Anda di halaman 1dari 9

DIKTAT KULIAH

ANATOMI VETERINER I

OTOT KEPALA DAN LEHER

OLEH
I NENGAH WANDIA

DEPARTEMEN ILMU DASAR VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019

1
OTOT KEPALA DAN LEHER

OTOT KEPALA
Otot kepala dapat dikelompokkan menjadi 4 grup utama jika dikaitkan dengan embriologi
(ontogeni), pensarafan, dan fungsi (lihat Tabel bawah).

Grup otot Asal pensarafan


1. Otot mastikasi Arkus faringeus pertama Rami mandibula N.
(mengunyah) Trigeminus (NC V)
2. Otot mimik Arkus faringeus kedua N. facialis (NC VII)
Otot faring dan palatine Arkus faringeus ketiga dan N. Glosofaringeus (NC IX)
keempat dan Vagus (NC X)
3. Otot laring Arkus faringeus keenam N. Vagus (NC X)
Otot bola mata luar Somit preotic (hipotetik) N. Oculomotorius (NC III),
Trochlearis (NC IV) dan
Abducent (NC VI)
4. Otot lingualis Somites postotic (Hipotetik) N. Hypogllosus (NC XII)

KELOMPOK OTOT TRIGEMINALIS


Kelompok otot trigeminalis merupakan kelompok otot yang disarafi oleh rami
mandibularis N. Trigeminus (NC V) atau nervi mandibularis. Otot ini meliputi otot mastikasi
(mengunyah), m. mylohyoideus, dan m. tensor veli palatini pada langit-langit lunak.
Otot mastikasi meliputi:
1. M. temporalis. Origo luas pada permukaan lateral cranii, dan menguncup menuju
insersio pada processus coronoideus mandibula. Fungsi utamanya menarik rahang
bawah ke atas (gerakan seperti gunting). Otot ini lebar pada anjing dan kucing.
2. M. masseter. Menempati bagian lateral mandibula. Origonya dari daerah maxillaris
dan archus zygomaticus. Insersionya lebar pada mandibula agak di belakang. Otot
ini sering multipenatus yang dipisahkan oleh tendo yang kuat. Arah serabut otot
berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda pula. Sebagian serabut menarik rahang
bawah ke depan, dan lainnya menarik ke belakang. Tetapi fungsi secara umum
adalah menarik rahang bawah ke atas dan ke sisi yang aktif. Saat mastikasi, pada
satu waktu, kontraksinya terbatas pada satu sisi yang aktif saja. Karenanya, pada
anjing otot ini agak kecil, tetapi berkembang baik pada herbivora karena kebutuhan
mengunyah (mastikasi) dengan membuat gerakan ke samping dan memutar.
3. M. pterygoideus. Otot ini berada di sisi medial mandibula. Berorigo pada daerah
pterygopalatine menuju medial mandibula. Otot ini terbagi dua yaitu bagian lateral
(kecil) dan bagian medial (lebih besar). Beberapa serabut otot bagian lateral
dilekatkan ke discus articularis, dan berfungsi membantu mengontrol pergerakan
rahang bawah. Tetapi fungsi utama otot pterygoideus adalah mengangkat rahang
bawah dan menarik ke dalam dengan sedikit gerakan ke depan secara bersamaan.
Pada spesies yang membutuhkan gerakan rahang bawah transversus, m. masseter
dan m. pterygoideus mungkin membentuk satu pasangan fungsional.
4. M. digastricus. Membuka mulut merupakan fungsi utama m. digastricus, selain
dibantu oleh gaya gravitasi. M. digastricus berjalan dari kepala, melewati bagian
belakang persendian temporomandibularis, menuju angulus mandibula. Otot ini
tersusun ata dua venter. Venter rostralis disarafi oleh rami mandibularis n.
trigeminus atau n. mandibularis, dan venter caudalis disarafi oleh n. facialis. Hal ini
mengindikasikan otot digastricus berasal dari lapisan mesodemis dua arkus
faringeus pertama. Pada spesies yang memiliki m. sternocephalicus dengan insersio
pada mandibula (seperti sapi, kambing, kuda), otot ini akan membantu membuka
mulut.

