Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Primordialisme – Jenis, Dampak, Indonesia, Latar Belakang, Contoh, Para

Ahli : Primordialisme adalah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang
dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu
yang ada di dalam lingkungan pertamanya.

Pengertian Primordialisme
1. Pengertian Primordialisme
2. Pengertian Primordialisme Menurut Para Ahli

William G. Sumner

Charles Horton Cooley

Sumner

3. Terjadinya primordialisme

Latar Belakang Terjadinya Primordilaisme :

Contoh Perilaku Primordialisme

4. Primordialisme di Indonesia
5. Jenis – Jenis Primordialisme

Primordialisme Suku

Primordialisme Agama 

Primordialisme Kedaerahan 

6. Dampak Positif Dan Negatif Primordialisme

Dampak Negatif

Menggangu kelangsungan hidup suatu bangsa

Menghambat modernisasi dan proses pembangunan

Menghambat hubungan antarbangsa

Menghambat proses asimilasi dan integrasi

Mengurangi bahkan menghilangkan objektivitas ilmu pengetahuan

Penyebab terjadinya diskriminasi

Dampak Positif
Meneguhkan cinta tanah air

Mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa

Mempertinggi semangat patriotisme

Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya

Primordialisme adalah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa
sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang
ada di dalam lingkungan pertamanya.

Primordial yang diartikan sebagai ikatan-ikatan dalam sebuah masyarakat yang bersifat
keaslian “seperti kesukuan, kekerabatan, keagamaan dan kelompok” atau sifat yang dibawa
sejak lahir. Yang sifat keaslian ini misalnya berdasarkan kesukuan, kekerabatan “klan” dan
kelompok-kelompok tertentu yang bersifat tradisional.

Yang apabila sikap setiap warga watu anggota ikatan tadi berorientasi kepada kepentingan
kelompoknya maka sikap demikian dinamakan primordialisme. Yang kelompok bermacam-
macam jenisnya, misalnya dapat dibedakan berdasarkan proses pembentukannya.

Ada kelompok yang telah terbentuk karena ikatan alamiah dan ikatan keturunan yang
mengikat warganya dengan adat istiadat dan sistem norma yang sejak dahulu telah tumbuh
seolah-olah dengan tidak sengaja.

Ada pula kelompok yang dibentuk dengan sengaja sehingga aturan-aturan dan sistem norma
yang mengikat anggotanya juga disusun dengan sengaja. Kelompok yang terbentuk seolah-
olah tidak disengaja disebut dengan kelompok “grup “atau juga primary group.

Pada sistem pengorganisasian kelompok “grup” disebut dengan in formal organization. Yang
jenis kelompok ini pun bermacam-macam, diantarnya kelompok kesukuan, kekerabatan
“iklan”. Dan kelompok lain, seseorang yang menjadi anggota suatu kelompok “grup”
menyebut dirinya kelompok dalam atau disebut in groups, sedangkan orang lain di luar
kelompok disebut kelompok luar atau ous groups.

Pengertian Primordialisme Menurut Para Ahli


 William G. Sumner

bahwa di dalam in groups terdapat persamaan persaudaraan yang ditunjukkan dengan keraja
sama, yang saling membantu dan saling menghormati serta memiliki persamaan solidaritas,
kesetian terhadap kelompoknya dan kesedian berkorban demi kelompok.

 Charles Horton Cooley

in groups atau kelompok primer sangat penting peranannya dalam menentukan kepribadian
manusia. Yang pada kelompok primer inilah manusia belajar mengenal kasih sayang,
kebebasan, keadilan, fan play, persamaan, patuh kepada orang tuas dan keluarganya, serta
kesedian berkorban untuknya.

Dan pengalaman-pengalaman seperti itulah akhirnya perasaan bersama dalam kelompok


tersebut, jadi sikap primordial atau primordialisme dapat terjadi dalam setiap kelompok
dalam masyarakat yang masih mempertahankan nilai keaslian kelompoknya.

 Sumner

menurutnya setiap in groups atau kelompok primer memiliki sifat etnosentris. Sikap
padangan anggota-anggota in groups menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk
kelompoknya ialah yang terbaik, paling istimewa dan paling hebat.

Sedangkan yang tidak termasuk ke dalam kelompoknya kurang baik, rendah dan tidak sopan.
Sifat etnosentris ini bermula dari perasaan primordial yang kemudian meluas dan
berkembang termasuk di antaranya terwujud ke dalam berkembangnya politik aliran.

Politik aliran merupakan politik yang mementingkan pandangan atau cara berfikir kelompok
tertentu. Politik aliran sangat bertentangan dengan demokrasi karena dapat membahayakan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Terjadinya primordialisme
Primordialisme sebenarnya mucul akibat pengaruh dari kemajemukan dan multikultural
terhadap kehidupan masyarakat.primordialisme sendiri adalah   pandangan atau paham yang
memegah teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat,
kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada dalam lingkungan pertamanya.

Latar Belakang Terjadinya Primordilaisme :

 Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau
perkumpulan sosial.
 Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan
sosial dari ancaman luar.
 Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai keagamaan
dan pandangan hidup.

Contoh Perilaku Primordialisme

 Membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada faktor-
faktor seperti suku bangsa , agama, dan ras.
 Memberikan perioritas atau perilaku istimewa kepada orang-orang yang berasal dari
daerah, suku bangsa, atau ras tetentu.

Primordialisme di Indonesia
Secara tidak sadar masyarakat Indonesia ternyata terus mengembangkan ikatan-ikatan yang
bersifat primordial, yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan
kepentingan suatu kelompok agama, ras, daerah, atau keluarga tertentu.

Padahal loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional tersebut dapat mengancam
integrasi bangsa karena primordialisme mengurangi loyalitas warga negara pada budaya
nasional dan Negara sehingga mengancam kedaulatan negara.
Kencenderungan ini timbul apabila setiap kelompok cultural yang terorganisasi secara politik
akan mengembangkan politik aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa.

Selanjutnya, kelompokkelompok masyarakat tersebut akan mengajukan tuntutan untuk


memperjuangkan kepentingan kelompoknya seperti tuntutan pembagian sumber daya alam
yang lebih seimbang antara pusat dan daerah. Apabila tidak terakomondasi, tuntutan tersebit
akan berkembang menjadi gerakan memisahkan diri suatu kelompok masyarakat dari suatu
NKRI, misalnya gerakan separatis Aceh Merdeka(GAM).

Di dalam masyarakat Indonesia terdapat Kemajemukan atau perbedaan suku bangsa, bahasa,
ras, kasta, agama, kedaerahan tradisi budaya, dan adat istiadat. Contoh kemajemukan tersebut
tercermin pada adanya komunitas keturunan Tionghoa, India, dan penduduk pribumi di
Medan, Sumatra Utara. Perbedaan etniik, suku bangsa, agama, dan budaya tersebut membuat
masyarakat Indonesia sulit terintergrasi dalam satu kesatuan sosial.

Oleh karena itu, untuk menangkal gejala primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus
mengembangkan budaya toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah
untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri.

Keanekaragaman budaya dalam masyarakat terbentuk atas dasar identitas budaya. Identitas
budaya adalah kategori pembeda berdasarkan nilai-nilai budaya antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya. Hal itu terjadi karena tiap identitas cultural memiliki sentimen primordial
tertentu yang memengaruhi ikatan politik, persilangan, dan interaksi sosial di antara
kelompok etnik di dalam masyarakat.

Di dalam masyarakat, kehidupan politik terorganisir menurut kelompok etnik dan nilai-nilai
subbudaya tertentu. Kelompok etnik membentuk organisasi politik yang saling bersaing.
Mereka mengikuti dasar kepentingan kelompok etnik atau politik aliran dari kelompok yang
bersangkutan. Misalnya, dalam pemilu 2004 terdapat banak partai politik yang bedasarkan
agama, suku, bangsa, dan aliran seperti : PKS, PBB, PDS, PDIP, dan PAN.

Betapa kompleksnya primordialisme di Negara Indonesia, karena itulah hendaknya setiap


masyarakat Indonesia mempunyai sikap toleransi yang tinggi, sehingga antara kelompok
dalam satu bangsa Indonesia tidak terpecah belah.

Jenis – Jenis Primordialisme


 Primordialisme Suku

Primordialisme suku adalah seseorang yang terikat dengan sukunya sendiri daripada suku
yang lain. Contoh: Kelompok suku Bugis yang keras, tidak mau mengalah, menganggap
kepercayaannya paling sempurna dan mau menang sendiri terhadap suku Jawa.
 Primordialisme Agama 

Primordialisme agama adalah seseorang yang mempercayai atau berpegang teguh pada
agamanya sendiri dan cenderung fanatik. Contoh: Sekelompok orang yang menganggap
agamanya paling benar dan unggul dari agama lain dan menyebabkan konflik karena
pemikirannya.

 Primordialisme Kedaerahan 

Primordialisme kedaerahan adalah seseorang yang terikat dengan daerahnya sendiri


ketimbang daerah lainnya. Contoh : Pemikiran yang beranggapan kepentingan kelompok
suatu daerah tertentu harus mengalahkan kepentingan daerah lain atau lebih mementingkan
daerahnya sendiri.

Dampak Positif Dan Negatif Primordialisme


Primordialisme merupakan faktor penting untuk memperkuat ikatan kelompok kebudayaan
yang bersangkutan ketika ada ancaman dari luar kelompok kebudayaan tersebut. Namun, di
sisi lain primordialisme dipandang sangat negatif karena mengganggu kelangsungan hidup
suatu bangsa.

Primordialisme sering dianggap bersifat primitif, regresif, dan merusak. Bahkan,


primordialisme akan menghambat modernisasi, proses pembangunan dan merusak integrasi
nasional. Akibat kuatnya primordialisme akan dapat memicu potensi konflik antara
kebudayaan suku-suku bangsa yang ada.

Dampak Negatif

 Menggangu kelangsungan hidup suatu bangsa

Maksud mengganggu kelangsungan hidup terjadi dalam suatu bangsa jikalau seseorang yang
memiliki sikap primordialisme berlebihan dan cenderung mementingkan kelompoknya, serta
menilai segala kebudayaan yang ada pada dirinya dan kelompoknya lebih baik daripada
kebudayaan lain, sehingga dengan hal ini menyebabkan kurang terjalinnya persatuan dan
kesatuan.
Contoh : Orang-orang Aceh menganggap suku dan kebudayaan Aceh lebih baik daripada
kebudayaan Jawa karena faktor sejarah.

 Menghambat modernisasi dan proses pembangunan

Menghambat modernisasi dari proses pembangunan terjadi jikalau seseorang atau


sekelompok orang cenderung menolak kebudayaan yang baru karena ingin mempertahankan
adat kebudayaannya yang lama, padahal kebudayaan yang baru tersebut berpengaruhi besar
terhadap proses pembangunan.

Contoh : Masyarakat Aceh menolak pembangunan Hotel Bintang 5 di samping mesjid Raya
Baiturrahman karena merasa tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi berdiri dari mesjid
Raya Baiturrahman.

 Menghambat hubungan antarbangsa

Yaitu salah satu pihak tidak menginginkan masuknya kebudayaan baru sehingga tidak mau
bekerjasama dengan pihak lain dimana hanya ingin mengurus suatu permasalahan yang
diselesaikan berdasarkan keinginan kelompok itu sendiri.

 Menghambat proses asimilasi dan integrasi

Hal ini terjadi jika kelompok yang berdasarkan persamaan kebudayaan, ras, adat-istiadat, atau
yang lainnya tidak bisa menerima persepsi yang tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh
sikap primordialisme yang berlebihan.

 Mengurangi bahkan menghilangkan objektivitas ilmu pengetahuan

Sikap primordialisme yang berlebihan juga membuat seseorang tidak dapat melihat secara
objektif sebuah kebenaran, cenderung merasa apa yang dilakukan oleh kelompoknya selalu
benar, padahal menurut ilmu pengetahuan hal tersebut dinilai salah.

 Penyebab terjadinya diskriminasi

Yaitu penilaian terhadap budaya yang saling berlawanan satu sama lain sehingga
menimbulkan sikap diskriminasi terhadap pihak yang memiliki budaya berbeda yang di
pengaruhi oleh mayoritas dan minoritas suatu kelompok.

Contoh : Perlakuan diskriminatif terhadap penduduk transmigran oleh penduduk lokal.

 Merupakan kekuatan terpendam terjadinya konflik antara kebudayaan suku-


suku bangsa

Yaitu faktor pendorong yang menyebabkan konflik baik dendam terhadap sikap negatif yang
terpendam sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan pembalasan.

Contoh : Konflik antar suku yang sering terjadi di lampung.

Dampak Positif
Selain berdampak negatif, primordialisme juga berdampak positif. Berikut dampak positif
tersebut:

 Meneguhkan cinta tanah air

Primordialisme dapat mendorong seseorang untuk memiliki cinta terhadap budaya, daerah
atau tempat asalnya. Sehingga hal ini menjadi kekuatan seseorang untuk mampu menolak
semua kebudayaan yang tidak sesuai dengan pribadi dirinya sejak kecil.

Contoh : Menolak pola hidup serba bebas ala masyarakat barat di Indonesia.

 Mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa

Yaitu munculnya kesetiaan terhadap bangsa. Hal ini terjadi karena primordialisme mampu
menumbuhkan sikap seseorang cinta dan juga bangga terhadap kebudayaannya.

Contoh : Perasaan bangga sebagai orang Indonesia yang berbudaya timur karena penuh tata
krama.

 Mempertinggi semangat patriotisme

Yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dimana dia berasal.
Kecenderungan ini kemudian mampu mendukung segala keperluan dan kepentingan bangsa.

Contoh : Demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Indonesia terhadap kedubes Malaysia


karena menganggap Malaysia telah mencuri kebudayaan Indonesia.

 Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya

Dengan adanya sikap primordialisme ini, tentunya mampu menjadikan kehidupan seseorang
untuk bertanggung jawab di dalam menjaga keutuhan Negara.

Hal ini sangatlah penting, karena kita harus menyaring kebudayaan asing yang masuk dan
tidak sesuai dengan kebudayaan kita, sehingga tetap menjaga nilai yang ada.

 1. Primordialisme A. Pengertian Primordialisme merupakan suatu paham atau sikap yang


menganggap bahwa daerahnya lebih baik atau lebih unggul dari daerah lain. Primordialisme
juga merupakan sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa
sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang
ada di dalam lingkungan pertamanya.
 3. B. Faktor penyebab / pendorong Latar belakang yang dapat menimbulkan
primordialisme antara lain yaitu: 1. Adanya sesuatu yang di anggap istimewa pada ras, suku
bangsa, daerah asal dan agama. 2. Ingin mempertahankan keutuhan kelompok atau
komunitasnya dari ancaman luar. Kelompok yang di maksud dapat kelompok ras, etnik,
daerah asal, dan agama. 3. Adanya nilai-nilai yang di junjung tinnggi karena berkaitan
dengan system keyakinan, misalnya nilai ke agamaan.
 4. C. Dampak positif Dampak positif dari primordialisme antara lain sebagai berikut : 1.
Menumbuhkan cinta tanah air. 2. Mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa. 3. Mempertinggi
semangat patriotrisme. 4. Menjaga keutuhan dan kesetabilan budaya.
 5. D. Dampak negatif Dampak negative primordialisme aantara lain sebagai berikut :
1.Menghambat hubungan antarbangsa. 2.Menghambat proses asimilasi dan integrasi.
3.Mengurangi bahkan menghilangkan objektivitas ilmu pengetahuan. 4.Penyabab terjadinya
diskriminasi (pembedaan secara sengaja terhadap golongan tertentu yang di dasarkan pada
ras, agama, mayoritas, dan minoritas masyarakat) 5.Merupakan kekuatan terpendam (potensi)
terjadinya konflik antar kebudayaan suku-suku bangsa.
 6. E. Contoh kasus Sikap primordialisme sering kita lihat dalam kehidupan kita sehari-
hari, seperti halnya ketika seorang mahasiswa yang ingin mencari kost, maka ia akan mencari
kost yang sama dengan teman yang berasal dari daerah yang sama.

Anda mungkin juga menyukai