Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN

“TAHAP PEMBUATAN LEMPENG DAN GALENGAN GIGIT”

Kelompok 4C
Anggota Kelompok :
1. Anggita Dwi Firdaus (151910513056)
2. Nella Fatmawati (151910513057)
3. Priska Milenia Dwi Savitri (151910513058)

Dosen Pembimbing :
Mia Laksmi Lita Rosa, drg., M.Kes

D3 TEKNIK GIGI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gigi tiruan lepasan adalah salah satu jenis restorasi yang dapat memperbaiki fungsi
stomagnatik yang terganggu akibat kehilangan gigi. Pemakaian gigi tiruan dapat
mengembalikan fungsi mastikasi, memulihkan fungsi bicara, memperbaiki estetika dan
memelihara atau mempertahankan kesehatan jaringan mulut yang masih ada sehingga
mencegah kerusakan berlanjut (Ratnasari, dkk. 2019). Menurut Thressia dan Mustam,
gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat pada saat
ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah dipasang dan
dilepas oleh pasien.
Gigi Tiruan Lengkap (GTL) merupakan salah satu perawatan yang sangat lazim. Bagi
individu yang kehilangan gigi seluruhnya. Gigi Tiruan Lepasan adalah protesa yang
dapat dilepas pasang oleh pasien dan bertujuan untuk memperbaiki estetika, fungsi
mastikasi, fungsi fonetik, dan melindungi jaringan pendukung di bawah GTL. Perawatan
prostodontik berupa pembuatan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang hilang sangat
diperlukan bagi pasien dengan kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya. (Setiawan,
2013: 60 dan Budiono, dkk, 2016: 50).
Gigi tiruan harus dibuat mirip dengan gigi asli yang masih ada, sehingga tidak terlihat
perubahan yang nyata pada penampilan wajah dan senyum pasien. Gigi tiruan juga dapat
membuat seseorang merasa nyaman pada saat memakan makanan tertentu dan dapat
mengurangi rasa malu akibat kehilangan gigi. Ada beberapa keuntungan gigi tiruan
lepasan antara lain untuk fungsi fonetik, fungsi estetika, membantu dalam berbicara,
pengendalian sistem pengunyahan dan persiapan untuk gigi tiruan lengkap lepasan.
Pada tahapan utama pembuatan GTLL diperlukan yaitu pembuatan garis median dan
garis puncak ridge atau garis proyeksi sebagai sumbu dari penetapan anasir gigi nantinya
kemudian dibuat denture outline pada model kerja dengan memperhatikan batas yang
dilalui dari rahang atas dan rahang bawah sebagai panduan untuk pembuatan lempeng
dan galengan gigit. Tujuan pembuatan lempeng gigit menurut Keyworth (1929) adalah
bertindak sebagai pembawa galengan gigit saat penetapan gigit, untuk menahan susunan
anasir gigi tiruan pada tahapan pasang coba dan untuk mengevaluasi keakuratan
penetapan gigit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud lempeng dan galengan gigit ?
2. Apakah fungsi dan kegunaan pembuatan lempeng dan galengan gigit ?
3. Berapakah ukuran dari pembuatan galengan gigit GTLL ?
4. Bagaimana tahap pembuatan lempeng dan galengan gigit GTLL ?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dan tahapan
pembuatan lempeng dan galengan gigit.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lempeng dan Galengan Gigit


Lempeng gigit adalah basis sementara dari gigi tiruan lengkap lepas dan
merupakan tempat kedudukan galengan gigit, lempeng gigit dibuat sesuai dengan
denture outline dan harus melekat dengan tepat pada model. Sedangkan, galengan
gigit merupakan basis sementara sebagai sarana pengukuran tinggi gigit dan tempat
penyusunan anasir gigi tiruan yang terbuat dari lembaran malam yang dibuat pada
pasien yang sudah kehilangan semua gigi agar mendapatkan kontak oklusi. Galengan
gigit terletak diatas residual ridge berbentuk trapesium dan tapal kuda.
2. Fungsi dan Kegunaan Lempeng dan Galengan Gigit
1. mendapatkan dukungan bibir dan pipi pasien (profil pasien) serta jaringan
mulut pada waktu penetapan gigit
2. menentukan oklusi sentrik
3. menentukan dimensi vertikal
4. sebagai tempat penyusunan gigi
Syarat galengan gigit :
1. kekakuan dan luat plat basis
2. lebar galgit anterior dan posterior
3. tinggi galgit anterior dan posterior
3. Bentuk dan Ukuran Pembuatan Lempeng dan Galengan Gigit

