Anda di halaman 1dari 3

(bab 2 di analisis kasus bagian diagnosis)

2.3.1 Atrisi

atrisi

Gambar Gigi atrisi pada pasien

Atrisi adalah hilangnya substansi gigi secara bertahap pada permukaan oklusal dan
proksimal gigi karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan
(mastikasi atau grinding dengan gigi yang berlawanan). Luasnya atrisi tergantung dari
individual.Sebagai contoh,atrisi dapat meningkat pada orang yang memiliki kebiasaan clenching
atau grinding ( menggertak-gertakan giginya ) yang lebih dikenal dengan istilah bruxism selama
tidur. Atrisi juga cenderung terjadi pada orang yang memakan makanan yang berserat.

Atrisi merupakan suatu kondisi hilangnya lapisan gigi (email ataupun dentin) akibat gesekan
antar permukaan gigi. Oleh Gelbier dan Copley (1977) serta Cawson(1978), atrisi gigi
didefinisikan sebagai keausan permukaan oklusal gigi secara bertahap yang berhubungan dengan
gerakan-gerakan pengunyahan.

Secara umum atrisi gigi adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan hilangnya suatu
substansi Atrisi gigi ini dapat terjadi pada insisal, oklusal dan proksimal dari gigi. Atrisi juga
digunakan untuk mendeskripsikan keausan pada permukaan gigitan dari gigi maupun restorasi
dental.

Penyebab dari atrisi gigi adalah pada saat gigi berkontak, maka ketika itu timbul keausan
gigi. Makin sering kontak terjadi makin besar keausannya. Oleh karena itu, lazim sekali dijumpai
adanya keausan di permukaan oklusal dan proksimal pada gigi yang telah berada dalam mulut
bertahun-tahun lamanya. Keausan yang disebabkan oleh kontaknya gigi disebut atrisi.
Mengingat email itu demikian kerasnya dan gigi yang saling berhadapan tidak terlalu sering
berkontak karena adanya saliva sebagai pelumas, maka biasanya keausan terbatas sifatnya meksi
gigi telah beberapa dekade berada di dalam mulut.

Perawatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi atrisi diantaranya mencari penyebab
dari bruxism jika ada ( misalnya stress emosional ,dll ).Ortodontik juga harus dipertimbangkan
jika penyebab dari atrisi adalah maloklusi.Pada kasus maloklusi yang parah,pembedahan
maxillofacial ( pembedahan orthognatik ) mungkin direkomendasikan. Jika keausan menjadi
sangat luas sehingga banyak jaringan gigi yang hilang, maka pulpa mungkin akan terbuka
sehingga harus dilakukan perawatan saluran akar.Jika dibutuhkan restorasi pada gigi posterior
sebaiknya digunakan mahkota tuang. Sedangkan pada gigi anterior menggunakan mahkota metal
keramik/mahkota jaket.

Atrisi yang parah seperti pada gambar di atas dapat menjadi masalah yang serius

Gambar Severe tooth attrition

Atrisi yang parah seperti pada gambar di atas dapat menjadi masalah yang serius.Jika
semua gigi mengalami atrisi maka rahang akan rotasi secara bersamaan melebihi yang
seharusnya. Hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya dimensi vertical dari oklusi ( bite
collapse ).

Bite collapse dapat menyebabkan kerusakan pada sendi rahang,nyeri atau disfungsi pada
sendi rahang ( Disfungsi TMJ ),fraktur atau ausnya gigi yang berlebihan,gangguan dari penyakit
periodontal ( secondary occlusal trauma ), tinggi wajah bagian bawah menjadi memendek,
angular cheilitis dan masalah pengunyahan. Jika atrisi berjalan lambat maka gigi akan
melanjutkan erupsi sampai kontak dengan gigi lawannya untuk meminimalisasi atau mencegah
terjadinya bite collapse,namun perawatannya pun akan semakin sulit karena ruangan yang tersisa
menjadi semakin sedikit atau bahkan tidak ada tempat untuk menempatkan bahan restorasi.

Gambar 3.16 Tooth attrition

(eveshamdental.co.uk)

Tanda dari atrisi gigi meliputi ratanya bagian belakang gigi,cusp terlihat datar,bagian
depan gigi tampak pendek dengan angular edges datar,facet ( bagian yang aus dari gigi ) cocok
dengan facet dengan gigi lawannya,bagian permukaan yang atrisi tampak nerwarna kekuningan
(karena dentin sudah terbuka ),fraktur gigi dan restorasi,gigi mungkin tanpa gejala atau sensitif.

Anda mungkin juga menyukai