Anda di halaman 1dari 177

Physiology

From cell to systems


Referensi :

1. Ganong, W.F , Fisiologi kedokteran, Ed 17, 1998.


2. Guyton, A.C , Fisiologi manusia, Edisi revisi, 1990.
3. Mackenna, B.R, Illustrated physiology, Sixth edition, 1997.
4. Carola, R, Human anatomy & Physiology.

Body system

Physiology
Physiology is the study of the functions of the body, or how the body works
Level of organization in the body
Chemical level : various atoms and molecules make up the body
-Cellular level
-Tissue level
-Organ level
-Body system level
-Organis level
Misal : Proses pada muskuloskeletal,pencernaan, sistem pernapasan, sistem
kardiovaskular, sistem endokrin.
Sistem yang mempunyai fungsi kusus:
sistem saraf.
sistem endokrin.
Yang paling penting adalah sistem kardiovaskular.
Dalam keadaan normal, semua sistem dalam tubuh manusia ikut terlibat, hanya
saja kuantitasnya berbeda beda.

Sistem yang bekerja dalam keadaan apapun:


- Sistem kardiovaskular.
- Sistem pernapasan.
- Sistem persarafan.
- Sistem endokrin.
Semua sel berada didalam lingkungan ( cairan )  extra cellulair.
 intra cellulair.
Cairan : harus senantiasa tersedia dalam jumlah, konsentrasi, komposisi,
suhu , P H yang konstan  agar dapat berfungsi normal.
Agar konstan  dipertahankan oleh kerja sistim tubuh ( self regulation )

HOMEOSTASIS
Body systems maintain homeostasis, adynamic steady state in the internal environment
(Sherwood. L)
keadaan yang konstan dari cairan ekstra selular yang dipertahankan oleh proses
Fisiologis yang kompleks dan terpadu, agar sel dapat berfungsi dengan optimal .
(Cannon W.B.)

Skematik homeostasis

Misal : apabila suhu cairan interstisial tidak konstan / tinggi, maka sistem
didalam tubuh akan berusaha menormalkannya kekeadaan semula.
seperti : pembuangan panas melalui urine dan keringat.
Kalau hal ini tidak bisa dilakukan tubuh, maka tubuh dikatakan dalam
keadaan sakit ( pathofisiologi ).
Jika semuanya dalam keadaan normal, maka tubuh dikatakan berada dalam
keadaan sehat ( fisiologis ).

MEMBRAN S E L
Disekitar membran sel dan didalam membran sel terdapat suatu perbedaan
muatan (potensial), hal ini terjadi pada semua sel sel.
Catatan : potensial didalam sel lebih ( - ) dari pada diluar sel nilainya antara
- 90 mV. Pada sel saraf -70 mv.
Hal ini disebabkan : - sifat khas dari membran itu sendiri.
- distribusi elektrolit / ion didalam dan diluar sel.
Didalam sel lebih banyak ion K+.
Diluar sel lebih banyak ion Natrium dan Chlor.

Gbr. Sel

Transpor aktif Natrium dan kalium


dan pompa Natrium Kalium
Dalam keadaan istirahat (normal) konsentrasi natrium diluar sel
lebih besar dari pada didalam sel begitu pula dengan kalium
lebih banyak didalam sel dari pada diluar sel  jadi muatan
diluar sel lebih (+) dari pada didalam sel.
Sifat natrium cenderung berdifusi kedalam sel dan kalium
keluar sel, kalau ini berlangsung lama maka sel akan bengkak.
Dengan bantuan enzim ATPase, pompa natrium kalium aktif
maka natrium dipompa kembali keluar sel dan kalium kedalam
sel  homeostasis.

Transpor aktif dan pompa NaK

Extra cell

membran

Intra cell

Permeabilitas membran sel dan depolarisasi membran dan


potensial membran
Suatu stimulus pembukaan saluran ion Na diluar membran influx kedalam sel
muatan didalam sel lebih positif dari diluar  Akibatnya membran tidak
permeabel lagi bagi ion Na, sebaliknya lebih permeabel terhadap K 
depolarisasi membran.
Perbedaan muatan yang tiba-tiba ini disebut dengan potensialaksi membran.
Potensial membran ini merambat keseluruh sel.
Perbedaan muatan ini berlangsung singkat sekali (mSec)  membran tidak
permeabel lagi bagi Na  perpindahan ion K kembali kedalam sel  muatan
diluar kembali (+) dari pada didalam sel  repolarisasi.
Keadaan ini berlaku juga bagi semua sel, kususnya sel saraf dan otot.

JARINGAN PEKA RANGSANG SEL SARAF DAN OTOT


Persamaan sel otot dan syaraf :
1. mempunyai perbedaan potensial.
2. dapat dirangsang ( exitability )  sehingga terjadi perubahan
potensial membran.
3. dapat menghantar rangsang keseluruh bagian sel (conductivity)

Perbedaan sel otot dan syaraf :


1. sel otot  akan berubah secara fisik ( kontraksi ).
2. sel syaraf  respon ( aksi potensial ) akan melepaskan (release)
neurotransmitter.

SEL SYARAF ( NEURON )


Neuron  Jaringan peka rangsang.
Neuron  terdiri dari : 100 miliar neuron.
fungsi
: integrasi dan penghantaran impuls syaraf.
bentuk
: badan dan inti sel.
dendrit (Gr)  dendron  tree branche.
segmen awal = axon Hillock.
axon  myelin (nodus of Ranvier).
 tidak bermyelin.
cabang terminal.
tombol terminal ( terminaux bouton )  terdapat granula
tempat menyimpan zat transmitter sinaps yang akan
disekresikan, hal ini bisa kita lihat pada gambar berikut.

Secara Fisiologis
- zona dendritik / reseptor  tempat beberapa perubahan lokal
diintegrasikan.
- segmen awal ( motoric spinal nerve )
- nodus of Ranvier ( cencoryc nerve )

tempat beberapa perubahan lokal


diintegrasikan

- axon  menghantarkan impuls ke ujung syaraf.


- ujung syaraf ( terminal button )  tempat potensial aksi menye
babkan pelepasan zat neuro transmitter.
Neuron termasuk sel sekresi  zona sekresi jauh dari soma ( body ).
Sintesa zat sekresi ( protein )  retikulum endoplasma dan golgiaparatus di
soma  aliran eksoplasma  tombol sinaps( terminal button ).

Animasi Penjalaran impuls ( potensial aksi ) pada neuron

SEL BERKOMUNIKASI
SYNAPS
Hubungan satu neuron dengan neuron berikutnya untuk mengatur
penghantaran isarat melalui zat neurotransmitter.
hubungan antra satu neuron dengan neuron lain, spt:
- synaptic junction.
- gap junction.
- paracrine / autocrine.
- endocrine.
hubungan neuron dengan otot (neuromuscular junction)
Hubungan yang lain  presinaptic  soma body dengan axon.
 postsinaptic  soma body dengan dendrit

Gbr, Synaps ( neuromuscular junction )

Axon terminale

Sifat dan fungsi membran peka rangsang


Potensial membran dapat berubah secara cepat oleh karena rangsang.

