (sebagaimana rezim otoriter atau totaliter ) tetapi sebaliknya bagaimana
penetrasi (masuknya) pola kehidupan masyarakat ke dalam tata pemerintahan.
Artinya nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, menjadi acuan yang sangat
determinan bagi proses formulasi kebijakan publik. Oleh karena itu mekanisme
keterwakilan one man, one vote di legislative, belumlah cukup untuk diandalkan
sebagai media artikulator atas aspirasi masyarakat. Disinilah pentingnya keberadaan
FKWT (society) sebagai salah satu pilar demokrasi.
Kalau selama ini peran pemerintah lebih dominan dari kedua aktor yang lain
sehingga penetrasi pemerintah terlalu jauh terlibat dalam penyelesaian masalah
publik sekalipun keterlibatan tersebut tidak dikehendaki. Hal ini membuat pemerintah
terlalu intervensionis yang berakibat pada jatuhnya kewibawaan pemerintah di mata
publik. Oleh karena itu pengembalian peran pemerintah perlu didudukan secara
proporsional. Pemerintah harus kembali ke core-bussiness-nya, yaitu steering dan
empowering. Peran pemerintah yang utama adalah menciptakan regulasi yang
mampu memfasilitasi pengembangan potensi setiap satuan yang ada dalam
masyarakat secara mandiri sehingga mampu mengenali masalah dan kebutuhannya
serta mengorganisir diri untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
Memberdayakan masyarakat sehingga mereka secara mandiri dan independen bisa
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhannya, merupakan misi pemerintah
yang utama. Intervensi pemerintah dan birokrasinya, baru dapat dilakukan jika kedua
aktor pembangunan (private sector and society ) yang lain tidak mampu
melakukannya secara efektif dan efisien, dengan kata lain keterlibatan atau penetrasi
pemerintah dalam ruang publik harus dikehendaki oleh masyarakat itu sendiri.
Selama kedua aktor pembangunan (private sector, dan society) masih mampu
mengelola resources secara efektif dan efisien, pemerintah cukup menjalankan
fungsinya sebagai regulator dan alokator sehingga pembagian tersebut menjadi
terarah.
B. L A N D A S A N

Landasan Pokok - Pokok Program Kerja PB – FKWT adalah:


1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang – undang Dasar 1945
3. Landasan Keorganisasian : AD/ART FKWT
4. Landasan Operasional : Keputusan – Keputusan Musyawarah dan Keputusan -
Keputusan Organisasi

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
Pokok – pokok Program Kerja FKWT dirumuskan dengan maksud untuk menjadi
pedoman dalam pengembangan dan peningkatan program yang
berkesinambungan dalam rangka pemberdayaan masyarakat Tidung yang
berhimpun dalam wadah FKWT sedemikian hingga masyarakat Tidung dapat
berpartisipasi secara aktif, profesional dan proporsional dalam pembangunan
Daerah khususnya dan pembangunan Nasional umumnya.

2. Tujuan
Tujuan dirumuskannya Pokok-pokok Program Kerja FKWT ini adalah untuk
mewujudkan kondisi secara bertahap dan berkesinambungan sehingga FKWT
dapat mencapai tujuan dan cita-cita sebagaimana yang diatur dalam Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga melalui rangkaian program dan kegiatan yang
terencana secara baik, tepat sasaran, tepat waktu, tepat pembiayaan dan tepat
keluaran.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pokok-pokok Program Kerja FKWT ini disusun berdasarkan sistematika sbb:


I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
B. Landasan
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penyajian
II. VISI, MISI, TARGET, STRATEGI, DAN SASARAN ORGANISASI
III. POKOK – POKOK PROGRAM UMUM FKWT
IV. PENUTUP

II. VISI, MISI, TARGET, STRATEGI, DAN SASARAN ORGANISASI

Visi sebuah organisasi merupakan cita-cita dari organisasi yang mencerminkan cita-
cita fungsionaris organisasi tersebut, namum bukanlah cita-cita yang absurd untuk
dicapai bukan pula cita-cita yang tak terukur, sebagaimana jamak dan lazim ditemukan
dalam proses penyusunan sebuah visi oleh beberapa organisasi ditanah air. Oleh karena
itu visi sebuah organisasi harus mempunyai salingkaitan ( linkcages) sampai pada tahap
Program Aksi. Untuk mendukung keberhasilan pencapaian sebuah visi, ditetapkan misi
organisasi. Agar sebuah misi organisasi tepat sasaran, waktu dan tepat pembiayaan, misi
harus “dibebankan” target capaian, tentunya dalam pencapaian target, harus
dirumuskan strategi secara tepat, namun dalam mengimplementasikan strategi
organisasi, harus ditetapkan sasaran yang hendak “dibidik” sehingga memudahkan
untuk menetapkan program kegiatan/aksi organisasi. Dengan demikian, bila program
kegiatan/aksi dijalankan dengan benar dan penuh tanggungjawab, dipastikan strategi
dan sasaran bisa dicapai. Apabila strategi mencapai sasarannya, maka misi dan tergetnya
pun akan tercapai sehingga visi organisasinya akan tercapai.