Batas lempeng gigit RA :


- Frenulum labialis dan bukalis bebas
- Menutupi vestibulum labialis dan bukalis
- Fossa pterygo maxilla terisi
- Batas posterior kira-kira ±2 mm di depan fovea palatina
Batas lempeng gigit RB :
- Frenulum labialis, bukalis dan lingualis bebas
- Menutupi vestibulum labialis dan bukalis
- Menutupi retromolar pad
- Menutupi sulcus lingualis dan fossa retromylohyoid

Gulungan wax diletakkan diatas base plate sesuai dengan garis alveolar
ridge kemudian tepi wax dipanaskan dan direkatkan dengan alveolar process. Sudut
bite rim terhadap base plate dibuat 80o - 85o terhadap dataran oklusal.
Ukuran lebar galengan gigit untuk RA anterior ±5-7 mm, posterior ±10mm
dan RB anterior ±4-6 mm, posterior ±10 mm. Tinggi galangan gigit sebesar panjang
gigi ditambah dengan penyusutan jaringan alveolar yaitu kira kira 10-12 mm (Zarb,
2002).

1. Ukuran Galangan Gigit Rahang Atas :


● Anterior + basis : Posterior + basis :
Tinggi : 12 - 14 mm Tinggi : 10 - 12 mm
Lebar : 3 - 5 mm Lebar : 5 - 7 mm ( premolar region )
8 - 10 mm ( molar area )
2. Ukuran Galangan Gigit Rahang Bawah :
● Anterior + basis : Posterior + basis :
Tinggi : 6 - 8 mm Tinggi : ⅔ atas retromolar pad
Lebar : 3 - 5 mm Lebar : 5 - 7 mm ( premolar regio )
8 - 12 mm ( molar area )

4. Cara Pembuatan Lempeng dan Galgit


❖ Tahapan pembuatan lempeng gigit
1. Rahang atas:
A. Merendam model kerja dalam air .
B. Malam merah dipotong sesuai dengan lebar model, kemudian
malam dilunakkan diatas api spiritus
C. Meletakkan malam yang sudah melunak di tengah-tengah
model, pada daerah palatum malam ditekan perlahan dengan
ibu jari kemudian diteruskan ketepi masuk ke vestibulum
labialis dan buccalis melintasi palatum pada daerah vibrating
line (±2mm dari fovea palatine). Kemudian kelebihan malam
dipotong.
2. Rahang bawah:
A. Merendam model kerja dalam air.
B. Malam merah dipotong sesuai dengan lebar model, bagian
lingual dipotong kemudian malam dilunakkan diatas api
spiritus
C. Meletakkan malam yang sudah melunak diletakan pada
residual ridge, malam ditekan perlahan kearah vestibulum
labialis dan buccalis dan kearah lingualis sampai dasar sulcus
lingualis, kemudian kelebihan malam dipotong.

❖ Tahapan pembuatan galengan gigit


1. Rahang atas:
A. Membuat gulungan malam menggunakan setengah lembar
malam merah dipanaskan diatas api spiritus, sisi yang
menghadap ke api dilunakkan dan digulung menghadap
kedalam sampai menjadi gulungan malam.
B. Selanjutnya gulungan malam diletakkan diatas procesus
alveolaris RA dan sedikit ditekan. Kemudian pada daerah
buccal dan lingual pertemuan antara lempeng dan galengan
gigit ditambahkan malam yang dicairkan, setelah itu dibentuk
dan diratakan.
C. Batas posterior galengan gigit RA sampai distal molar pertama
D. Untuk bagian oklusal diratakan menggunakan alat bantu kapi
kayu
E. Garis puncak ridge model dipindahkan (diproyeksikan) ke
galengan gigit
F. Galengan gigit RA bagian anterior lebih menonjol (protusi) ±2
mm kedepan