Membran sel  lapisan tipis dari lemak, terikat dengan protein yang
menjelaskan batas masing masing sel.
Fungsi :1. menjaga lingkungan kimia yang tepat untuk proses metabolisme.
2. media transfer informasi dalam bentuk kimia atau elektrik.
3. bertanggung jawab bagi perbedaan dalam komposisi CIS/ CES
Permeabilitas membran  kemampuan membran ditembus oleh substansi
tertentu seperti : air, nutrien (glukosa, As amino)
dan ion ( Na, K, Cl)

Gbr. Membran sel

Extra cell

Ion channel

Intra cell

 ukuran.
 tingkat kelarutan lipid.
 muatan elektrik.
 bantuan protein transport.
Protein transport  channel ( saluran )  kontinyu terbuka.
 gate ( pintu )  voltage gate:
 sal : Na, K
 ligand gate : int & ekstr.
 regangan mekanis
Carier ( pembawa ) :  mengikat ion & molekul, merubah konfigurasi.
menggrakkan molekul dari satu sisi membran sel
ke sisi lainnya.
 difusi dipermudah : tidak perlu tenaga.
Tergantung

Hal ini dapat kita lihat pada animasi berikut

stimulus

Animasi I. transpor ion Natrium dari luar sel.

Animasi , penjalaran depolarisasi pada axon.

Potensial aksi

Animasi, Kurve potensial aksi pada saraf.

Ion ion yang berperan pada peristiwa potensial aksi disaraf.

Untuk jaringan peka rangsang


Berlaku hukum gagal atau tuntas All or none laws
" Potensial aksi tdk akan timbul bila rangsang diberikan dibawah ambang dan
akan timbul dgn besar yg tetap bila besar rangsang sama atau diatas rangsang
ambang ".
Rangsang ambang ( treshold ) : besar rangsang terkecil yg dapat menimbulkan
potensial aksi.
Masa laten ( latent periode ) : masa sejak diberinya rangsang  kontraksi pada
otot dan local response pada saraf.
Potensial aksi tunggal  jika kita merangsang saraf kemungkinan sel- sel saraf
 beberapa puncak potensial aksi pada masing masing saraf.

Kecepatan hantaran rangsang dipengaruhi oleh beberapa faktor :


1.

Diameter saraf  diameter >  kecepatan >.

2.

Axon yang bermyelin dgn tdk bermyelin, yg bermyelin kecepatan hantaran


 besar  saltatory conduction.
Temperature  jika temperatur meningkat  hantaran meningkat, bila
terlalu meningkat  axon rusak.

3.

Membran potensial  perbedaan potensial yang terdapat pada jaringan syaraf


dan otot pada saat istirahat ( tidak dalam keadaan terangsang ).
Membran potensial disebabkan :
1.Perbedaan konsentrasi ion disekitar membran.
2.Sifat selektif permeabel dari membran.
3.Adanya suatu proses aktif yang menyebabkan dapat
dipertahankannya perbedaan potensial.
Syaraf merupakan konduktor pasif yang sangat buruk  stimulus untuk
menghasilkan impuls.

PERISTIWA LISTRIK PADA SEL SYARAF


Pada saat menghantar impuls, didalam syaraf terjadi perubahan potensial listrik. Hal ini
terjadi disebabkan karena adanya suatu rangsang ( stimulus ).
Jenis jenis kekuatan rangsang terbagi atas :
Sub threshold ( sub liminal ).
rangsang terkecil yg tidak dapat menimbulkan potensial aksi.
Threshold ( liminal ).
rangsangan terkecil yang dapat menimbulkan potensial aksi.
Supra threshold ( supra liminal ).
rangsang lebih besar dari threshold yg pasti menimbulkan potensial aksi.
Sub maksimal.
rangsangan diatas threshold yg mulai menimbulkan kontraksi.
Rangsangan maksimal.
rangsangan terkecil yg menimbulkan kontraksi maksimal.
Rangsangan supra maksimal
rangsangan diatas maksimal tetapi kontraksi tidak berubah.

Eksitasi ( Perangsangan )
Sel syaraf dan otot mempunyai ambang yang rendah terhadap perangsangan.
Ada 4 ( empat ) jenis rangsang bermanfaat yang dapat menimbulkan respon 
aksi potensial ( saraf ) dan kontraksi ( otot ).
1. Rangsangan mekanis ( mechanical ).
2. Rangsangan kimia ( chemical ).
3. Rangsangan listrik ( electrical ).
4. Rangsangan panas ( thermal ).

Proses terjadinya kontraksi


Potensial aksi
vesicle

Mechanism of muscle contraction

Istilah istilah yang dijumpai didalam Biolistrik.


Masa laten ( latent periode )  masa sejak dimulainya rangsangan sampai
terjadinya respon ( local response ).
Resting membrane potential  potensial pada membran yg disebabkan
perbedaan jumlah ion K+ dan Na+ yang masuk dan keluar dari dalam sel serta
adanya anion protein didalam sel  - 70 mV.
Polarisasi  sel bermuatan lebih negatif didalam dari pada diluar.
Hypopolarisasi  keadaan dimana selisih potensial didalam dan diluar membran
lebih kecil dari RMP, contoh 60 mV.
Hyperpolarisasi  keadaan dimana selisih potensial didalam dan diluar
membran lebih besar dari RMP, contoh 80 mV.
Manifestasi pertama impuls yang datang adalah permulaan Depolarisasi
membran, setelah depolarisasi permulaan mencapai 15 mV kecepatan
depolarisasi meningkat
 potensial aksi.

presinaptic

motoric

Syarat syarat untuk timbulnya respons terhadap stimulus


1. Intensitas rangsang harus cukup ( Adequat ).
2. Harus berlangsung cukup lama.
3. Mencapai intensitas yang cukup dalam waktu singkat ( stimulus elektrik )
Ada 2 respon yang timbul terhadap rangsang pada saraf
1. Tanda lokal ( local response )  pemberian rangsang Subtreshold.
2. Potensial aksi ( action potential )
Ada 3 respon yang timbul terhadap rangsangan pada otot
1. Masa laten ( latent periode )
2 Masa kontraksi.
3. Masa relaksasi.

MASA REFRAKTER

Dimana sel tidak dapat dirangsang lagi( membran kurang peka


rangsang ) pada saat spike potensial.
 Absolute refractory periode  stimulus yang tidak dapat
menimbulkan respons  membran tetap terdepolarisai( saraf ).
 Relative refractory periode
 dengan rangsang yang lebih besar dari
treshold  respons.

Jenis jenis kontraksi otot


Kontraksi : sliding ( pemendekan ) serat- serat kontraktil ( aktin dan myosin )
Motor unit  semua serabut otot yang dipersarafi oleh satu serabut saraf mototris
( Guyton ).
Twitch ( kedutan otot )
 potensialaksi tunggal menyebabkan kontraksi otot tunggal yang
segera diikuti relaksasi.
Treppe ( efek anak tangga )
Sumasi kontraksi otot
 penjumlahan kedutan otot untuk memeperkuat pergerakan otot

rangsangan berulang ulang yang diberikan sebelum masa relaksasi ( frekuensi rangsang
ditingkatkan )
Clonus  adanya masa relaksai yang tidak penuh antar perangsangan
 tetanus tidak
sempurna.
Klinis : epilepsi, kejang demam
Tetanic  pemberian rangsang berulang ulang yang cepat
 kontraksi berulang ulang tanpa
adanya relaksasi.
Klinis : infeksi klostridia tetani ( tetanus )

TREPPE ( Tangga )  rangsang maksimal dengan frekwensi dibawah tetani 


peningkatan tegangan otot pada setiap kontraksi  tegangan otot tidak bertambah.
Energi kontraksi  ATP disintesis ulang dari ADP + fosfat, sebagian lagi berasal dari
penguraian Glucosa  CO2 dan H2O  aerob

F A T I Q U E ( Lelah )
Kontraksi otot yang berlangsung lama  lelah  serabut otot kekurangan
ATP.
Hambatan aliran darah yang menuju ke otot yang sedang berkontraksi 
lelah  Oxigen berkurang ( proses awal )
Penumpukan Asam laktat juga menyebabkan lelah dan sakit pada otot
yang sedang berkontraksi dan juga kekurangan zat nutrisi
Contoh lain pada kasus forensik: menentukan waktu kematian ( post
mortem )

Kurva gelombang tetanic

Pemendekan serat serat kontraktil


( Kontraksi )

Mekanisme terjadinya sliding aktin dan myosin

Susunan syaraf

M.Azhari

Reference :
1. Ganong , W. F . Review of Medical Physiology nineteenth
Ed. 1999.
2. Guyton , A. C . And Hall, J. E Textbook of Medical
Physiology, ninth Ed. 1996.
3. Carola , R , Human anatomy & physiology.
4. B. R Mackenna. Illustrated physiology.S

Susunan syaraf
- susunan syaraf pusat.
&
- susunan syaraf perifer.

Gbr . Susunan saraf

PERKEMBANGAN EMBRIONAL DARI CNS

Susunan syaraf pusat


Otak ( Brain ).
Histologi dan anatomi
Mengandung lebih 100 Milyard sel-sel syaraf dan 1 triliun
sel pendukung ( Glia )  white matter.
2% dari berat badan 3 pound , menggunakan 30% energi
Terdiri dari : 2 hemispheres
Fungsi
Beberapa fungsi disebarkan keseluruh otak, lainnya lebih terlokalisir.
Hubungan antar sel-sel saraf membuat otak begitu khusus.
Mengatur aktivitas sensorik dan motorik, perilaku instinktif, proses
belajar, organ viscera.
Spinal
Spinal cord,
cord, panjang 4343-45 cm. berat : 3535-40 gr.
Sumber : Robert Carola.

Susunan syaraf perifer

susunan syaraf somatik.


menerima informasi dari syaraf perifer(afferent )
kesusunan syaraf pusat dan diproyeksikan ke otot
rangka & organ .
susunan syaraf otonom.
- simpatis
- para simpatis & enteric n. system.( Robert Carola )

Divisi - divisi dari susunan syaraf

Susunan syaraf tepi

Susunan syaraf pusat

brain

forebrain

Telencephalon
diencephalon

Spinal cord

midbrain

hindbrain

mesencephalon

Autonomic nervus.s

simpatis

Metencephalon
myelencephalon

parasimpatis

Somatic nervus . s

Spinal Cord
Four regions

Cervical
Thoracal
Lumbar
Sacral

Spinal nerves
Dorsal root
Carries incoming sensory information

Ventral root
Carries information from CNS to target tissues

Fungsi susunan syaraf perifer*


1. Sensory ( afferent )  membawa informasi ke susunan syaraf pusat dari
reseptor.
2. Motoric (efferent ) membawa informasi dari susunan syaraf pusat ke otot
rangka.
3. Syaraf kranial menghubungkan antara otak dgn sistim perifer.
4. Syaraf spinal  menghubungkan spinal cord dgn sistim perifer.
5. Somatic  menghubungkan kulit atau otot dgn susunan syaraf
pusat.
6. Visceral  menghubungkan organ dalam dgn susunan syaraf pusat.
* Carola, R.

Struktur dari otak


(brain structures)

Korteks serebral
( Neocortex )
Berasal dari bahasa latin " bark "( of a tree )
Tebalnya 2 6 mm.
Terdiri dari 2 ( dua ) bahagian yaitu: hemisphere Kiri & kanan
yang dihubungkan oleh:

" Corpus callosum "


Dibagi dalam beberapa lobus :
Frontal
berbicara, gerakan otot, merencanakan, keputusan
Temporal
Proses pendengaran, bahasa, memori, emosi
Parietal
Proses sensori (body sensations)
Occipital
Proses penglihatan (vision)

Anatomy susunan saraf pusat

cerebellum
Berasal dari bahasa latin "little brain".
Lokasi : disamping brain stem.
Processes sensory information
. execution
Coordinates movement
Sensory input
Peripheral somatic
Equilibrium/balance from ear
Motor input
Receives information from neurons in cerebral cortex

Brain stem
 Terletak antara thalamus dan spinal cord.
Brainstem terdiri dari : - medulla oblongata
- pons
- tectum
- reticular formation
- tegmentum
Fungsi : pusat pernafasan
denyut jantung
tekanan darah
bangun / tidur.
arousal.

Struktur di bawah otak


(Subcortical)
Brainstem (batang otak)
termasuk medulla, pons, reticular formation
Sistim pernafasan , arousal, denyut jantung, dll.
Thalamus
Pusat sensasi primer.
Menyebarkan Sensori
Cerebellum
Belajar nonverbal & ingatan.
Limbic System
Amygdala emosi dan tingkah laku.
Hypothalamus awas waspada (alert),suhu tubuh,lapar, haus,Sex, dll.
Pituitary Gland pelepasan hormon
Hippocampus memori

SPINAL CORD (MEDULA SPINALIS)


Fungsi :
Jalur yg menghubungkan otak dan Sistem saraf tepi
Ascending : impuls sensori menuju otak
Descending : impuls motor ke synaps dgn motor neurons yg akan
mempengaruhi effectors ( organ yang melaksanakan perintah syaraf
efferent ).
Pusat Reflex Respon cepat tanpa melalui otak
somatic reflexes (otot rangka dan kulit)
stretch reflex
deep tendon reflex
flexor reflex
crossed extensor reflex
visceral reflexes (kelenjar & otot polos)

Letak :
Di dalam saluran tulang
belakang (vertebral canal)
dimulai dari batang otak
(medulla) hingga 1st or 2nd
lumbar vertebra
Segmen :
31 pairs of nerves :
cervical (8 pair)
thoracic (12 pair)
lumbar (5 pair)
sacral (5 pair)
coccygeal (1 pair)

Autonomic Nervous System


s.s.o
Peran sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik adalah saling
berlawanan.
Umumnya sisytem saraf simpatetik berpengaruh sebagai perangsang dan
mempersiapkan tubuh untuk kerja.
Sedangkan system parasimpatetik mengembalikan fungsi tubuh ke keadaan
normal.

sympathetic

parasympathetic

Pupil dilatasi
Produksi air mata tak dipengaruhi

Pupil konstriksi
Produksi airmata dipengaruhi

Frekuensi denyut jantung me 

Frekuensi denyut jantung me 

Bronkodilatasi

Bronkokonstriksi

Aktifitas lambung+pankreas me 

Aktifitas lambung+pankreas me 

Glikogen dirobah menjadi glukosa

Glukosa dirobah menjadi glikogen

Pelepasan adrenalin+noradrenalin me 

Pelepasan
adrenalin+noradrenalin me 

Peristaltik me 

Peristaltik me 

Relaksasi Kandung Kemih

Kontraksi Kandung Kemih

Simpatetik
Thoracolumbar
asal serabut saraf antara:
(T1 L1)

Parasimpatetik
Saraf parasimpatis  N III, V, X  medulla oblongata dan medulla spinalis.
Tapi yang paling menonjol adalah nervus vagus ( N X ).
Fungsi: mengatur kerja organ organ visceral.