1
M. mylohyoideus menempati ruang antar mandibula di bawah lidah. Otot ini melekat di
sisi medial bagian molar mandibula dan bertemu dengan mitranya pada raphe mediana.
Kedua otot menopang lidah, menyerupai ayunan otot. Otot ini disarafi oleh n. mandibularis
dan berperan penting pada proses awal menelan.

Kelompok Otot Facialis


Kelompok otot facialis adalah kelompok otot yang disarafi oleh N. facialis (NC VII).
Kelompok otot ini dapat dibedakan atas 2 yaitu bagian permukaan (superficialis) dan bagian
dalam (profundus). Otot-otot bagain superficialis terdiri atas otot kulit (otot cutaneus) yang
menutupi daerah wajah dan leher, dan beberapa otot-otot kecil yang mengatur postur atau
gerakan bibir, pipi, lubang hidung (nostril), kelopak mata, dan telinga luar. Otot-otot bagian
dalam (profundus) agak tersebar, meliputi otot-otot yang berhubungan dengan apparatus
hyoideus, lanjutan m. digastricus (venter caudal), dan m. stapedius pada telinga tengah.

Otot-otot facialis bagian permukaan (superficialis)


Kelompok otot bagian superficialis diperkirakan bersumber pada sebuah otot sphincter
profundus pada daerah leher yang tersusun dalam tiga lapis saling tertumpuk secara tidak
penuh.
Lapisan paling luar tersusun atas bendel-bendel otot yang berjalan transversal. Otot ini
mengalami pengecilan atau bahkan hilang pada beberapa mammalia domestik. Bekas-
bekas otot lapis ini ditemukan pada anjing sebagai m. sphincter coli.
Lapisan tengah adalah lapisan yang lebih substantif (berisi) daripada lapisan luar.
Lapisan ini berada dalam bentuk lembaran serabut otot memanjang yang menutupi bagian
ventral wajah sampai ke leher bahkan mencapai tengkuk (kuduk leher) pada anjing. Otot ini
dikenal sebagai platysma. Otot-otot telinga bagian caudal diperkirakan berasal dari
platysma.
Lapisan paling dalam berjalan transversal. Meskipun sebagian kecil masih dalam bentuk
lembaran, otot lapis ini dipercayai sebagai asal dari beberapa otot wajah pada hewan
mammalia. Karena efeknya terhadap penampakan wajah, secara bersama-sama otot
lapisan ini dikenal sebagai otot ekspresi wajah atau otot mimik.

a. Otot utama pada bibir dan pipi meliputi m orbicularis oris, Zygomaticus, buccinatorius,
caninus, levator nasolabialis, levator labii superioris, dan depressor labii inferioris.
1. M. orbicularis oris. Otot ini mengelilingi pintu rongga mulut (cavum oris) dan melekat
pada kulit dan mukosa bibir (labia). Otot ini menutup mulut dengan cara
mengkerutkan bibir dan ini penting saat mengisap.
2. M. zygomaticus. Otot ini sangat tipis, berada di bawah kulit pipi dan di superfisial m.
buccinatorius. Origonya pada fascia yang menutupi daerah masseter, dan
insersionya pada sudut mulut bergabung dengan m. buccinatorius. Otot zygomaticus
berfungsi meretraksi dan sedikit mengangkat sudut mulut.
3. M. buccinatorius. Buccinatorius menempati ruang antara tepian rahang atas dan
rahang bawah, dan sebagian (bagian caudal) ditutupi oleh m. masseter.
Buccinatorius membentuk dasar pipi dan bekerja berlawanan dengan lidah,
mencegah pakan mengumpul di vestibulum dengan mengembalikannya ke ruang
tengah mulut. Otot ini juga membantu pengaliran sekresi glandula (kelenjar ludah)
buccalis ke rongga mulut.
4. M. caninus (dilatator nares lateralis). Origonya di ventral foramen infraorbitalis
berjalan ke depan, dan menyebar pada alae nostril dan bibir atas. Otot ini berfungsi
melebarkan lubang hidung dan pada anjing mengangkat sudut mulut saat
menggeram.
5. M. levator nasolabialis. Berorigo pada punggung hidung dan berinsersio sebagian
pada alae nostril, dan sebagain pada bagian lateral bibir atas. Otot ini mendilatasi
nostril, mengangkat dan retraksi bibir atas.

