Abstak
Tulang adalah salah satu jaringan yang paling kuat pada tubuh manusia, dan juga
melindungi organ-organ vital manusia. Tulang sendiri merupakan tempat melekatnya otot
rangka sehingga tubuh dapat digerakan. Dalam seluruh kegiatan manusia diperlukan
peran penting dari tulang dan otot. Apabila salah satu mengalami gangguan, maka
aktivitas manusia itu sendiri menjadi terganggu dan tidak maksimal karena satu sama lain
saling berhubungan. Begitu juga dengan tulang di rahang dan mulut kita, atau mandibula
tahang bawah kita. Jika tmembuka dan menutup mulut terlalu ekstrim makan akan dapat
mengakibatkan dislokasi pada tulang ini.
Abstract
Bone is protect the vital organs of human. This important role is bone itself are
where the muscles attach to the body frame can be moved and can respond to a wide
variety of existing impuls the surrounding. required in all human activities important role
of bone and muscle. When one was down, then human activity itself becomes distracted
and not maximized because relate to one another. Likewise with our mouth bone, or
mandible under our casks. If that oppened and shut your mouth will eat too extreme can
result in the dislocation of this bone.
1
Pendahuluan
Dalam tubuh manusia, terdapat berbagai macam tulang, otot dan juga sendi
didalamnya. Manusia juga dilengkapi dengan organ-organ lain dengan kegunaan masing-
masing. Di dalam bagian mulut manusia misalnya, mulut merupakan salah satu struktur
tubuh manusia yang paling kompleks. Dimana terdapat tulang, otot dan persendian yang
memungkinkan mulut dapat menguyah makanan serta fungsi lainya. Namun, sering
dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan banyak aktivitas yang berlebihan yang
dapat menyebabkan gangguan fungsional pada tulang. Dalam melakukan gerak, sering
kali terjadi dislokasi. Dislokasi bisa terjadi karena aktifitas yang berlebihan misalnya
terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka, menguap, dan tertawa terlalu lebar.
Dislokasi sendiri adalah keadaan dimana terjadi perubahan dari letak suatu tulang
terhadap tulang lainnya yang membentuk persendian.
Pembahasan
Rangka muka terdiri atas tulang mandibula, maksila, nasal, palatina, lakrimal, dan
vomer. Mandibula yang tunggal membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan satu-
satunya tulang yang dapat bergerak. Mandibula tersusun atas bagian badan, yang
membentuk dagu dan berisi gigi bawah dan atas dua bagian tegak yang disebut ramus
yaitu sebelah kiri dan kanan dan bersatu pada badan rahang pada angulus mandibulae
atau sudut rahang. Disebelah atas ramus berakhir menjadi dua prossesus koronoideus di
depan dan prossesus kondiloideus yang biasa sering sebut sebagai caput mandibula.
Kepala mandibula membentuk sendi dengan tulang temporal dan menjadi sendi
mandibula.1,2
2
Sendi yang terdapat pada mandibula yaitu articulatio temporomandibularis yang
mempunyai ciri khusus mengandung discus articularis jaringan fibrosa di antara tulang.
Discus articularis adalah lembar cekung ganda dari jaringan ikat fibrosa avaskular yang
membagi kedalam ruang sendi anterior dan posterior. Pada tepi anterior, ia menyatu
dengan serabut otot pterygoid lateral dan bagian posterior melekat pada jaringan ikat
longgar (zona bilaminar) yang mengandung saraf dan dilapisi dengan membran sinovial,
dan mempunyai otot utama yaitu otot mastikasi masseter, temporalis, dan pterygoideus.
Otot masseter adalah otot tebal dan kuat untuk menutup rahang dengan cara menarik dan
mengangkat mandibula ke belakang, dan menimbulkan gerakan membuka dan menutup
mulut, gerakan memutar atau menggiling, dan protrusi rahang bawah.1,3
Isi
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Otot dapat dibedakan menjadi 3 yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung.
Ketiga otot ni memiliki cirri khas masing-masing yang dapat membedakannya.
Tulang tersusun sedemikian rupa sehingga pada posisi berdiri di mana garis berat
tubuh dari vertex (puncak kepala) akan diteruskan ke sendi panggul terus ke sendi
panggul terua ke kaki. Pada keadaan ini tubuh dapat berdiri tanpa dibantu otot. Rangka
manusia dilihat dari anterior dan posterior. Ossa Frontalis terutama membentuk dahi
(tulang dahi), os. Parietalis membentuk puncak kepala (tulang ubun-ubun), sedangkan
3
ossa Temporal merupakan tulang di sisi kepla, dan ossa Occipitalis adalah tulang
belakang kepala. Ossa zygomaticus membentuk pipi (tulang pipi), ossa maxilla adalah
tulang rahang atas, sedangkan os mandibula (tulang rahang bawah). Clavicula adalah
tulang selangka, sedangkan os scapulaadalah tulang belikat. Bagian tulang lengan atas
(ossa humerus) yang membentuk persendian dengan tulang belikat dinamakan caput
humeri (caput = kepala).1
Ligamen kapsul adalah jaringan fibrous elastis tipis yang melekat pada pinggiran
permukaan artikular. Fibrous berorientasi vertikal dan tidak menahan gerakan secara
bersamaan. Fungsi dari ligamen yang membentuk Sendii Temporomandibula ini adalah
sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari
tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut,
pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligamen yang menyusun sendi
4
tempomandibula terdiri dari ligamen temporo mandibular, ligamen spheno mandibular,
dan ligamen stylo mandibular.
5
Pada gerak menutup retrusi, serabut posterior M. Temporalis akan
bekerjasama dengan M. Masseter untuk mengembalikan Processus Conylaris ke
dalam Fossa Mandibula, sehingga gigi geligi dapat saling kontak pada oklusi
normal. Pada gerak menutup Cavum Oris, kekuatan yang dikeluarkan otot
penguyahan akan diteruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian
atas M. Pterygoideus Lateralis dan serabut posterior M. Temporalis cenderung
menghilangkan tekanan dari caput mandibula saat otot-otot ini berkontraksi.
Keadaan ini berhubungan dengan fakta bahwa sumbu rotasi mandibula akan
melintas di sekitar ramus. Terjadi dua pergerakan pada sendi temporo mandibular
yaitu pergerakan rotasi dan pergerakan translasi. Pergerakan rotasi adalah
pergerakan anatara permukaan superior kondilus dengan permukaan inferior dari
diskus artikularis. Sedangkan pergerakan translasi adalah pergerakan dimana
setiap titik dari objek yang bergerak secara simultan mempunyai kecepatan dan
arah yang sama.
Teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan
bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang
berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin
menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada
waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H
adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi
memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang)
dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
6
ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang
Iagi.6
Dislokasi
7
e. Dislokasi superior terjadi akibat trauma fisik langsung pada mulut yang sedang
berada dalam posisi terbuka. Sudut mandibula pada posisi ini menjadi
predisposisi pergeseran condylus ke arah superior dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan nervus fasialis, kontusio serebri, atau gangguan pendengaran.6
Kesimpulan
Tulang dan otot mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, fungsi dan
kerjanya adalah salah satu yang dapat membuat manusia melakukan aktivitasnya
sehari-hari. Untuk itu jika terjadi gangguan maka aktivitas juga akan terganggu.
Begitu juga saat membuka mulut dan menutup mulut dengan benar maka akan
mencegah terjadinya dislokasi, dislokasi pada Temporomandibular joint (TMJ ) atau
dislokasi mandibula adalah pergeseran condylus dari lokasinya yang normal di fossa
mandibularis pada sendi atau tulang di mulut atau rahang bawah. Jika hal ini terjadi
segera lah untuk memeriksakan ke dokter yang lebih ahli.
8
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Dari Sel ke Sistem. Ed (6). Jakarta: EGC, 2011
2. Treatment of Temporomandibular Disorders. Diunduh dari www.colgate.com. Sitasi
tanggal 26 Mei 2009.
3. Liebgott, Bernard, D.D.S,M.Sc. D, Ph. D. 1994. Dasar-Dasar Anatomi Kedokteran Gigi.
Jakarta: EGC.
4. https://www.academia.edu/3199903/TMJ_Temporo_Mandibular_Joint_ diunduh pada
Sabtu 22 Maret
5. Ault J, Berman SA. Temporomandibular joint disorder. 2009. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1143410-diagnosis diunduh pada Sabtu 22 Maret