Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rongga mulut kita adalah pintu gerbang masuknya berbagai mikroorganisme.


Mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan, minuman, ataupun benda asing yang kita
masukkan kedalam mulut. Selain mikroorganisme yang masuk bersama makanan, minuman
dan benda asing tersebut, di dalam rongga mulut juga dihuni oleh flora normal, yaitu
sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir atau mukosa manusia
pada kondisi sehat maupun sakit. Keadaan flora normal pada bagian tubuh tertentu
mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang lain.
Menurut Jawetz dkk dalam bukunya yang berjudul Mikrobiologi Kedokteran, flora
normal penghuni rongga mulut kita terdiri atas Streptococus viridans, Streptococcus mutans,
Staphylococcus sp, Lactobacillus sp, dan Candida albicans. Meskipun terdapat di dalam
rongga mulut sebagai flora normal, tetapi dalam kondisi tertentu, bakteri-bakteri tersebut
dapat menjadi pathogen (menyebabkan penyakit) karena faktor predisposisi yaitu kebersihan
rongga mulut.
Di dalam rongga mulut, bakteri-bakteri tersebut menguraikan sisa-sisa makanan dan
menghasilkan senyawa yang bersifat asam. Senyawa asam tersebut menempel pada email
gigi dan menyebabkan akan mengikis email sehingga menghasilkan permukaan email yang
buram dan kasar. Selanjutnya permukaan email yang kasar akan menjadi tempat
berkembangnya bakteri yang bersifat kariogenik (penyebab karies), yaitu Streptococcus
mutans. Bakteri ini memiliki makanan utama, yakni ‘sisa makanan’ yang terutama
mengandung gula sukrosa sebagai tempatnya tumbuh dan berkembang biak sehingga
menyebabkan gigi menjadi berlubang.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dizaman sekarang maka sangat
memungkinkan pengembangan obat-obatan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan
dari bahan alam. Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat tradisional, masyarakat dulu telah mempercayai bahwa dengan
obat dari bahan alam mampu mengobati beberapa penyakit dan obat dari bahan alam juga
jarang menimbulkan efek yang merugikan. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional adalah asap cair tempurung kelapa.
Asap cair tempurung kelapa merupakan hasil kondensasi asap tempurung kelapa
melalui proses pirolisis pada suhu sekitar 4000C. Asap cair mengandung berbagai komponen
kimia seperti fenol, aldehid, keton, asam organik, alkohol dan ester (Guillen et al. 2001).
Berbagai komponen kimia tersebut dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikroba.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
asap cair tempurung kelapa terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans secara in
vitro dalam penulisan karya ilmiah penulis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada pengaruh asap cair tempurung
kelapa terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans secara in vitro

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh
asap cair tempurung kelapa terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans secara in
vitro.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
manfaat dan kegunaan asap cair tempurung kelapa.

1.5 HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini adalah asap cair tempurung kelapa dapat menghabat bakteri
Streptococcus mutans.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asap Cair Tempurung Kelapa


Asap cair tempurung kelapa merupakan hasil kondensasi asap tempurung kelapa
melalui proses pirolisis pada suhu sekitar 4000C. Asap cair mengandung berbagai
komponen kimia seperti fenol, aldehid, keton, asam organik, alkohol dan ester (Guillen et
al. 2001). Berbagai komponen kimia tersebut dapat berperan sebagai antioksidan dan
antimikroba.(karseno et al.2002)

2.2 Streptococcus Mutans

Streptococcus mutans termasuk kelompok Streptococcus viridans yang merupakan


anggota floral normal rongga mulut yang memiliki sifat α-hemolitik dan komensal
oportunistik (Samaranayake, 2002; Jawetz dkk., 2005; Regina, 2007; Arora, 2009).

Streptococcus mutans merupakan bakteri yang paling penting dalam proses


terjadinya karies gigi (Sidarningsih,2000; Nomura dkk., 2004). Bakteri ini pertama
kali diisolasi dari plak gigi oleh Clark pada tahun 1924 yang memiliki kecenderungan
berbentuk kokus dengan formasi rantai panjang apabila ditanam pada medium yang
diperkaya seperti pada Brain Heart Infusion (BHI) Broth, sedangkan bila ditanam di
media agar akan memperlihatkan rantai pendek dengan bentuk sel tidak beraturan.
Streptococcus mutans tumbuh dalam suasana fakultatif anaerob (Michalek dan Mc
Ghee, 1982; Grönroos dkk., 1998).

2.2.1 Morfologi dan Klasifikasi


Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positf (+), bersifat non motil (tidak
bergerak), berdiameter 1-2 µm, bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk bulat atau
bulat telur, tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora seperti ditunjukkan
dengan Gambar 2.1 (Samaranayake, 2002; Regina, 2007; Manton, 2010). Bakteri ini
tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 180C – 400C.

Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan
menjadi bakteri yang paling kondusif menyebabkan karies untuk email gigi (Ari,
2008).
Gambar 2.1 : Morfologi Streptococcus mutans (Manton,2010)

Klasifikasi Streptococcuss mutans menurut Bergey dalam Capuccino (1998)

adalah :

Kingdom : Monera

Divisio : Firmicutes

Class : Bacilli

Order : Lactobacilalles

Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Species : Streptococcus mutans (Ratu Belqis, 2008).

Streptococcus mutans adalah bersifat asidogenik yaitu menghasilkan asam

asidurik, mampu tinggal pada lingkungan asam, dan menghasilkan suatu

polisakarida yang lengket yang disebut dengan dextran. Oleh karena kemampuan
ini, Streptococcus mutans bisa menyebabkan lengket dan mendukung bakteri lain menuju
ke email gigi, lengket mendukung bakteri – bakteri lain, pertumbuhan bakteri asidodurik
yang lainnya, dan asam melarutkan email gigi (Willett dkk., 1991; Jawetz dkk., 2004; Ari,
2008; Maksum, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Jawetz, dkk. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika. 2005.


Michael J. Pelczar dan E.C.S Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta :
UI-Press. 2012.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ikgm Suksesss
    Ikgm Suksesss
    Dokumen36 halaman
    Ikgm Suksesss
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Gigi Tiruan Lengkap
    Gigi Tiruan Lengkap
    Dokumen2 halaman
    Gigi Tiruan Lengkap
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Ikgm Fix
    Ikgm Fix
    Dokumen28 halaman
    Ikgm Fix
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Agama Peny
    Agama Peny
    Dokumen3 halaman
    Agama Peny
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen2 halaman
    Agama
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Edit Ikgm
    Edit Ikgm
    Dokumen25 halaman
    Edit Ikgm
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Metopen Bar
    Metopen Bar
    Dokumen6 halaman
    Metopen Bar
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Metopen Bar
    Metopen Bar
    Dokumen5 halaman
    Metopen Bar
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Ipm
    Ipm
    Dokumen1 halaman
    Ipm
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Prognosisi Jiwa
    Prognosisi Jiwa
    Dokumen1 halaman
    Prognosisi Jiwa
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • GTSL Siska
    GTSL Siska
    Dokumen20 halaman
    GTSL Siska
    Astrid Chrisandita
    75% (4)
  • TumbuhKembangAnak
    TumbuhKembangAnak
    Dokumen24 halaman
    TumbuhKembangAnak
    Andri Saputra
    100% (2)
  • TumbuhKembangAnak
    TumbuhKembangAnak
    Dokumen24 halaman
    TumbuhKembangAnak
    Andri Saputra
    100% (2)
  • Ipi 284240
    Ipi 284240
    Dokumen14 halaman
    Ipi 284240
    SittiWulandari
    Belum ada peringkat
  • Gigi Tiruan Lengkap
    Gigi Tiruan Lengkap
    Dokumen2 halaman
    Gigi Tiruan Lengkap
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen3 halaman
    Forensik
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Gigi Tiruan Lengkap
    Gigi Tiruan Lengkap
    Dokumen1 halaman
    Gigi Tiruan Lengkap
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Cover BM Fix Gangguan Panik
    Cover BM Fix Gangguan Panik
    Dokumen2 halaman
    Cover BM Fix Gangguan Panik
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Bunga
    Daftar Isi Bunga
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi Bunga
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Agama Peny
    Agama Peny
    Dokumen5 halaman
    Agama Peny
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Agama Peny
    Agama Peny
    Dokumen3 halaman
    Agama Peny
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Bunga
    Daftar Isi Bunga
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi Bunga
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Disko 1 Forensik Kel 3
    Disko 1 Forensik Kel 3
    Dokumen20 halaman
    Disko 1 Forensik Kel 3
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Cover BM Fix PIODERMA 2007
    Cover BM Fix PIODERMA 2007
    Dokumen2 halaman
    Cover BM Fix PIODERMA 2007
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Fix Gangguan Panik
    Daftar Isi Fix Gangguan Panik
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Fix Gangguan Panik
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Fix PIODERMA
    Daftar Isi Fix PIODERMA
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Fix PIODERMA
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • PSM
    PSM
    Dokumen11 halaman
    PSM
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Dokumen3 halaman
    Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat
  • Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Dokumen3 halaman
    Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
    Vanny Fergiana Mulyadi
    Belum ada peringkat