ANATOMI VETERINER I
OLEH
I NENGAH WANDIA
1
OTOT KEPALA DAN LEHER
OTOT KEPALA
Otot kepala dapat dikelompokkan menjadi 4 grup utama jika dikaitkan dengan embriologi
(ontogeni), pensarafan, dan fungsi (lihat Tabel bawah).
1
M. mylohyoideus menempati ruang antar mandibula di bawah lidah. Otot ini melekat di
sisi medial bagian molar mandibula dan bertemu dengan mitranya pada raphe mediana.
Kedua otot menopang lidah, menyerupai ayunan otot. Otot ini disarafi oleh n. mandibularis
dan berperan penting pada proses awal menelan.
a. Otot utama pada bibir dan pipi meliputi m orbicularis oris, Zygomaticus, buccinatorius,
caninus, levator nasolabialis, levator labii superioris, dan depressor labii inferioris.
1. M. orbicularis oris. Otot ini mengelilingi pintu rongga mulut (cavum oris) dan melekat
pada kulit dan mukosa bibir (labia). Otot ini menutup mulut dengan cara
mengkerutkan bibir dan ini penting saat mengisap.
2. M. zygomaticus. Otot ini sangat tipis, berada di bawah kulit pipi dan di superfisial m.
buccinatorius. Origonya pada fascia yang menutupi daerah masseter, dan
insersionya pada sudut mulut bergabung dengan m. buccinatorius. Otot zygomaticus
berfungsi meretraksi dan sedikit mengangkat sudut mulut.
3. M. buccinatorius. Buccinatorius menempati ruang antara tepian rahang atas dan
rahang bawah, dan sebagian (bagian caudal) ditutupi oleh m. masseter.
Buccinatorius membentuk dasar pipi dan bekerja berlawanan dengan lidah,
mencegah pakan mengumpul di vestibulum dengan mengembalikannya ke ruang
tengah mulut. Otot ini juga membantu pengaliran sekresi glandula (kelenjar ludah)
buccalis ke rongga mulut.
4. M. caninus (dilatator nares lateralis). Origonya di ventral foramen infraorbitalis
berjalan ke depan, dan menyebar pada alae nostril dan bibir atas. Otot ini berfungsi
melebarkan lubang hidung dan pada anjing mengangkat sudut mulut saat
menggeram.
5. M. levator nasolabialis. Berorigo pada punggung hidung dan berinsersio sebagian
pada alae nostril, dan sebagain pada bagian lateral bibir atas. Otot ini mendilatasi
nostril, mengangkat dan retraksi bibir atas.
2
6. M. levator labii superioris. Otot ini mengangkat bagian medial bibir atas. Otot ini
berorigo pada permukaan lateral wajah, berjalan dorsorostral untuk membentuk
tendo bersama dengan mitranya. Tendo ini menurun dan berinsersio pada bibir atas
di antara kedua nostril.
7. M. depressor labii inferioris. Otot ini ditemukan pada bibir bawah pada beberapa
hewan. Pada anjing dan kucing otot ini tidak ditemukan. Otot ini merupakan lepasan
dari m. buccinatorius.
b. Otot-otot kelopak mata meliputi m. orbicularis oculi, levator anguli oculi medialis , dan
malaris. Semua otot ini disarafi oleh NC VII. Satu otot termasuk otot kelopak mata tetapi
disarafi oleh NC III (oculomotorius) adalah m. levator palpebrae superioris.
M. orbicularis oculi mengelilingi lubang kelopak mata. Otot ini melekat pada sudut
mata lateral dan medial. Kontraksinya menyebabkan penyempitan lubang kelopak mata
secara horizontal. M. levator anguli oculi medialis mengangkat kelopak mata atas
sedangkan m. malaris menekan kelopak mata bawah, sehingga keduanya akan
melebarkan lubang kelopak mata.
c. Otot-otot telinga luar jumlahnya banyak tetapi perannya kecil secara individual. Otot
telinga luar menutupi daerah telinga baik di bagian caudal, medial, rostral, maupun
lateral. Otot-otot di bagian caudal telinga merupakan bagian dari platysma. Otot telinga
lainnya terletak di antara kulit dengan m. temporalis dan skull. Otot ini membentuk
membran tipis tidak penuh. Origo yang menyebar dan insersio yang pas menyediakan
fasilitas untuk pergerakan dan rotasi telinga ke berbagai arah. Satu otot penting adalah
m. parotidoauricularis. Otot ini berawal dari fascia yang menutupi kelenjar parotis dan
mendekati telinga dari arah ventrolateral.
Paralisis (layuh) otot telinga adalah hal biasa terjadi akibat kerusakan nervi fascialis.
Karena grup yang berbeda disarafi oleh rami saraf yang berbeda pula, kalinan pada otot
telinga dapat dijadikan petunjuk untuk mengatahui lokasi lesio daripada saraf.
OTOT LEHER
1. M. cutaneus colli. Otot ini tidak terlalu penting pada anjing dan kucing. Tetapi
otot ini berkembang baik pada hewan ungulata yang mana menyebar dari
manubrium sterni dengan origo yang kuat dan menipis ke arah cranial dan
lateral bahkan sampai menghilang. Pada kuda, otot kulit ini menyedikan
lapisan agak tebal pada sepertiga caudal sulcus jugularis.
2. M. Sternocephalicus. Otot paling ventral dari seluruh otot leher. Origonya
pada manubrium sterni dan saling menekan antar mitranya. Otot berjalan ke
depan dan belok ke lateral menuju tempat insersio pada mandibula atau
processus mastoideus, atau occipitalis atau kedua dari dua yang terakhir
(seperti pada anjing). Berpisahnya otot ini ke kiri dan ke kanan menyebabkan
trakea dapat dipalpasi melalui kulit meskipun masih ditutupi oleh otot yang
tipis. Otot ini disarafi oleh cabang ventral nervus accesorius (NC XI).
3
Kontraksi unilateral akan menarik kepala dan leher ke arah sisi yang
bersangkutan. Kontraksi bilateral akan menarik/memfleksio kepala dan leher
ke ventral. Pada spesies dengan insersionya pada mandibula (seperti kuda,
sapi, dan kambing) otot ini membantu membuka mulut.
Sulcus jugularis adalah sulcus atau legokan memanjang pada leher
tempat berjalannya vena jugularis externa. Sulcus ini cukup jelas terlihat pada
leher bagian depan. Dinding dorsal sulcus dibentuk oleh m. sternocephalicus,
sedangkan dinding ventral dibentuk oleh m. brachiocephalicus.
3. M. brachiocephalicus. Otot ini agak kompleks, dibentuk oleh penyatuan dua
bagian (cleidobrachialis dan cleidocephalicus) yang dipisahkan oleh clavicula.
Pada hewan domestik, clavicula mengalami rudimenter berupa jaringan
fibrosa, meskipun sisa-sisa penulangan masih terlihat pada anjing dan kucing
di sekitar sendi bahu (scapulohumeri). Cleidobrachialis (otot bagian belakang)
melintas dari clavicula sampai humeri, dan cleidocephalicus (otot bagian
depan) berjalan dari clavicula menuju kepala dan leher sebagai insersionya.
Insersio ini bervariasi antar spesies dan penamaan sering pencerminan dari
insersionya seperti cleidooccipitalis, cleidomastoideus, atau cleidocervicalis.
Apabila bagian depan/leher difiksir, brachiocephalicus berfungsi untuk
mengerakkan kaki depan dan meluruskan/ekstensi sendi bahu saat kaki
melayang/bebas untuk melangkah. Jika kaki difiksir, kontraksi bilateral akan
menarik kepala dan leher ke ventral, atau kontraksi unilateral menarik kepala
dan leher ke arah sisi otot yang berkontraksi. Otot bagian depan disarafi oleh
N. accesorius dan bagian belakang diinervasi oleh nervi axillaris.
1. M. sternothyroides dan sternohyoideus. Kedua otot ini berupa pita tipis dengan origo
yang sama yaitu manubrium sterni. Pada bagian belakang, otot kiri dan kanan tidak
terpisahkan secara nyata, pada pertengahan leher otot tersebut mempunyai sebuah
tendo intermedius bersama, yang dari tendo ini muncul tiga atau empat lembar kecil
berjalan ke depan. Sternothyroideus naik ke lateral dan melekat pada permukaan
lateral kartilago thyroid. Sternohyoideus tidak selalu terpisah dengan mitranya,
berjalan di sisi garis median dan berinsersio pada baishyoid.
2. M. omohyoideus. Otot ini seperti sabuk kulit tipis. Pada kuda, otot ini berasal dari
fascia subscapularis, pada ruminansia dari fascia profundus leher. Tepi medial otot
ini bersentuhan dengan tepi lateral sternohyoideus. Pada kuda, otot ini menjadi lantai
(dinding ventral) bagian caudal sulcus jugularis. Omohyoideus tidak ditemukan pada
karnivora.
5
2. M. rectus capitis ventralis. Otot ini menggantikan longus colli ke depan yang
membentang dari archus ventralis os atlas sampai permukaan ventral occipitale. Otot
ini terletak di dorsal m. longus capitis. Fungsinya fleksio kepala (menggerakkan
kepala ke bawah).
3. M. longus capitis. Otot ini terletak di lateral longis colli, membentang dari processus
transversus os vertebrae cervicalis menuju insersio pada permukaan ventral
occipitale
4. M. rectus capitis lateralis. Origonya pada archus ventralis os atlas dan insersio pada
processus paramastoideus os occipitalis. Fungsinya fleksio kepala (menggerakkan
kepala ke bawah).
5. M. scalenus. Kelompok otot scalenus menempati posisi yang sama pada vertebrae
cervicales begian belakang. Otot ini berjalan menuju satu atau beberapa costae
pertama dan berfungsi membantu pernafasan saat inspirasi. Pada beberapa spesies,
otot scalenus dibedakan menjadi bagian dorsal, medius, dan ventral.
b. Batang tengah (medius) tersusun atas m. longissimus. Otot ini terletak di medial m.
iliocostalis. Otot tebal ini berjalan sepanjang sumbu tubuh. Arah bendel ototnya
menyerupai m. iliocostalis, tetapi bendel otot di daerah bagian belakang (lumbal dan
thoraks) menyatu. Bagian cranialnya bersifat bebas. Origonya melekat pada ilium,
sacrum, dan processus mammilaris, dengan insersio pada processus transversus
vertebralis, costae, dan skull. Jadi bendel-bendel serabut otot berjalan ke cranial,
lateral, dan ventral, serta masing-masing bendel menjembatani beberapa vertebra.
Bendel otot terpanjang ditemukan pada persendian dapat bergerak thoracolumbal.
Secara terpisah, bagian-bagiannya dapat dinyatakan sebagai:
longissimus lumborum,
longissimus thoracis,
longissimus cervicis,
longissimus atlantis, dan
longissimus capitis.
Otot ini cenderung menyatu dengan otot batang lateral dan batang medial di daerah
lumbal.
Pada anjing, m. longissimus berorigo pada alae illium dan pocessus spinosus
vertebrae lumbalis. Pada leher (m. longissimus cervicis), bendel-bendelnya panjang
dan terpisah yang menghubungkan processus transversus dan processus articularis
vertebra thoracales dan cervicales dengan processus transversus vertebrae
cervicalis yang ada di depannya. Bagian thorak dan lumbal (m. longissimus dorsi)
6
tertebal dan merupakan ekstensor columna vertebralis kuat pada fase awal
lompatan. Sisi medial M. longissimus dorsi bersentuhan dengan m. multifidus, Di
bagian dorsalnya di tutupi oleh m. spinalis et semispinalis.
M. longisimus capitis et atlantis merupakan dua otot paralel berbentuk
fusiformis. Otot ini berposisi antara m. splenius di atasnya dan m. semispinalis capitis
di bawahnya. Otot berorigo pada 1) processus transversus dua vertebra thoracales
pertama untu m. longissimus capitis, dan 2) processus artcularis vertebra cervicales
untuk m. longissimus atlantis. Insersio masing-masing pada 1) processus mastoideus
untu m. longissimus capitis, dan 2) alae atlante untuk m. longissimus atlantis. Fungsi
keduanya yakni ekstensi kepala dan leher (bilateral), menarik kepala dan leher ke
sisi otot yang berkontraksi (unilateral), atau memutar tulang atlas (unilateral).
c. Batang medial atau sistem transversospinalis. Bagian ini sangat kompleks, dan
bervariasi pada berbagai spesies. Sistem otot ini terletak pada dan antara bagian
medial archus vertebrae dan processus spinosus. Arah bendel ototnya bervariasi
yakni sagittal, cranial, medial, dan dorsal. Bendel yang sagittal berjalan antar
processus spinsus vertebrae yang berdekatan atau processus spinosus antar
beberapa vertebrae. Bendel yang miring berjalan dari processus mammilaris menuju
processus spinosus satu atau lebih persendian vertebrae. Unit khusus sistem
transversospinais menjembatani persendian antara axis, atlas, dan skull. Otot-otot ini
bertanggung jawab atas gerakan khusus pada tulang-tulang tersebut.
Sistem transversospinalis tersusun atas m. spinalis et semispinalis thoracis et
cervicis, semispinalis capitis, dan beberapa otot yang kurang penting dan ototnya
pendek seperti multifidi, intertransversarii, interspinalis, dan rotatores, yang berposisi
langsung pada columna vertebralis.
1. M. spinalis et semispinalis thoracis et cervicis. Otot ini membentang dari pertengahan
daerah lumbal sampai os axis dan berposisi di permukaan lateral processus
spinosus. Bendel ototnya menghubungkan processus spinosus dan mammilaris
dengan processus spinosus yang berada lebih di depannya.
