Anda di halaman 1dari 4

1.

Sebut dan jelaskan dimensi-dimensi nilai SANKRI sebagai sistem


penyelenggaraan kebijakan negara!
Dimensi nilai SANKRI meliputi dasar negara (falsafah negara, cita-cita dan tujuan
negara, Bentuk dan Sistem Pemerintahan Negara, Etika dalam Bernegara Bompetensi
Aparatur Negara)
a) Falsafah/ Dasar Negara
1) Pancasila, falsafah bangsa dalam bernegara. Pancasila sebagai nilai dasar yang
hakiki dan berperan sebagai kaidah dan prinsip penyelenggara negara, harus
dipandang sebagai suatu kesatuan nilai yang utuh dan menjadi pedoman dalam
setiap pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, baik pada tahap formulasi
dan penentuan kebijakan maupun dalam proses pelaksanaan dan pengawasan
serta pertanggungjawabannya.
2) Akulturasi Pancasila dalam penyelenggaraan negara. Dari sudut disiplin dan
sistem administrasi negara efektivitas aktualisasi nilai-nilai Pancasila ditandai
dengan adanya konsistensi perilaku individu dan institusi dalam
penyelenggaraan negara yang dimanifestasikan dalam sistem dan proses
pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik dan dibuktikan dengan kinerja
yang dicapai atau dirasakan masyarakat. Dalam menerjemahkan nilai- nilai
luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, para penyelenggara
negara dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik haruslah dilandasi
dan memanifestasikan ke lima nilai secara utuh dan berkeseimbangan yang
memerlukan komitmenkan kompetensi yang tinggi, dan didasari serta dihikmati
keimanan dan ketakwaan.
b) Cita-cita dan Tujuan Bernegara
Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia berpangkal dari dan bersesuaian dengan
nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban yang luhur yang terkandung dalam falsafah
negara, bersifat hakiki dan universal. Cita-cita bangsa dalam bernegara tersurat
pada Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”; dan yang merupakan tujuan bernegara
adalah “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Perjuangan mewujudkan cita-cita dan
tujuan NKRI merupakan kewajiban bangsa Indonesia dan mengatasi berbagai
tantangan yang dihadapi dalam perjuangan tersebut merupakan tanggung jawab
aparatur negara dan masyarakat bangsa.
Tujuan negara menurut perkembangannya terdiri atas, untuk memperluas
kekuasaan semata-mata, untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum, dan untuk
mencapai kesejahteraan umum.
c) Bentuk Dan Sistem Pemerintahan Negara
Di indonesia telah mengalami dan digunakan dua bentuk negara, yaitu negara
kesatuan dan negara serikat, yang dimaksud negara kesatuan adalah negara yang
merdeka dan berdaulat yang berkuasa hanya satu pemerintah pusat yang mengatur
seluruh daerah secara totalitas, sedangkan negara serikat adalah suatu egara yang
merupakan gabungan dari beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian
dari negara serikat tersebut. Sesuai amanat UUD 1945 dan penjelasannya maka di
tetapkan sistem pemerintahan Indonesia yang akan menjalankan tugas-tugasnya
dalam rangka mencapai tujuan nasional tersebut sehingga Bentuk dan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah Republik, dimana
peranan rakyat benar-benar diakui dalam penyelenggaran pemerintahan negara.
d) Etika Dalam Bernegara
Dengan melaksanakan norma-norma/ nilai-nilai pancasila ke dalam segala
kehidupan sehari-hari, berarti menempatkan diri kita ke arah yang sesuai dengan
kebudayaan bangsa indonesia (akan menghargai orang lain, mengetahui haknya
serta melaksanakan kewajiban-kewajibannya dan menjauhi larangan-larangannya)
dalam rangka kehidupan bermasyarakat. Dengan diwujudkannya nilai-nilai
pancasila dalam penyelenggaran pemerintahan negara baik dalam tugas-tugas
umum pemerintahan maupun tugas-tugas pembagunan maka hal ini menunjukan
secara eksplisit para penyelenggara pemerintahan negara telah mempraktikan etika
dalam bernengara.
e) Kompetesi Aparatur Negara
Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam
konstitusi, peranan aparatur negara selaku penyelenggara pemerintahan negara
merupakan kunci yang sangat strategis dan menentukan. Bahkan dapat dikatakan,
keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional sangat tergantung kepada kemampuan dan keberadaan aparatur negara,
yang artinya para menyelenggara negara perlu memiliki kompetensi yang
dibuhtukan. Terwujudnya cita-cita dan tujuan bernegara melalui pelaksanaan
tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan dengan prinsip pemerintahan
yang bersih (clean goverment) dan prisnisip-prinsip kepemerintahan yang baik
(good government).
2. Jelaskan menurut pendapat saudara mengenai model pembangunan nasional
yang berorientasi pertumbuhan dan model pembangunan kebutuhan dasar
disertai dengan contohnya!
a) Model Pembangunan nasional yang berorientasi pertumbuhan yaitu yang mengarah
kepada peningkatan perekonomian masyarakat melalui pengembangan sumber
daya manusia. Model ini memandang tujuan pembangunan nasional sebagai
pertumbuhan ekonomis dalam arti sempit yakni menyangkut kapasitas ekonomi
nasional yang semula dalam jangka waktu lama berada dalam kondisi statis
kemudian bangkit untuk menghasilkan peningkatan GNP pertahun pada angka
cukup tinggi antara 5-7% atau lebih (Todaro, 1977). Model ini juga berasumsi
bahwa angka pertumbuhan ekonomi tinggi yang diakibatkan oleh tingkat investasi
tertentu baik domestik maupun asing serta pengerahan tabungan (saving) akan
menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan.
Contoh : Dapat dilihat saat ini adanya program yang dikeluarkan pemerintah
seperti Program Pra Kerja, dimana setiap warga negara berkesempatan mengikuti
kegiatan program tersebut, dimana pada kegiatan tersebut setiap warga mengikuti
pelatihan dalam pengembangan sumber daya manusia, seperti pelatihan yang telah
disusun pada program tersebut, sehingga nantinya apabila program tersebut
tercapai maka sumber daya manusia indonesia akan berkembang, bisa bersaing di
dunia kerja, dan apabila sudah terjun ke dunia kerja maka masyarakat bisa
meningkatkan perekonimian mereka itu sendiri.
b) Sedangkan model pembangunan kebutuhan dasar yaitu yang berfokus kepada
kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat sebagai bentuk pengetasan kemiskinan
serta karakteristik yang harus diterapkan dalam model pembangunan kebutuhan
dasar. Model pembangunan nasional kebutuhan dasar muncul untuk melakukan
perbaikan atau koreksi terhadap kekurangan-kekurangan model pembangunan
nasional yang berorientasi pertumbuhan. Penganut model ini menandaskan bahwa
kemiskinan dibanyak negara berkembang pada dasarnya bukan merupakan
kemubaziran ekonomi, tetapi masalah kemiskinan tadi pada hakekatnya merupakan
pengalaman kerja keras dan tidak peroduktif selama berja-jam dalam rangka
membuayai kehidupan subsiten dan marginal mereka. Jadi problem utamanya
adalah mengupayakan peningkatan kualitas kerja lebih dari pada kuantitas kerja
mereka (Moelyarto, 1987). Model ini mencoba memecahkan masalah kemiskinan
secara langsung melalui mekanismen “trickle down effect”.
Contoh : Program pemerintah saat pandemi Covid-19, yaitu adanya Bantuan
Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Sosial (BANSOS) yang disalurkan kepada
masyarakat yang kurang mampu dan terdampak Covid-19, sehingga dengan
adanya bantuan pemerintah tersebut dapat membantu kebutuhan sehari-hari warga
yang kurang mampu dan terdampak Covid-19, begitu juga dengan bantuan sosial
hal ini sangat bermanfat bagi masyarakat yang kurang mampu dan terdampak
Covid-19, dengan adanya bantuan/ program pemerintah tersebut sehingga
kebutuhan sehari-hari masyarakat bisa terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai