Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SHELA VINESA PUTRI

NIM : 17102103

PRODI : IP. KARYAWAN

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DEGAN PEMERINTAH


DAERAH TERHADAP PERMASALAHAN COVID-19

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus COVID-19 semakin meningkat, dan membuat


pemerintah semakin memperketat kegiatan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa.
Didalam pidato Presiden Joko Widodo, ia mengatakan “Pemerintah telah membentuk Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang diketuai oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Doni Monardo. Gugus tugas ini telah bekerja secara
efektif dengan mensinergikan kekuatan nasional, baik di pusat maupun di daerah,
melibatkan ASN, TNI dan POLRI, serta melibatkan dukungan dari swasta, lembaga sosial
dan perguruan tinggi.” Di akhir Pidato presiden, ia mengatakan “Terakhir, kepada seluruh
rakyat Indonesia, saya minta untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap produktif dengan
meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran Covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop.
Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah”.

Tindakan pemerintah pusat sangat penting untuk menghimbau para masyarakat agar
tidak panic berlebihan. Pemerintah pusat khususnya (Kementerian Kesehatan dan
Kementerian Komunikasi dan Informasi) telah bekerjasama dengan pemerintah daerah agar
tetap memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat agar masyarakat tetap berhati-hati
dan tidak panic berlebihan. Pemerintah pusat menegaskan untuk masing-masing daerah dapat
mensosialisasikan tentang bahaya dan cara mengatasi COVID-19. Pemerintah pusat juga
bekerja sama dengan pemerintah daerah seperti rujukan Rumah Sakit yang menangani wabah
COVID-19, dengan perhatiannya pemerintah pusat telah membangun Rumah Sakit khusus
untuk COVID-19 ini di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Pemerintah pusat mengambil tindakan dengan cara tidak me- lockdown Indonesia,
tetapi pemerintah sangat menegaskan untuk tetap menjaga diri masing-masing dengan cara
social distancing di tempat- tempat umum. Sikap pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
sangat cepat dan tanggap agar wabah ini cepat musnah. Banyak cara yang sudah dilakukan
oleh pemerintah daerah untuk daerahnya masing-masing, seperti penyemprotan disinfectant
di kawasan padat penduduk, pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya. Pemerintah juga
telah membatasi ruang kegiatan masyarakatnya dengan cara, meliburkan sekolah dan
universitas / perguruan tinggi, kantor pemerintahan juga telah membatasi para pekerjanya
dengan cara memberi piket kepada pegawai-pegawainya.

Beberapa pemerintah daerah ini berlakukan lock down, tetapi pemerintah pusat tidak
mengizinkan dan alhasil masyarakat sendiri yang harus berinisiatif untuk mengurangi
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
telah memberikan sosialisasi Informasi-informasi kepada masyarakat tentang Penjelasan
dasar mengenai apa COVID-19, Penjelasan Pencegahan wabah COVID-19, indormasi
Protokol penanganan dari Orang dalam Pengawasan sampai dinyatakan sehat, Kriteria Pasien
dalam Pengawasan, Tindakan terhadap Pasien dalam Pengawasan, Penjelasan tentang
karantina dan karantina yang dapat dilakukan di rumah, Kriteria Orang dalam Pemantauan,
Protokol penanganan orang masuk dari negara berisiko dan pengawasan di perbatasan,
Protokol WHO tentang penggunaan masker dan alat pelindung diri yang digunakan, rumah
sakit rujukan penanganan COVID-19, Penjelasan tentang pemeriksaan kesehatan beserta
biaya yang dibebankan, Penjelasan virus mati dalam 5-15 menit, Penjelasan mengenai hoax
dan disinformasi yang terjadi.

Masyarakat harus mentaati peraturan-peraturan yang telah di buat oleh pemerintah


setempat masing-masing karna ini merupakan permasalahan yang harus dihadapi bersama-
sama. Pemerintah tidak melakukan lockdown karna adanya permasalahan ekonomi,
pemerintah pusat tidak ingin masarakatnya menjadi susah dengan ketidak adanya kegiatan
ekonomi.

HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH

Berdasarkan referensi penyelesaian COVID-19 di beberapa negara, metode karantina


merupakan metode yang tepat, termasuk untuk Indonesia, asalkan direncanakan dengan baik.
Untuk menjalankan karantina, pemerintah melalui Gugus Tugas harus menyiapkan anggaran
dan personal aparat keamanan yang cukup.

Karantina konsekuensinya menutup wilayah secara keseluruhan. Tidak ada lagi


manusia di tempat publik. Semua kebutuhan hidup disuplai oleh negara. Jika ada yang
melanggar, akan dikenai pidana kurungan atau denda. Selama proses larantina, kota
didisinfektan dan warga disembuhkan. Berdasarkan referensi penyelesaian COVID-19 di
beberapa negara, metode karantina merupakan metode yang tepat, termasuk untuk Indonesia,
asalkan direncanakan dengan baik. Untuk menjalankan karantina, pemerintah melalui Gugus
Tugas harus menyiapkan anggaran dan personal aparat keamanan yang cukup.

Karantina konsekuensinya menutup wilayah secara keseluruhan. Tidak ada lagi


manusia di tempat publik. Semua kebutuhan hidup disuplai oleh negara. Jika ada yang
melanggar, akan dikenai pidana kurungan atau denda. Selama proses larantina, kota
didisinfektan dan warga disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai