… PERENCANAAN
PROPOSAL
TEKNIS
KELURAHAN PENGAWU
KELOMPOK 1
ENRIKO FEBRIAN POA F23119051
RAHMAT F23119095
MOH. TAUFIK F23119092
FEBRIANA K GARANTA F23119056
MARLINA F23119023
SYAHDINDA PUTRI F23119002
BAB
Tahun ajaran
PROPOSAL TEKNIS KELURAHAN PENGAWU i
2020-2021
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal teknis ini dengan baik dan tepat
waktu. Proposal teknis ini disusun guna memenuhi tuga mata kuliah Studio Proses
perencanaan.
Tidak lupa kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
menyelesaikan penyusunan proposal teknis ini.
Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian proposal teknis ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal teknis ini sangat
kami perlukan.
Semoga proposal teknis ini dapat bermanfaat sebagai sumber ilmu bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
POHON MASALAH
1.2.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan akhir, sasaran yang digunakan di proposal ini
yaitu :
1. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data, daftar kebutuhan data,
metode dan teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan pengolahan dan
analisis data dalam penanganan masalah.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis terkait dengan kondisi fisiografis, sosial
budaya, ekonomi,prasarana dan sarana, dan pemanfaatan lahan sehingga
menghasilkan potensi dan permasalahan yang terdapat dikelurahan Pengawu.
BAB II
TINJAUAN LITERATUL
Menurut Moenir (2006) sarana adalah segala jenis peralatan yang berfungsi
sebagai alat utama/ alat langsung untuk mencapai tujuan.Misalnya: Tempat tidur,
toilet, tempat sampah, dan lain lain.Sedangkan prasarana adalah merupakan
seperangkat alat yang berfungsi secara tidak langsung untuk mencapai
tujuan.Misalnya: keadaan lingkungan sekitar ruang perawatan. Jadi, sarana ialah alat
yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai sedangkan prasarana
adalah penunjang untuk menjalankan alat utama untuk mencapai tujuan.
Salah satu ketentuan yang berlaku adalah SNI 02-2406-1991 tentang Tata Cara
Perencanaan Umum Drainase Perkotaan. Berikut bagian jaringan drainase:
No Sarana Prasarana
1 Badan penerimaan air Sumber air di permukaan tanah (laut,
sungai, danau )
Sumber air di bawah permukaan tanah (
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik
yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup. Sanitasi juga
membantu mempertahankan lingkungan biologi sehingga polusi berkurang membantu
melestarikan hubungan ekologi yang seimbang (Jenie, 1988 diacu dalam Rusmali,
2004). Setiap rumah membutuhkan air bersih yang sesuai dengan persyaratan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Adapun ketentuan yang terkain yaitu SNI 03-
2399-1991 Tentang Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum.
Jumlah Tingkat
No Kategori Kota Sistem
Penduduk Pemakaian Air
Non
1 Kota Metropolitan >1.000.000 190
Standar
500.000- Non
2 Kota Besar 170
1.000.000 Standar
100.000- Non Standar
3 Kota Sedang 150
500.000
Standar
5 Kota Kecamatan < 20.000 100
IKK
Standar
6 Kota Pusat Pertumbuhan < 3.000 30
DPP
Menurut Paul Ernest, arti kata sosial adalah sejumlah manusia secara individu
yang terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.
Menurut Plato ( 2001: 31) dalam Soekanto menyatakan bahwa masyarakat
sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Sedangakan menurut Alfred
Vierkandt (2001:42) dalam Soekanto menyatakan bahwa sosiologi menyoroti situasi-
situasi mental. Situasi-situasi tersebut tidak dapat di analisis secara tersendiri, akan
tetapi merupakan hasil prilaku yang timbul akibat interaksi antar individu-individu
dan kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Menurut Alfred Vierkandt dalam Soekanto (2001:449) setiap masyarakat
merupakan suatu kebulatan di mana masing-masing unsur saling mempengaruhi.
Dasar semua unsure social adalah ikatan emosional, tak ada konflik antara individual
dengan kelompok, oleh karena individu tunduk kepada tujuan kelompoknya.
William Graham Sumner dalam Soekanto (2001:449) berpendapat bahwa
masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial, kebiaaan dan tata
kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana haru memperlakukan warga-
warga kelompok maupun warga-warga dari kelompok lainnya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Ketika kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai
jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. secara khusus, kita sering
menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
bencana yang merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, pelindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana
dan sarana.
Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya mitigasi bencana oleh BNPB guna
sebagai penanggulangan bencana pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat.
Peran publik dalam manajemen bencana kian menjadi sorotan di berbagai negara
dunia terlebih di Indonesia (Lindel & Perry, 1992). Terdapat beberapa faktor,
diantaranya pengembangan aturan mengenai manajemen bencana memberikan
dampak terhadap masyarakat setempat untuk memiliki pengetahuan akan bahaya
bencana dan rencana mitigasi.
BAB III
3.2 Topografi
Kondisi Topografi yang ada di Kelurahan Pengawu memiliki kondisi tanah
dengan permukaan yang memiliki ketinggian mulai dari 25 meter dari atas permukaan
laut sampai dengan dengan ketinggian 160 meter dari atas permukaan laut. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.
3.4 Klimatologi
Dalam 1 tahun terakhir Curah hujan bulanan di Kelurahan Pengawu bervariasi
mulai dari 5 mm sampai dengan 359 mm di setiap wilayah Kelurahan Pengawu. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.
400
350
300
250
200
150
100
50
0
3.5 Hidrologi
Kelurahan Pengawu dilalui oleh satu sungai besar dan satu sungai kecil.
Sungai besar adalah sungai Palu yang membentang dari selatan sampai ke arah utara
kelurahan Pengawu dan sungai kecil yaitu sungai Lawara yang berhulu dari arah barat
kelurahan Pengawu menuju Sungai besar yaitu sungai Palu. Lebih Jelasnya dapat dilihat pada
gambar Peta 6.
3.6 Demografi
3.6.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
7100
7000
6900
6800
6700
6600
6500
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Penduduk
3300
3250
3200
3150
3100
3050
3000
2950
2015 2016 2017 2018 2019
3650
3600
3550
3500
3450
3400
3350
3300
3250
3200
3150
3100
2015 2016 2017 2018 2019
a. Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada di kelurahan Pengawu berupa TK dan SD,
Sedangkan untuk tingkat SLTP, SMU/SMK, dan PT tidak ada di kelurahan
Pengawu. Hal tersebut dapat di lihat Pada Tabel dibawah ini
TK SD SLTP SMU/SMK PT
-
Jumlah 2 1 - -
a. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan yang ada di kelurahan Pengawu berupa Puskesmas, Pos KB,
Poskesdes sedangkan untuk Puskesmas Pembantu tidak ada di keluahan Pengawu,
lebih jelas dapat di lihat pada tabel 8
Fasilitas Kesehatan
Jumlah 1 - 4 1
b. Sarana Peribadatan
Sarana Peribadatan yang ada di kelurahan Pengawu yaitu Masjid dan Mushola
sedangkan Gereja, Pura, dan Vihara tidak ada di Kelurahan Pengawu. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 9
Sarana Peribadatan
Jumlah 8 2 - - -
Kios/warung
Pasar Swalayan Toko makan
Jumlah - 2 61 40
3.7.2 Prasarana
a. Jalan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di kelurahan Pengawu, kondisi
jalan yang menjadi penghubung di kelurahan tersebut masih kurang baik
hal itu di buktikan dengan masih banyak jalan yang rusak (berlubang) dan
bahkan belum teraspal.
b. Drainase
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di kelurahan Pengawu,
ketersediaan drainase masih belum memadai karena di beberapa sudut
kelurahan Pengawu masih banyak air yang tergenang dan hal ini
membuktikan hal tersebut. Kemudian, drainase yang sudah ada tidak dapat
berfungsi dengan baik karena banyaknya sampah yang tergenang.
c. Jaringan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik merupakan hal yang sulit di lepaskan dalam
kebutuhan sehari-hari karena dapat mendukung aktivitas dan kegiatan
masyarakat khususmya kelurahan Pengawu. Untuk kelurahan Pengawu
sendiri sudah memiliki ketersediaan jaringan listrik dari PLN yang
tersalurkan ke masing-masing rumah masyarakat Kelurahan Pengawu
d. Air Bersih
Kelurahan Pengawu memiliki pasokan air bersih yang cukup memenuhi
kebutuhan masyarakat. Air bersih tersebut didapatkan dari PDAM dan
sumur bor.
e. Persampahan
Untuk Persampahan yang ada di kelurahan Paengawu masih kurang
memadai, hal ini di buktikan dengan masih kurangnya ketersediaan ba
sampah di kelurahan tersebut. Sampah yang ada di kelurahan Pengawu
adalah sampah domestik, non domestic sampai dengan sampah komersial.
Dengan kurangnya ketersediaan bak sampah di kelurahan ini membuat
masyarakat cenderung membuang sampah di lahan kosong dekat
permukiman mereka.
3.8 Transportasi
Trasnportasi merupakan wilayah berfungsi sebagai penghubung antara satu
wilayah dengan wilayah lain untuk mempermudah mobilisasi atau pergerakan dalam
wilayah tersebut. Dengan adanya transportasi, segala aktivitas dalam suatu wilayah akan
berjalan dengan lebih baik.
BAB IV
4. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut
cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban
(kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas
(kuesioner terbuka). Data yang diperoleh ialah hasil atau pendapat dari masyarakat
dilokasi penelitian
5. Survey Sekunder
Survei sekunder merupakan metode pengumpulan data dari instansi pemerintah
maupun instansi terkait. Hasil yang diharapkan dari data sekunder ini adalah berupa
uraian, data angka, dokumen atau peta mengenai keadaan wilayah studi. Selain itu
survei sekunder juga didapat dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya
Sumber data
Aspek Nama Data Metode Jenis Data Bentuk Data Penggunaan Data
Instansi Lapangan
Untuk Mengetahui
Batas Administrasi
Batas Administrasi Website BPS
di wilayah
perencanaan
Mengetahui Jenis
Jenis Tanah Website FAO Tanah di wilayah
perencanaan
Peta
Untuk mengetahui
Kondisi Fisik dan Survey Konfirmasi
Topografi Sekunder Website USGS kondisi fisik lokasi
Lingkungan Instansional
studi
Untuk mengetahui
Hidrologi Website BIG jalur perairan di
wilayah perencanaan
Untuk mengetahui
Website BMKG
Klimatologi Peta dan iklim yang ada di
Dokumen & BPS
wilayah perencanaan
Untuk mengetahui
BAPPEDA, Dinas
Survey Tutupan lahan yang
Tata Guna Lahan Tutupan Lahan Sekunder Peta Penataan Ruang Konfirmasi
Instansional ada di wilayah
dan Pertanahan
perencana
Untuk
Dinas Kesehatan, mengidentifikasi
Kesehatan Website BPS sarana Kesehatan di
Survey
wilayah perencanan
instansional dan Sekunder &
Sarana Dokumen Konfirmasi
Observasi Primer
Untuk mengetahui
Website BPS sarana peribadatan di
Peribadatan
wilayah perencanaan
Untuk mengetahui
Dinas
wilayah
Perdagangan dan
perdagangan dan
Perdagangan dan jasa Perisdustrian,
jasa yang ada di
Website BPS
wilayah perencanaan
Untuk mengetahui
Fungsi Jalan
Survey kondisi Transportasi
Primer & BAPPEDA, Dinas
Transportasi instantional dan Peta Konfirmasi yang ada
Kondisi Jalan sekunder Perhubungan, PU
observasi dikelurahan
Pengawu
Jembatan
Untuk Mengetahui
PDRB wilayah
PDRB
perencanaan
Untuk mengetahui
Pendapatan tenaga
Data Pendapatan
tenaga Kerja kerja di wilayah
perencanaan
Untuk mengetahui
Pendapatan total
Pendapatan total Survey
SETDA & wilayah di lokasi
Perekonomian Wilayah instantional dan sekunder Dokumen Konfirmasi
BAPPEDA perencanaan
observasi
Untuk mengetahui
Jumlah produksi dan
Jumlah produksi dan luas usaha tiap
luas usaha tiap sector sector di wilayah
perencanaan
Untuk mengetahui
struktur ekonomi
Struktur ekonomi
wilayah wilayah di lokasi
perencanaan
Untuk mengetahui
jumlah penduduk
dan jumlah
Jumlah Penduduk dan Website BPS, penduduk
Survey
Jumlah Penduduk Sekunder Kelurahan, Konfirmasi berdasarkan jenis
Instansional
berdasarkan jenis Dinaso Sosial kelamin di wilayah
kelamin perencanaan
Mengetahui
Tupoksi pemerintah BAPPEDA, pemerintah dan
Survey Instasional sekunder Konfirmasi
dan organisasi di Kelurahan organisasi di wilayah
wilayah perencanaan perencanaan
BAB V
I II III IV I II III IV
1 Pembentukan kelompok
2 Pengumpulan data
3 Survey awal
5 Asistensi ke-1
7 Asistensi ke-3
KETUA
Enriko Febrian Poa
BENDAHARA
Marlina
JUMLAH Rp.995.000
Daftar Pustaka
Achmad, Buchari. 2020. Manajemen Mitigasi Bencana dengan Kelembagaan Masyarakat di
Daerah Rawan Bencana Kabupaten Garut Indonesia. Sawala: Jurnal pengabdian
Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Volume 1 Nomor 1 Januari
2020 Halaman 1-10.
Badan Pusat statistik Kota Palu. 2020. Kecamatan Tatanga dalam angka 2020 (Diakses
tanggal 19 Maret 2021)
Pemerintah Indonesia. 2007. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Sarana dan Prasarana. Sekretariat Negara. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang No.25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta
Seamless Digital Elevation Model (DEM) dan Batimetri Nasional, Diaskses tanggal 24 Maret
2021)
RM Surdia. (2017). Sarana dan prasarana. UNPAS. (diakses pada tanggal 17 Maret 2021)
Tio, Latifah. 2014. Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a.
https://www.slideshare.net/Latifalatifah/bab-i-proposal-teknis-studio-perencanaan
wonogiri-kelompok-4a (diakses pada tanggal 17 maret 2021)
Zaki, Abdurrahman. 2018. Semester 5 | Studio Perencanaan | Laporan Proposal Teknis dan
Lampiran.https://abdurrahmanzaki97.blogspot.com/2018/12/semester-5-studio
perencanaan-laporan.html (diakses pada tanggal 18 maret 2021)