Anda di halaman 1dari 2

Kurva Spee

Lengkung yang menghubungkan insisal insisivi dengan bidang oklusal


molar terakhir pada rahang bawah. Pada keadaan normal kedalamannya
tidak melebihi 1,5 mm. pada kurva Spee yang positif (bentuk kurvanya
jelas dan dalam) biasanya didapatkan gigi insisivi yang supra posisi atau
gigi posterior yang infra posisi atau gabungan kedua keadaan tadi
(Rahardjo, 2011).

Diastema
Ruang antara dua gigi yang berdekatan, gingiva di antara gigi-gigi
kelihatan.

Adanya diastema pada fase geligi pergantian masih

merupakan keadaan normal, tetapi adanya diastema pada fase geligi


permanen perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah keadaan
tersebut suatu keadaan yang tidak normal (Rahardjo, 2011).

Pergeseran Garis Median terhadap Muka


Pada palatum terdapat beberapa struktur anatomi yang penting untuk
menentukan garis median di palatum. Di anterior terdapat papilla insisiva,
di posterior terdapat rugae yang jumlahnya 3 pasang tiap sisi dan refe
palatine di tengah palatum dalam arah anteroposterior, titik pertemuan
rugae palatine kedua kiri dan kanan dianggap paling stabil untuk dipakai
sebagai acuan di anterior sedangkan di posterior yang dipakai adalah titik
pada rafe palatine. Bila dua titik ini dihubungkan didapat garis median
rahang atas. Pada keadaan normal garis ini melewati titik kontak insisivi
sentral atas. Penentuan garis median rahang bawah lebih sukar. Cara
menentukan adalah dengan membuat titik pada perlekatan frenulum labial
dan lingual. Titik ini biasanya melewati titik kontak insisivi sentral bawah.
Pada keadaan normal garis median muka/rahang dan garis median
lengkung geligi terletak pada satu garis (berimpit). Pada keadaan tidak
normal karena sesuatu sebab maka garis median muka dipakai sebagai
acuan. Untuk menilai apakah terdapat pergeseran garis median lengkung
geligi terhadap median muka dilihat letak insisivi sentral kiri dan kanan.

Bila titik kontak insisivi sentral terletak di sebelah kiri garis median muka
maka keadaan ini disebut terjadi pergeseran ke kiri, demikian pula
sebaliknya. Penentuan garis median muka maka terdapat pergeseran ke
kiri atau ke kanan (Rahardjo, 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Pambudi. 2011. Diagnosis ortodontik. Surabaya: Airlangga
University Press

Anda mungkin juga menyukai