Body system
Physiology
Physiology is the study of the functions of the body, or how the body works
Level of organization in the body
Chemical level : various atoms and molecules make up the body
-Cellular level
-Tissue level
-Organ level
-Body system level
-Organis level
Misal : Proses pada muskuloskeletal,pencernaan, sistem pernapasan, sistem
kardiovaskular, sistem endokrin.
Sistem yang mempunyai fungsi kusus:
sistem saraf.
sistem endokrin.
Yang paling penting adalah sistem kardiovaskular.
Dalam keadaan normal, semua sistem dalam tubuh manusia ikut terlibat, hanya
saja kuantitasnya berbeda beda.
HOMEOSTASIS
Body systems maintain homeostasis, adynamic steady state in the internal environment
(Sherwood. L)
keadaan yang konstan dari cairan ekstra selular yang dipertahankan oleh proses
Fisiologis yang kompleks dan terpadu, agar sel dapat berfungsi dengan optimal .
(Cannon W.B.)
Skematik homeostasis
Misal : apabila suhu cairan interstisial tidak konstan / tinggi, maka sistem
didalam tubuh akan berusaha menormalkannya kekeadaan semula.
seperti : pembuangan panas melalui urine dan keringat.
Kalau hal ini tidak bisa dilakukan tubuh, maka tubuh dikatakan dalam
keadaan sakit ( pathofisiologi ).
Jika semuanya dalam keadaan normal, maka tubuh dikatakan berada dalam
keadaan sehat ( fisiologis ).
MEMBRAN S E L
Disekitar membran sel dan didalam membran sel terdapat suatu perbedaan
muatan (potensial), hal ini terjadi pada semua sel sel.
Catatan : potensial didalam sel lebih ( - ) dari pada diluar sel nilainya antara
- 90 mV. Pada sel saraf -70 mv.
Hal ini disebabkan : - sifat khas dari membran itu sendiri.
- distribusi elektrolit / ion didalam dan diluar sel.
Didalam sel lebih banyak ion K+.
Diluar sel lebih banyak ion Natrium dan Chlor.
Gbr. Sel
Extra cell
membran
Intra cell
Secara Fisiologis
- zona dendritik / reseptor tempat beberapa perubahan lokal
diintegrasikan.
- segmen awal ( motoric spinal nerve )
- nodus of Ranvier ( cencoryc nerve )
SEL BERKOMUNIKASI
SYNAPS
Hubungan satu neuron dengan neuron berikutnya untuk mengatur
penghantaran isarat melalui zat neurotransmitter.
hubungan antra satu neuron dengan neuron lain, spt:
- synaptic junction.
- gap junction.
- paracrine / autocrine.
- endocrine.
hubungan neuron dengan otot (neuromuscular junction)
Hubungan yang lain presinaptic soma body dengan axon.
postsinaptic soma body dengan dendrit
Axon terminale
Membran sel lapisan tipis dari lemak, terikat dengan protein yang
menjelaskan batas masing masing sel.
Fungsi :1. menjaga lingkungan kimia yang tepat untuk proses metabolisme.
2. media transfer informasi dalam bentuk kimia atau elektrik.
3. bertanggung jawab bagi perbedaan dalam komposisi CIS/ CES
Permeabilitas membran kemampuan membran ditembus oleh substansi
tertentu seperti : air, nutrien (glukosa, As amino)
dan ion ( Na, K, Cl)
Extra cell
Ion channel
Intra cell
ukuran.
tingkat kelarutan lipid.
muatan elektrik.
bantuan protein transport.
Protein transport channel ( saluran ) kontinyu terbuka.
gate ( pintu ) voltage gate:
sal : Na, K
ligand gate : int & ekstr.
regangan mekanis
Carier ( pembawa ) : mengikat ion & molekul, merubah konfigurasi.
menggrakkan molekul dari satu sisi membran sel
ke sisi lainnya.
difusi dipermudah : tidak perlu tenaga.
Tergantung
stimulus
Potensial aksi
2.
3.
Eksitasi ( Perangsangan )
Sel syaraf dan otot mempunyai ambang yang rendah terhadap perangsangan.
Ada 4 ( empat ) jenis rangsang bermanfaat yang dapat menimbulkan respon
aksi potensial ( saraf ) dan kontraksi ( otot ).
1. Rangsangan mekanis ( mechanical ).
2. Rangsangan kimia ( chemical ).
3. Rangsangan listrik ( electrical ).
4. Rangsangan panas ( thermal ).
presinaptic
motoric
MASA REFRAKTER
F A T I Q U E ( Lelah )
Kontraksi otot yang berlangsung lama lelah serabut otot kekurangan
ATP.
Hambatan aliran darah yang menuju ke otot yang sedang berkontraksi
lelah Oxigen berkurang ( proses awal )
Penumpukan Asam laktat juga menyebabkan lelah dan sakit pada otot
yang sedang berkontraksi dan juga kekurangan zat nutrisi
Contoh lain pada kasus forensik: menentukan waktu kematian ( post
mortem )
Susunan syaraf
M.Azhari
Reference :
1. Ganong , W. F . Review of Medical Physiology nineteenth
Ed. 1999.
2. Guyton , A. C . And Hall, J. E Textbook of Medical
Physiology, ninth Ed. 1996.
3. Carola , R , Human anatomy & physiology.
4. B. R Mackenna. Illustrated physiology.S
Susunan syaraf
- susunan syaraf pusat.
&
- susunan syaraf perifer.
brain
forebrain
Telencephalon
diencephalon
Spinal cord
midbrain
hindbrain
mesencephalon
Autonomic nervus.s
simpatis
Metencephalon
myelencephalon
parasimpatis
Somatic nervus . s
Spinal Cord
Four regions
Cervical
Thoracal
Lumbar
Sacral
Spinal nerves
Dorsal root
Carries incoming sensory information
Ventral root
Carries information from CNS to target tissues
Korteks serebral
( Neocortex )
Berasal dari bahasa latin " bark "( of a tree )
Tebalnya 2 6 mm.
Terdiri dari 2 ( dua ) bahagian yaitu: hemisphere Kiri & kanan
yang dihubungkan oleh:
cerebellum
Berasal dari bahasa latin "little brain".
Lokasi : disamping brain stem.
Processes sensory information
. execution
Coordinates movement
Sensory input
Peripheral somatic
Equilibrium/balance from ear
Motor input
Receives information from neurons in cerebral cortex
Brain stem
Terletak antara thalamus dan spinal cord.
Brainstem terdiri dari : - medulla oblongata
- pons
- tectum
- reticular formation
- tegmentum
Fungsi : pusat pernafasan
denyut jantung
tekanan darah
bangun / tidur.
arousal.
Letak :
Di dalam saluran tulang
belakang (vertebral canal)
dimulai dari batang otak
(medulla) hingga 1st or 2nd
lumbar vertebra
Segmen :
31 pairs of nerves :
cervical (8 pair)
thoracic (12 pair)
lumbar (5 pair)
sacral (5 pair)
coccygeal (1 pair)
sympathetic
parasympathetic
Pupil dilatasi
Produksi air mata tak dipengaruhi
Pupil konstriksi
Produksi airmata dipengaruhi
Bronkodilatasi
Bronkokonstriksi
Aktifitas lambung+pankreas me
Aktifitas lambung+pankreas me
Pelepasan adrenalin+noradrenalin me
Pelepasan
adrenalin+noradrenalin me
Peristaltik me
Peristaltik me
Simpatetik
Thoracolumbar
asal serabut saraf antara:
(T1 L1)
Parasimpatetik
Saraf parasimpatis N III, V, X medulla oblongata dan medulla spinalis.
Tapi yang paling menonjol adalah nervus vagus ( N X ).
Fungsi: mengatur kerja organ organ visceral.
Somatic Division
Ach
Skeletal
Muscle
Autonomic Division
Ach
NE
+/-
Ach
+/-
Parasympathetic Subdivision
Or
Glands
Sympathetic Subdivision
Ach
SM, CM
SM, CM
Or
Glands
REFLEKS ( RE FLE X )
Definisi : Kegiatan syaraf terintergrasi / proses yg berlangsung pada
lengkung refleks ( reflex arc ).
Adalah suatu respon motorik yang terjadi tanpa disadari
terhadap suatu rangsang sensorik.
Lengkung refleks ( reflex arc ) terdiri dari :
a. reseptor.
b. neuron afferent sebagai lintasan afferent.
c. pusat refleks ( sinaps didalam susunan syaraf pusat ) CNS
d. neuron efferent sebagai lintasan efferent.
e. hubungan syaraf effector ( effector = otot, kelenjar eksokrin, dll).
bagian bagian dari lengkung refleks dapat dilihat pada Gbr.berikut
2. Refleks monosinaptik
Contoh : refleks regang ( stretch reflex ) lengkung refleks ter
diri dari :
a. reseptor : muscle spindle didalam otot.
peka pd regangan ( perobahan panjang )
peristiwa biolistrik pd ujung syaraf yg
menginervasi reseptor adalah timbulnya
potensial reseptor = potensial generator.
b. lintasan afferent ( afferent pathway ) axon dari neuron afferent yg berada didalam dorsal root
ganglion ( DRG ).
Reflex regang dapat kita lihat pada gbr berikut.
Reflex regang
3. Refleks polisinaps.
Contoh: Refleks fleksi ( withdrawal reflex )
- menarik diri.
- menjauhkan diri dari rangsang yg mencederakan
Lengkung refleks terdiri dari :
reseptor : ujung syaraf bebas ( free nerve ending)
lintasan afferen ( afferent pathway ): serabut syaraf
afferent gol. III ( A ), gol .IV / c
pusat refleks CNS ( spinal cord / brain stem ).
polisinaps ( sinaps pada segmen tempat masuk /
segmen lebih tinggi / segmen lebih rendah ).
Polisinaps.
Banyak sinaps ( dengan neuron neuron pd segmen masuk, segmen lebih tinggi
dan segmen lebih rendah )dengan membentuk lingkaran reverberasi
( reverberation cir cuit ) aktivitas didalam lingkaran reverberasi akan
menimbulkan etupan ikutan ( After discharge ).
Lingkaran reverberasi dapat dilihat pd gambar berikut.
Reseptor
Reseptor paling peka pada satu bentuk energi ( stimulus adequat ), misal
reseptor rod and cone paling peka pada stimulus cahaya.
( threshold / perangsangan reseptor paling rendah ).
Sensasi - sensasi
Stimulasi pada reseptor menimbulkan sensasi.
Modalitas modalitas sensasi.
secara tradisional ada 5 modalitas modalitas sensasi terdiri
dari sensasi: penciuman, penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan somatik.
tetapi masih banyak modalitas sensasi yang lain,seperti:
modalitas sensasi yang mencapai kesadaran:
sensasi akselerasi rotasi.
sensasi akselerasi linier.
sensasi pergerakan dan posisi sendi,dll.
c. Diskriminasi intensitas.
Untuk membeda bedakan berbagai intensitas dari stimuli terjadi melalui:
variasi didalam jlh potensial aksi ( impuls ) yg dikirimkan reseptor
tertentu dan variasi didalam jlh reseptor yg diaktifkan.
besarnya sensasi yang dirasakan sebanding dgn logaritma inten sitas stimulus ( hukum Weber Fechner ).
a.
b.
c.
Sangat jelas
Titik demi titik pada permukaan tubuh dihubungkan dengan
titik tertentu di cerebral cortex.
Pada berbagai tingkatan ( level ) lintasan syaraf mengadakan hubungan (
melalui collaterals ) dengan neuron
di :- spinal cord ( mis, motor neuron didalam cornu anterior ).
- batang otak ( brain stem ), dll.
lintasan syaraf ini terdiri dari :
Neuron orde I ( didalam DRG ).
Neuron orde II ( cornu posterior ).
Neuron orde III ( thalamus )
Terminasi serabut serabut itu di spinalcord ditunjukkan pada Gbr. Berikut ini.
Gbr.gyrus postcentralis.
Meissners corpuscle.
Pacinian Corpuscle.
lambat beradaptasi Merkel disk.
Ruffinis ends.
Serabut syaraf yg mengelilingi folicle rambut, informasi sentuhan disalurkan ke
SSP.
Melaluiserabut syaraf gol.C.( tidak berselaput mielin ).
Lintasan syarafnya adalah sistim Lemniscus dan anterolateral.
Reseptors : cepat beradaptasi
sensasi suhu.
reseptor suhu panas: ujung serabut syaraf gol. C.respons pd suhu 30 45 C.
reseptor suhu dingin: ujung serabut syaraf A & serabut syaraf gol.C.
respons pd suhu 10 38C.
lintasan syaraf untuk informasi suhu: tractus spinothalamicus ke gyruspostcentralis.
NYERI
Nyeri merupakan aspek fisik refleks protektif yang penting ( Ganong,
Ganong, W. F )
Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh
tubuh..
( Guyton, A )
Pain ! You may not like it, but we need pain. Pain acts as a warning
SIFAT NYERI *
1.
Fast conducted
2.
3.
sharp ( tajam )
prickling ( menusuk )
Slow conducted burning pain ( nyeri terbakar )
Deep conducted
conducted aching pain in joint ( tendon , visceral )
* Carola. R
ADAPTASI *
Tidak semua persepsi nyeri atau sakit menjadi perhatian kita, karena tubuh
kita selalu beradaptasi terhadap indra sensorik , apabila hal ini sangat
mengganggu maka pakaian yang kita pakai akan terasa nyeri.
Fenomena ini merupakan adaptasi tubuh untuk meniadakan respon yang
berasal dari reseptor tidak merasakan sakit yang sangat mengganggu.
Jadi jika dilakukan stimulasi terus menerus respon hilang ( adaptasi )
* Robert Carola.
interpretation
.Sensasi visceral.
Serabut syaraf yg menghantarkan sensasi visceral terdiri dari serabutsyaraf afferen ( simpatetik dan parasimpatetik ).
Reseptor- reseptor terdiri dari:
reseptor sakit tidak banyak.
reseptor kimia ( chemoceptor )
reseptor mekanis ( mechanoceptors = osmoreceptors, baroceptors,
stretch receptors, dll )
reseptor suhu dan sentuhan sedikit.
tidak ada proprioceptors.
Sensasi
primer
Gbr.7.8.
Peripheral pain
Di dorsal Horn pada spinal cord, impuls yang berasal dari nociceptor di hantarkan via T cell (transmission cell) sangat bergantung dari activitas
Sensori afferen neuron pada reseptor sentuhan. Impuls ini dapat meng
hambat lintasan nyeri dengan cara menstimulus daerah interneuron di
substansia gelatinosa di medulla spinalis inhibisi ke T- cell. Impuls dari
nociceptor ini akan diinhibisi pada daerah grey matter dari spinal cord
terdapat Opioid peptida ( encephalins, endorphins ) nyeri berkurang.
Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.
B. R. Mackenna.
Thalamus
sensasi sintetik.
Sensasi sensasi kulit yang mempunyai reseptor sendiri sendiri terdiri dari sentuhan, suhu panas, suhu dingin, sakit dan mungkin gatal
( itching ). Kombinasi dari sensasi sensasi ini, pola stimulasi, dan komponen korteks disintesis kedalam sensasi.
Sensasi vibrasi : - resptor sentuhan / tekanan.
- pola stimulasi temporal.
- lintasan syaraf sistem lemniscus dorsalis maka
sensasi vibrasi hilang / terganggu.
Sensasi diskriminasi dua titik ( two point threshold or discrimination )
- receptor sentuhan / tekanan.
- komponen korteks.
- jarak terkecil yg dapat dibedakan pada permukaan kulit.
- diberbagai daerah kulit bervariasi ( tidak sama ).
Integrasi spinal.
Transeksi as neural ( neural axis ) pada spinal cord ( medulla spinalis )
spinal shock :
- Semua reflex spinal hilang.
- Potensial membran istirahat dari neuron motorik spinal naik 2 6 mv.
- Berhenti impuls impuls excitasi dari centra yg lebih tinggi.
- Durasi shock spinal : kodok 2 6 menit.
kucing 1 2 jam.
monyet beberapa hari.
manusia 2 mgg s / d 3 bln.
Indra khusus
( special sense )
Pengecapan
Taste buds berada pd papillae lidah mengandung taste cells yg
berhubungan dgn serabut saraf sensori.
Microvilli pd taste cells mengandung protein reseptor yg berikatan
dengan zat kimia dalam makanan.
Otak menentukan rasa menurut rangsangan yg datang dari taste buds
yg sensitif thd rasa manis, asam, asin, atau pahit.
Penciuman
Olfactory cells berada pada epithelium di puncak rongga hidung
menembus basis cranii ( lamina cribosa ) bulbus olfactorius olfactorius
tract trigonum olfactorium.
Persarafan N I (N.olfactorius) saraf kranialis.
Setelah molekul berikatan dgn protein reseptor pd beberapa cilia dari
olfactory cells, rangsangan menuju daerah olfactory pada cerebral cortex.
Bau-bauan ditentukan oleh kombinasi olfactory cells yg dirangsang.
Dengan adanya korelasi segala yang dicium diasosiasikan di cortex ( area assosiasi ).
Apabila ada massa(tumor) bulbus olfactorius tertekan tdk bisa mencium apa apa
( anosmia ) unilateral / bilateral.
Commond cold,rhinitis vasomotor dan flu hypertrofi concha anosmia
Obat obatan ( inhaler ) daya penciuman menurun.
Hyperosmia ( daya penciuman yang berlebihan )
Cacosmia ( seperti mencium bau busuk )
Parosmia asosiasi penciuman yang salah Histeria dan schizofrenia.
Synd, Foster Kennedy tumor pada lobus frontalis anosmia unilateralis
ditandai dengan : papil atrofi ipsilateralis, anosmia ipsilateralis dan papiledema
contralateralis.
Penglihatan
( Vision )
Penglihatan
Penglihatan tergantung pd mata dan area penglihatan
pada cerebral cortex ( occipital area )
Di perkirakan 1/3 cerebral cortex dilibatkan dalam
memproses informasi penglihatan citra.
Anatomy mata
Anatomi: mata memiliki 3 lapisan :
Sclera adalah lapisan luar tampak sebagai bagian putih mata.
Cornea adalah tonjolan transparan (tembus pandang) pada
bagian depan mata.
Choroid adalah di bagian tengah, lapisan berpigmen gelap
termasuk iris yg mengatur ukuran pupil.
Eyelids or palpebrae
Superior.
Inferior.
Conjunctiva
Covers inner eyelid and
anterior part of eye
Lacrimal apparatus
Pemfokusan
Cornea dan lensa cahaya yang masuk menuju retina.
Untuk melihat satu objek dekat, ciliary muscles merubah bentuk lens
agar pandangan terakomodasi/visual accommodation.
Setelah usia 40 thn, lens kurang mampu berakomodasi dan pandangan
dekat menjadi berkurang.
Cataracts terjadi ketika lens menjadi keruh; paparan sinar matahari
menjadi suatu faktor terjadinya cataracts.
Photoreceptors
Rod cells dan cone cells mempunyai suatu segmen luar dgn
lempengan membran mengandung pigments.
Rods mengandung suatu pigment gelap disebut rhodopsin yg
terbuat dari retinal (terbuat dari vitamin A) dan protein opsin.
Rods berfungsi pada pandangan perifer, persepsi gerakan, dan
penglihatan cahaya pd malam hari.
Pendengaran
Telinga memiliki dua fungsi sensori: pendengaran
dan keseimbangan.
Reseptor sensori keduanya berada pada telinga dalam,
dan menggunakan mechanoreceptor terbuat dari hair
cells dgn stereocilia (microvilli panjang).
Anatomy telinga
Telinga dibagi 3 bagian :
Telinga luar (outer ear) terdiri dari pinna dan auditory canal,
yg langsung menerima gelombang suara kmd diteruskan ke
telinga tengah (middle ear).