2
6. M. levator labii superioris. Otot ini mengangkat bagian medial bibir atas. Otot ini
berorigo pada permukaan lateral wajah, berjalan dorsorostral untuk membentuk
tendo bersama dengan mitranya. Tendo ini menurun dan berinsersio pada bibir atas
di antara kedua nostril.
7. M. depressor labii inferioris. Otot ini ditemukan pada bibir bawah pada beberapa
hewan. Pada anjing dan kucing otot ini tidak ditemukan. Otot ini merupakan lepasan
dari m. buccinatorius.

b. Otot-otot kelopak mata meliputi m. orbicularis oculi, levator anguli oculi medialis , dan
malaris. Semua otot ini disarafi oleh NC VII. Satu otot termasuk otot kelopak mata tetapi
disarafi oleh NC III (oculomotorius) adalah m. levator palpebrae superioris.
M. orbicularis oculi mengelilingi lubang kelopak mata. Otot ini melekat pada sudut
mata lateral dan medial. Kontraksinya menyebabkan penyempitan lubang kelopak mata
secara horizontal. M. levator anguli oculi medialis mengangkat kelopak mata atas
sedangkan m. malaris menekan kelopak mata bawah, sehingga keduanya akan
melebarkan lubang kelopak mata.

c. Otot-otot telinga luar jumlahnya banyak tetapi perannya kecil secara individual. Otot
telinga luar menutupi daerah telinga baik di bagian caudal, medial, rostral, maupun
lateral. Otot-otot di bagian caudal telinga merupakan bagian dari platysma. Otot telinga
lainnya terletak di antara kulit dengan m. temporalis dan skull. Otot ini membentuk
membran tipis tidak penuh. Origo yang menyebar dan insersio yang pas menyediakan
fasilitas untuk pergerakan dan rotasi telinga ke berbagai arah. Satu otot penting adalah
m. parotidoauricularis. Otot ini berawal dari fascia yang menutupi kelenjar parotis dan
mendekati telinga dari arah ventrolateral.
Paralisis (layuh) otot telinga adalah hal biasa terjadi akibat kerusakan nervi fascialis.
Karena grup yang berbeda disarafi oleh rami saraf yang berbeda pula, kalinan pada otot
telinga dapat dijadikan petunjuk untuk mengatahui lokasi lesio daripada saraf.

OTOT LEHER

OTOT LEHER BAGIAN VENTRAL


Otot di darah ini memiliki kepentingan klinik yang sangat penting karena melindungi
berbagai struktur seperti organ visceralis, vaskuler, dan saraf yang melintas dari kepala
menuju cavum thoraks. Organ tersebut kecuali vena jugularis eksterna menempati ruang
visceralis tengah pada daerah leher. Atap (dinding dorsal) ruang visceralis tengah
adalah otot-otot yang terletak langsung di bawah vertebrae cervicales yaitu m. longus
coli, longus capitis, rectus capitis ventralis, dan scalenus. Dinding samping dan ventral
bergabung dan dibentuk oleh otot-otot lebih pipih dan tipis yang berjalan sagital dan
bertaut melalui fascia yang kuat.

1. M. cutaneus colli. Otot ini tidak terlalu penting pada anjing dan kucing. Tetapi
otot ini berkembang baik pada hewan ungulata yang mana menyebar dari
manubrium sterni dengan origo yang kuat dan menipis ke arah cranial dan
lateral bahkan sampai menghilang. Pada kuda, otot kulit ini menyedikan
lapisan agak tebal pada sepertiga caudal sulcus jugularis.
2. M. Sternocephalicus. Otot paling ventral dari seluruh otot leher. Origonya
pada manubrium sterni dan saling menekan antar mitranya. Otot berjalan ke
depan dan belok ke lateral menuju tempat insersio pada mandibula atau
processus mastoideus, atau occipitalis atau kedua dari dua yang terakhir
(seperti pada anjing). Berpisahnya otot ini ke kiri dan ke kanan menyebabkan
trakea dapat dipalpasi melalui kulit meskipun masih ditutupi oleh otot yang
tipis. Otot ini disarafi oleh cabang ventral nervus accesorius (NC XI).
3
Kontraksi unilateral akan menarik kepala dan leher ke arah sisi yang
bersangkutan. Kontraksi bilateral akan menarik/memfleksio kepala dan leher
ke ventral. Pada spesies dengan insersionya pada mandibula (seperti kuda,
sapi, dan kambing) otot ini membantu membuka mulut.
Sulcus jugularis adalah sulcus atau legokan memanjang pada leher
tempat berjalannya vena jugularis externa. Sulcus ini cukup jelas terlihat pada
leher bagian depan. Dinding dorsal sulcus dibentuk oleh m. sternocephalicus,
sedangkan dinding ventral dibentuk oleh m. brachiocephalicus.
3. M. brachiocephalicus. Otot ini agak kompleks, dibentuk oleh penyatuan dua
bagian (cleidobrachialis dan cleidocephalicus) yang dipisahkan oleh clavicula.
Pada hewan domestik, clavicula mengalami rudimenter berupa jaringan
fibrosa, meskipun sisa-sisa penulangan masih terlihat pada anjing dan kucing
di sekitar sendi bahu (scapulohumeri). Cleidobrachialis (otot bagian belakang)
melintas dari clavicula sampai humeri, dan cleidocephalicus (otot bagian
depan) berjalan dari clavicula menuju kepala dan leher sebagai insersionya.
Insersio ini bervariasi antar spesies dan penamaan sering pencerminan dari
insersionya seperti cleidooccipitalis, cleidomastoideus, atau cleidocervicalis.
Apabila bagian depan/leher difiksir, brachiocephalicus berfungsi untuk
mengerakkan kaki depan dan meluruskan/ekstensi sendi bahu saat kaki
melayang/bebas untuk melangkah. Jika kaki difiksir, kontraksi bilateral akan
menarik kepala dan leher ke ventral, atau kontraksi unilateral menarik kepala
dan leher ke arah sisi otot yang berkontraksi. Otot bagian depan disarafi oleh
N. accesorius dan bagian belakang diinervasi oleh nervi axillaris.

Bagian otot yang lebih dalam (profundus)


Bagian otot yang lebih dalam (profundus) membentuk kelompok infrahyoid yang posisi
dan fungsinya sangat terintegrasi. Otot-otot ini menutupi permukaan lateral dan ventral
trakea, dan berinsersio secara langsung atau tidak langsung pada aparatus hyoid, serta
berperan untuk menstabilkan dan menarik aparatus hyoid ke belakang saat menelan. Otot-
otot ini meliputi m. sternothyroideus, sternohyoideus, dan omohyoideus. M. thyrohyoideus
yang menempati sisi lateral laring dapat dinyatakan sebagai anggota yang terpisah. Otot-
otot tersebut diinervasi sebagian besar oleh nervi cervicalis I dan II.

1. M. sternothyroides dan sternohyoideus. Kedua otot ini berupa pita tipis dengan origo
yang sama yaitu manubrium sterni. Pada bagian belakang, otot kiri dan kanan tidak
terpisahkan secara nyata, pada pertengahan leher otot tersebut mempunyai sebuah
tendo intermedius bersama, yang dari tendo ini muncul tiga atau empat lembar kecil
berjalan ke depan. Sternothyroideus naik ke lateral dan melekat pada permukaan
lateral kartilago thyroid. Sternohyoideus tidak selalu terpisah dengan mitranya,
berjalan di sisi garis median dan berinsersio pada baishyoid.
2. M. omohyoideus. Otot ini seperti sabuk kulit tipis. Pada kuda, otot ini berasal dari
fascia subscapularis, pada ruminansia dari fascia profundus leher. Tepi medial otot
ini bersentuhan dengan tepi lateral sternohyoideus. Pada kuda, otot ini menjadi lantai
(dinding ventral) bagian caudal sulcus jugularis. Omohyoideus tidak ditemukan pada
karnivora.

OTOT LEHER BAGIAN LATERAL DAN DORSAL


Otot yang berada di daerah leher tidak seluruhnya berawal dari tulang leher melainkan
berasal dari bagain tubuh di luar daerah leher. Namun otot-otot tersebut melintasi daerah
leher sehingga memiliki fungsi yang bekaitan dengan kepala atau leher. Otot di daerah leher
bagian lateral yang posisinya relatif di superfisial yaitu m. cutaneu colli (platysma), trapezius,
omotransversarius, dan brachiocephalicus.
1. M. cutaneus colli (platysma). Lihat di atas.
4
2. M. trapezius. Otot ini tipis. Otot ini berorigo dari pertengahan raphe dorsal sampai
ligamentum supraspinatus yang memanjang dari vertebrae cervicalis II sampai
vertebrae thoracalis IX, berjalan menguncup menuju tempat insersio pada spina
scapula. Otot ini terpisah dua oleh aponeurosa menjadi pars cervicalis dan pars
thoracalis. Pars cervicalis berjalan caudoventral dan berinsersio pada sepanjang
spina scapula. Pars thoracalis berjalan cranioventral menuju tempat insersio pada
bagian tebal spina scapula. Trapezius berfungsi mengangkat scapula (bahu) relatif
terhadap badan dan mengayun persendian ke depan, jadi mengerakan kaki ke
depan.
3. M. omotransversarius. Otot sempit yang membentang dari processus transversus
atlas (alae atlante) sampai acromion scapula dan sekitarnya. Otot ini berfungsi
membantu menggerakkan kaki ke depan jika leher difiksir. Tapi jika kaki difiksir,
kontraksinya akan menarik leher ke sisi otot yang berkontraksi. M. omotransversarius
tidak ditemukan pada kuda.
4. M. brachiocephaicus. Lihat di atas.

Otot berikut berposisi lebih di profundus pada leher:


1. M. rhomboideus. Bagian belakang otot ini ditutupi oleh trapezius. Rhomboideus
menempati bagian dorsal leher. Otot ini berasal dari jaringan ikat mediana yang
membentang dari kepala sampai bahu di bawah trapezius. Rhomboideus terbagi
menjadi bagian cervicalis dan thoracis, tetapi pada karnivora memiliki satu tambahan
yaitu bagian capitis. Semua bagian berinsersio pada tepi dorsal permukaan medial
scapula. Meskipun serabutnya berjalan berbeda-beda jika dikaitkan dengan sumbu
putaran scapula, keseluruhan berfungsi utuk menarik tulang bahu (scapula) bagian
dorsal ke depan, karenanya menggerakkan kaki ke belakang. Otot ini juga berperan
untuk mengangkat kaki relatif terhadap badan dan menahannya. Pada anjing, m.
rhomboideus diinervasi oleh pleksus brachialis, tetapi pada beberapa spesies juga
diinervasi oleh cabang dorsal nervi spinalis setempat.
2. M. splenius. Otot ini berada di superfisial bagian cervicis dari longissimus. Splenius
berorigo pada processus spinosus tertinggi di daerah pundak dan fascia
thoracoumbal. Insersionya pada daerah occipitomastoideus skull. Otot ini ditutupi
oleh m. trapezius dan m. rhomboideus.
3. M. serratus ventralis. Otot luas berbentuk kipas ini berada di lateral leher. Otot ini
memiliki origo yang luas dari vertebrae cervicalis IV sampai costae X. Serabut
ototnya berjalan ke dorsal dan melekat pada permukaan medial scapula dan
kartilago scapula. Arah serabut ototnya mengindikasikan bahwa otot ini berperan
utama dalam menopang berat badan. Bagian cervicalis m. srratus ventralis
diinsersiokan pada craniodorsal sumbu putar scapula, dapat mengerakkan kaki ke
belakang. Jika berkontraksi unilateral, bagian cervicalis akan menarik leher ke sisi
yang bersangkutan, tetapi kontraksi bilateral akan meninggikan leher. Bagian
thoracalisnya diinsersiokan pada caudodorsal sumbu putar scapula, dapat
mengerakkan kaki ke depan. Bagian thoracalis juga berperan sebagai otot inspirasi
yang potensial. Otot ini diinervasi terutama oleh n. thoracalis longus (cabang pleksus
brachialis).

OTOT-OTOT HYPAXIAL PADA DAERAH LEHER


Otot-otot ini berposisi di ventral processus transversus columna vertebrales dan
diinervasi oleh cabang ventral nervi spinalis (n. cervicales). Otot-otot hypaxial berfungsi
memfleksio leher (melengkungkan leher ke dorsal/posisi dorsad)
1. M. longus colli. Berjalan dari daerah thoraks bagian depan sampai os atlas. Otot ini
menempati bagian ventral corpus vertebrae. Otot ini memiliki organisasi kompleks,
dan bendel serabut ototnya sebagian besar relatif pendek dan melintasi hanya
beberapa persendian. Arahnya juga bervariasi.

5
2. M. rectus capitis ventralis. Otot ini menggantikan longus colli ke depan yang
membentang dari archus ventralis os atlas sampai permukaan ventral occipitale. Otot
ini terletak di dorsal m. longus capitis. Fungsinya fleksio kepala (menggerakkan
kepala ke bawah).
3. M. longus capitis. Otot ini terletak di lateral longis colli, membentang dari processus
transversus os vertebrae cervicalis menuju insersio pada permukaan ventral
occipitale
4. M. rectus capitis lateralis. Origonya pada archus ventralis os atlas dan insersio pada
processus paramastoideus os occipitalis. Fungsinya fleksio kepala (menggerakkan
kepala ke bawah).
5. M. scalenus. Kelompok otot scalenus menempati posisi yang sama pada vertebrae
cervicales begian belakang. Otot ini berjalan menuju satu atau beberapa costae
pertama dan berfungsi membantu pernafasan saat inspirasi. Pada beberapa spesies,
otot scalenus dibedakan menjadi bagian dorsal, medius, dan ventral.

OTOT EPAXIAL LEHER


Otot epaxial adalah otot-otot yang berposisi di atas processus transversus columna
vertebrales. Otot epaxial diinervasi oleh cabang dorsal nervi spinalis. Otot epaxial berfungsi
untuk mengekstensio tubuh atau columna vertebralis (posisi ventrad). Otot epaxial sangat
banyak dan rumit, namun demikian tidaklah membutuhkan deskripsi secara detail karena
kepentingannya jarang dalam bidang klinik, kecuali pada anjing. Otot epaxial disusun dalam
3 batang paralel yang cenderung menyatu pada daerah panggul dan terpisah pada leher.
a. Batang lateral otot epaxial tersusun atas m. iliocostalis. Otot ini reatif tipis. Pada
daerah rusuk, otot ini mudah dikenali melalui kilapan tendonya yang melekat pada
costae. Bendel-bendel ototnya berjalan sepanjang beberapa vertebra dan arahnya
secara umum dari caudomedial dan dorsal ke craniolateral dan ventral. Otot ini
berawal dari alae ilium dan melalui fascia lumbalis pada processus spinosus vertebra
lumbales. Otot berjalan ke depan dan dilekatkan pada processus transversus
vertebrae lumbalis di depannya dan tulang costae, dan bendel otot terdepan
diinsersiokan pada processus transversus vertebrae cervicalis terakhir pada
sebagain besar spesies. Posisinya di lateral columna vertebralis membuatnya efektif
untuk membengkokkan badan ke sisi yang bersangkutan.

b. Batang tengah (medius) tersusun atas m. longissimus. Otot ini terletak di medial m.
iliocostalis. Otot tebal ini berjalan sepanjang sumbu tubuh. Arah bendel ototnya
menyerupai m. iliocostalis, tetapi bendel otot di daerah bagian belakang (lumbal dan
thoraks) menyatu. Bagian cranialnya bersifat bebas. Origonya melekat pada ilium,
sacrum, dan processus mammilaris, dengan insersio pada processus transversus
vertebralis, costae, dan skull. Jadi bendel-bendel serabut otot berjalan ke cranial,
lateral, dan ventral, serta masing-masing bendel menjembatani beberapa vertebra.
Bendel otot terpanjang ditemukan pada persendian dapat bergerak thoracolumbal.
Secara terpisah, bagian-bagiannya dapat dinyatakan sebagai:
longissimus lumborum,
longissimus thoracis,
longissimus cervicis,
longissimus atlantis, dan
longissimus capitis.
Otot ini cenderung menyatu dengan otot batang lateral dan batang medial di daerah
lumbal.
Pada anjing, m. longissimus berorigo pada alae illium dan pocessus spinosus
vertebrae lumbalis. Pada leher (m. longissimus cervicis), bendel-bendelnya panjang
dan terpisah yang menghubungkan processus transversus dan processus articularis
vertebra thoracales dan cervicales dengan processus transversus vertebrae
cervicalis yang ada di depannya. Bagian thorak dan lumbal (m. longissimus dorsi)
6
tertebal dan merupakan ekstensor columna vertebralis kuat pada fase awal
lompatan. Sisi medial M. longissimus dorsi bersentuhan dengan m. multifidus, Di
bagian dorsalnya di tutupi oleh m. spinalis et semispinalis.
M. longisimus capitis et atlantis merupakan dua otot paralel berbentuk
fusiformis. Otot ini berposisi antara m. splenius di atasnya dan m. semispinalis capitis
di bawahnya. Otot berorigo pada 1) processus transversus dua vertebra thoracales
pertama untu m. longissimus capitis, dan 2) processus artcularis vertebra cervicales
untuk m. longissimus atlantis. Insersio masing-masing pada 1) processus mastoideus
untu m. longissimus capitis, dan 2) alae atlante untuk m. longissimus atlantis. Fungsi
keduanya yakni ekstensi kepala dan leher (bilateral), menarik kepala dan leher ke
sisi otot yang berkontraksi (unilateral), atau memutar tulang atlas (unilateral).

c. Batang medial atau sistem transversospinalis. Bagian ini sangat kompleks, dan
bervariasi pada berbagai spesies. Sistem otot ini terletak pada dan antara bagian
medial archus vertebrae dan processus spinosus. Arah bendel ototnya bervariasi
yakni sagittal, cranial, medial, dan dorsal. Bendel yang sagittal berjalan antar
processus spinsus vertebrae yang berdekatan atau processus spinosus antar
beberapa vertebrae. Bendel yang miring berjalan dari processus mammilaris menuju
processus spinosus satu atau lebih persendian vertebrae. Unit khusus sistem
transversospinais menjembatani persendian antara axis, atlas, dan skull. Otot-otot ini
bertanggung jawab atas gerakan khusus pada tulang-tulang tersebut.
Sistem transversospinalis tersusun atas m. spinalis et semispinalis thoracis et
cervicis, semispinalis capitis, dan beberapa otot yang kurang penting dan ototnya
pendek seperti multifidi, intertransversarii, interspinalis, dan rotatores, yang berposisi
langsung pada columna vertebralis.
1. M. spinalis et semispinalis thoracis et cervicis. Otot ini membentang dari pertengahan
daerah lumbal sampai os axis dan berposisi di permukaan lateral processus
spinosus. Bendel ototnya menghubungkan processus spinosus dan mammilaris
dengan processus spinosus yang berada lebih di depannya.
2. M. semispinalis capitis. Otot yang lebih bebas pada leher, terletak antara m. splenius
dan m. spinalis et semispinalis. Semispinalis capitis dibagi dua yaitu m. complexus
dan m. biventer. M. semispinalis capitis berkontakan dengan mitranya dan dengan
ligamentum nuchae pada bidang median.
- M. biventer cervicis lebih di dorsal dan lebih di caudal dari m. complexus. Otot
ini berawal dari processus tansversus beberapa vertebra thoracales pertama
dan berakhir pada os occipitalis di ventral protubrantia occipitalis externus.
Otot ini mudah dikenali karena adanya goresan-goresan tendo pada ototnya.
- M. komplexus muncul dari processus articularis vertebra cervicales yang
lebih di belakang dan berakhir pada crista nuchalis.
3. M. rectus capitis dorsalis major. Otot ini bersifat spesialis karena hanya
mengerakkan persendian atlantoaxis dan atlanto-ocpitalis (ekstesio (bilateral) atau
menarik ke satu sisi (unilateral)). Otot ini berawal dari processus spinosus axis
menuju os occipitalis di ventral insersio m. semispinalis capitis.
4. M. rectus capitis dorsalis minor. Otot ini mengekstensio sendi atlanto-occipitalis
(bilateral) atau menarik ke satu sisi (unilateral)), terletak di profundus m. rectus
capitis dorsalis major. Otot tersebut berasal dari archus dorsal atlas menuju skull.
5. M. Obliquus capitis cranialis. Origonya pada permukaan cranial alae atlante dan
insersionya pada permukaan nuchalis skull. Otot berfungsi merotasi kepala pada
persendian atlanto-occipitalis.
6. M. obliquus capitis caudalis. Otot ini lebih besar dari otot obliquus sebelumnya.
Origonya pada permukaan lateral processus spinosus axis dan insersio pada
permukaan caudal alae atlas. Otot ini memutar kepala pada persendian atlantoaxis.
7. M. multifidus (cervicis). Otot ini terletak pada archus lima vertebra cervicales terakhir
dan tersusun atas 5 atau 6 segmen otot. Origonya pada processus articularis 4 atau
7
5 vertebra cervicales terakhir dan vertebrae thoracalis pertama. Insersionya pada
processus spinosus dan processus articularis vebrtebae cervicalis di depannya.
Fungsinya ekstensio leher (kontraksi bilateral), menarik leher ke sisi otot yang
berkontraksi (kontraksi unilateral), dan merotasi leher (unilateral).