A. VISI
“Terwujudnya Masyarakat Tidung yang berdaya guna dan berhasil guna pada tahun
2021.”

B. MISI
1. Menjadikan FKWT sebagai organisasi yang tangguh, profesional dan mapan pada
tahun 2011
2. Meningkatkan dan menyiapkan Sumber Daya Manusia FKWT guna mendukung
tercapainya organisasi yang tangguh, profesional dan mapan pada tahun 2011.
3. Mewujudkan masyarakat Tidung yang berdaya guna dan berhasil guna pada
tahun 2021

C. TARGET
1. Tersedianya SDM FKWT (di bidang Hukum & HAM, Politik, Budaya, Ekonomi,
Kesehatan dll) yang profesional dan kwalified sebanyak 100 orang tahun 2011
dan 300 orang tahun 2021
2. Terberdayakannya 3000 masyarakat Tidung pada tahun 2021

D. STRATEGI

1. Strategi Jangka Pendek dan Menengah


a. Memantapkan fungsi dan keberadaan FKWT sebagai wadah berhimpun
masyarakat Tidung yang berorientasi pada pemberdayaan disegala bidang
b. Melakukan kaderisasi dan pembinaan bagi potensi-potensi muda masyarakat
Tidung sebagai sumber daya organisasi FKWT
c. Membangun unit-unit usaha ekonomi produktif guna menunjang pembiayaan
organisasi.
b. Menjalin kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam pembiayaan program
pemberdayaan masyarakat Tidung.
c. Menjalin kerjasama dengan dunia perbankan dan atau lembaga-lembaga
keuangan lainnya guna menunjang program pemberdayaan masyarakat
Tidung.

2. Strategi Jangka Panjang


a. Membina, memperkokoh dan memperluas jalinan kerjasama yang telah
terbangun, baik dengan pemerintah daerah maupun dengan dunia perbankan
dan lembaga keuangan lainnya.
b. Membangun jalinan kerjasama baru dengan lembaga-lembaga lainnya yang
dapat memacu dan memajukan kinerja organisasi FKWT.
c. Mendirikan Lembaga Pembiayaan FKWT (FKWT development fund).
d. Menjadikan FKWT sebagai fasilitator bagi penyalur SDM yang berkwalitas.
E. SASARAN
Sasaran yang hendak dibidik untuk diberdayakan adalah masyarakat TIDUNG yang
terdiri dari Suku Pagun, Suku Berusu, Suku Agabag/Tenggalan dan Suku Murut.
Adapun bidang-bidang yang hendak diberdayakan sbb;

1. BIDANG SOSIAL - EKONOMI


a. Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
b. Kelautan, Perikanan dan Pertambakan
c. Perdagangan dan retail
d. Konstruksi dan Real Estate
e. Hukum dan HAM
f. Jasa dll

2. BIDANG SOSIAL – BUDAYA


a. Pembuatan kamus bahasa Tidung
b. Ratifikasi nilai-nilai budaya sebagai Kearifan Local
c. Re-vitalisasi simbol, ornamen, handicraft dll sebagai ciri kha s
masyarakat Tidung

3. BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Memaksimalkan peran dan potensi masyarakat Tidung sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki, baik dibidang politik maupun pemerintahan (eksekutif & legislatif)

4. BIDANG EKONOMI - POLITIK


Memaksimalkan peran dan potensi masyarakat Tidung sesuai dengan kompetensi
usaha yang dimiliki, baik disektor formal mapun sektor informal.

5. BIDANG PENDIDIKAN & KESEHATAN


Melakukan inventarisasi, kaderisasi dan pemberdayaan potensi-potensi
masyarakat Tidung (khususnya generasi muda) dibidang pendidikan dan
kesehatan sebagai investasi jangka panjang ( human invesment) baik melalui
pendidikan formal maupun informal dengan pemberian bea siswa pendidikan &
kesehatan

6. BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN


Memberikan pelatihan dan penyuluhan padat karya dan padat teknologi bagi para
nelayan dari masyarakat Tidung sehingga mampu bersaing ditengah-tengah
persaingan yang semakin kompetitif

7. BIDANG PERKEBUNAN, PERTANIAN DAN KEHUTANAN


Memberikan pelatihan dan penyuluhan padat karya dan padat teknologi dibidang
Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan bagi para petani dan pekebun dari
masyarakat Tidung sehingga mampu meningkatkan pendapatan melalui
aksesibilitas pasar atas hasil produksi mereka.

III. POKOK - POKOK PROGRAM UMUM FKWT


Pokok-pokok Program Umum merupakan acuan yang bersifat umum dan
mendasar bagi perumusan program-program kepengurusan FKWT disemua tingkatan
selama satu periode kepengurusan yang disusun secara terpadu, terarah dan
terencana. Pokok-pokok Program Umum FKWT terdiri dari:
A. Pemantapan dan Peningkatan Kwalitas Organisasi FKWT
Pemantapan dan peningkatan kwalitas organisasi FKWT diarahkan dalam rangka;
1. Penataan struktur kelembagaan dan mekanisme kerja organisasi disetiap
tingkatan kepengurusan
2. Optimalisasi personalia kepengurusan serta mekanisme kerja organisasi disetiap
tingkatan kepengurusan
3. Pengadaan sarana dan pra-sarana (sekretariat FKWT yang permanen dan
Muebeler) yang memadai melalui penataan manajemen organisasi dalam
rangka mendukung pelaksanaan program kerja organisasi.
4. Penyediaan sistem informasi manajemen organisasi secara modern
5. Pemantapan pola hubungan dengan Paguyuban/organisasi/LSM lainnya
6. Re-orientasi organisasi FKWT dari kekuasaan kepada EKOSUSBUD

B. Inventarisasi masalah masyarakat Tidung


Inventarisasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat Tidung penting untuk
dilakukan dalam upaya memetakan persoalan sehingga mudah diformulasikan
bentuk-bentuk program penanggulangannya secara tepat, efektif dan efisien.
Sekalipun inventarisasi tersebut bersifat hipotetik, teoritik, asumtif dan sementara
(meta problem) tetapi cukup refresentatif menggambarkan masalah sebenarnya
yang sedang dihadapi oleh masyarakat Tidung, tentunya inventarisasi lanjut terus
akan dilakukan untuk menemukan masalah substantif ( substantif problem) yang
terdapat pada masyarakat Tidung. Bebrapa inventarisasi persoalan yang ada pada
masyarakat Tidung adalah;
1. Masyarakat Tidung masih tertinggal dari segi Ekonomi, Politik dan Budaya
2. Budaya Masyarakat Tidung belum terekspose secara massif
3. Daya saing lemah ditengah lembaga-lembaga/paguyuban-paguyuban yang
sudah ada
4. Secara individu masyarakat Tidung belum sejahtera
5. Kurangnya sosialisasi kegiatan bagi organisasi FKWT
6. Lemahnya akssesibilitas anggota pada organisasi FKWT
7. Organisasi FKWT lebih bersifat elitis dan tidak egaliter
8. Jaringan organisasi yang belum mapan
9. Kaderisasi yang lemah disemua bidang
10. Kurang disiplin, tidak konsisten dan tidak militan serta loyalitas kurang
11. Program organisasi yang tidak menyentuh masyarakat Tidung yang paling
bawah.
12. SDM masyarakat Tidung belum diberi kesempatan secara proporsional
13. Kurangnya pembinaan terhadap pengembangan seni budaya masyarakat
Tidung
14. SDA sudah banyak tereksploitasi
15. Tidak mempunyai aksessibilitas terhadap pasar bagi produk-produk
masyarakat Tidung.
16. Produk-produk unggulan masyarakat Tidung tidak bisa dikembangkan
17. Partisipasi masyarakat Tidung dalam pembangunan rendah/kurang

Inventarisasi masalah yang sedang menggejala pada masyarakat Tidung


sebagaimana diatas, merupakan sedikit dari sekian banyak persoalan untuk
selanjutnya akan menjadi acuan untuk menggali, mencari dan menemukan
persoalan-persoalan lainnya untuk dikelompokan secara tepat sesuai kategori,
karakterisitik dan pola sebaran masalah untuk dapat dirumuskan akar masalahnya
(substantif problem) sehingga memudahkan bagi formulasi pengentasannya.
V. P E N U T U P

Pokok-pokok Program Kerja FKWT ini dalam operasionalisasinya Sangat bergantung dari
peran serta aktif (good will) seluruh perangkat organisasi FKWT dari PB sampai PR
(Pengurus Ranting) yang didukung oleh semua lapisan masyarakat Tidung dengan
dilandasi kebersamaan dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Tidung.

Ditetapkan di : Tarakan
Pada Tanggal : ………Agustus 2006

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PAGUNTAKA II
FORUM KOMUNIKASI WARGA TIDUNG

PIMPINAN SIDANG WAKIL PIMPINAN SIDANG SEKRETARIS SIDANG

( ……………………………. ) ( ……………………………….. ) ( …………………………….. )

Anda mungkin juga menyukai