Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan gigi dan

mulut dilakukan dengan pendekatan terintegrasi dengan program

kesehatan lainnya dengan memperhatikan, kegiatan serta sasaran

yang ingin dicapaioleh Kementerian Kesehatan. dan telah tertuang

dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan. Sasaran dari

program kesehatan Gigi dan Mulut adalah siswa-siswi Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.

Namun yang utama dari program ini dan paling sering dilaksanakan

program screening yaitu dilakukan pada siswa kelas satu sekolah

dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas.

Akan tetapi siswa siswi selain kelas 1 akan tetap diperiksa dan

dilakukan screening. Program-program yang ada dilakukan secara

rutin dan memiliki target yaitu dalam satu tahun harus mencapai 6

hingga 7 kali kegiatan. Adanya kegiatan rutin yang dilakukan

memiliki dampak yang cukup signifikan kepada sasaran, karena

dengan adanya pelaksanaan fungsi utama Puskesmas yaitu promotif

dan preventif dapat mencegah setidaknya penyakit-penyakit umum

yang ada pada sasaran. Program, kegiatan dan sasaran pelayanan

kesehatan gigi dan mulut, dilakukan melalui:

1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


a) Mengintegrasikan promosi kesehatan gigi dan mulut

kedalam program perilaku hidup bersih dan sehat.

b) Membuat media promosi yang inovatif dan efektif, baik

melalui media cetak, media elektronik dan secara langsung

pada semua kelompok umur pada masyarakat

sepertimencetak leafl et, poster, CD, lembar balik, serta

dialog interaktif di TV, radio, tayangan pendek, dll

c) Melakukan pendidikan tentang pentingnya perawatan gigi

dan mulut yang teratur oleh tenaga kesehatan gigi baik

secara individu maupun masyarakat.

2. Program Fluoridasi

a) Kadar fluor dalam air minum yang dikonsumsi di seluruh

provinsi di Indonesia

b) Kadar fluor didalam berbagai pasta gigi yang beredar di

Indonesia

c) Program fluoridasi air minum, garam, susu, dll.

d) Program kumur-kumur fluor pada murid-murid sekolah

dasar (UKGS)

e) Program topikal aplikasi fluor secara individualf) Program

pemberian tablet fluor pada beberapa sekolah dasar di

daerah yang resiko kariesnya tinggi


3. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

a) Penyusunan Pedoman Promotif–Preventif dengan

pendekatan UKGM

b) Penyusunan Petunjuk Pemeliharaan Kesehatan Gigi

Keluarga seri Ibu hamil dan balita.

c) Penyusunan Lembar Balik penyuluhan kesehatan gigi

d) Penyusunan Buku Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Taman

Kanak-Kanak

e) Penyusnuan Buku Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan

UKGS Inovatif

f) Penyusunan Buku pendidikan kesehatan gigi dan mulut

remaja

g) Penyusunan Buku Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

Lanjutan

h) Penyusunan Pedoman pencegahan karies gigi berupa brosur,

poster, leaflet, fl yer,booklet, modul pelatihan kader/gigi

i) Penyusunan materi kesehatan gigi untuk RS/PKMRS

j) Penyusunan Petunjuk Pemeliharaan Kesehatan Gigi

Keluarga

k) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan Gigi di

Puskesmas Perkotaan
l) Penerapan metode Atraumatic Restoration Treatment

(ART)

m) Pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSU

Pemerintah/Swasta/RS Khusus.

n) Pedoman rujukan upaya kesehatan gigi dan mulut

o) Pedoman integrasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di

Puskesmas.

p) Pedoman peningkatan mutu pelayanan Kesehatan gigi dan

mulut di Puskesmas dan Rumah sakit.

q) Standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan

Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Gigi

Poli Gigi

Poli Gigi Puskesmas Mulyorejo ditanggung jawabkan kepada

beberapa dokter gigi yang ada dan ada pula perawat gigi yang

membantu melakukan pelayanan kepada pasien. Kasus yang ditangani

oleh Puskesmas ini beragam. Kasus yang paling banyak terjadi yaitu

penjahitan luka, membersihkan karang gigi, pencabutan gigi,

tumpatan gigi, serta ada juga kasus-kasus seperti pulpitis, dan nekrosis

pulpa.

Dari sisi komunikasi,sudah bisa dikatakan bahwa komunikasi

antara dokter dengan pasien sudah baik, yaitu berusaha memahami


pasien, berusaha berkomunikasi menggunakan bahasa daerah

setempat dan dilakukan dengan sangat ramah serta berempati namum

belum maksimal dalam menggali informasi.

Secara keseluruhan tindakan di poli gigi sesuai dengan SOP

yang telah dibuat. SOP ini tidak hanya menyangkut tindakan

kesehatan namun mulai dari menyambut pasien, mendudukkan, serta

berkomunikasi. Terdapat kurang lebih 70 SOP yang ada di poli gigi

Puskesmas Mulyorejo.

Pasien BPJS dapat menikmati pelayanan yang ada secara

gratis dan tidak ada pilih kasih antara pasien BPJS maupun non-BPJS.

Obat yang diberikan sama saja tidak ada yang berbeda. Tidak hanya

obat namun perilaku yang diterima juga sama. Namun, pada pasien

yang memiliki masalah kesehatan yang diperlukan tindakan lebih

rumit akan dirujuk ke rumah sakit. Pada pasien non-BPJS akan

melakukan pembayaran pada kasir dan tidak dilakukan dalam ruang

gigi tersebut.

Pasien yang datang akan membawa nomor antrian, nomor

antrian ini penting agar tidak tertukarnya rekam medis. Rekam medis

yang ditulis harus lengkap agar tidak terjadi kekeliruan.

Anda mungkin juga menyukai