Anda di halaman 1dari 9

`MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :
Della Rahmadani (4201912022)
Fitriyani (4201912050)
Katarina Lopot Making (4201912110)
Mimi Gustilawati (4201912001)
Rizma Vebriyani (4201912021)

JURUSAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN


PRODI TEKNIK PERENCANAAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufikdan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalahPendidikan
Kewarganegaraan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangatsederhana. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahPendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah
ini membahas tentang KonsepDasar Kewarganegaraan. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salahsatu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mempelajari tentang Pendidikan Kewarganegaraan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah dan kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akuimasih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan
hati, saran-saran dan kritik yangkonstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatanmakalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Pontianak, 19 Juli 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Warga negara memiliki peran penting bagi keberlangsungan sebuah negara.
Oleh karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai intuisi yang
menaunginya memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang
berlaku di negara tersebut. Agar dapat memiliki status negara yang jelas sebagai
warga negara pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain
yang menyangkut warga negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan
demikian status sebagai warga negara, orang memiliki hubungan ini nantinya
tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara timbal balik antara warga negara
dengan negaranya.
Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan. Sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi stateless atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi
pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memiliki
dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-
kewarganegaraan tersebut. Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menagnut
prinsip ‘ius sanguinis’ menagtur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status
kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.

2. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan tujuan bela negara?
2. Bagaimana aspek kedudukan setiap warga negara Indonesia?
3. Bagaimana pemda menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses
pemerintahan?

3. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari bela negara.
2. Dapat mengetahui aspek kedudukan setiap warga negara Indonesia.
3. Dapat mengetahui bagaimana pemda menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam
proses pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Bela Negara


Pertahanan atau bela negara pada hakikatnya merupakan segala upaya
pertahanan yang bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada
kesadaran pada hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
indonesia.
Sistem pertahanan negara yang bersifat semesta bercirikan kerakyatan,
kesemestaan, dan kewilayahan. Ciri kerakyatan mengandung makna bahwa orientasi
pertahanan di abdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Ciri kesemestaan
mengandung makna bahwa seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan. Sedangkan ciri kewilayahan bahwa gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah NKR1, sesuai dengan kondisi
geografi sebagai negara kepulauan.
B. Fungsi dan tujuan bela negara
Fungsi bela negara, diantaranya
:
1. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
2. Menjaga keutuhan wilayah negara
3. Merupakan kewajiban setiap warga negara
4. Merupakan panggilan sejarah
Tujuan bela negara, diantaranya :
1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Melestarikan budaya
3. Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa negara

C. Aspek Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara RI


a. Bidang Politik
Kewajiban bela negara terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI Pengembangan
sistem politik nasional yang demokratis, termasuk penyelenggaraan pemilu yang
berkualitas. Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan pendidikan kaderisasi
yang intensif dan komprehensif. Memperketat dan menetapkan prinsip persamaan dan
antidiskriminasi dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

b. Bidang Ekonomi
1) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau
perbaikan taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada masyrakat,
bangsa, dan negara
2) Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk menciptakan sistem ekonomi
kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing sehat, efisien, produktif, berday saing,
serta mengembangkan kehidupan yang layak anggota masyarakat.

c. Bidang Hukum
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin
warga negaranya tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan
Dalam pasal 21 UUD 1945 secara jelas negara bangsa negaranya tanpa ras, agama,
gender, golongan, budaya, dan suku.

d. Bidang Sosial-Budaya
Persamaan dalam bidang sosial-budaya diolah: pemberian pelayanan
kesehatan kebebasan membangun diri memperoleh pendidikan yang bermutu
lingkungan tatanan sosial.

D. Sistem manajemen pemda


Sistem Manajemen Pemda dijalankan berdasar 3 azas:
1.Desentralisasi
2.Dekonsenrasi
3.Perbantuan.
Ketiga asas tersebut sebenarnya bertujuan unutk memperjelas hubungan
kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah, juga tata hubungan antara Lembaga
eksekutif daerah dan lembaga perwakilan daerah. Kekuatan sistem desentralisasi dan
otonomi daerah didukung oleh 3 pilar utamanya yakni;
1. Kemampuan daerah untuk mengatur apa-apa yang diwujudkan dalam peraturan
daerah bersama wakil rakyat daerah.
2. Didukung oleh kemampuan daerah menggali sumber pendapatan/keuangan
daerahyang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan dan pemerintahan di
daerah.
3. Didukung juga oleh sistem manajemen pengelolaan SDM/ kepegawaian daerah
yangprofesional dan berkualitas.
Dekonsentrasi merupakan pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah
pusatkepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertikal
di bawahnya(Pasal 1 ayat (8) UU No.32/2004). Dalam hal ini tampak jelas ada
upaya resentralisasi yangamat kental. Juga dalam hal banyaknya pembatalan
perda2 oleh pusat. Sedangkan untukmembuat Perda tersebut daerah telah
mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