Middle ear, mulai dari tympanic membrane (eardrum) terdiri
dari tulang pendengaran (ossicles) : malleus, incus, dan stapes
yg memperkuat gelombang suara.
Proses pendengaran
Gelombang suara masuk liang pendengaran dan menggetarkan
membrana tympani.
Jika getaran cukup kuat, tulang-tulang pendengaran (ossicles)
menguatkan gelombang suara sekitar 20 kali dan menyebabkan
getaran oval window.
Getaran ini meningkatkan tekanan gelombang cairan dalam
cochlea.
Cochlea terdiri dari spiral organ mengandung hair cells pada basilar
membrane yg di atasnya terdapat tectorial membrane.
Getaran pd cochlea menyebabkan stereocilia bergetar yg kemudian
menggetarkan tectorial membrane, sehingga menimbulkan impuls saraf.
Ketika stereocilia pd hair cells bergetar, menimbulkan impuls saraf di
dalam cochlear nerve dan membawanya ke otak brain
Keseimbangan
Keseimbangan berputar
Rotational equilibrium tergantung rangsangan hair cells di ampullae pd
semicircular canals.
Gerakan cairan terus-menerus dalam canals dapat menyebakan motion
sickness.
Vertigo : adalah perasaan dari sensasi berputar.
adalah ilusi bergerak, halusinasi gerakan.
Keseimbangan gravitasi
Rangsangan pd hair cells di dalam utricle dan saccule, dua kantung yg
berada pd vestibule, oleh butiran calcium carbonate atau otoliths yg
bergetar, meneruskan impuls secara langsung ke otak tentang gerakan
kepala.
Gerakan otoliths menimbulkan sensasi gravitational equilibrium.
Tanyaken napa
Cardiovascular system
Introduction
Our heart is the life-beating, always-thumping muscle in your chest.
From inside the womb until death, the thump goes on.
The heart for the average human will contract about 3 billion times;
never resting, never stopping to take a break except for a fraction of a second
between beats.
If a person lives to be 80 years old, his or her heart will continue to beat
an average of 100,000 times a day.
Many believe that the heart is the first organ to become functional.
The Heart
The heart is located in the thoracic cavity at mid sternalis between the lungs.
The term "cardiac" (as in cardiology) means "related to the heart" and comes
from the Greek
Struktur jantung
ruang jantung :
- atrium kanan (right atrium)
- atrium kiri (left atrium)
Dibatasi oleh
inter atrial septal
Heart muscle
Myocardium is the muscular tissue of the heart
Pericardium
There are two layers to the pericadium: the fibrous
pericardium and the serous pericardium
in between these two layers there is a space called the
pericardial cavity
Chorda tendinea bisa rupture pada Mci
Heart valves
-Mitral valve
-Tricuspid valve
Heart chambers
The right atrium receives de-oxygenated blood from the superior
vena cava and inferior vena cava.
The left atrium receives oxygenated blood from the left and right
pulmonary veins.
the right ventricle pumps blood into the pulmonary circulation for the
lungs, and the left ventricle pumps blood into the systemic circulation
for the rest of the body.
Fig.Heart chambers
Anterior (frontal) view of the opened heart. White arrows indicate normal blood flow.
Conduction system
The sinoatrial node, often known as the "cardiac pacemaker.
Sa node
Av node
Bundle of HIS
Purkinje fibres
The Heartbeat
Heart rate is a term used to describe the frequency of the cardiac cycle.
It is considered one of the four vital signs
Usually it is calculated as the number of contractions (heart beats) of
the heart in one minute and expressed as "beats per minute" (bpm).
When resting, the adult human heart beats at about 70 bpm (males) and
75 bpm (females)
Cardiac Cycle
Cardiac cycle is the term used to describe the sequence of events that occur
as a heart works to pump blood through the body.
The frequency of the cardiac cycle is the heart rate.
Every single 'beat' of the heart involves three major stages: atrial systole,
ventricular systole and complete cardiac diastole