2. M. semispinalis capitis. Otot yang lebih bebas pada leher, terletak antara m. splenius
dan m. spinalis et semispinalis. Semispinalis capitis dibagi dua yaitu m. complexus
dan m. biventer. M. semispinalis capitis berkontakan dengan mitranya dan dengan
ligamentum nuchae pada bidang median.
- M. biventer cervicis lebih di dorsal dan lebih di caudal dari m. complexus. Otot
ini berawal dari processus tansversus beberapa vertebra thoracales pertama
dan berakhir pada os occipitalis di ventral protubrantia occipitalis externus.
Otot ini mudah dikenali karena adanya goresan-goresan tendo pada ototnya.
- M. komplexus muncul dari processus articularis vertebra cervicales yang
lebih di belakang dan berakhir pada crista nuchalis.
3. M. rectus capitis dorsalis major. Otot ini bersifat spesialis karena hanya
mengerakkan persendian atlantoaxis dan atlanto-ocpitalis (ekstesio (bilateral) atau
menarik ke satu sisi (unilateral)). Otot ini berawal dari processus spinosus axis
menuju os occipitalis di ventral insersio m. semispinalis capitis.
4. M. rectus capitis dorsalis minor. Otot ini mengekstensio sendi atlanto-occipitalis
(bilateral) atau menarik ke satu sisi (unilateral)), terletak di profundus m. rectus
capitis dorsalis major. Otot tersebut berasal dari archus dorsal atlas menuju skull.
5. M. Obliquus capitis cranialis. Origonya pada permukaan cranial alae atlante dan
insersionya pada permukaan nuchalis skull. Otot berfungsi merotasi kepala pada
persendian atlanto-occipitalis.
6. M. obliquus capitis caudalis. Otot ini lebih besar dari otot obliquus sebelumnya.
Origonya pada permukaan lateral processus spinosus axis dan insersio pada
permukaan caudal alae atlas. Otot ini memutar kepala pada persendian atlantoaxis.
7. M. multifidus (cervicis). Otot ini terletak pada archus lima vertebra cervicales terakhir
dan tersusun atas 5 atau 6 segmen otot. Origonya pada processus articularis 4 atau
7
5 vertebra cervicales terakhir dan vertebrae thoracalis pertama. Insersionya pada
processus spinosus dan processus articularis vebrtebae cervicalis di depannya.
Fungsinya ekstensio leher (kontraksi bilateral), menarik leher ke sisi otot yang
berkontraksi (kontraksi unilateral), dan merotasi leher (unilateral).
LIGAMENTUM NUCHAE
Ligamentum nuchae adalah aparatus elastis yang sangat kuat dengan peran utama
membantu kerja otot-otot ekstensor kepala dan leher. Ligamentum nuchae membentang
dari kepala (os occipialis seperti pada kuda atau sapi, atau os axis seperti pada anjing)
sampai pundak (processus spinosus vertebrae thoracalis pertama), dan melanjut ke
belakang bertemu dengan ligamentum supraspinosus. Ligamentum nuchae tersusun atas
dua bagian yaitu pars funicularis (bagian gilig) dan pars lamelaris (bagian pipih).
Pars funicularis ligamentum nuchae melekat pada protubrantia occipitalis externa
(kuda, sapi) atau processus spinosus os axis (anjing) dan diinsersiokan pada processus
spinosus vertebrae thoracalis pertama. Bursa sering ditemukan di bawah ligamentum
nuchae. Bursa atlante (bursa subligamentosa nuchalis cranialis) terletak antara ligamentum
dengan archus dorsal atlas. Bursa supraspinosus (bursa subligamentosa supraspinalis)
sangat umum ditemukan di atas vertebrae thoracalis kedua, dimana terdapat suatu ruang
antara bagian funicularis dengan bagian lamelaris yang diisi oleh lemak dan jaringan ikat
longgar. Bursa tidak teratur lain juga sering ditemukan di antara ligamentum dengan
processus spinosus yang tinggi. Bursa lain yakni Bursa subligamentosa nuchalis caudalis
sering juga ditemukan antara ligamentum dengan spina axis.
Pars lamelaris tersusun atas dua lamina yang dipisahkan di medial oleh selapis
jaringan ikat longgar. Setiap lamina menyerupai jari, muncul dari vertebrae thoracalis ke dua
dan ke tiga serta dari bagian funicularis ligamentum nuchae. Aparatus seperti jari ini berjalan
mengarah ke ventral dan cranial, dan berakhir pada processus spinosus vertebra cervicales
kecuali vertebrae cervicalis pertama dan terakhir. Lamina yang melekat pada os axis tebal
dan kuat. Bagian belakang dari ini menurun dalam ukuran dan kekuatan, bahkan yang
melakat pada vertebrae cervicalis ke enam cukup tipis dan lemah atau mungkin tiada.