Anda di halaman 1dari 7

Paper Onlay

DISKUSI TATAP MUKA

PERAWATAN ONLAY

Nabilla Farabi, SKG


NIM. 2013501010016
Gelombang 43

Dosen Pembinmbing
drg. Maulidia Indah Sari, Sp. KG

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
NOVEMBER
2021

1
DISKUSI TATAP MUKA RESTORASI ONLAY

Nama Pasien : M.Y


Jenis Kelamin : laki-laki
Usia Pasien : 23 tahun
Elemen Gigi : 46
Nama Operator : Nabilla Farabi
NIM : 2013501010016
Tanggal : 9 Juli 2019

Keluhan Utama
Pasien datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsyiah dengan keluhan
gigi geraham bawah kanan berlubang dan ingin dirawat. Gigi tersebut sebelumnya
dilakukan perawatan saluran akar. Pasien mengaku tidak ada keluhan setelah
dilakukan perawatan saluran akar. Pasien juga tidak ada keluhan sakit saat makan
atau mengatupkan gigi.
Pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit sistemik. Pasien juga
mengaku tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.

Pemeriksaan Objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis secara intraoral terlihat pada gigi 46,
jumlah dinding yang tersisa 2 yaitu bukal dan mesial, ketebalan dinding cusp
bukal ± 1 mm, tinggi cusp mahkota bukal 6 mm.
Jaringan gingiva pada sekitar gigi 46 tidak udem, tidak hiperemi dan tidak
ditemukan fistula. Gigi tersebut tidak peka terhadap tes termal menggunakan
chloretyl (-), sondasi (-), perkusi (-) dan palpasi (-).

2
FOTO KLINIS

Gambar 1. Foto klinis gigi 46 (tampak oklusal)

Gambar 3. Foto klinis gigi 46 (tampak bukal)

Pemeriksaan Radiograf

Pada pemeriksaan radiograf ditemukan bahan pengisi yang padat pada saluran
akar gigi 46. Lamina dura tidak terputus, ligamen periodontal menebal dan
saluran akar normal.

3
Gambar 4. Foto radiograf gigi 46

Diagnosis : Gigi 46 previously treated; normal apical tissue


Rencana Perawatan : Restorasi Onlay
Prognosis :
Prognosis pada kasus ini baik, karena telah dilakukan perawatan saluran
akar dengan bahan pengisi yang padat dan struktur gigi yang tersisa masih
mencukupi untuk dilakukan restorasi onlay. Pasien juga kooperatif saat dilakukan
perawatan dan tidak memiliki penyakit sistemik.

Persiapan Alat dan Bahan


1. Alat
- Alatstandar (Sonde halfmoon, kaca mulut, pinset,)
- Bur intan bulat, tapered fissure flat end
- Mixing slab
- Spatula semen
- Sendok cetak

2. PersiapanBahan
- Tumpatansementara (Cavit)
- Double impression (Flexitime)
- Wax
- GIC Luting
- Kapas butir
- Kapas gulung

4
-
Gambar 3. Bur Intan Bulat Gambar 4. Bur Silindris Gambar 5. Bur Finishing

Prosedur Kerja
Kunjungan I
a. Pengisian rekam medik umum dan konservasi.
2. Pembongkaran tumpatan sementara
Seluruh tumpatan sementara dibersihkan dengan bur diamond bulat
3. Preparasi Kavitas
Pembuatan dinding tegak lurus ke oklusal dengan sudut 8 - 10. Dasar
kavitas diratakan dan garis sudut di dalam kavitas dibuat membulat.
a. Preparasi Oklusal.
Menentukan ketebalan onlay dengan membuat beberapa alur pedoman
menggunakan bur fissure sedalam±1mm mengikuti kontur permukaan
oklusal gigi. Kemudian alur pedoman dihubungkan dengan bur fissure
sampai rata, sesuai dengan bentuk cusp.
b. Preparasi Bevel.
- Pada dinding axial, bukal dan lingual dilakukan preparasi kontra-bevel
dengan sudut 300 dengan kedalaman preparasi 1.5 mm.
- Dinding mesial dan distal dilakukan intra-bevel dengan sudut 400
dengan kedalaman 0.5 mm.
- Setelah selesai, semua bagian tepi yang tajam seluruhnya dibulatkan
menggunakan finishing bur.
4. PemeriksaanKavitas.
a. Pemeriksaan kavitas dilakukan dengan melihat dinding kavitas terlihat
rata dan halus, serta semua garis sudut kavitas terlihat dari oklusal.

