Anda di halaman 1dari 10

ILMU BEDAH MULUT 2

Oleh :
Nama
NIM/Kelas
C

: Nicholas Limanda
: 2014-11-123 /

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
JAKARTA
2015

SOFTCOPY TMJ IBM 2


1. Pengertian Temporomandibular Joint (TMJ) ;
Sendi Temporomandibula adalah sendi sinovial antara kondilus mandibula dan bagian
skuamosa tulang tempolar, kondilus ini berbentuk eliptik dengan sumbu panjang berorientasi
mediolaterally. TMJ adalah artikulasi antara tuberculum articulare dan bagian anterior fossa
mandibulare ossis temporalis diatas, dan caput (processus mandibulare)
dibawah. Temporomandibular joint menghubungkan rahang bawah (mandibular) ke tulang
pada sisi kepala (tulang temporal). Karena sendi-sendi ini bersifat fleksibel dimana dapat
melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibular berfungsi. Temporomandibular
Joint merupakan satu-satunya sendi yang ada di kepala yang bertanggung jawab terhadap
pergerakan membuka dan menutup rahang, berperan dalam stomatognatik serta berbicara
yang terletak dibawah depan telinga.
2. Struktur anatomi yang mendukung TMJ, beserta gambar ;
TMJ dibentuk oleh kondilus yang terletak pada tulang mandibula dan fossa pada tulang
temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh discus artikularis. Sendi kiri dan kanan pada
mandibula dihubungkan oleh ligamen dan otot yang menghasilkan hubungan bilateral antara
satu bagian mandibula dengan kranium yang disebutCraniomandibular Articulation.

Struktur sendi temporomandibula terdiri dari Fossa Glenoidales, Processus Kondiloideus,


Eminentia artikularis, Kapsula artikularis, Diskus Artikularis, Ligamen, dan Membran
Sinovial.

Struktur Sendi Temporomandibula Lateral view

Gambar Struktur Sendi Temporomandibula


A.

1.

Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang


temporal. Bagian anterior berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan
artikulasi dari fossa glenoidalis. Bagian lateral berbatas dengan superior prosessus
zygomaticus os Temporalis, bagian medial berbatas dengan ala ossis sphenoidalis. Bagian
posterior dari fossa glenoidalis merupakan dataran tympani dari tulang temporal. Serta
superior dipisahkan dari bagian tengah fossa carnii dan lobus temporalis encephalon oleh
bidang tulang kecil pada apex fossa.

1.

B. Prosesus kondiloideus dari tulang mandibula. Kondiloideus


mandibula adalah bagian yang menonjol dari mandibula yang meluas ke arah superior dan
posterior, berbentuk cembung dengan panjang 20mm medio-lateralis, dan 8-10mm ketebalan
anterior-posterior. Merupakan tulang yang berbentuk elips yang mempunyai kepala dan leher.
Dilihat dari Kondilus mandibula adalah tulang dengan struktur elipsoid melekat pada ramus
mandibula. Berbentuk cembung pada seluruh permukaan, walaupun sedikit terlihat datar pada
permukaan bagian posterior, dan berbentuk seperti tombol lebih lebar pada daerah
mediolateral daripada anteroposterior. Permukaan superior, tidak benar-benar bulat ke arah
antero psoterior, crista kecil tampak meluas dari medial ke lateral, menghasilkan permukaan

superior-anterior yang datar dan permukaan postero-superior yang cembung, ke arah mediallateral. Kondilus berbentuk lonjong dan mempunyai poros yang berorientasi mediolateral.
Permukaan tulang artikular terdiri atas cekungan fossa artikular dan bagian
dari eminensia artikular. Meniskus adalah suatu jaringan fibrosa, berbentuk pelana yang
merupakan struktur yang memisahkan kondilus dan tulang temporal.

C. Ligamen. Fungsi dari ligamen yang membentuk Temporomandibula joint ini


adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari
tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke
samping, dan gerakan lain. Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari:
1.
Ligamen temporomandibula lebih luas di bagian atasnya dari pada di bagian
bawahnya. Perlekatannya ke permukaan lateralis dari arkus zigomatikus dan ke tuberkulum
artikularis pada bagian atas. Di bagian bawah melekat ke kolum mandibula. Ligamen ini
berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di sebelah lateral, sedangkan di sebelah medial
dengan ligamen kapsular.
2.
Ligamen sphenomandibula bentuknya tipis dan pipih, melekat ke spina
angularis os sphenoidalis pada bagian atas, melekat di bagian bawah sebelah lingual
dari foramen mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan muskulus pterigoideus eksternus
di bagian atas, di bagian bawah dengan arteri dan vena alveolaris inferior, lobus kelenjar
parotis dan ramus mandibula. Di sebelah medial berhubungan dengan muskulus pterigoideus
internus.
3.
Ligamen stylomandibula bentuknya bulat dan panjang. Ligamen ini melekat
ke prosesus stiloideus os temporalis di bagian atas. Di bagian bawah melekat ke angulus
mandibula dan margo posterior dari ramus mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan
muskulus maseter dan kelenjar parotis pada bagian lateral. Di bagian medial dengan
muskulus pterigoideus internus dan kelenjar submandibularis.
1.

D. Mem

bran Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsinya
adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

1.

E. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian


temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa
glenoidalis. Diskus Artikularis disusun oleh jaringan ikat fibrous avaskuler dan di sekeliling
diskus terdapat sedikit persarafan. Bila diskus artikularis yang normal dipotong secara sagital
maka akan terlihat gambaran bikonkaf. Pada penampang sagital, diskus artikularis dapat
dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan ketebalannya. Daerah tengah merupakan daerah paling
tipis dan disebut zona intermediat, yang berfungsi sebagai tempat perlekatan permukaan
artikularis dari kondilus. Ketebalan diskus sesuai antara zona anterior dan posterior pada zona
intermediat. Zona posterior sedikit lebih tebal dibandingkan zona anterior. Diskus artikularis
terletak di antara kepala kondilus dan fossa artikularis. Pada keadaan normal, permukaan
artikular kondilus terletak pada zona intermediat diskus artikularis, dan dibatasi oleh
ketebalan bagian anterior dan posterior.

Perlekatan pada bagian posterior diskus artikularis terletak pada jaringan ikat
longgar yang memiliki lebih banyak pembuluh darah dan persarafan. Hal ini dikenal dengan
retrodiskal tissue atau perlekatan posterior. Bagian atas disebut juga lamina superior,
mengandung lebih banyak elastin. Lamina superior melekat pada plat timpani. Bagian bawah
perlekatan posterior ini juga disebut lamina inferior. Bagian lateral dan medial dari diskus
artikularis menempel pada sisi kondilus untuk membantu menahan gerakan pasif yang
mungkin terjadi pada kondilus dan diskus artikularis.

Posisi Normal Diskus Artkularis Adalah Posisi jam 12, Posisi Diskus Artikularis Berhimpit
dengan Puncak Kondilus pd Satu Garis Lurus
1.

F. Kapsula artikularis. Merupakan jaringan ikat fibrous tipis berada di


sekeliling sendi temporomandibula dan secara anatomi dan fungsi membatasi pergerakan
sendi temporomandibula. Kapsula melekat di posterior pada tulang temporal, dan di inferior
pada leher kondilus. Bagian superior melekat pada tepi fossa mandibularis, pada bagian
posterior verada tepat di posterior fissura squamotympanica, di anterior berada di lereng
anterior eminentia articularis. Membran sinovial menghasilkan cairan sinovial yang masuk
kedalam celah sendi melalui permukaan dalam kapsula. Fungsi lain kapsula artikularis adalah
membatasi cairan sinovial yang masuk kedalam permukaan artikular. Kapsula diperkuat oleh
ligamen temporomandibula pada saat sendi bergerak ke arah lateral.

1.

G.

Eminentia Articularis. Merupakan bagian dari tulang temporal yang


membatasi bagian anterior fossa mandibular, membentuk hubungan dengan anterior prosesus
zygomaticus, tertutup oleh kapsula artikularis dengan fossa artikularis ,kepala mandibula (dan
intervensi discus artikularis) bergerak ke tuberkulum artikularis agar terjadinya depresi penuh
pada mandibula saat membuka mulut.

3. Jelaskan Biomekanik Temporomandibular Joint (TMJ) ;


Terdapat dua jenis pergerakan dalam sendi Temporomandibular (TMJ). Dua jenis pergerakan
ini adalah rotasi dan translasi.
1.
a.
Pergerakan Rotasi

Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian
bawah dalam hubungannya dengan discus articularis. Dalam sistem mastikasi rotasi terjadi
ketika mulut membuka dan menutup pada titik atau sumbu yang tetap dalam kondilus. Yakni
gigi terpisah dan mampu beroklusi kembali tanpa perubahan posisi dari kondilus. Pada sendi
temporomandibular, rotasi terjadi sebagai pergerakan dalam kavitas inferior sendi. Dengan
demikian rotasi adalah pergerakan antara permukaan superior kondilus dengan permukaan
inferior dari diskus artikularis. Pergerakan rotasi dari mandibula dapat terjadi pada tiga
bidang yaitu horizontal, frontal, sagittal. Pada setiap bidang ini terjadi pada sebuah sumbu
yang akan dijelaskan pada masing-masing pembahasan.
1.
Aksis horizontal dari rotasi
Pergerakan mandibular di sekitar aksis horizontal adalah pergerakan membuka dan menutup
mulut. Pergerakan ini disebut hinge movement dan merupakan satu-satunya yang masih
dianggap sebagai pergerakan rotasi murni.

1.

Aksis vertikal dari rotasi


Pergerakan mandibular di sekitar aksis frontal terjadi ketika satu kondilus bergerak ke
anterior.

1.

Aksi sagital dari rotasi


Pergerakan mandibula dalam aksis sagittal terjadi ketika satu kondilus bergerak kearah
inferior.

1.

b.
Pergerakan Translasi
Translasi dapat didefinisikan sebagai pergerakan dimana setiap titik dari objek yang
bergerak secara simultan mempunyai kecepatan dan arah yang sama. Pergerakan ini terjadi
dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Ossis
Temporale pada kompartemen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur
diperlukan agar cavum oris dibuka lebar lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang
normal mempunyai kisaran 20 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila
dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan
meningkat menjadi 35 45mm.
. Pada sistem mastikasi, translasi terjadi ketika mandibular bergerak maju seperti pada
protrusi. Baik gigi, kondilus dan ramus semuanya bergerak pada arah yang sama ke derajat
yang sama. Translasi terjadi pada kavitas superior dari sendi, di antara permukaan superior
diskus artikularis dan permukaan inferior dari fosa artikularis (antara kompleks diskus
kondilus dan fosa artikularis). Selama pergerakan normal dari mandibular, baik rotasi dan
translasi terjadi secara simultan. Dengan kata lain, ketika mandibular berotasi pada satu atau
lebih aksis, setiap aksis bertranslasi.

Pergerakan Tiga Dimensi


Ketika otot mulai berkontraksi dan menggerakkan mandibula ke arah kanan, kondilus kiri
terdorong ke luar dari posisi relasi sentralnya. Ketika kondilus kiri mengelilingi di anterior
dari aksis frontal kondilus kanan, ia berhadapan dengan lengkung posterior dari eminensia
artikularis yang menyebabkan pergerakan inferior dari kondilus di sekeliling aksis sagittal
dengan resultan kemiringan pada aksis frontal. Sebagai tambahan kontak dengan gigi anterior
menimbulkan pergerakan inferior yang sedikit lebih besar di bagian anterior dari mandibular
bagian posterior, yang akan menghasilkan pergerakan membuka pada aksis horizontal.
Karena kondilus kiri bergerak ke anterior dan inferior, aksis horizontal juga berpindah
anterior dan inferior. Contoh ini menggambarkan selama pergerakan lateral yang sederhana,
gerak terjadi pada setiap aksis, (sagital, horizontal, vertikal) dan secara simultan setiap aksis
mengubah kemiringan untuk mengakomodasi pergerakan aksis lainnya. Semua ini terjadi
dalam envelope of motion dan dikontrol oleh sistem neuromuskular untuk mencegah
terjadi luka pada struktur oral.
DAFTAR PUSTAKA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Snell S Richard.1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed.3.


Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 1-216
Journal Anatomi Fungsional dan Biomekanika Sistem Pengunyahan Normal Pada
Manusia. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi UGM, 2008
Perseden, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa : Purwanto,
Boesoeseno. Jakarta : EGC
MelaluiE:\httpwww.rad.washington.eduanatomymodulesTMJTMJAnatomy.html.htm.
Quinn, Peter. D. 1998. Color Atlas of Temporomandibular joint. St. Louis:
Mosby, Inc.
Mardjono Daroewati. Biomekanika Sendi Temporomandibula serta Disfungsi dan
Perawatannya. Journal of The Indonesian Oral Surgeon Association 2001 :95-102
Dixon, Andrew D.1993. Anatomi untuk Kedokteran Gigi Edisi 5. Jakarta: Hipokrates
Liebgott, B, 1983. Dasar-Dasar Anatomi Untuk Kedokteran Gigi, Jakarta: EGC
Putz R, Pabst. R,2000. Atlas Anatomi Manusia Sobotta, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai