Anda di halaman 1dari 5

FISIOLOGI PENGUNYAHAN PADA SISTEM STOMATOGNATI

Suhartini
Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas J ember

ABSTRACT

The masticatory system is part of stomatognatic systems that is a functional unit composed of the teeth,
the temporomandibular joints, the muscles involved directly or directly in mastication (including the muscles of the
lips and tongue) and the nervous systems supplying these tissue s. Mastication is the action of breaking down of food,
preparatory to deglutition. This breakingdown action is highly organized complex of neuromuscular and digestive
activities. Functional and structural disturbance in any one of the components of the masticatory system may be
reflected by functional or structural disord ers in one or more of its other components. Therefore, it is important that
dentists know how mastication normally occurs. This knowledge should ensure that dental procedures improve,
rather than reduce, patient's functional abilities.

Keyword : Mastication, stomatognatic system,

Korespondensi (Corresp ondence) : Suhartini. Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jl.
Kalmantan 37 J ember. 68121. Indonesia

Sistem stomatognati merupakan


kesatuan organ yang memiliki fungsi berkaitan perawatan terha dap penyakit yang
satu sama lainnya. Organ-organ tersebut disebabkan oleh gangguan pada sistem
meliputi mandibula, maksila, sendi temporo pengunyahan .
3

mandibula (TMJ), struktur gigi dan struktur


pendukung lainnya seperti otot-otot TINJAUAN PUSTAKA
pengunyahan, otot wajah serta otot kepala
Sistem pengunyahan merupakan
dan leher. Salah satu fungsi dari sitem unit fungsional yang terdiri dari gigi geligi,
stomatognatik adalah sistem pengunyahan temporomandibular joint (TMJ), otot-otot
yang merupakan proses awal dari sistem yang mendukung pengunyahan baik secara
pencernaan 1,2.
langsung maupun tidak langsung serta
Sistem pengunyahan merupakan pembuluh darah dan saraf yang mendukung
tindakan untuk memecah makanan menjadi seluruh jaringan pendukung sistem
partikel yang siap untuk ditelan 3. Pemecahan pengunyahan 3. Otot-otot pengunyahan yang
makanan ini melibatkan struktur jaringan yang utama adalah muskulus masseter, muskulus
kompleks dari sistem neuromuskular dan temporalis, muskulus pterigoideus lateralis dan
sistem pencernaan. Pada kondisi normal, muskulus pterigoideus medialis 1,3,4,5. Peranan
terjadi hubungan dan integritas dari semua otot-otot ini dalam pergerakan membuka
komponen sistem pengunyahan seperti gigi dan menutup mulut sangat penting untuk
geligi, otot-otot, TMJ, bibir, pipi, palatum, lidah mengkoordinasikan pergerakan mandibula
dan sekresi saliva 3. Gerakan rahang yang sehingga gigi dapat berfungsi optimal 5.
normal pada aktivitas pengunyahan tidak
Proses pengunyahan terdiri dari
hanya ke atas dan ke bawah, tetapi juga ke beberapa tahap yaitu tahap membukanya
samping. Pergerakan rahang ini juga mandibula, tahap menutupnya mandibula
didukung oleh aktifitas otot-otot leher dan dan tahap berkontaknya gigi dengan
punggung, serta berhubungan pula dengan makanan dan gigi antagonisnya 6. Otot-otot
aktivitas otot-otot di sekitar sendi. Kondisi gigi- pengunyahan dapat bekerja sama untuk
geligi yang tersusun dengan baik pada mengoklusikan gigi dengan kekuatan sebesar
lengkung geligi akan menempatkan kedua
55 pound pada gigi insisiv dan 200 pound
kondilus sendi berada pada bagian tengah pada gigi molar 7,8.
diskus artikularis. Keadaan ini akan
menyebabkan fungsi pengunyahan dapat A. Aktifitas Otot
berlangsung dengan efektif 3,4.
Adanya gangguan pada salah satu Pergerakan dalam proses
komponen dari sistem pengunyahan akan pengunyahan terjadi karena gerakan
berdampak pada komponen lainnya kompleks dari beberapa otot pengunyahan.
sehingg a perlu diketahui bagaimana Otot- otot utama yang terlibat langsung
fungsional dan pergerakan komponen- dalam pengunyahan adalah muskulus
komponen tersebut dalam proses masseter, muskulus temporalis, muskulus
pengunyahan. Pergerakan mandibula dalam pterygoideus lateralis, dan muskulus
proses pengunyahan dapat menjadi pterygoideus medialis (gambar 1). Selain itu
pertimbangan dalam perawatan pembuatan juga ada otot-otot tambahan yang juga
gigi tiruan (prostodonsia), jaringan pendukung mendukung proses pengunyahan yaitu
gigi (periodonsia), oklusi gigi (ortodonsia) dan muskulus mylohyoideus, muskulus digastrikus,
muskulus geniohyoideus, muskulus
Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatognati (Suhartini)

stylohioideus, muskulus infrahyoideus, muskulus


buksinator dan labium oris 4 mengalami potensial aksi dan berkontraksi
pada saat mandibula bergerak dari posisi
Gerakan mandibula selama proses
pengunyahan dimulai dari gerakan membuka istirahat ke posisi oklusi. Muskulus digastrikus
mandibula yang dilakukan oleh kontraksi berperan dalam mempertahankan kontak
muskulus pterygoideus lateralis. Pada saat gigi geligi 3,4.
bersamaan muskulus temporalis, muskulus Organ lain yang juga termasuk
masseter dan muskulus pterygoideus medialis dalam fungsional otot pengunyahan adalah
tidak mengalami aktifitas atau mengalami lidah. Lidah berperan penting selama proses
relaksasi 4,10. Makanan akan masuk kerongga pengunyahan dalam mengontrol pergerakan
mulut dan disertai dengan proses makanan dan membentuk bolus (bentuk
menutupnya mandibula. Gerakan menutup makanan yang didapatkan dari
mandibula disebabkan oleh kontraksi pengunyahan) 5. Lidah membawa dan
muskulus temporalis, muskulus masseter dan mempertahankan makanan diantara
muskulus pterygoideus medialis, sedangkan permukaan oklusal gigi geligi, membuang
muskulus pterygoideus lateralis mengalami benda asing, bagian makanan yang tidak
relaksasi. Pada saat mandibula menutup enak rasanya dan membawa bolus ke
perlahan, muskulus temporalis dan muskulus palatum sebelum akhirnya ditelan. Selain itu
masseter juga berkontraksi membantu gigi lid ah juga berfungsi dalam mempertahankan
geligi agar berkontak pada oklusi yang kebersihan mulut dengan menghilangkan
normal4,5,10. Muskulus digastrikus juga debris makanan pada gingival, vestibulum
dan dasar mulut 4,5,10.

Gambar 1. Anatomi otot-otot pengunyahan ( www.medical.tpub.com )

123
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 3, 2011: 122-

B. Sendi Temporomandibula
(Temporomandibular Joint / TMJ) Ada dua gerakan utama pada sendi
TMJ ( Gambar 2 ) , yaitu :
TMJ merupakan sendi yang penting a. Gerak rotasi
dalam menggerakkan rahang pada saat Rotasi adalah gerakan berputar
pengunyahan. TMJ merupakan salah satu pada sumbunya yang terjadi antara
sendi yang paling kompleks pada tubuh dan permukaan superior kondilus dengan
merupakan tempat dimana mandibula permukaan inferior diskus artikularis.
berartikulasi dengan kranium .Artikulasi Berdasarkan porosnya dibagi atas : ( 1)
tersebut memungkinkan terjadinya horisontal, (2) frontal/ vertikal, dan (3)
pergerakan sendi, yang disebut sendi sagital.
ginglimoid dan pada saat bersamaan terjadi b. Gerak meluncur atau translasi
juga pergerakan lancar yang diklasifikasikan Translasi adalah suatu gerakan di
sebagai sendi arthrodial 7. TMJ terbentuk dari mana setiap titik dari obyek bergerak
kondilus mandibular yang terletak pada fosa secara serempak dengan kecepatan dan
mandibula tulang temporal. Kedua tulang arah yang sama. Di dalam sistim
dipisahkan dari artikulasi langsung oleh pengunyahan, tranlasi terjadi ketika
lempeng sendi. TMJ diklasifikasikan sebagai rahang (bawah) bergerak maju, lebih
sendi kompound. menonjol sehingga gigi, kondilus dan
ramus semua pindah ke arah dan derajat
inklinasi yang sama 7,11.

Gambar 2. Skema temporomandibular joint pada gerak rotasi dan translasi saat membuka dan
menutup mulut
Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatognati (Suhartini)

C. Kontak Gigi Geligi


pembukaan rahang diaktifkan oleh stimulasi
Kontak gigi merupakan oklusi dari mekanis yaitu tekanan pada ligamen
gigi geligi yang disebabkan oleh kontrol periodontal dan mekanoreseptor mukosa
neuromuscular terha dap sistem yang menyeba bkan 5,10. Eksitasi pada otot
pengunyahan. Oklusi gigi dibentuk dari pembuka rahang akan menghambat
susunan gigi geligi dalam rahang atas dan kontraksi dari otot–otot penutup rahang.
bawah. Secara fungsional, oklusi gigi Persyarafan yang mengatur
seseorang yang normal tergantung dari fungsi pergerakan rahang adalah N. Trigeminus (V),
dan dampaknya terhadap jaringan merupakan N. Cranialis terbesar dan
periodonsium, otot dan TMJ 3. hubungan perifernya mirip dengan N. Spinalis,
Susunan gigi yang lengkap pada yaitu keluar berupa radiks motorial dan
oklusi sangat penting karena akan sensorial yang terpisah dan radix sensorial
menghasilkan proses pencernaan makanan mempunyai ganglion yang besar. Serabut
yang baik. Pemecahan makanan pada sensoriknya berhubungan dengan ujung saraf
proses pengunyahan sebelum penelanan yang berfungsi sebagai sensasi umum pada
akan membantu pemeliharaan kesehatan wajah, bagian depan kepala, mata, cavum
gigi yang baik. nasi, sinus paranasal, sebagian telinga luar
Cusp (tonjol) gigi pada lengkung dan membrane tymphani , membran mukosa
maksila dan mandibula yang terletak pada cavum oris termasuk bagian anterior lingua,
posisi normal dengan gigi antagonisnya akan gigi geligi dan struktur pendukungnya serta
menghasilkan kontak yang maksimal antara dura meter dari fosa cranii anterior. Saraf ini
cusp dan fossa. Oklusi gigi dapat bervariasi juga mengandung serabut sensorik yang
dari satu individu dengan individu lainnya. berasal dari ujung propioseptik pada otot
Oklusi ideal merupakan oklusi dimana rahang dan kapsula serta bagian posterior
terdapat hubungan yang tepat dari gigi discus articulation temporomandibularis .
pada bidang sagital. Selama proses Radiks motoria mempersarafi otot
pengunyahan gigi geligi cenderung berada pengunyahan, otot palatum molle ( M. tensor
pada posisi istirahat, dimana pada posisi ini veli palatine ), otot telinga tengah 7,10
.
semua otot yang mengontrol posisi
mandibula berada dalam keadaan istirahat. DISKUSI
Pada posisi ini terdapat celah antara gigi atas
dan bawah yang disebut free way space . Sistem pengunyahan merupakan
Pada kondisi ini gigi akan memberikan efek merupakan satu unit fungsional dari sistem
mekanis yang maksimal terhadap stomatognati. Pengunyahan dilakukan untuk
mempersiapkan makanan menjadi partikel
makanan 2,4,5,10.
yang lebih kecil agar lebih mudah untuk
Pada saat makanan yang ditelan 5. Pengunyahan terjadi karena interaksi
berkonsistensi keras digigit, posisi gigi insisiv
yang kompleks antara otot-otot
adalah edge to edge (insisal insisiv rahang
pengunyahan dan otot pendukungnya, gigi
atas kontak dengan insisal insisiv rahang
geligi, dan TMJ. Adanya makanan yang
bawah). Selanjutnya mandibula bergerak ke
masuk kedalam rongga mulut memberikan
depan sampai makanan berkontak dengan
stimulasi pada otot-otot untuk membuka
gigi, sebagai tanda dimulainya proses
mandibula. Selanjutnya makanan masuk
pemotongan makanan, setelah itu mandibula
kedalam rongga mulut dan digerakkan oleh
akan mengalami retrusi. Retrusi mandibula
lidah dan otot-otot pipi agar berada di
berhenti ketika terdapat resistensi terhadap
permukaan kontak gigi. Proses ini terjadi
makanan. Pada saat gigi geligi rahang
bersamaan dengan gerakan menutupnya
bawah menekan makanan, tegangan otot
mandibula.
akan meningkat dan pergerakan gigi akan
berubah dalam bentuk gerakan beraturan Selama proses pengunyahan
berlangsung lidah dan pipi juga mempunyai
yang terus menerus. Makanan yang telah
peranan yang penting. Lidah akan melumat
dipotong oleh gigi insisiv kemudian
atau meremukkan makanan. Dibantu oleh
dihancurkan dan digiling oleh gigi posterior
palatum durum dan permukaan dorsal
kemudian dihancurkan dan dibawa ke
lidah(papilla) serta mencampur makanan
daerah palatum dibagian posterior 4,5,10,12.
dengan saliva dan mentransfer makanan dari
satu sisi rongga mulut ke lain sisi serta
D. Regulasi Pengunyahan memastikan bahwa semua bagian dari
Pergerakan rahang merupakan makanan sudah dikunyah. Bibir dan pipi juga
pergerakan yang unik dan kompleks. berperan agar cairan tidak keluar dari rongga
Pergerakan mandibula dicetuskan oleh mulut.
beberapa reseptor sensori yang disampaikan Pengunyahan yang sempurna akan
ke sistem saraf pusat melalui serabut saraf menghasilkan partikel makanan yang siap
afferen. Aktifitas sistem syaraf ini akan untuk dicerna dan diserap dalam saluran
menyebabkan kontraksi dan relaksasi dari pencernaan. Penyerapan makanan yang
otot-otot pengunyahan. Koordinasi dan optimal akan berdampak pada terserapnya
ritmisitas dari pengunyahan berkaitan dengan zat-zat gizi yang penting bagi kesehatan
aktivasi dua refleks batang otak yaitu gerakan rongga mulut dan kesehtan secara sistemik.
menutup dan membuka mandibula. Refleks

125
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 3, 2011: 122-

KESIMPULAN
5. Bradley, Robert M. Essentials of Oral
Proses pengunyahan merupakan Physiology. Mosby-Year Book Inc. St.
salah satu proses dalam sistem stomatognati Missouri. 1995.188-205
yang merupakan tahap penting dalam
penyerapan makanan. Pengunyahan 6. Runkat, J. Mengatasi Gangguan
didukung oleh hubungan yang kompleks Sendi Rahang (TMJ) Sebagai Akibat
antara otot, gigi, dan TMJ. Untuk itu, integritas Disfungsi Otot dalam Rangka
dari komponen pengunyahan merupakan hal Optimalisasi Kesehatan Pada
yang penting untuk terjadinya pengunyahan Umumnya. Jurnal kedokteran Gigi.
yang optimal, sehingga proses pencernaan Surabaya. 1998. Vol 10 (4): 1-5
dan penyerapan makanan akan berjalan
optimal. 7. Dipoyono, HM. Wawan S. Gambaran
Umum Problema TMJ. Proceeding
DAFTAR PUSTAKA Seminar All About TMJ. Universitas
Gajah Mada. 2009. 4-20
1. Mokhtar M. Dasar-Dasar Ortodonti
Perkembangan Pertumbuhan
8. Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi
Kraniodentafasial. Edisi Pertama, IDI. Kedokteran. Alih Bahasa Setawati.
1998. Jakarta. 22 9th ed. EG C. Jakarta. 1997. 98-105

2. Adriyani, A. Aspek Fisiologis 9. www.medical.tpub.com/14274/css.


Pengunyahan dan Penelanan Pada Anatomy of Masticatory Muscles.
Sistem Stomatognati. Skripsi FKG Diakses tanggal 8 februari 2012
Universitas Sumatra Utara Medan.
2001.4-8
10. Dixon, AD. Anatomi Untuk
Kedokteran Gigi. Alih Bahasa
3. Soboleva, Una. Lija, L. Anda, S. The Yuwono L. edisi ke-5. EGC. J akata.
Masticatory System- an Overview, 1986. 52-69
Stomatologija, Baltic Dental &
Maxilofacial Journal. 2005. 7 : 77-80
11. Mc.Davitt, Functional Anatomy of
the Masticatory System. Heinemann
4. Gross, Martin D. Occlusion in Ltd. Butterworth. 1989.
Restorative Dentistry, Technique and
Theory. Churchill Livingstone.
12. Foster TD. Buku ajar Ortodonti. Alih
Edinburgh London Melbourne and Bahasa Yuwono L. Edisi ke-3. EGC.
Newyork. 1982. 5-11 Jakarta. 1997. 22-29

Anda mungkin juga menyukai