Somatic Division

Ach
Skeletal
Muscle

Central Nervous System

Autonomic Division
Ach

NE
+/-

Ach
+/-

Parasympathetic Subdivision

Or
Glands

Sympathetic Subdivision

Ach

SM, CM

SM, CM
Or
Glands

REFLEKS ( RE FLE X )
Definisi : Kegiatan syaraf terintergrasi / proses yg berlangsung pada
lengkung refleks ( reflex arc ).
 Adalah suatu respon motorik yang terjadi tanpa disadari
terhadap suatu rangsang sensorik.
Lengkung refleks ( reflex arc ) terdiri dari :
a. reseptor.
b. neuron afferent sebagai lintasan afferent.
c. pusat refleks ( sinaps didalam susunan syaraf pusat ) CNS
d. neuron efferent sebagai lintasan efferent.
e. hubungan syaraf effector ( effector = otot, kelenjar eksokrin, dll).
bagian bagian dari lengkung refleks dapat dilihat pada Gbr.berikut

Gbr. Lengkung refleks.

Berdasarkan jumlah sinaps didalam pusat refleks , maka


refleks dibagi atas :
a.

Refleks monosinaptik ( hanya 1 sinaps ), contoh:


refleks regang ( stretch reflex ), contoh klinis spt :
knee jerk, ankle jerk, jaw jerk, dll.
b. Refleks polysinaptik ( dipusat refleks dijumpai lebih dari
satu sinaps, contoh : refleks fleksi = withdrawal reflex,
reflex reflex visceral / autonom seperti refleks pupil ,
refleks salivasi,dll.

2. Refleks monosinaptik
Contoh : refleks regang ( stretch reflex )  lengkung refleks ter
diri dari :
a. reseptor : muscle spindle didalam otot.
peka pd regangan ( perobahan panjang )
peristiwa biolistrik pd ujung syaraf yg
menginervasi reseptor adalah timbulnya
potensial reseptor = potensial generator.
b. lintasan afferent ( afferent pathway )  axon dari neuron afferent yg berada didalam dorsal root
ganglion ( DRG ).
Reflex regang dapat kita lihat pada gbr berikut.

Reflex regang

Potensial generator menimbulkan beberapa ( lebih dari


satu ) potensial aksi ( impulses ) didalam axon / serabut syaraf.

c. Pusat refleks  di susunan syaraf pusat ( CNS ).


 Peristiwa biolistrik dipusat refleks berupa timbulnya potensial
eksitasi postsinaps / potensial inhibisi post sinaptic ( excitatory
post sinaptic potential / inhibitory post synaptic potential )
d. Lintasan efferent  axon / serabut neuron , pada segmen inisial
tjd potensial aksi ( impuls ) yg dikonduksikan sepanjang serabut
menuju otot skelet.
e. Hubungan syaraf dan otot skelet.
pd lempeng ujung motorik (motor end plate potensial).
f. Effector  pd serabut otot timbul potensial aksi dan selanjutnya
terjadi excitation contraction coupling.

3. Refleks polisinaps.
Contoh: Refleks fleksi ( withdrawal reflex )
- menarik diri.
- menjauhkan diri dari rangsang yg mencederakan
Lengkung refleks terdiri dari :
reseptor : ujung syaraf bebas ( free nerve ending)
lintasan afferen ( afferent pathway ): serabut syaraf
afferent gol. III ( A ), gol .IV / c
pusat refleks  CNS ( spinal cord / brain stem ).
polisinaps ( sinaps pada segmen tempat masuk /
segmen lebih tinggi / segmen lebih rendah ).

Polisinaps.
Banyak sinaps ( dengan neuron neuron pd segmen masuk, segmen lebih tinggi
dan segmen lebih rendah )dengan membentuk lingkaran reverberasi
( reverberation cir cuit )  aktivitas didalam lingkaran reverberasi akan
menimbulkan etupan ikutan ( After discharge ).
Lingkaran reverberasi dapat dilihat pd gambar berikut.

Letupan ikutan akan menimbulkan


respon yang berlama - lama

Respons : fleksi ipsilateral dan ekstensikontralateral pd segmen


masuk ( input segment ). Hal ini akan menimblkan pola respons
pergerakan yang efektif untuk menjauhkan diri dari stimulus yang
mencederakan dan disebut tanda lokal ( local sign ).

Inisiasi impuls impuls didalam organ organ sensorik

Informasi tentang lingkungan dalam dan luar mahluk mencapai


susunan syaraf pusat ( central nervous system ) melalui berbagai
reseptor sensorik ( sensory receptor ).

Reseptor

- reseptor ini merupakan " transducer " yang merubah


berbagai bentuk energi didalam lingkungan menjadi potensial aksi
di dalam neuron neuron.

Organ sensorik dan reseptor


Reseptor merupakan bagian dari satu neuron atau sel  khusus yang menimbulkan potensial aksi di dalam neuron neuron.
Reseptor sering berassosiasi dengan sel sel nonneural yang
Mengelilinginya membentuk organ sensorik.
Bekerja sebagai transducers 
merubah berbagai bentuk Energi misal :
- mekanis ( touch and pressure )
- thermis ( degrees of warm )
- electromagnetic ( light )
- chemical ( bau / odor, taste dan kadar oksigen
dalam darah)  impuls impuls ( potensial aksi ) didalam
neuron neuron.

Reseptor paling peka pada satu bentuk energi ( stimulus adequat ), misal 
reseptor rod and cone paling peka pada stimulus cahaya.
( threshold / perangsangan reseptor paling rendah ).

Sensasi - sensasi
Stimulasi pada reseptor menimbulkan sensasi.
Modalitas modalitas sensasi.
secara tradisional ada 5 modalitas modalitas sensasi terdiri
dari sensasi: penciuman, penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan somatik.
tetapi masih banyak modalitas sensasi yang lain,seperti:
modalitas sensasi yang mencapai kesadaran:
sensasi akselerasi rotasi.
sensasi akselerasi linier.
sensasi pergerakan dan posisi sendi,dll.

Modalitas sensasi yang tidak mencapai kesadaran


 Sensasi panjang otot dan tonus otot
 Sensasi tekanan darah
 Sensasi tekanan vena sentral
 Dll

Klasifikasi organ sensorik / reseptor


Telereseptor adalah reseptor yang berkaitan dengan peristiwa ditempat
jauh seperti penglihatan, pendengaran dan penciuman.
Eksteroseptor adalah reseptor reseptor yang berkaitan dengan perobahan
perobahan didalam lingkungan luar yang bersentuhan
dengan permukaan tubuh.
interoseptor adalah reseptor reseptor yang berkaitan dengan perubahan
perubahan lingkungan di dalam tubuh.
Proprioseptor adalah reseptor reseptor yang berkaitan dengan posisi
tubuh didalam ruang.

Klasifikasi lainnya terdiri dari


Nociceptor  reseptor reseptor yang berkaitan dengan sensasi
sakit dan disebabkan stimulus yang mencederakan ( noxious stimuli )
Respon untuk sensasi ini didahulukan ( withdrawal respons protection ).
Chemoceptor  reseptor reseptor yang berkaitan dengan stimulus
kimia ( perubahan komposisi kimia lingkungan seperti pH, pO2, pCO2
osmolalitas, dll ).

Organ organ sensorik dikulit


Stimuli berbagai organ sensorik dikulit menimbulkan berbagai sensasi, seperti:
Stimulasi Merkels disk dan Meissners corpuscle  sensasi sentuhan .
Stimulasi Pacinian corpuscles menimbulkan sensasi tekanan.
Stimulasi ujung ujung Ruffini ( Ruffinis ending )
sensasi suhu panas.
Stimulasi dari Krauses end bulb menimbulkan sensasi suhu dingin.

Stimulasi ujung ujung syaraf bebas ( free / naked nerve ending )


menimbulkan sensasi sakit.
Stimulus ujung ujung syaraf yang mengelilingi follicle rambut
Menimbulkan sensasi sentuhan.
Hal ini bisa kita lihat pada gambar berikut.

Reseptor sensorik pada kulit.

Dasar ion dari eksitasi


( Ionic basic of excitation )
Stimulasi ( mis. Sentuhan ) pada ujung syaraf sensorik / reSeptor menyebabkan saluran ion yang peka pada stimulus
( stimulus gated ion channels, mis,untuk ion Na+ ) terbuka
Influx Na+  potensial generator.
Berupa respon lokal, bergradasi.
Makin lama makin kecil.
Makin jauh dari tempat terjadinya makin kecil.
Dapat mengalami sumasi.

c. Peristiwa adaptasi ( adaptation )


jika stimulus secara konstan diberikan pada reseptor maka frekwensi potensial
aksi yang dikirimkan reseptor itu didalam serabut syaraf sensorik makin lama makin
berkurang ( adaptasi ).
Berdasarkan sifat ini reseptor di bagi atas 2 ( dua ) golongan :
1. reseptor reseptor yg mengalami cepat adaptasi  reseptor sentuhan  phasic
receptor.
2. reseptor reseptor yg lambat beradaptasi  spindel muscle receptor ( muscle spindel ), baroreceptor reseptor suhu panas
dan reseptor suhu dingin dan reseptor sakit. tonic receptor.

Kodefikasi dari informasi sensorik ( coding of sensory information ).


a.

Hukum Muller ( doctrine of specific nerve energies )


Sensasi yg timbul akibat impuls impuls yg terjadi di
reseptor tergantung pada bagian spesifik mana diotak
yg akhirnya diaktifasi.
b. Hukum proyeksi ( law of projection )
jika stimulasi diberikan pada bagian tertentu saluran
sensorik ( sensory pathway ) sensasi akan timbul dilokasi
reseptor.

c. Diskriminasi intensitas.
Untuk membeda bedakan berbagai intensitas dari stimuli terjadi melalui:
 variasi didalam jlh potensial aksi ( impuls ) yg dikirimkan reseptor
tertentu dan variasi didalam jlh reseptor yg diaktifkan.
 besarnya sensasi yang dirasakan sebanding dgn logaritma inten sitas stimulus ( hukum Weber Fechner ).

d. Satuan sensorik dan rekrutment satuan sensorik.


Satuan sensorik adalah satu axon sensorik dengan semua
Cabang cabangnya .
Rekrutment
Jika intensitas stimulus yg diberikan bertambah besar maka lebih banyak satuan sensorik yang diaktifkan.

Sensasi sensasi kulit, dalam dan visceral.


Sensasi terdiri dari :
a. Sensasi somatik  sensasi sensasi kulit ( cutaneus sensation ),
b. sensasi dalam ( deep sensation ).
c. Sensation visceral, sensasi sensasi dari organ organ
visceral ( visceral sensations ).
1. Sensasi somatik.
stimulasi receptor menimbulkan sensasi.
 soma ( tubuh )
terdiri dari kepala dan badan ( leher kebawah ).
badan dari neuron afferen berada di : DRG ( dorsal root gang
lion ) untuk syaraf syaraf spinal ( spinal nerves ), leher kebawah atau
Homolog DRG ( mis, semilunar ganglion ) untuk syaraf syaraf otak
( cranial nerves ), kepala.

Lintasan syaraf ( pathway ) dari periphery menuju


cerebral cortex:




a.
b.
c.

Sangat jelas
Titik demi titik pada permukaan tubuh dihubungkan dengan
titik tertentu di cerebral cortex.
Pada berbagai tingkatan ( level ) lintasan syaraf mengadakan hubungan (
melalui collaterals ) dengan neuron
di :- spinal cord ( mis, motor neuron didalam cornu anterior ).
- batang otak ( brain stem ), dll.
lintasan syaraf ini terdiri dari :
Neuron orde I ( didalam DRG ).
Neuron orde II ( cornu posterior ).
Neuron orde III ( thalamus )

Neuron neuron afferen yg menginervasi berbagai reseptor diperipheri


terdiri dari :
a.
b.
c.

Serabut gol. A untuk mechanoreceptors ( sentuhan, tekanan )


Serabut A untuk mechanoreceptor, reseptor sakit dan suhu
dingin.
Serabut C tidak berselaput mielin untuk nociceptors, thermoreceptor
dan mechanoreceptor.

Terminasi serabut serabut itu di spinalcord ditunjukkan pada Gbr. Berikut ini.

Gbr. Terminasi serabut saraf.

Lintasan syaraf dari berbagai reseptor di peripheri sampai


di cerebral cortex ( gyrus postcentralis ) ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

Gbr.gyrus postcentralis.

Ada 2 ( dua ) sistem lintasan syaraf :


a.
b.

Sistem antero lateral ( untuk sensasi sensasi sentu


han kasar, suhu dan sakit ).
Sistem Columna dorsalis / sistem Lemniscus ( untuk sentuhan halus
dan propriosepsi ).
Laminasi serabut serabut syaraf ( spatial organization )
didalam spinalcord ( yg berasal dari berbagai segmen tubuh,
leher kebawah )

 Meissners corpuscle.
 Pacinian Corpuscle.
lambat beradaptasi  Merkel disk.
 Ruffinis ends.
Serabut syaraf yg mengelilingi folicle rambut, informasi sentuhan disalurkan ke
SSP.
Melaluiserabut syaraf gol.C.( tidak berselaput mielin ).
Lintasan syarafnya adalah sistim Lemniscus dan anterolateral.
Reseptors : cepat beradaptasi

sensasi suhu.
reseptor suhu panas: ujung serabut syaraf gol. C.respons pd suhu 30 45 C.
reseptor suhu dingin: ujung serabut syaraf A & serabut syaraf gol.C.
 respons pd suhu 10 38C.
lintasan syaraf untuk informasi suhu: tractus spinothalamicus ke gyruspostcentralis.

NYERI
Nyeri merupakan aspek fisik refleks protektif yang penting ( Ganong,
Ganong, W. F )
Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh
tubuh..

( Guyton, A )

Secara subjektif nyeri merupakan gejala yang dirasakan oleh tubuh


disebabkan danya rangsang yang tidak menyenangkan dari luar dan dari
dalam tubuh kita
kita.. ( Carola,
Carola, R )

Pain and Why It Hurts

 Pain ! You may not like it, but we need pain. Pain acts as a warning

system that protects you.


 Pain says, Warning, Warning....stop what you doing and do something
else". For example, if you have your hand on a hot stove, pain tells you
to stop touching the stove and remove your hand.
 In this way, pain protects your body from injury (or further injury if you
have already hurt yourself). Pain also helps healing...because an injury
hurts, you rest.

Rangsang rangsang yang menimbulkan sensasi nyeri :


 mekanis
 termis
 elektris
 Kimiawi

SIFAT NYERI *
1.
Fast conducted
2.
3.


sharp ( tajam )

prickling ( menusuk )
Slow conducted  burning pain ( nyeri terbakar )
Deep conducted
conducted aching pain in joint ( tendon , visceral )

Beberapa perbedaan nyeri.


 Superficial somatic pain : nyeri permukaan tubuh yang berasal dari
perangsangan reseptor pada kulit.
 Deep somatic pain : nyeri yang diakibatkan rangsangan pada
reseptor di
sendi sendi , tendon dan otot.
 Visceral pain : nyeri yang berasal dari rangsangan pada reseptor
organ di dalam tubuh kita.

* Carola. R

ADAPTASI *
Tidak semua persepsi nyeri atau sakit menjadi perhatian kita, karena tubuh
kita selalu beradaptasi terhadap indra sensorik , apabila hal ini sangat
mengganggu maka pakaian yang kita pakai akan terasa nyeri.
Fenomena ini merupakan adaptasi tubuh untuk meniadakan respon yang
berasal dari reseptor  tidak merasakan sakit yang sangat mengganggu.
Jadi jika dilakukan stimulasi terus menerus  respon hilang ( adaptasi )
* Robert Carola.

Lintasan syaraf dari perifer ke SSP


a). sistem serabut syaraf A .
b). sistem serabut syaraf gol. C.
Stimulasi sakit yg kuat menimbulkan sensasi sakit yg terang,
tajam, lokalisasi jelas ( aktifitas pd serabut A ) disebut sakit pertama (cepat).
Diikuti oleh sensasi sakit yg tdk tajam lokalisasi difuse, kuat dan perasaan
tdk menyenangkan  aktivitas pd serabut gol.C, sakit kedua (lambat).

Pain pathway to CNS

interpretation

Serabut syaraf A dan gol. C. sinapsnya di cornu posterior


( A sinaps lamina I dan V ) dan ( gol. C . Sinaps di lamina I dan II ).
Axon neuron neuron orde II menyilang naik sebagai tractus spinothalamicus
lateralis. tractus ini dlm perjalanannya
menuju thalamus memberikan collaterals pada:
-Spinal cord.
-Batang otak : sistem reticularis.
hypothalamus.
periaquaductal gray.
-Gyrus cingulate ( sistem limbik )

Dari thalamus ( nucleus specific ) ke area sensorik somatik I


dan seterusnya ke area sensori somatik II.
Dari thalamus ( nucleus nonspecific ) diffus ke seluruh neoCortex.
Stimulus adekwat ( adequate stimulus ).
sensasi sakit stimulus yg membebaskan zat kimia mungkin ATP sbg stimulus adekwat.
Hubungan sinaptik antara serabut nociceptor dan neuron 2
didalam cornu posterior dari spinal cord adalah tempat modifikasi transmisi ( plasticity ). Stimulasi serabut afferen yg
besar ( A ) dr daerah yg menimbulkan sakit dgn sendirinya mengurangi sensasi sakit.

Cabang collateral dari serabut syaraf yg memediasi sentuhan


didalam columna dorsalis memasuki substansia gelatinosa
dan  dipostulasi.
impuls impuls didalam collateral sinaps berakhir akan
menginhibisi transmisi impuls impuls sakit 
(inhibisi presinaptik ).
Studi PET & MRI menunjukkan bahwa pd manusia sensasi
sakit mengaktifkan 3 ( tiga ) bagian-bagian cerebral cortex:
S I, SII dan gyrus cingulate pd pihak yg bertentangan dari
stimulasi. Komponen emosi dr sensasi sakit disebabkan
aktifasi cortex cingulum.

Persepsi subcortical dan affect.


Yang dimaksud dgn struktur subcortical adalah :
 Thalamus.
 Hypothalamus
 Basal ganglia
Persepsi ( kesadaran akan ) sensasi sakit sudah terjadi pd
tingkat struktur subcortical misalnya thalamus. tdk perlu
cerebral cortex.
Fungsi cerebral cortex sensasi sakit ( cortical receiving
area ) adalah diskriminasi sakit, interpretasi sakit dan emo
si sakit.

Stimuls stimulus sakit menimbulkan respons menjauhkan


diri / respon menarik diri.
Sensasi sakit adalah unique, krn sensasi itu sendiri mengandung komponen
affect ( unsur emosi yg di proses oleh gyrus cingulate ).
Sakit yang dalam ( deep pain ) : sensasi sakit yg berasal dari struktur- struktur
yg lebih dalam dari cutis / subcutis mis: Fascia, ligaments, periosteum, dll.
Sensasi sakit yg berasal dari cutis / subcutis ( superficial pain ) tajam dan
lokalisasi jelas . Sensasi sakit yg berasal dari ligament , periosteum
dan fascia ( deep pain ) sifatnya diffusmual, berkeringat dan bisa
menyebabkan  tekanan darah berubah, Jika larutan saline yg hipertonis
diinjeksikan kedalam periosteum.

Stimulus fascia akan menimbulkan refleks kontraksi otot skelet terdekat.


Hal ini serupa dgn refleks kontraksi yg terjadi jika spasme
otot yg berkaitan dgn luka / injury pd tulang, tendon atau persendian.
Otot skelet yg berkontraksi secara reflektoris menyebabkan
otot skelet mengalami ischemia dan hal ini menstimulasi reseptor reseptor sakit
didalam otot skelet.

Sensasi sakit didalam otot ( muscle pain )


Jika otot skelet berkontraksi secara ritmis dan supply darah cukup 
tdk akan timbul sakit. Tp jika suplai darah berhenti maka segera sensa
si sakit. Sensasi sakit terus berlangsung sampai aliran darah kembali
seperti sebelum berhenti. Selama kontraksi berlangsung Lewis P factor
dibebaskan,suatu zat kimia, yg dapat menyebabkan sensasi sakit jika
kadarnya mencukupi. Lewis P factor ini kemungkinan adalah K+.
Contoh yg di jumpai, secara klinis :
Angina pectoris, sakit substernal sewaktu bekerja dan hilang sesu
dah istirahat ( kebutuhan oxygen berkurang ). pada waktu beker
ja myocardium kekurangan oxygen.
Claudicatio intermitten, penderita pembuluh darah tersumbat pada
paha sakit sewaktu berjalan, hilang kalau berhenti.
Robert Carola.

.Sensasi visceral.
Serabut syaraf yg menghantarkan sensasi visceral terdiri dari serabutsyaraf afferen ( simpatetik dan parasimpatetik ).
Reseptor- reseptor terdiri dari:
reseptor sakit tidak banyak.
reseptor kimia ( chemoceptor )
reseptor mekanis ( mechanoceptors = osmoreceptors, baroceptors,
stretch receptors, dll )
reseptor suhu dan sentuhan sedikit.
tidak ada proprioceptors.

Pusat sensasi nyeri


Sensasi
sekunder
dan
interpretasi
nyeri

Sensasi
primer

Gambar lintasan saraf dari nyeri

sensasi sakit yang dialihkan ( referred pain ).


Iritasi organ visceral dirasakan ditempat yang jauh dari organ tersebut.
Contoh :- sakit pd jantung, dialihkan ke bagian medial lengan kiri.
- iritasi diaphragma akan menimbulkan sensasi yg dialihkan ke bahu.
Mekanisme :
 aturan ( hukum ) dermatome.
 teori konvergensi dan fasilitasi.
Aturan dermatome : pada masa embrional beberapa organ dari satu
segmen dermatome. Jika salah satu organ itu dikemudian hari menga lami iritasi ( stimulasi sakit ) akan dirasakan seolah olah stimulasi sa kit itu berasal dari organ ditempat lain. Teori konvergensi dan fasilitasi
bisa dilihat pada Gbr berikut.

Teori konvergensi dan Fasilitasi


Teori konvergensi
Otak kita selalu belajar,
bahwa nyeri itu berasal dari
kulit.
Apa bila ada stimulus yang
menyakitkan datang dari
organ dalam selalu dialihkan
kekulit.
Teori fasilitasi
Apabila impuls datang dari
organ dalam, impuls dari
permukaan kulit turun
ambangnya  impuls dari
organ dalam yang sampai
keotak seolah olah dari
kulit.

Gbr.7.8.

2.3. Inhibisi central dan counterirritants.


Inhibisi transmisi impuls impuls sakit di SSP ( central nervous system )
terdiri dari:
a.
Aktifitas serabut A yg berasal dari kulit ( daerah ) yg sakit akan
menginhibisi transmisi impuls impuls sakit pada neuron orde II di cornu
posterior, inhibisi presinaptik.
b.
Aktifitas sistem yg menurun dari mesencephalon menuju cornu posterior
akan menginhibisi transmisi impuls ke neuron orde II dicornu
posterior.

Peripheral pain
Di dorsal Horn pada spinal cord, impuls yang berasal dari nociceptor di hantarkan via T cell (transmission cell) sangat bergantung dari activitas
Sensori afferen neuron pada reseptor sentuhan. Impuls ini dapat meng
hambat lintasan nyeri dengan cara menstimulus daerah interneuron di
substansia gelatinosa di medulla spinalis  inhibisi ke T- cell. Impuls dari
nociceptor ini akan diinhibisi pada daerah grey matter dari spinal cord 
terdapat Opioid peptida ( encephalins, endorphins )  nyeri berkurang.
 Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.

B. R. Mackenna.

Gbr.anatomi dorsal horn

Kerja obat penghilang nyeri


( Pain killer )

Thalamus

sensasi sintetik.
Sensasi sensasi kulit yang mempunyai reseptor sendiri sendiri terdiri dari sentuhan, suhu panas, suhu dingin, sakit dan mungkin gatal
( itching ). Kombinasi dari sensasi sensasi ini, pola stimulasi, dan komponen korteks disintesis kedalam sensasi.
 Sensasi vibrasi : - resptor sentuhan / tekanan.
- pola stimulasi temporal.
- lintasan syaraf sistem lemniscus dorsalis maka
sensasi vibrasi hilang / terganggu.
 Sensasi diskriminasi dua titik ( two point threshold or discrimination )
- receptor sentuhan / tekanan.
- komponen korteks.
- jarak terkecil yg dapat dibedakan pada permukaan kulit.
- diberbagai daerah kulit bervariasi ( tidak sama ).

Diskriminasi dua titik

stereognosis ( identifikasi benda dengan sensasi somatik


tanpa melihat )
receptor sentuhan / tekanan, receptor propriosepsi.
komponen cortex ( penting ).
kerusakan area 5 7 menimbulkan astereognosis.

PENGATURAN SIKAP TUBUH DAN PERGERAKAN


( Control of posture and movement ).
Kegiatan / aktifitas neuron neuron motorik spinal di cornu anterior dan
neuron neuron motorik di nukleus nukleus syaraf otak ( cranial nerve ) III, IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII dipengaruhi oleh aktifitas centra
yg lebih tinggi yg berada di cerebral cortex, cerebellum, mesencepha
lon, medulla oblongata dan spinal cord. Aktifitas ini yg mempengaruhi
( tonus / kontraksi ) otot skelet dan seterusnya menentukan sikap tubuh
dan pergerakan.
Pengaruh ini :
a. Sebagian langsung pd neuron motorik.
b. Sebagian lagi melalui interneuron.
c. Sebagian melalui sistem efferen gamma.

Masukan masukan pd neuron motorik menyelenggarakan 3 fungsi utama


a. Pergerakan yg disengaja dan bertujuan ( fine voluntary movement )
fungsi ini diselenggarakan oleh sistem corticospinalis dan sistem
cortico bulbaris.
b. Penyesuaian sikap tubuh ( posture ) supaya pegerakan baik  dila
kukan oleh sistem regulasi postur.
c. Pergerakan persis dan terkoordinasi  cerebellum.
Perencanaan dan pelaksanaan pergerakan dapat dilihat pada Gbr berikut.

Integrasi spinal.
Transeksi as neural ( neural axis ) pada spinal cord ( medulla spinalis )
 spinal shock :
- Semua reflex spinal hilang.
- Potensial membran istirahat dari neuron motorik spinal naik 2 6 mv.
- Berhenti impuls impuls excitasi dari centra yg lebih tinggi.
- Durasi shock spinal : kodok 2 6 menit.
kucing 1 2 jam.
monyet beberapa hari.
manusia 2 mgg s / d 3 bln.

Indra khusus
( special sense )

Pengecapan
Taste buds berada pd papillae lidah mengandung taste cells yg
berhubungan dgn serabut saraf sensori.
Microvilli pd taste cells mengandung protein reseptor yg berikatan
dengan zat kimia dalam makanan.
Otak menentukan rasa menurut rangsangan yg datang dari taste buds
yg sensitif thd rasa manis, asam, asin, atau pahit.

HIPOGEUSIA, AGEUSIA, DISGEUSIA DAN PARGEUSIA


Hipogeusia  kepekaan pengecapan yang berkurang  pada orang yang sudah tua
dan pemakai obat obatan,spt : kaptopril, penisilamin dan narkoba.
Ageusia daya pengecapan berkurang  nafsu makan hilang  otitis media dan
disertai anosmia ikut memperberat gangguan.
Disgeusia  distorsi daya pengecapan.
Kombinasi gangguan ini bisa dijumpai pada post trauma kapitis dengan fraktur pada
basis cranii dan tumor di fossa cranii.
Lesi iritatif pada uncus  halusinasi pengecapan.
Lesi desturktif pada uncus  Pargeusia  pengecapan yang tidak sesuai dengan
stimulusnya dan bersifat tidak enak.

Penciuman
Olfactory cells berada pada epithelium di puncak rongga hidung
menembus basis cranii ( lamina cribosa )  bulbus olfactorius  olfactorius
tract  trigonum olfactorium.
Persarafan  N I (N.olfactorius) saraf kranialis.
Setelah molekul berikatan dgn protein reseptor pd beberapa cilia dari
olfactory cells, rangsangan menuju daerah olfactory pada cerebral cortex.
Bau-bauan ditentukan oleh kombinasi olfactory cells yg dirangsang.

lokasi dan anatomy Olfactory cell

Dengan adanya korelasi  segala yang dicium diasosiasikan di cortex ( area assosiasi ).
Apabila ada massa(tumor)  bulbus olfactorius tertekan  tdk bisa mencium apa apa
( anosmia ) unilateral / bilateral.
Commond cold,rhinitis vasomotor dan flu  hypertrofi concha  anosmia
Obat obatan ( inhaler ) daya penciuman menurun.
Hyperosmia ( daya penciuman yang berlebihan )
Cacosmia ( seperti mencium bau busuk )
Parosmia  asosiasi penciuman yang salah  Histeria dan schizofrenia.
Synd, Foster Kennedy  tumor pada lobus frontalis  anosmia unilateralis
ditandai dengan : papil atrofi ipsilateralis, anosmia ipsilateralis dan papiledema
contralateralis.

Penglihatan
( Vision )

Penglihatan
Penglihatan tergantung pd mata dan area penglihatan
pada cerebral cortex ( occipital area )
Di perkirakan 1/3 cerebral cortex dilibatkan dalam
memproses informasi penglihatan  citra.

Anatomy mata
Anatomi: mata memiliki 3 lapisan :
Sclera adalah lapisan luar tampak sebagai bagian putih mata.
Cornea adalah tonjolan transparan (tembus pandang) pada
bagian depan mata.
Choroid adalah di bagian tengah, lapisan berpigmen gelap
termasuk iris yg mengatur ukuran pupil.

Accessory Structures of Eye


Eyebrows
Prevent running
perspiration into eyes
Shade

Eyelids or palpebrae
Superior.
Inferior.

Conjunctiva
Covers inner eyelid and
anterior part of eye

Lacrimal apparatus

Anatomy mata manusia

Pemfokusan
Cornea dan lensa  cahaya yang masuk menuju retina.
Untuk melihat satu objek dekat, ciliary muscles merubah bentuk lens
agar pandangan terakomodasi/visual accommodation.
Setelah usia 40 thn, lens kurang mampu berakomodasi dan pandangan
dekat menjadi berkurang.
Cataracts terjadi ketika lens menjadi keruh; paparan sinar matahari
menjadi suatu faktor terjadinya cataracts.

Photoreceptors
Rod cells dan cone cells mempunyai suatu segmen luar dgn
lempengan membran mengandung pigments.
Rods mengandung suatu pigment gelap disebut rhodopsin yg
terbuat dari retinal (terbuat dari vitamin A) dan protein opsin.
Rods berfungsi pada pandangan perifer, persepsi gerakan, dan
penglihatan cahaya pd malam hari.

Ketika rod menyerap cahaya, rhodopsin pecah menjadi opsin dan


retinal, menyebabkan reaksi penutupan celah ion pd membaran rod.
Pemecahan rhodopsin pd rods mengakibatkan timbulnya impuls pada
saraf.
Cones mempunyai 3 pigments (merah, hijau dan biru) terbuat dari
retinal and opsin.

Pengolahan informasi penglihatan


diretina melibatkan 3 citra, citra
pertama  efek cahaya pada
fotoreseptor  citra kedua di sel
bipolar dan citra ketiga di sel
ganglion.
Mata mengubah energi didalam
spektrum yang tampak  potensial
aksi disaraf optik  panjang
gelombang cahaya yang dapat dilihat
oleh mata 397 m 723 m,
berkas cahaya yang mencapai retina
 potensial aksi pada sel rod dan
cone Cortex cerebri (integrasi)
 citra

Pendengaran
Telinga memiliki dua fungsi sensori: pendengaran
dan keseimbangan.
Reseptor sensori keduanya berada pada telinga dalam,
dan menggunakan mechanoreceptor terbuat dari hair
cells dgn stereocilia (microvilli panjang).

Anatomy telinga
Telinga dibagi 3 bagian :
Telinga luar (outer ear) terdiri dari pinna dan auditory canal,
yg langsung menerima gelombang suara kmd diteruskan ke
telinga tengah (middle ear).
Middle ear, mulai dari tympanic membrane (eardrum) terdiri
dari tulang pendengaran (ossicles) : malleus, incus, dan stapes
yg memperkuat gelombang suara.

Malleus melekat pd membrana tympani, dan stapes melekat pd oval


window.
Inner ear terdiri dari semicircular canals dan vestibule utk keseimbangan
tubuh, dan cochlea untuk pendengaran.
Persarafan : N VIII  N. octavus yaitu:
N. cochlearis  pendengaran.
N. vestibularis  kesetimbangan.

Anatomy telinga manusia

Proses pendengaran
Gelombang suara masuk liang pendengaran dan menggetarkan
membrana tympani.
Jika getaran cukup kuat, tulang-tulang pendengaran (ossicles)
menguatkan gelombang suara sekitar 20 kali dan menyebabkan
getaran oval window.
Getaran ini meningkatkan tekanan gelombang cairan dalam
cochlea.

Cochlea terdiri dari spiral organ mengandung hair cells pada basilar
membrane yg di atasnya terdapat tectorial membrane.
Getaran pd cochlea menyebabkan stereocilia bergetar yg kemudian
menggetarkan tectorial membrane, sehingga menimbulkan impuls saraf.
Ketika stereocilia pd hair cells bergetar, menimbulkan impuls saraf di
dalam cochlear nerve dan membawanya ke otak brain

Keseimbangan
Keseimbangan berputar
Rotational equilibrium tergantung rangsangan hair cells di ampullae pd
semicircular canals.
Gerakan cairan terus-menerus dalam canals dapat menyebakan motion
sickness.
Vertigo : adalah perasaan dari sensasi berputar.
adalah ilusi bergerak, halusinasi gerakan.

Keseimbangan gravitasi
Rangsangan pd hair cells di dalam utricle dan saccule, dua kantung yg
berada pd vestibule, oleh butiran calcium carbonate atau otoliths yg
bergetar, meneruskan impuls secara langsung ke otak tentang gerakan
kepala.
Gerakan otoliths menimbulkan sensasi gravitational equilibrium.

Mechanoreceptors untuk keseimbangan

Tanyaken napa

Cardiovascular system

Introduction
Our heart is the life-beating, always-thumping muscle in your chest.
From inside the womb until death, the thump goes on.
The heart for the average human will contract about 3 billion times;
never resting, never stopping to take a break except for a fraction of a second
between beats.
If a person lives to be 80 years old, his or her heart will continue to beat
an average of 100,000 times a day.
Many believe that the heart is the first organ to become functional.

The Heart
The heart is located in the thoracic cavity at mid sternalis between the lungs.
The term "cardiac" (as in cardiology) means "related to the heart" and comes
from the Greek

, kardia, for "heart."

The heart is composed of cardiac muscle, an involuntary muscle tissue which is


found only within this organ.

Ukuran jantung seseorang sebesar kepalan tinju masingmasing.


berat jantung orang dewasa kira-kira 250-390 gr (laki-laki)
dan 200-275 gr pada wanita.

Struktur jantung
 ruang jantung :
- atrium kanan (right atrium)
- atrium kiri (left atrium)

Dibatasi oleh
inter atrial septal

- ventrikel kanan (right ventricle)


- ventrikel kiri (left ventricle)

dibatasi oleh inter


ventriculer septum

Heart muscle
Myocardium is the muscular tissue of the heart
Pericardium
There are two layers to the pericadium: the fibrous
pericardium and the serous pericardium
in between these two layers there is a space called the
pericardial cavity
Chorda tendinea bisa rupture pada Mci

Heart valves
-Mitral valve
-Tricuspid valve

Disebut atrial ventricular valve

- aortic valve semilunar valves


-Pulmonal valve

Heart chambers
The right atrium receives de-oxygenated blood from the superior
vena cava and inferior vena cava.
The left atrium receives oxygenated blood from the left and right
pulmonary veins.
the right ventricle pumps blood into the pulmonary circulation for the
lungs, and the left ventricle pumps blood into the systemic circulation
for the rest of the body.

Fig.Heart chambers

Anterior (frontal) view of the opened heart. White arrows indicate normal blood flow.

Conduction system
The sinoatrial node, often known as the "cardiac pacemaker.

Sa node

Av node
Bundle of HIS

Purkinje fibres

The Heartbeat
Heart rate is a term used to describe the frequency of the cardiac cycle.
It is considered one of the four vital signs
Usually it is calculated as the number of contractions (heart beats) of
the heart in one minute and expressed as "beats per minute" (bpm).
When resting, the adult human heart beats at about 70 bpm (males) and
75 bpm (females)

But this rate varies between people.

Cardiac Cycle

Cardiac cycle is the term used to describe the sequence of events that occur
as a heart works to pump blood through the body.
The frequency of the cardiac cycle is the heart rate.
Every single 'beat' of the heart involves three major stages: atrial systole,
ventricular systole and complete cardiac diastole

Anda mungkin juga menyukai