Anda di halaman 1dari 15

KONTROL

(Pulpektomi, Pulpotomi, dan SSC)


Presentan :
Tri Utari Sari Dewi (J2A013009P)
Preceptor :
Dr. drg. Risyandi Anwar, Sp. KGA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PULPOTOMI
Evaluasi Pasca Pulpotomi

• Pulpotomi dianggap berhasil jika tanda dan gejala klinis menunjukkan :


1. Tidak ada riwayat nyeri pasca pulpotomi
2. Tidak terdapat fistula atau pembengkakan gingiva
3. Tidak terdapat mobilitas abnormal
4. Tidak terdapat nyeri saat perkusi
• Pulpotomi dianggap berhasil jika pada pemeriksaan radiograf menunjukkan :
1. Tidak terdapat radiolusensi pada area furkasi
2. Tidak terdapat radiolusensi pada area periapikal
3. Tidak terdapat pelebaran ligamen periodontal
4. Tidak terdapat destruksi tulang
5. Tidak terdapat abnormal external root resorption
6. Tidak terdapat internal root resorption. Internal root resorption dianggap gagal
jika proses resorpsinya telah mencapai permukaan terluar dari akar, dengan
demikian mendorong proses inflamasi pada ligamen periodontal dan tulang
sekitar.
(Holan, et al., 2005; Pratima, et al., 2018; Vidya, et al., 2015)
Evaluasi Radiograf Pasca Pulpotomi

(Holan, et al., 2005)


PULPEKTOMI
Evaluasi Pasca Pulpektomi
• Tujuan dilakukan postoperative periapical radiograph adalah sebagai berikut :
1. Untuk memastikan apakah pengisian saluran akar hermetis atau tidak. Dan juga
untuk menentukan luasnya bahan pengisi saluran akar di dalam saluran akar,
apakah terjadi underfilling atau overfilling atau tidak. Kondisi ideal, bahan pengisi
saluran akar mencapai area apex tanpa keluar ke jaringan periapikal.
2. Evaluasi kulitas penyakit.
3. Memberikan dasar untuk menilai dan membandingkan keberhasilan perawatan
saluran akar.
• Pulpektomi dianggap berhasil jika tanda dan gejala klinis yang dikeluhkan pasien
sebelum perawatan telah sembuh atau tidak terdapat keluhan kembali, gigi tidak
nyeri, jaringan lunak sekitar menunjukkan dalam kondisi baik (tidak terdapat
pembengkakan).
• Pulpektomi dianggap berhasil jika secara radiograf, lesi sebelum perawatan telah
berkurang atau bahkan sembuh yang ditandai dengan adanya deposisi tulang atau
mengecilnya diameter lesi apikal, tidak terdapat resorpsi akar patologis, tidak
terdapat radiolusensi atau lesi yang baru muncul setelah perawatan pada furkasi atau
apikal
(Asnani, 2010 ; Fuks & Peretz, 2016 ; Soxman, 2015 ; Cassamassimo et al., 2013)
Evaluasi Radiograf Pasca Pulpektomi

(Soxman, 2015)
Stainless Steel Crown
Evaluasi Pasca Restorasi SSC
• Evaluasi klinis pasca restorasi SSC :
1. Kondisi SSC :
a. Panjang : margin SSC terletak pada gingival crest atau meluas hingga ke
cemento-enamel junction (CEJ).
b. Posisi atau retensi : crown tidak rotasi.
c. Kehaluasan permukaan crown : tidak terdapat goresan ataupun permukaan
yang kasar.
d. Bahan sementasi : tidak terdapat kelebihan bahan sementasi pada area
sulcus gingiva.
2. Kondisi gingiva :
a. Warna dan inflamasi gingiva : gingiva dikeringkan dengan cotton roll untuk
evaluasi warna gingiva. Gingiva normal memiliki warna coral pink,
sedangkan pada gingiva yang mengalami inflamasi memiliki warna ungu
kemerahan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gingiva index (GI) untuk
mengevaluasi ada tidaknya inlamasi gingiva.
(Abuelniel & Eltawil, 2018; Heidari, et al., 2019; Mathew, et al., 2020)
Evaluasi Pasca Restorasi SSC

b. Probing pocket depth : dilakukan probing pada sulkus gingiva mesiobukal,


distobukal, mesiolingual, dan distolingual. Probe periodontal diinsersikan
ke dalam sulkus gingiva sejajar atau paralel terhadap sumbu gigi.
c. BOP (bleeding on probing) : probe diinsersikan ke dalam sulkus gingiba
kemudian dievaluasi apakah terdapat bleeding saat dilakukan probing atau
tidak dengan menggunakan PBI (papillary bleeding index).

3. Evaluasi oklusi
4. Evaluasi kontak proksimal

(Abuelniel & Eltawil, 2018; Heidari, et al., 2019; Mathew, et al., 2020)
Evaluasi Pasca Restorasi SSC

• Evaluasi radiograf pasca restorasi SSC :


1. Kualitas crown dianggap adekuat jika semua margin tampak halus dan
ter-adaptasi dengan baik menutupi seluruh dentin. Crown dianggap
tidak adekuat jika margin crown tampak terlalu pendek atau terlalu panjang
(overekstensi) di bawah CEJ atau bila terdapat defek pada crown.
2. Ketinggian tulang interproksimal dianggap dalam kondisi normal atau tidak
mengalami resorpsi jika jarak antara puncak (crest) tulang interdental dengan
CEJ adalah 2 mm atau kurang dan tulang dianggap ter-resorpsi jika jaraknya
lebih dari 2 mm.

(Abuelniel & Eltawil, 2018; Heidari, et al., 2019; Mathew, et al., 2020)
Evaluasi Radiograf Pasca Restorasi SSC

(Abuelniel & Eltawil, 2018)


Daftar Pustaka
• Asnani, Kanchan Harikishan, 2010. Essentials of Pediatric Dentistry. New Delhi :
Jaypee Brothers Medical Publishers (P) LTD.
• Abuelniel, Gihan & Eltawil, Sherif. 2018. Clinical and Radiographic Evaluation
Of Stainless Steel Crown Versus Zirconia Crowns on Primary Molar:
Randomized Controlled Trial. Egyptian Dentall Journal, Vol. 64, 977:989, ISSN
0070-9484.
• Cassamassimo, Paul S. et al. 2013. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescene.
China : Elsevier Saunders.
• Fuks, Anna B. & Peretz, Benjamin. 2016. Pediatric Endodontics Current Concepts in
Pulp Theraphy for Primary and Toung Permanent Teeth. New York : Springer
• Heidari, Alireza, et al. 2019. Periodontal Assessment of Permanent Molar Teeth
Restored with Stainless Steel Crown in Terms of Pocket Depth, Bleeding on
Probing, Gingival Color and Inflamation. International Journal of Clinical Pediatric
Dentistry, Volume 12 Issue 2.
Daftar Pustaka
• Holan, Gideon et al. 2005. Long-term Evaluation of Pulpotomy in Primary
Molars Using Mineral Trioxide Aggregate or Formocresol. Pediatric Dentistry-
27:2.
• Mathew, Mebin George. 2020. Evaluation of Clinical Success, Patental and Child
Satisfaction of Stainless Steel Crowns and Zirconia Crown in Primary Molars.
Wolters Kluwe-Medknow.
• Pratima, Bang et al. 2018. Postoperative Assessment of Diode Laser Zinc Oxide
Eugenol and Mineral Trioxide Aggregate Pulpotomy Procedures in Children: A
Comprehensive Clinical Study. Journal of Indian Society of Pedodontics and
Preventive Dentistry; 386:308-14.
• Soxman, Jane A. 2015. Handbook of Clinical Techniques in Pediatric Dentistry. USA :
Wiley Blackwell.
• Vidya, K.B, et al. 2016. Is Pulpotomy Obsolete? A Clinical Study on The Success
Rates of Indirect Pulp Capping and Pulpotomy in The Treatment of Deep
Dentinal Caries in Primary Second Molars. Journal of the International Clinical
Dental Research Organozation, Vol. 7, Issue 1.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai