I. Latar Belakang
II. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Kondilus mandibula adalah proses yang paling superior dari rami dan
membulat pada bagian depan serta belakang. Ujung yang membulat dari setiap
kondilus masuk ke dalam cekungan konkaf yang disebut articular fossa.
I.2 Articular fossa dan articular eminence
I.7 Muscles
1.3 Retrusion
Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia dokter gigi harus mampu
melakukan pemeriksaan,mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai
kesehatan gigi mulut yang prima melalui tindakan promotif, kuratif, dan rehabilitative. Salah
satunya pada kelainan TMJ dokter gigi mampu mengkaji kelainan sendi temporomandibular,
oklusi dan gangguan fungsi mastikasi yang memerlukan perawatan.
Temporomandibular disorder (TMD) paling banyak terjadi pada orang dengan usia
20-40 tahun, lebih sering terjadi pada perempuan disbanding laki-laki. TMD dapat
disebabkan oleh injuri pada rahang, sendi temporomandibular, atau otot kepala dan leher.
Menggertakan dan mengepalkan gigi juga dapat menjadi penyebab TMD yang memberikan
banyak tekanan pada TMJ, dislokasi dari diskus, strees yang menyebabkan mengencangkan
otot wajah dan rahang atau mengepalkan gigi, adanya osteoarthritis atau rheumatoid arthritis,
serta proses penuaan. Penyakit yang paling umum yaitu pain dysfunction syndrome, internal
dearangement, arthritis, dan trauma.. Di bawah ini tedapat klasifikasi internal dearangement:
Pilihan terapi bermacam-macam sesuai dengan indikasi dari jenis TMJ diantaranya
yaitu self-care, splints, operasi, arthrocentesis, arthroscopy, joint replacement dan lain-lain.
KESIMPULAN
Mengetahui dan mempelajari TMJ sangat penting untuk dokter gigi sehingga dapat
membantu pemeriksaan, mendiagnosis dan merencanakan perawatan kasus yang berkaitan
dengan TMJ serta pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kasus TMJ yang
paling umum yaitu pain dysfunction syndrome, internal dearangement, arthritis, dan trauma.
DAFTAR PUSTAKA