Otot lidah sangat berguna dalam membantu untuk mengunyah, terdiri atas :
o Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan.
o Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang.
OROFACIAL
adalah orbicularis oris yang membentuk sebagian jaringan pada bibir. Memiliki koneksi yang luas terhadap
muskulus-muskulus yang terdapat dalam rongga mulut.
¬ Origo dan insersio (Snell,1991)
Serat-serat berjalan melingkari orificium oris di dalam substansi bibir. Beberapa serat berawal di tengah garis
maxilla dan berjalan serong ke membran mukosa permukaan dalam bibir. Umumnya serat-serat ini berasal dari
muskulus buccinator.
¬ Persarafan :Cabang bukal dan mandibular n.fasialis
¬ Fungsi : Merapatkan bibir.
Muskulus buccinator berada di maksila dan mandibula pada daerah molar dan masuk kedalam muskulus-
muskulus di dekitar sudut mulut. Membentuk sebagian besar dinding lateral pipi.Menyimpan makanan di dalam
rongga mulut pada saat proses mastikasi. Muskulus buccinator diinervasi oleh cabang bukal nervus fasialis dan
mendapat suplai darah dari maksila dan arteri fasial.
Yang termasuk otot pengunyah adalah masseter, temporalis, pterygoideus lateralis dan medialis
Muskulus masseter --> Masseter adalah salah satu otot yang paling kuat dilihat dari ukurannya pada tubuh.
Terdapat pada bagian lateral arcus zigomaticus dan memasuki angulus mandibula.Fungsi muskulus masseter
adalah mengangkat mandibula untuk merapatkan bibir waktu mengunyah.
Muskulus temporalis.Fungsi muskulus temporalis adalah mengangkat mandibula dan mengembalikan posisi
mendibula
Muskulus pterygoideus lateralis.Fungsi muskulus pterygoideus lateralis adalah menarik collum mandibula
kedepan
Muskulus pterygoideus medialis. Fungsi muskulus pterygoideus medialis adalah mengangkat mandibula.
5.Otot-otot lidah (Lee,2006)
KOMPONEN MASTIKASI
Temporomandibular Joint (TMJ) merupakan sendi sinovial yang menghubungkan mandibula dengan tulang
temporal pada posisi yang tepat. Pada posisi normal kondilus mandibula berada tepat pada fossa glenoidea tulang
temporal. Tulang kartilago (articilar disc) merupakan bantalan yang berada diantara kondilus dan fossa glenoidea
yang memungkinkan mandibula bergerak tanpa menimbulkan rasa sakit. TMJ didukung oleh beberapa struktur,
antara lain struktur tulang, ligamen, muskulus, dan saraf.
Terdiri dari sebuah bagian cekung pada posterior (glenoid/ fossa mandibula) dan bagian cembung pada anterior
(articular eminensia atau tonjolan artikular).
2. Condylus mandibula
Merupakan serat kolagen tebal (seperti bantalan), jaringan ikat dan fibroblast.
6. Ligamen-ligamen pendukung
Fungsi : membatasi gerakan mandibula kea rah posterior, mencegah condylus bergerak terlalu jauh ke arah inferior
dank e arah posterior serta menyediakan pertahanan untuk mencegah kesalahan dalam penempatan yang terlalu
lateral.
o Ligamentum sphenomandibulare
o Ligamentum stylomandubulare
Temporomandibular Joint
(2) tuberkulum artikular dari fosa mandibula bagian skuamosa tulang temporal.
• Sebuah cakram oval artikular fibrokartilaginosa membagi rongga sendi menjadi kompartemen superior dan
inferior. Disk menyatu dengan kapsul artikular sekitar sendi.
• Disk artikular lebih tegas terikat pada mandibula daripada tulang temporal.
Jadi, ketika kepala slide anterior rahang bawah pada tuberkulum artikular seperti mulut dibuka, disc artikular slide
anterior terhadap permukaan posterior tuberkulum artikular.
b) Otot-otot Pengunyahan
A. Otot masseter
o Ini adalah otot kuadrangularis yang mencakup aspek lateral ramus dan proses koronoideus mandibula.
o Persarafan: saraf melalui saraf mandibula masseteric yang memasuki permukaan yang mendalam.
o Ini mengangkat dan menjorok mandibula, menutup rahang dan serat dalam retrude itu.
B. Otot temporal
o Ini adalah otot berbentuk kipas yang luas yang mencakup wilayah temporal.
o Ini adalah otot pengunyahan yang kuat yang dengan mudah dapat dilihat dan dirasakan selama penutupan
rahang bawah.
o Insersi: tip dan permukaan medial dari proses koronoideus dan batas anterior ramus mandibula.
o Para temporalis mengangkat mandibula, menutup rahang, dan serat posterior mandibula retrude setelah
tonjolan
C. Otot pterigoid medial
o Fungsi : untuk membantu mengangkat mandibula, elevasi mandibula dan menutup mulut.
o Ini adalah otot tebal, segiempat yang juga memiliki dua kepala atau asal.
o Origo: dalam kepala-medial permukaan plat pterygoideus lateral dan proses piramida tulang palatine,
kepala tuberositas-dangkal rahang.
Laring adalah sebuah saluran berbentuk tabung tak beraturan, dan terletak di antara faring dan trakea, dan antara
pangkal lidah dan trakea. Otot dan ligamen mengikat tulang rawan yang membentuk struktur laring. Laring terdiri
dari beberapa otot intrinsik dan tiga kartilago besar yang tak berpasangan, yaitu:
Thyroid
Cricoid
Epiglotis
Corniculate
Aryrenoids
Cuneiform
Ciri seksual sekunder pria juga nampak pada laring, yaitu sebuah tonjolan yang bernama jakun. Laring terdiri dari
beberapa bagian, yaitu:
1. Epiglotis
Merupakan salah satu bagian dari laring yang menjulur ke arah faring. Epiglotis tersusun dari tulang rawan yang
elastis, dengan sel-sel pipih dan silindris, dan berbatasan dengan trakea. (Baca juga : Sistem pernapasan
pada tumbuhan)
2. Pita Suara
Merupakan bagian dari laring yang tersusun dari tulang rawan hialin yang berada di bawah epiglotis. Ligamen vokal
tersusun dari jalinan serat elastin dan tegangannya diatur oleh otot lurik. Ketika udara melewati tegangan ligamen,
terbentuklah getaran yang akhirnya menghasilkan suara. Pita suara terdiri dari dua bagian, yaitu:
Pita suara palsu terbentuk atas pasangan pita suara bagian atas dan dilapisi oleh kelenjar mukosa dan lapisan epitel
bersilia, sedangkan pita suara sejati, yang dapat memproduksi suara, terbentuk oleh pasangan tulang bagian bawah.
1. Jaringan Ikat
Ligamen
Terdiri atas berkas-berkas jaringan ikat padat yang merupakan penghubung antara otot dan tulang. Berkas-berkas
ligamen yang membentuk pita suara berperan sebagai penghasil nada atau bunyi. Suara atau bunyi ini dihasilkan
oleh getaran yang timbul akibat bertemunya udara yang keluar masuk laring dengan berkas-berkas ligamen. (Baca
juga : sistem ekskresi paru-paru)
Tulang rawan
Penyusun laring adalah tulanga rawan hialin. Pada epiglotis, tulang rawan penyusunnya merupakan tulang rawan
yang elastis. Tulang rawan pada laring berfungsi sebagai pendukung struktur dan fungsi laring. (Baca juga : Fungsi
alveolus)
Lamina propia
Merupakan membran basal yang merupakan bagian dari jaringan epitel. Lamina propia merupakan penghubung
antara lapisan epidermis dan jaringan lainnya. Tulang rawan pada lamina propia merupakan tulang rawan laringeal.
(Baca juga : Sistem pernapasan pada hewan invertebrata)
2. Jaringan Epitel
Jenis epitel penyusun laring bervariasi, yaitu berbentuk tabung dan bersilia yang banyak terdapat pada lumen laring,
dan menghasilkan mukus atau lendir, sedangkan epitel berbentuk pipih banyak terdapat pada bagian ujung epiglotis.
(Baca juga : Sistem pernapasan pada hewan vertebrata)
3. Jaringan Otot
Jaringan otot penyusun laring adalah otot lurik, yang juga merupakan penyusun pita suara pada ligamen. Getaran
pada jaringan otot ini menghasilkan suara atau bunyi.