5
b. Pemeriksaan oklusi gigi yang dipreparasi dengan menggunakan sonde,
dengan cara melewatkan sonde pada permukaan oklusal. Jika ada celah
±1-2 mm dan sonde masuk tanpa adanya hambatan, hasil preparasi
dalam kondisi baik.
5. PencetakanOnlay
a. Pencetakan rahang bawah dilakukan dengan menggunakan bahan cetak
double impression (heavy body + light body) dan menggunakan sendok
cetak sebagian/ penuh.
b. Rahang atas dicetak menggunakan alginate, lalu dicor dengan dental
stone.
c. Buat catatan gigit dengan wax.
d. Kirim ke dental laboratorium untuk proses pembuatan onlay dengan
bahan metal.

Kunjungan ke II
1. Try In Onlay
a. Sebelum onlay dicobakan di mulut pasien, terlebih dahulu dilakukan
pengecekan pada model onlay. Jika restorasi yang didapatkan baik (onlay
tetap ada di model dan tidak jatuh saat dibolak-balikkan), kemudian
dilakukan pencobaan onlay ke mulut pasien.
b. Onlay harus pas masuk ke dalam bagian preparasi yang telah dibuat
sebelumnya.
c. Ketika memasukkan onlay jangan ditekan ke dalam gigi, karena apabila
tidak pas masuk ke dalam gigi, kemungkinan adanya overcontour pada
permukaan proksimal
d. Kontak proksimal yang tepat ketika melihat jarak antar gigi berdekatan
dan posisi serta bentuknya dalam posisi yang tepat. Dapat juga diperiksa
dengan menggunakan dental floss
e. Dilakukan pengecekan artikulasi dan oklusi pada pasien secara klinis
dengan menggunakan articulating paper untuk melihat tinggi oklusi saat
dilakukan pemasangan onlay.

6
f. Jika onlay terlalu tinggi, dapat menyebabkan openbite sehingga
harusdilakukan pengasahan pada onlay.
g. Cek adaptasi onlay dengan gigi dan gingiva di proksimal dengan
menggunakan sonde. Adanya adaptasi yang baik jika sonde tidak dapat
masuk pada bagian tepi onlay. Setelah itu dilakukan foto rontgen pada gigi
yang telah dicobakan onlay untuk melihat adaptasi antara restorasi dan
gigi di proksimal.
h. Jika sudah pas dilakukan sementasi onlay.

6. Sementasi Onlay
a. Kavitas dibersihkan dengan air dan ditinggalkan dalam keadaan lembab.
GIC luting diaduk.
b. Bagian dalam onlay dan kavitas dilapisi dengan GIC tersebut.
c. Onlay ditempatkan ke dalam kavitas dan ditekan hingga kelebihan semen
keluar dan onlay sudah pas dengan kontur yang telah dipreparasi.
d. Kelebihan semen segera dibersihkan dengan cotton pellet sebelum
mengeras.
e. Sementasi dianggap baik bila kelebihan semen keluar dari seluruh tepi
restorasi, di mana seluruh permukaan restorasi yang menghadap kavitas
telah terisi semen.

Kunjungan III
Dilakukan kontrol 1 minggu kemudian untuk dilakukan pemeriksaan :
a. Subjektif : apakah pasien mengeluhkan rasa sakit, rasa tidak nyaman,
goyang, perdarahan atau tidak
b. Objektif : dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada mobiliti,
udem, hiperemi atau tidak, dan dilakukan tes perkusi, tes palpasi.

Anda mungkin juga menyukai