PELATIHAN ORIENTASI 1
PPPK ( P3K ) ANGKATAN 1
Oleh:
HAMIDAH, S. Pd
NIP.198007052021212005
UNIT KERJA
UPTD SMP NEGERI 2 KURAU
KEC. KURAU
→ Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan
tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945)
melalui:
1. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan adat
istiadat kebudayaan yang berbeda-beda.
→ Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara
kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan
rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara
merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita sebagaimana tertuang dalam Pasal 9
Ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
→ Modul pembelajaran Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara disusun untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta tentang landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara; nilai-nilai dasar bela negara; penghormatan terhadap
lambang-lambang negara dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan; dan
pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
→ Manfaat Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara digunakan untuk
membantu peserta Pelatihan memahami landasan kehidupan berbangsa dan bernegara;
nilai-nilai dasar bela negara; penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan
ketaatan kepada peraturan perundang-undangan; dan pembinaan kerukunan, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.
→ Tujuannya, setelah mempelajari materi modul ini, peserta mampu memahami
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara; nilai-nilai dasar bela negara;
penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan ketaatan kepada peraturan
perundang-undangan; dan pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.
→ Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia,
merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri
Sipil dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, yang menyebabkan posisi
Indonesia dalam percaturan global belum memuaskan. Permasalahan lainnya adalah
kepedulian PNS dalam meningkatkan kualitas birokrasi yang masih rendah menjadikan
daya saing Indonesia di bandingkan negara lain baik di tingkat regional maupun
internasional masih tertinggal.
a) nilai dasar;
→ Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan bernegara, misalnya yakin terhadap
Pancasila sebagai ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini
adalah contoh awal kesediaan bela negara. Banyak contoh lain misalnya melestarikan
budaya, mentaati aturan. Beberapa contoh lain diantaranya adalah kesadaran untuk
melestarikan khasanah budaya bangsa yang adi luhung, terutama kebudayaan daerah
dari sabang sampai merauke yang beraneka ragam.
→ Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara adalah adalah
kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar
dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945,
yakni: Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara
→ Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat
tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga
negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya
penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administrative, sebagaimana tercantum dalam Penjelasan atas Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik). Pelayanan publik yang
prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan muara dari Reformasi Birokrasi,
sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang menyatakan bahwa visi Reformasi Birokrasi
adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan publik yang
berkualitas.
→ Tugas berat Anda sebagai ASN adalah ikut menjaga bahkan ikut berpartisipasi dalam
proses menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tersebut. Karena, bisa jadi, secara
aturan dan payung hukum sudah memadai, namun, secara pola pikir dan mental, harus
diakui, masih butuh usaha keras dan komitment yang ekstra kuat.
→ Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang
responsif dan efektif.
→ Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan pada aspek
merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi (antara lain pendidikan, pengalaman,
dan pelatihan), kompeten (sesuai dengan kompetensi teknis, manajerial, dan social
kultural) dan memiliki bukti kinerja yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika
kerja (nilai-nilai Dasar ASN, dan kode etik ASN). Seiring dengan telah ditetapkannya
ASN Branding dan nilai-nilai dasar ASN, yaitu: “Bangga Melayani Bangsa” dan nilai dasar
BerAkhlak (Beroreintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Kolaboratif,
dan Adaptif), setiap ASN perlu mengamalkan nilai-nilai tesebut dalam pekerjaannya.
2. Menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual
teoritis yang meliputi saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan
contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusiif.
d. Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal secara tepat pada
setiap materi pokok
→ Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
→ pemanasan global adalah isu lingkungan yang menjadi pekerjaan rumah seluruh
negara tanpa kecuali. Sebagian besar negara-negara industri dan juga negaranegara
berkembang masuk dalam kategori penyumbang emisi terbesar sudah seharusnya
mengambil peran penting dalam penanganan perubahan iklim ini.
→ Melalui modul ini Saudara diharapkan bisa memahami secara utuh konsep dan
kebijakan tersebut. Secara lebih spesifik, Saudara diharapkan bisa:
a. Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN
→ Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
→ PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
→ Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
→ Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa tidak
semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat
berstatus sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana kompetensi
di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
→ Dalam modul ini, peserta akan diajak untuk berpikir secara kritis terkait
pemahaman konsep efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu di bidang komunikasi.
Oleh karena itu, pahamilah setiap dasar kompetensi yang harus peserta kuasai,
beserta indikator keberhasilan dan sejumlah capaian belajar untuk mengukur
pemahaman peserta tentang modul. Melalui modul ini, peserta akan dinilai
kemampuannya dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar literasi digital.
→ Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah pembentukan
karakter yang efektif, efisien, inovatif, dan memiliki kinerja yang bermutu, dalam
penyelenggaraan program pemerintah, khususnya program literasi digital, pilar
literasi digital, sampai implementasi dan implikasi literasi digital dalam kehidupan
bersosial dan dunia kerja.
→ Mata Diklat ini terdiri dari tiga kegiatan belajar, yakni sebagai berikut:
→ Seiring tumbuhnya inovasi TIK di Indonesia, literasi digital pun menjadi bagian
penting dalam kurikulum, sehingga menjadi penting untuk diketahui konsep literasi
digital dengan kompetensinya.