4. Penerapan POSD (Planning, Organizing, Staffing, Directing) Pemerintah Daerah


- Planning
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akandapat berjalan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, rencana dapat berupa rencana informal
ataurencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan
bukan merupakantujuan bersama anggota suatu organisasi/lembaga.
Sedangkan rencana formal adalahrencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi/lembaga dalam jangka waktutertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiapanggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untukmengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.Stephen Robbinsdan Mary Coultermengemukakan empat
tujuan perencanaan.
5. Pengorganisasian (Organizing)
- Prinsip Pengorganisasian Pemda
Pengorganisasian adalah suatu proses pembagian kerja atau pengaturan
kerjabersama dari para anggota suatu organisasi. Dalam pengorganisasian
pemerintahan padaprinsipnya berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang
upaya pemberdayaan sumberdaya manusia (pegawai) agar dapar bekerja sama
dalam suatu sistem kerja sama denganharapan dapat mencapai tujuan
pemerintah daerah yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien, maka pengorganisasian dapat dimaknai
sebagaiberikut:
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang
paling efektifsumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan
pegawai.
b. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan penugasan
seseorangpimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota
kelompok.
c. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan
parapegawai.
d. Cara pimpinan dalam membagi tugas-tugas lebih lanjut yang harus
dilaksanakanpada masing-masing unit kerja dengan cara mendelegasikan
wewenangnya. Dari petunjuk di atas, secara umum dapat dipahami bahwa
fungsi pengorganisasian dalampenyelenggaraan pemerintahan merupakan
proses pembagian kerja atau pengelompokantugas-tugas diantara anggota-
anggota pemerintah daerah. Maksudnya adalah agar tujuanpemerintah secara
menyeluruh dapat dicapai secara efisien mungkin, yaitu memudahkandalam
upaya mencapai tujuan dengan konsekuensi pemilihan terhadap pemikiran
yanglazim tentang kemampuan memperbesar hasil kerja dengan modal biaya
yang serendah-rendahnya. Menurut Y.Warella, pengorganisasian mencakup
beberapa aspek penting yang menyangkut struktur organisasi, yaitu:
- Departementalisasi, yaitu pengelompokan kegiatan sehingga pekerjaan yang
serupa dansaling berkaitan dapat dilakukan bersama.
- Pembagian kerja, yaitu pemecahan tugas sehingga setiap individu hanya
bertanggung jawab dan melakukan sejumlah kegiatan-kegiatan tertentu saja.
-Koordinasi, yaitu proses untuk memadukan kegiatan-kegiatan dan sasaran
unit-unit organisasi yang terpisah guna mencapai tujuan bersama secara
efisien.
- Rentangan manajemen, berupa banyaknya jumlah bawahan yang dapat
dikendalikansecara efektif oleh seorang atasan. Dengan adanya
pengorganisasian, berartimenunjukkan adanya pengelompokan tugas atau
pekerjaan yang terdiri atas:
- Pengelompokan atas dasar fungsi, yaitu penyesuaian pekerjaan denganfungsi
tugasnya, misalnya pekerjaan umum (PU) fungsi tugasnya pembuatan jalan,
irigasi, tata bangunan, dan lain-lain tugas yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan umum.
- Pengelompokan atas dasar proses, yaitu proses pengelompokan pekerjaan
menjadikesatuan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, misalnya
pencarian tambangminyak melalui proses pencarian sumber, proses
pengolahan minyak mentah, danpemasaran minyak.
- Pengelompokan atas dasar langganan, yaitu pengelompokan dengan nama
organisasiyang menggambarkan langganan, seperti Persatuan pekerja wanita
dan lain-lain.
- Pengelompokan atas dasar produk, yaitu organisasi yang disusun
berdasarkanproduk, seperti Industri kerajinan dengan produk tikar, sulaman
tapis, dan lain-lain.
- Pengelompokan atas dasar daerah ( area, teritorial), yaitu organisasi yang
disusunberdasarkan kedaerahan, misalnya Kopertis dearah bagian barat.
Berdasarkan perincian ciri pengorganisasian di atas, maka dapat disipulkan
bahwa prinsippengorganisasian dalam manajemen meliputi eksistensi tujuan,
skala hierarkis, kesatuanperintah, pelimpahan wewenang,
bertanggungjawaban, pembagian kerja, rentangpengawasan, fungsional,
pengelompokan tugas, keseimbangan/kesesuaian, fleksibelitas,dan
kepemimpinan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa semangat bela negara warga negara R1 mengalami
penurunan, walaupun persentasinya kurang signifikan.Hal ini disebabkan
kondisi dan situasi bangsa Indonesia yang masih sarat dengan berbagai
permasalahan disegala aspek kehidupan. Mulai dari pengaruh derasnya
globalisasi dan berbagai penjajahan gaya baru atau neoimperialisme.
Aspek kedudukan setiap warga negara Indonesia dibagi menjadi
empat, yaitu : Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Hukum, dan
Bidang Sosial Budaya.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia padasuatu organisasi sejak dari merekrut tenaga
kerja, pengembangannya sampai denganusaha agar setiap tenaga petugas
memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Directing / commanding
adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usahamemberi
bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan
denganbaik dan benar-benar setuju yang telah ditetapkan semula.
B. Saran
Di akhir penulisan makalah ini, penulis berpesan agar pembaca
menggunakan penalarandan kesesuaiannya dengan konsep, realita dan
aplikasi bela negara dalam kehidupan berbangsa bernegara. Karena
kesadaran bela negara merupakan suatu kewajiban bagi seluruh elemen
bangsa Indonesia tanpa terkecuali. Oleh karena itu, mulai sekarang marilah
kita bersama-sama menumbuh kembangkan semangat nasionalisme sejak
dini terutama kepada generasi muda bangsa Indonesia tercinta ini dengan
metode yang sederhana dan mudah dimengeti dan dipahami kemudian
dijabarkan dalam suatu aturan pelaksanaan untuk dijadikan pedoman
bangsa Indonesia.
Dan saran kami untuk pemerintah daerah adalah agar
meningkatkan kualitas fungsi menejemen dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Baikplanning, organizing, saffing dan directing untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32016893/MAKALAH_BELA_NEGARA
https://www.academia.edu/5160590/MAKALAH_PEMERINTAHAN_
https://makalahkampus15.blogspot.com/2018/01/makalah-kewarganegaraan.html
https://www.academia.edu/37629947/MAKALAH_KONSEP_DASAR_KEWARGA
NEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai