Anda di halaman 1dari 12

Prognosis

Gigi Tiruan Lengkap


Prognosis

• Kemungkinan / prediksi
perjalanan suatu penyakit.
• Penting untuk manajemen pasien
dan berhasilnya rencana
perawatan
Prognosis dipengaruhi oleh:

• Faktor umum: usia pasien,


ketahanan lingkungan rongga
mulut
• Faktor lokal: tekanan kunyah yg
diterima gigi-geligi, oral hygiene
Faktor umum

• Tingkat karies yg tinggi pada pasien


menunjukkan resiko di masa depan
apabila tidak ditangani dengan baik
• Pemahaman pasien tentang kontrol
plak
• Kesehatan umum  penyakit sistemik
dan usia pasien
• Riwayat keberhasilan perawatan gigi
sebelumnya
Faktor lokal
• Overlap gigi anterior berpengaruh
pada distribusi beban pada gigi
• Impaksi gigi molar  pasien usia
muda
• Mobilitas gigi individu, angulasi akar,
struktur akar, rasio mahkota-ke-akar,
dan banyak variabel lainnya
berpengaruh pada prognosis
Prosthodontic diagnostic index for complete
edentulism

Dikembangkan oleh American College


of Prosthodontics. Sistem ini
mengklasifikasikan kompleksitas
perawatan pasien tidak bergigi
menggunakan empat kriteria diagnostik:
• Mandibular bone height
• Maxillomandibular relationship
• Maxillary residual ridge morphology
• Muscle attachments
Empat kriteria ini mengidentifikasi
pasien sebagai:
• Class I (ideal or minimally
compromised)
• Class II (moderately compromised)
• Class III (substantially compromised)
• Class IV (severely compromised)
PDI for edentulous class I patient
Pasien dengan kondisi ideal atau dengan minimal
compromised yg bisa dirawat dengan teknik
prostodontik konvensional.
• Tinggi residual ridge mandibula setidaknya 21
mm diukur secara vertikal pada area dengan
ketinggian paling rendah.
• Hubungan maxillomandibular memungkinkan gigi
berartikulasi normal
dan hubungan ridge yang ideal.
• Morfologi ridge rahang atas yang dapat menahan
pergerakan basis gigi tiruan horizontal dan vertikal
• Lokasi perlekatan otot yang kondusif untuk
stabilisasi dan retensi
PDI for edentulous class II patient
• Pasien dengan kondisi compromised sedang dan
degradasi anatomi pendukung gigi tiruan
• Tinggi residual ridge rahang bawah 16-20 mm.
• Hubungan maxillomandibular memungkinkan
gigi berartikulasi normal
dan hubungan ridge yang sesuai.
• Morfologi residual ridge rahang atas dapat
menahan gerakan horizontal dan vertikal dari
basis gigi tiruan.
• Perlekatan otot yang menyebabkan gangguan
terbatas pada stabilitas dan retensi basis gigi
tiruan.
PDI for edentulous class III patient

• Jarak antar RA dan RB terbatas


• Tinggi residual ridge mandibula 11-15 mm.
• Hubungan maxillomandibular kelas I, II atau
III Angle.
• Perlekatan otot yang menyebabkan gangguan
stabilitas dan retensi basis gigi tiruan.
• Morfologi residual ridge rahang atas
memberikan resistensi minimal
untuk pergerakan basis gigi tiruan.
PDI for edentulous class IV patient

• edentulisme dengan indikasi rekonstruksi


bedah, dan teknik prostodontik khusus
• Tinggi residual ridge mandibula 10 mm atau
kurang.
• Hubungan maxillomandibular kelas I, II atau
III Angle.
• Morfologi residual ridge rahang atas tidak
memberikan resistensi terhadap
pergerakan basis gigi tiruan.
• Perlekatan otot yang secara signifikan
mengganggu stabilitas dan retensi basis gigi
tiruan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai