PENDIDIKAN ISLAM DAN ORIENTASINYA Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-ta’lim dan al-ta’dib. Al-Tarbiyah merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial,maupun spiritual. At-Ta’lim berarti pengajaran
At-Ta’dib bererti penanaman adab, yang menjadikan
seseorang berperadaban dan berbudaya LANJUTAN....
Tujuan pendidikan Islam mencakup tujuan sementara dan
tujuan akhir. a. Tujuan sementara , yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah pengetahuan membaca, pengetahuan menulis, ilmu-ilmu kemasyarakatan,kesusilaan, keagamaan, kedewasaan, jasmani dan rohani, dan sebagainya. b. Tujuan akhir pendidikan Islam, yaitu terwujudnya kepribadian Muslim yaitu kepribadian yang seluruh aspek- aspek merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam (berorientasi dunia dan akhirat) LANJUTAN....
Aspek-aspek kepribadian yang menjadi sasaran pendidikan itu dapat
dikelompokkan ke dalam tiga hal yaitu: 1. Aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dari luar. 2. Aspek kejiwaan meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dari luar, misalnya: cara berpikir, sikap (berupa pendirian atau pandangan seseorang dalam menghadapi seseorang atau suatu hal) dan minat. 3. Aspek-aspek kerohanian yang luhur meliputi aspek–aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam kepribadian yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kepribadian individu. Bagi orang yang beragama, aspek ini bukan saja di dunia tetapi juga diakhirat. Aspek-aspek inilah yang memberikan kualitas kepribadian keseluruhannya SUMBER PENDIDIKAN ISLAM Sumber Pendidikan Islam adalah: 1. Al-Qur’an 2. As-Sunnah 3. Ijtihad PEMBENTUKAN INSAN MADANI MELALUI PENDIDIKAN Konsep tentang insan madani mengacu pada istilah masyarakat madani yang pada awalnya di sampaikan oleh Anwar Ibrahim (mantan wakil perdana menteri Malaisia), yang kemudian istilah ini berkembang menjadi diskursus yang masih diperbincangkan sampai sekarang. Jika masyarakat adalah kumpulan dari beberapa individu, maka masyarakat madani adalah kumpulan dari beberapa individu/insan yang madani pula. Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupan. Kata madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab) Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban. Makna tersebut berhubungan dengan makna yang terkandung pada beberapa istilah dalam pendidikan Islam (al-Tarbiyah, al-Ta’lim dan al-Ta’dib) Masyarakat yang berperadaban ini terwujud dari komunitas yang terdidik (berpendidikan) LANJUTAN... Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamaddun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filosuf Al-Farabi pada abad pertengahan. Dengan demikian konsep tentang insan madani itu merupakan representasi dari nilai-nilai moral madani (berbudaya dan beradab) yang tercercermin pada diri (kepribadian) seorang individu NILAI-NILAI MASYARAKAT MADANI Adapun nilai-nilai moral yang terkandung dalam masyarakat madani adalah sebagai berikut: 1. Demokratis / mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan (wa syawirhum fil amri) 2. Menghormati hak asasi manusia sebagaimana piagam madinah 3. Adil terhadap semua golongan (Rosul berlaku adil) 4. Amar makruf nahi munkar. PEMBENTUKAN INSAN MANDIRI MELALUI PENDIDIKAN ANAK Mandiri adalah suatu sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan permasalahan. Mengacu pada makna dari istilah al-Tarbiyah dalam Islam bahwa: Al- Tarbiyah merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial,maupun spiritual. Mendewasakan dalam ungkapan tersebut di atas, ditinjai dari ilmu psikologi mengandung makna menciptakan kemandirian, yakni masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi. Kepribadian yang dewasa dituntukkan dengan kemandiriannya dalam menyelesaikan tugas dan persoalan hidupnya Semakin banyak tugas dan persoalan yang mampu diselesaikan secara mandiri menunjukkan bahwa ia semakin dewasa. Jadi... Sebenarnya kemandirian dalam konteks ini sudah tercakup dan menjadi bagian dari tujuan dilaksanakannya pendidikan (al-Tarbiyah) CIRI-CIRI SIKAP MANDIRI ADALAH: 1. Mampu mengambil inisiatif 2. Mampu mengatasi masalah 3. Penuh ketekunan 4. Berusaha menjalankan sesuatu tanpa bantuan orang lain
Empat sikap di atas merupakan representasi dari nilai yang
perlu ditranformasikan kepada individu melalui pendidikan PENDIDIKAN ANAK BEBASIS NILAI- NILAI MADANI DAN KEMANDIRIAN Pendidikan anak yang mengajarkan nilai-nilai madani serta membiasakannya dalam kehidupan sehari hari akan dapat membentuk anak mempunyai karakter madani dan mandiri Ini menjadi penting karena perkembangan otak manusia yang terbesar 60% terjadi pada masa anak-anak. Mengajar karakter pada anak sebagaimana mengukir diatas batu, akan tertanam kuat Anak yang mempunyai karakter baik akan mudah tumbuh dari keluarga dan sekolah yang baik APLIKASI PENDIDIKAN ANAK SEBAGAI BASIS PEMBENTUKAN INSAN MADANI DAN MANDIRI 1. Mengapresiasi inisiatif yang mengandung nilai moral “baik” dan positif yang datang dari anak 2. Menyelesaikan persoalan anak dengan musyawarah dengan anaknya yang bersangkutan 3. Menyelesaikan masalah anak secara adil 4. Menyelesaikan masalah anak dengan cara menghormati hak-hak anak : hak berkembang, hak bemain, hak mendapat perlindungan, hak mendapat kehidupan yang layak