LIGAMENTUM NUCHAE
Ligamentum nuchae adalah aparatus elastis yang sangat kuat dengan peran utama
membantu kerja otot-otot ekstensor kepala dan leher. Ligamentum nuchae membentang
dari kepala (os occipialis seperti pada kuda atau sapi, atau os axis seperti pada anjing)
sampai pundak (processus spinosus vertebrae thoracalis pertama), dan melanjut ke
belakang bertemu dengan ligamentum supraspinosus. Ligamentum nuchae tersusun atas
dua bagian yaitu pars funicularis (bagian gilig) dan pars lamelaris (bagian pipih).
Pars funicularis ligamentum nuchae melekat pada protubrantia occipitalis externa
(kuda, sapi) atau processus spinosus os axis (anjing) dan diinsersiokan pada processus
spinosus vertebrae thoracalis pertama. Bursa sering ditemukan di bawah ligamentum
nuchae. Bursa atlante (bursa subligamentosa nuchalis cranialis) terletak antara ligamentum
dengan archus dorsal atlas. Bursa supraspinosus (bursa subligamentosa supraspinalis)
sangat umum ditemukan di atas vertebrae thoracalis kedua, dimana terdapat suatu ruang
antara bagian funicularis dengan bagian lamelaris yang diisi oleh lemak dan jaringan ikat
longgar. Bursa tidak teratur lain juga sering ditemukan di antara ligamentum dengan
processus spinosus yang tinggi. Bursa lain yakni Bursa subligamentosa nuchalis caudalis
sering juga ditemukan antara ligamentum dengan spina axis.
Pars lamelaris tersusun atas dua lamina yang dipisahkan di medial oleh selapis
jaringan ikat longgar. Setiap lamina menyerupai jari, muncul dari vertebrae thoracalis ke dua
dan ke tiga serta dari bagian funicularis ligamentum nuchae. Aparatus seperti jari ini berjalan
mengarah ke ventral dan cranial, dan berakhir pada processus spinosus vertebra cervicales
kecuali vertebrae cervicalis pertama dan terakhir. Lamina yang melekat pada os axis tebal
dan kuat. Bagian belakang dari ini menurun dalam ukuran dan kekuatan, bahkan yang
melakat pada vertebrae cervicalis ke enam cukup tipis dan lemah atau mungkin tiada.

Anda mungkin juga menyukai