2. Rahang bawah:
A. Membuat gulungan malam menggunakan setengah lembar
malam merah dipanaskan diatas api spiritus, sisi yang
menghadap ke api dilunakkan dan digulung menghadap
kedalam sampai menjadi gulungan malam.
B. Selanjutnya gulungan malam diletakkan diatas procesus
alveolaris RB dan sedikit ditekan. Kemudian pada daerah
buccal dan lingual pertemuan antara lempeng dan galengan
gigit ditambahkan malam yang dicairkan, setelah itu dibentuk
dan diratakan.
C. Batas posterior galengan gigit RB sampai retromolar pad
D. Untuk bagian oklusal diratakan menggunakan alat bantu kapi
kayu
E. Garis puncak ridge model dipindahkan (diproyeksikan) ke
galengan gigit

PENUTUP

Kesimpulan
Gigi tiruan lengkap lepas (GTL) didefinisikan sebagai gigi tiruan untuk
menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertainya dari
suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Gigi tiruan tersebut terdiri dari
anasir gigi yang dilekatkan pada basis gigi tiruan. Basis pada gigi tiruan itu
memperoleh dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut dibawahnya
(Sinabutar, 2013). Pada tahapan utama pembuatan GTLL diperlukan yaitu pembuatan
garis median dan garis puncak ridge atau garis proyeksi sebagai sumbu dari penetapan
anasir gigi nantinya kemudian dibuat denture outline pada model kerja dengan
memperhatikan batas yang dilalui dari rahang atas dan rahang bawah sebagai panduan
untuk pembuatan lempeng dan galengan gigit.
Lempeng gigit adalah bentuk sementara yang menggambarkan dasar gigi
tiruan merupakan tempat kedudukan galengan gigit. Galengan gigit adalah bentuk
sementara yang menggambarkan permukaan oklusal. Galengan gigit terletak diatas
residual ridge berbentuk trapesium dan tapal kuda.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A. Skills Lab GTP Revisi. Diakses pada 10 November 2021, dari
https://id.scribd.com/doc/137535507/Skills-Lab-Gtp-Revisi

Aswad, Hajar. Bite Rim. scribd.com. Diakses pada 9 November 2021, dari
https://www.scribd.com/presentation/466490114/bite-rim-pptx

Atsu Complete Denture. Diakses pada 10 November 2021, dari


https://sites.google.com/a/atsu.edu/complete-dentures/occlusion-rims

Budiono, dkk. 2016. "Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Ketrampilan Mencetak


Rahang Bergigi Teknik Mukostatik". Journal of Educational Research and Evaluation. Vol. 5
(1) Hal 50.

Mutiarani, A. 2016. Lempeng Gigit Dan Galangan Gigit Pada Gigi Tiruan Penuh.
scribd.com. Diakses pada 9 November 2021, dari
https://www.scribd.com/document/332048728/Lempeng-Gigit-Dan-Galangan-Gigit-pada-
Gigi-Tiruan-Penuh

My Dental Technology Notes. 2018. Complete Denture-Temporary Denture Base and


Occlusal Rims. Diakses pada 10 November 2021, dari
https://mydentaltechnologynotes.wordpress.com/2018/06/22/complete-denture-temporary-
denture-base-and-occlusal-rims/

Ratnasari, D., Isnaeni, R. S., & Fadilah, R. P. N. (2019). Kebersihan gigi tiruan lepasan
pada kelompok usia 45-65 tahun Removable denture cleanliness in the 45-65 years age
group. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 3(2), 87-91.

Sistyatita. Galengan Gigit. scribd.com. Diakses pada 9 November 2021, dari


https://www.scribd.com/doc/304138166/galengan-gigit

Setiawan, R. 2013. “Penatalaksanaan Relining Pada Gigitiruan Sebagian Lepasan (Gtsl)”.


Jurnal Ilmiah WIDYA. Vol. 1 Hal 61-64.
Tedja, F. 2018. Tahapan Kerja Gigi Tiruan Penuh. Diakses pada 10 November 2021, dari
https://docplayer.info/72925004-Tahapan-kerja-gigi-tiruan-penuh.html

Thressia, M. Pembuatan Full Prothesa Pada Rahang Normal Dan Pada Rahang Crossbite.
Jurnal Kesehatan perintitis pembuatan Full Prothesa. Akademi Teknik Gigi (ATG) Padang.

Anda mungkin juga menyukai