Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya.
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Prosedur
dan Digital ”. Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW
yang telah menjadi suri teladan yang telah mengantarkan umatnya dari zaman
jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti sekarang ini. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada drg. Acing Habibie Mude, Ph.D., Sp.Pros selaku dosen
dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis juga
Ilmiah ini masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................e
KATA PENGANTAR........................................................................................e
DAFTAR ISI.......................................................................................................e
DAFTAR TABEL...............................................................................................e
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................e
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................e
1.1..................................................................................................................
Latar Belakang........................................................................................e
1.2..................................................................................................................Tu
juan Penulisan.........................................................................................e
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................e
2.1..................................................................................................................Gi
gi Tiruan Lengkap...................................................................................e
2.1.1.............................................................................................................
2.2.Prosedur Pembuatan GTL dengan Metode Konvensional......................e
2.3.Prosedur Pembuatan GTL dengan Metode Digital.................................e
BAB III PENUTUP............................................................................................e
3.1..................................................................................................................Ke
simpulan..................................................................................................e
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
DAFTAR TABEL
2.1 Penilaian gigi tiruan lengkap metode konvensional dengan digital.....................................................
DAFTAR GAMBAR
riwayat trauma pada dentoalveolar, dan riwayat perawatan gigi bertambah dari
mengganggu keseimbangan gigi geligi yang masih ada. Gangguan dapat berupa
migrasi, rotasi dan ekstrusi gigi geligi yang masih tersisa pada rahang.
jumlah orang tua yang membutuhkan gigi tiruan.[1] Riset Kesehatan Dasar
kelompok umur 45- 54 tahun sebesar 1,3%, 55-64 tahun sebesar 4,2%, dan
Gigi tiruan dibuat untuk menggantikan gigi asli yang sudah hilang baik
sebagian maupun seluruhnya. Gigi tiruan dibagi atas gigi tiruan cekat dan gigi
7
Pembuatan gigi tiruan tidak boleh menyebabkan kelainan patologis ataupun
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan gigi yang digunakan sebagai
secara garis besar dibagi dua, gigi tiruan sebagian lepasan (partial denture) dan
gigi tiruan lengkap (full denture atau complete denture). GTSL diindikasikan
untuk menggantikan beberapa gigi, area edentulous, dan estetik yang lebih baik,
gigi yang tersisa tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat menyokong GTSL.[5]
Komponen gigi tiruan lengkap terdiri dari elemen gigi dan basis. Basis ini
dapat terbuat dari bahan logam atau akrilik. Bahan yang masih sering dipakai
sampai saat ini adalah resin akrilik. Keuntungan dari pemakaian gigi tiruan
manipulasi dan cara pembuatannya mudah, tidak larut dalam saliva, dapat
dan mempunyai sifat porus yang merupakan tempat ideal untuk pengendapan
tersedia untuk sebagian besar pasien edentulous. Sejak 1950-an, gigi tiruan
8
dokter gigi mereka. Dengan perkembangan teknologi digital, desain dan
teknik digital ini semakin populer di kedokteran gigi. Tiga puluh tahun setelah
artikel pertama tentang gigi tiruan lengkap lepasan digital, banyak sistem
Berdasarkan latar belakang, tujuan penulisan pada karya tulis ilmiah ini
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
geligi normal pada lengkung rahang dengan perkecualian gigi molar ketiga.[12]
Sedangkan menurut Solanki et al. full denture (complete denture) adalah suatu
gigi tiruan yang mengantikan seluruh gigi asli yang hilang beserta jaringan
pendukungnya, baik karena pencabutan atau trauma. Gigi tiruan lengkap dapat
gigi tiruan lengkap adalah protesa gigi lepasan yang dimaksudkan untuk
dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah yang terdiri dari gigi-
gigi tiruan yang diletakkan pada basis protesa, yang mendapat dukungan melalui
adalah:
keadaan edentuluos.
10
suatu gigi tiruan. Gigi tiruan ini digunakan dengan tujuan agar fungsi
a. Fungsi pengunyahan
mungkin oleh gigi geligi asli pada sisi lainnya.[3] Dalam hal seperti ini,
tekanan kunyah akan dibebankan pada satu sisi saja. Setelah pasien
kunyah. [3]
bagian yang bersifat statis yaitu gigi geligi, palatum dan tulang
alveolar. Kedua, yang bersifat dinamis yaitu lidah, bibir, pita suara dan
dapat timbul meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini gigi
wajah menjadi depresi pada dasar hidung dan dagu menjadi tampak
lebih ke depan. Selain itu, timbul garis yang berjalan dari lateral sudut
mukosa mulut dan yang melekat pada gigi. Biasanya dibuat dengan
bahan resin akrilik. Basis gigi tiruan membentuk fondasi gigi tiruan
12
maksimal pada kesehatan jaringan mulut. Basis adalah bagian dari gigi
menjadi satu dengan vestibule rongga mulut. Juga, pada gigi tiruan rahang
Sayap memiliki dua, yaitu permukaan basal pada bagian dalam dan
permukaan labial atau lingual pada bagian luar, fungsi sayap termasuk
Didefinisikan sebagai margin dari basis gigi tiruan pada tepi permukaan
yang dipoles dan permukaan cetak serta bertanggung jawab untuk segel
periferal. Perbatasan gigi tiruan harus tanpa tepi tajam dan nodul untuk
terbuat dari resin di atas atau porselen. Ada berbagai jenis gigi tiruan
13
anatomik, gigi non-anatomik, gigi non-anatomik, cross-bite, dan gigi
sisipan logam[16]
berikut:
• Sendok cetak harus stabil secara dimensi pada gips dan di dalam mulut.
• Spacer harus setebal sekitar 2 mm. Spacer harus berada di 2-4 tempat
ke dalam sulkus .
15
Proses pembuatan sendok cetak individual tergantung pada jenis bahan yang
• Shellac
• Thermoplastic Resin
Teknik Pertama, area relief dan batas sendok cetak individual ditandai. Wax
spacer ditempatkan pada area relief. Media pemisah dilapisi pada seluruh gips
dan di atas spacer. Dua teknik utama yang umum digunakan dalam pembuatan
kecil bubuk ditaburi pada area tertentu pada cetakan dan kemudian
seluruh ridge dan daerah yang telah ditandai telah tercover. Kelebihan
teknik ini adalah penggunaan bahan yang mudah dan minimal bahan
material.
16
Gambar 2. Teknik bubuk dengan spoit
2. Teknik Adonan[16]
Powder dan liquid dicampurkan pada satu wadah dengan rasio 3:1.
glass plate
dan boxing dilakukan untuk mendapatkan dasar model yang halus dan rata.
menghasilkan ukuran dan bentuk yang diinginkan dari dasar model.[17] Hasil
pencetakan dilakukan beading dan boxing pada sekeliling sendok cetak. Untuk
clay atau wax. Posisi wax atau clay berada 3 mm di bawah batas cetakan
(Gambar 6.), lalu lakukan boxing dengan dengan wax (Gambar 2). Setelah
18
melakukan beading dan boxing, maka cetakan diisi dengan dental stone atau gips
(Gambar 8)[18,19]
Setelah dental stone dituangkan, letakkan pada alat vibrator agar seluruh
permukaan cetakan tertutup rata oleh dental stone. Ketika setting, lepaskan
model kerja sehingga model kerja terpisah dari cetakan dan juga beading
base. Bentuk model kerja dengan melakukan trim sehingga ideal. Pada
bagian dasar dari model kerja dilakukan trim terlebih dahulu untuk mencapai
ketebalan yang sesuai dan agar ridge paralel dengan dasar model kerja.[17]
19
Bagian tertipis dari model kerja berada pada vestibulum dengan ketebalan
basis. Dalam hal ini basis yang digunakan adalah basis sementara. Basis gigi
tiruan sementara adalah substansi sementara yang menyerupai basis gigi tiruan
penyusunan gigi, yang umumnya disebut sebagai base plate, record base atau
trial base. Base Plate berperan untuk mendukung bite rim dan gigi tiruan untuk
2. Perluasan dan bentuk dari tepi basis harus menyerupai gigi tiruan yang
telah selesai
5. Basis tidak terlalu tebal, dan harus kuat bahkan area yang tipis
7. Basis harus memiliki warna yang cukup kontras agar batas basis dapat
wax pada model kerja, wax disesuaikan dari daerah tengah model menuju
daerah peripheral
6. Gambar outline pada tepi model kerja lalu potong menggunakan gunting
21
2.2.4 Bite Rim/ Gelanggang Gigitan
Bite rim adalah tanggul gigitan yang terbuat dari lembaran wax merah yang
berfungsi untuk menentukan tinggi gigitan pada pasien yang sudah kehilangan
semua gigi agar mendapatkan kontak oklusi. Bite rim dibuat dengan menggunakan
malam yang berwarna merah yang bisa dibentuk basis sebagai pengganti
sementara bagi gigi tiruan dan digunakan untuk menentukan profil pasien,
permukaan bidang oklusal, menentukan letak garis tengah, garis senyum, garis
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan Bite Rim Dalam pembuatan
bite rim, prosedur yang sesuai harus diperhatikan sehingga hasilnya memuaskan.
Terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi bite rim atau oklusal rim.
Dalam membuat bite rim, terdapat 2 metode yang dapat digunakan pada
pembuatan bite rim yaitu teknik cor dan teknik gulung. Teknik cor adalah
teknik pembuatan bite rim dengan cara mencaikan lembar malam lalu
dituangkan kedalam cetakan wax rims former. Teknik gulung adalah teknik
22
pembuatan bite rim dengan cara melunakkan lembar malam, kemudian
digulung.[20,21]
2. Bite rim diletakkan di atas basis dan ditekan hingga rim parallel denga
basis.
Untuk oklusal rim dengan teknik gulung, oklusal rim diletakkan diatas
bawah.
23
4. Menyatukan bite rim dengan basis menggunakan pisau malam/ blade yang
dipanaskan, tutup kekurangan pada daerah daerah labial dan ligual dengan
wax tambahan
Gambar 13. Menyatukan bite rim dan basis serta membentuk bite rim dengan pisau malam
Gambar 14. Bite rim maksilla dari aspek anterior, telah selesai dibentuk
5. Setelah bite rim telah menyatu dengan basis, selanjutkan haluskan bite rim
Ketinggian dari tepi insisal bite rim rahang bawah ke lipatan mukosa labial
di sebelah fraenum labial rahang bawah berukuran 18 mm. Ketinggian bite rim
rahang atas adalah 22 mm yang dihitung dari bagian bawah frenulum labial,
dengan total 40 mm saat dipasang bersama. Penelitian lain menyarankan 20
mm dan 18 mm untuk rahang atas dan rahang bawah.[19,22] Pada rahang atas ,
bite rim pada bagian posterior memiliki Dimensi 12-13 mm dari record base
pada puncak ridge di area tuberositas maksilla. Lebar occlusal rim pada
daerah anterior sebesar 6-8 mm dan pada daerah posterior 8-10 mm. Dari
kaninus ke kaninus, bite rim memiliki inklinasi sebesar 15o ke arah labial untuk
Pada bite rim rahang atas, bagian posterior oklusal rim dipotong hingga
Pada Bite rim rahang bawah, kertinggian basis posterior setinggi pertemuan 1/3
Gambar 15. Basis dan oklusal rim maksilla yang telah dikontur.
Gambar 16. Basis dan oklusal rim mandibula yang telah dikontur
hubungan sentris dari lengkung rahang atas dan bawah sangat penting untuk
keberhasilan fungsional gigi tiruan lengkap. Ini adalah metode untuk penentuan
tiga dimensi dari hubungan proposisional dari lengkung rahang atas dan bawah.
Hal ini dicapai dengan menggunakan blok gigitan dan gigitan yang menghasilkan
bekas gigit. Untuk tujuan ini, sendi condylar seharusnya berada pada tulang
[23]
tengkorak dan bukan posisi pergeseran lateral pada fossa articulator
Perbedaan dibuat antara:
2. Posisi dengan mengacu pada cranial plane Ketetapan yang benar hubungan
No Gigi Penyusunan
25
d. Developmental groove sentral
terletak diatas linggir rahang
5
P2 Atas a. Inklinasi gigi P2 atas tegak lurus
bidang oklusal
26
gigi M1 M2 atas sejajar garis
median)
8
I1 Bawah a. Inklinasi gigi I1 bawah mesio-
distal, long axisnya membuat
sudut 85° dengan bidang oklusi
dari tepi incisal 1-2 mm di atas
bidang oklusal
27
b. Inklinasi antero-posterior gigi
condong ke lingual/bagian
servikal menonjol serta dilihat
dari bidang oklusal ujung cusp
terletak di atas linggir rahang;
bagian kontak distal berhimpit
dengan garis linggir posterior.
11
P1 Bawah a. Inklinasi gigi P1 bawah mesio-
distal, porosnya tegak lurus
bidang oklusi
12
P2 Bawah a. Inklinasi gigi P2 bawah mesio-
distal, porosnya tegak lurus
bidang oklusi
28
13
M1 Bawah a. Inklinasi gigi M1 bawah mesio-
distal, cusp mesio-bukal gigi M1
atas berada di groove mesio-bukal
gigi M1 bawah
Gingiva alami terdiri dari gingiva marginal dan papilla gingiva. Tidak ada
batas pemotongan yang jelas antara gingiva marginal dan gingival yang melekat
29
tetapi transisi bertahap antara keduanya. Gingiva marginal meliputi tulang
alveolar,
30
berkeratin dan memiliki tekstur kulit jeruk yang berlubang.[24] Persimpangan
alveolar. In dapat dibedakan dan mudah dikenali, karena mukosa gingiva lebih
gelap dan lebih tipis daripada gingiva yang melekat. Ukiran berlebihan dan over
contouring di area margin gingiva sulit untuk yang dipotong dan juga bisa sulit
Jika kita mengamati gingiva alami yang sehat, dapat diamati balıwa transisi
dari gigi ke gingiva terjadi pada sudut yang sangat datar tepat di sekitar margin
gingiva. Dapat juga diamati bahwa jaringan gingiva yang sangat tipis ini tidak
tembus cahaya dan sebagai akibatnya, leher/akar gigi yang mendasarinya tidak
terlihat. Karena alasan inilah, digunakanlah akrilik opaque untuk gigi tiruan untuk
hasil estetika terbaik. Area kunci dari kontur gingiva adalah desain papillae
approximal. Papillae selalu berakhir dengan baik dari sisi incisal edge dan
Cara paling sederhana dan terbaik untuk membuat gingival yang muncul
secara alami adalah dengan lembar wax merah muda dan penggunaan instrumen
ukir wax. Transisi gingiva ke gigi harus datar yaitu harus meruncing pada sudut
periodontal dl jarang menarik bagi pasien karena bisa sulit untuk dibersihkan dan
keunggulan yaitu memiliki penampilan yang alami, lebih mudah untuk dibuat,
lebih mudah untuk dipoles, dan lebih mudah bagi pasien untuk menjaga
Setelah wax up dan contouring wax selesai, api kecil digunakan dengan hati-
hati untuk menghaluskan permukaan wax. Setelah wax sedikit dingin, wax pada
gigi di margin gingiva dihilangkan dengan instrumen yang sesuai. [24] (Gambar
21)
\
Gambar 21. Menciptakan kontur gingiva
Edge diciptakan sebagai hasil dari mengekspos area cervical secara miring,
sudut yang sebelumnya sudah dijelaskan harus datar. Tahap ini memberikan
struktur dasar gingival yang bagus yang didapat dengan cara yang mudah.
(Gambar
22)
Edge diciptakan sebagai hasil dari mengekspos area cervical secara miring,
instrumen arrow head. Teknisi gigi selanjutnya menentukan derajat kontur wax
Bagian berlebih yang tersisa pada papillae dan ukiran wax sedikit dibulatkan
sehingga tidak ada sudut dan penampilan gingiva wax mengalir antar gigi.
Akhirnya, gingiva antar gigi dapat dihaluskan dengan menggunakan api kecil dari
torch alkohol. Pada situasi dimana pasien mempunyai senyum yang lebar dan
menunjukkan gusinya ketika tertawa, kontur yang baik dari area tendon bibir
a. Flasking
Flasking ialah suatu proses penanaman model dan “trial denture” malam
dalam suatu flask atau cuvet untuk membuat sectional mold. Mold bagian bawah
dibuat dengan menanam model dalam gips dan bagian atas dibuat dari 2 adukan
stone yang terpisah diatas denture malam. Metode flasking ada 2 yaitu, holding
Metode yang digunakan pada pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah
metode pulling the casting. Pulling the casting merupakan metode yang dilakukan
dengan gigi tiruan malam berada pada cuvet bawah dan seluruh elemen gigi tiruan
dibiarkan terbuka (tidak tertutup plaster), sehingga setelah boiling out elemen gigi
tiruan akan ikut ke cuvet atas. Keuntungan menggunakan cara ini yaitu dalam
Packing adalah proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik. Ada 2
metode yaitu, dry method dan wet method. Metode packing yang digunakan pada
pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah metode wet methode. Wet methode
adalah cara mencampur monomer dan polimer diluar mold dan bila sudah
mold.
c. Curing
d. Deflasking
Deflasking adalah melepaskan gigi tiruan resin akrilik dari cuvet dan bahan
tanamnya, tetapi tidak boleh lepas dari model rahangnya supaya gigi tiruan dapat
a. Pemasangan kembali
Pemasangan kembali gigi dalam artikulator (remounting) bertujuan untuk
mengoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari gigi tiruan yang baru
disebabkan oleh penyusutan bahan basis gigi tiruan akrilik setelah diproses,
kesalahan waktu prosedur packing resin akrilik, dan prosedur curing yang
b. Pengasahan selektif
berlaku sampai incisal guide pin berkontak dengan meja incisal dalam
gigi- gigi atas dan cusp bukal gigi-gigi bawah atau holding cusp yang
a. Finishing
dengan membuang sisa-sisa resin akrilik pada batas gigi tiruan, sisa-sisa resin
akrilik atau stone yang tertinggal sekitar gigi dan tonjolan-tonjolan akrilik
restorasi.[25]
Perangkat lunak ini mencakup referensi gigi dari berbagai merek dan
dan sumbu insersi gigi tiruan ditentukan menurut penanda anatomis (Gambar
26).
Gambar 26. Computer assisted design gigi tiruan lengkap. (A) Perangkat lunak ini menawarkan
proposisi otomatis penjajaran gigi rahang atas dan rahang bawah, (B) yang dapat dimodifikasi
mengikuti penanda anatomis. (C) Pengaturan digital juga dapat dicocokkan dengan gambar pasien
untuk meningkatkan komunikasi dan hasil estetika
menyesuaikan pengaturan dengan memodifikasi posisi satu atau lebih gigi, atau
dan dinamis. Akhirnya, volume, dimensi papila dan tonjolan kaninus, kurva
marginal, dan lapisan akhir dapat disesuaikan. File kemudian disiapkan untuk
produksi gigi tiruan dan/atau template untuk uji coba dan validasi fungsional dari
set-up. Template ini dapat berfungsi sebagai gigi tiruan transisional dalam
sebagai template radiologi dan/atau bedah untuk proyek implantasi berikutnya. [27]
3.3.2 Computer-Assisted Manufacturing (CAM)
pembuatan gigi tiruan lengkap. Komponen utama dan umum digunakan adalah
Pembuatan gigi tiruan lengkap, baik dengan penggilingan atau pencetakan 3D,
pemasangan gigi tiruan yang sangat baik pada jaringan pendukung, dengan
peningkatan kenyamanan dan retensi yang lebih baik. Hal ini juga menjadi
sangat bervariasi dan saat ini tidak mewakili kelas bahan yang seragam.
memiliki biaya ekonomi dan lingkungan, karena sebagian besar disk tidak
digunakan.
Envisiontec Inc).
1. Alat Digital/Scanner
kontak; bahkan jika itu sangat tepat, butuh waktu untuk memindai.
diatur menjadi yang terkecil dalam system milling, dengan hasil bahwa
Pemindai 3D biasanya terdiri dari sumber cahaya, satu atau lebih kamera,
dan jarak yang diketahui antara kamera dan sumber cahaya (bersama-
2. Teknologi Produksi
menawarkan opsi milling bahan resin dalam proses milling kering [Zeno
dapat dijalankan untuk pasien edentulous lengkap. Sistem ini terdiri dari mesin
B. Tahap laboratorium 2
2. Batas basis gigi tiruan digambar (Gambar 10) dan pengaturan gigi
berisi referensi gigi dari berbagai merek dan bentuk dan fungsi
dan gigi tiruan) dibuat pada disk PMMA putih (Gambar 13, 14
dan 15), yang mengarah pada produksi cetakan yang jauh lebih
C. Tahap laboratorium 3
alveoli khusus untuk gigi tiruan, tergantung pada merek dan model
Dalam pembuatan gigi tiruan lengkap terdapat tahapan tahapan kerja. Tahapan
kerja yang harus dilakukan diantaranya adalah pembuatan model kerja, basis dan
juga bite rim. Pembuatan model kerja, basis dan bite rim gigi tiruan lengkap
kerja, digunakan untuk produksi gigi tiruan, sementara basis dan biterim digunakan
dalam pembuatannya harus akurat. Prosedur tersebut harus dilakukan dengan tepat
terkhusus dalam hal ini gigi tiruan lengkap.Teknik Pembuatan Gigi Tiruan
satu yang paling signifikan ialah efektivitas dan efisiensi waktu karena
umumnya hanya terdiri dari dua kunjungan saja dan juga unggul dalam hal