Anda di halaman 1dari 8

Fungsi Mastikasi

1. Mencegah kerusakan mukosa

2. Mencerna sellulose

3. Memperluas permukaan makanan enzim bekerja lebih efektif

4. Merangsang sekresi saliva

5. Mencampur makanan saliva

6. Mempengaruhi pertumbuhan jaringan mulut

Komponen yang berperan dalam mastikasi

2
1. Tulang
a) Os Maxilla
Tulang maksila terdiri dari corpus dan empat processus.

a. Corpus maxillae
Corpus maxillae berbentuk seperti piramid empat sisi dengan basis mengarah ke vertical
di dekat cavum nasi dan apeks atau ujung meluas ke lateral ke dalam bagian dari tulang
pipi ( os zygomatikum ). Nervus dan arteri infraorbitalis keluardari canalis infraorbitalis
ke wajah melalui foramen infraorbitalis.

b. Sinus maxillaris atau antrum


Sinus merupakan ruang di dalam tulang dan terdapat pada os palatina, os frontale, os
ethmoidale dan maxilla. Sinus maxillaris terletak di corpus maxilla dan berfungsi untuk
memperingan cranium, memberi resonansi suara, menghangatkan udara pernapasan dan
membasahi cavum nasi.

c. Processus pada maxilla


Processus frontalis
Processus zygomaticus
Membentuk bagian anterior atau permukaan fasial dari setiap maxilla. Meluas ke lateral
bertemu dengan processus maxillaris dari os zygomaticum.
Processus alveolaris
Berbentuk tapal kuda pada bagian kanan dan kiri maxilla dan meluas dari corpus
maxillae melingkari akar dari semua gigi atas.
Processus palatinus maxillae
Processus palatinus dextra dan sinistra bertemu untuk
membentuk bagian anterior atap rongga mulut ( palatum durum ).
b) Os Palatina
Os palatina membentuk seperempat bagian posterior palatum durum. Keseluruhan
palatum durum tersusun atas os palatina dan processus palatinus maxillae.
Os palatina memiliki tonjolan vertikal pada cranium dan membentuk bagian dari dinding
posterior sinus maxillaris.
c) Os Zygomatikum
Os zygomatikum membentuk tonjolan pipi. Arcus zygomatikum ini adalah tempat otot
pengunyahan ( m. masseter) melekat pada cranium.
d) Os Mandibula
Mandibula merupakan tulang tunggal berbentuk tapal kuda dan merupakan tulang
terbesar dan terkuat pada wajah. Mandibula mempunyai tiga bagian, yaitu corpus
horizontal yang berbentuk tapal kuda dan dua rami yang vertikal.
e) Os Temporale
Tulang temporal yaitu sepasang tulang yang kompleks yang membentuk bagian samping
neurocranium. Pada masing masing pasangan os temporal mempunyai fossa
mandibularis yang terletak pada aspek inferior os temporale.
Os temporal mempunyai beberapa processus, diantaranya processus zygomaticus,
processus mastoideus dan processus styloideus.
f) Os Hyoideum
Os hyoideum bukan tulang kranium tetapi terletak pada leher di atas prominentia
laryngea dari kartilago thyroidea. Tulang ini tidak dihungkan dengan tulang
kraniumkecuali melalui jaringan lunak.

2. Muskulus ( otot )
a) Musculus Masseter
Musculus masseter merupaka otot pengunyahan yang paling superfisial, gemuk dan
bertenaga tinggi. Bentuknya empat sisi. Musculus ini berfungsi untuk mengangkat
mandibula ( menutup mulut ) dan mengaplikasikan gaya yang besar untuk mengunyah
makanan.
b) Musculus Temporalis
Musculus temporalis merupakan otot yang berbentuk kipas, besar, dan pipih dengan
serabut anterior vertikal yang berfungsi untuk mengangkat mandibula dan serabut
posterior lebih horizontal, bekerja saat membuka mulut ( menurunkan mandibula ).
c) Musculus Pterygoideus Medialis ( gambar no. 3 )
Musculus ini terletak pada permukaan medial ramus mandibula. Musculus ini berfungsi
untuk mengangkat mandibular (menutup mulut) dan otot ini bekerjasama dengan
musculus masseter dalam mengeluarkan tenaga untuk mengatupkan gigi.
d) Musculus Pterygoid Lateralis ( gambar no. 1 )
Musculus pterygoid lateral merupakan otot yang pendek tebal agak konus, terletak di
kedalaman fossa infratemporalis dan merupakan penggerak utama mandibula selain
mengatupkan rahang.
e) Musculus Tambahan
Musculi Suprahyoidei
a. M. stilohyoideus
b. M. digastricus
c. M. mylohyoideus
d. M. geniohyoideus
Musculus infrahyoide
a. M. omohyoideus
b. M. sternohyoideus
c. M. sternithyroideus
d. M. thyrohyoideus

3. Nervus
a) Nervus Trigeminus ( CN V )
a. Nervus Maxillaris
Nervus ini menyuplai sensasi umum ke kulit sepertiga wajah dan palatum dan cabang
cabang sensoris ke pulpa gigi atas. Nervus maxillaris bercabang menjadi empat, yaitu
nervus pterygopalatinus, alveolaris superior posterior, nervus infraorbitalis, dan nervus
zygomaticus.
b. Nervus Mandibularis
Nervus ini bercabang menjadi empat cabang sensoris utama, yaitu :
Nervus auriculotemporalis
Menyuplai rasa sakit dan serabut propriosepsi ke TMJ dan menyuplai kulit auris eksterna
serta aspek lateral cranium dan pipi.
Nervus Bukalis
Menginervasi mukosa sampai kulit pipi pada sudut mulut dan gingiva bukalis di daerah
molar bawah.
Nervus Lingualis
Memberi sensasi umum ke permukaan atas (dorsal) dan bawah (ventral) dari dua pertiga
anterior lidah dan jaringan sekitarnya.
Nervus Alveolaris Inferior
Nervus ini bercabang menjadi nervus mylohyoideus yang berfungsi untuk menyuplai
musculus mylohyoideus.
c) Nervus Facialis ( CN VII
Nervus facialis menginervasi musculus orbicularis oris, musculus digastricus, musculus
stylohyoideus, glandula sublingualis, dan glandula submandibularis.
d) Nervus Glossopharyngeus
Nervus ini menyuplai pengecapan dan sensasi rasa ( sentuhan dan rasa sakit ) pada
sepertiga posterior lidah. Nervus ini juga menginervasi musculus stylopharyngeus.

4. Vaskularisasi :
Arteri temporalis superficial cabang dari arteri carrotis externa

5. Kontrol: - Hipothalamus (nukl.Amigdale)

- Batang otak (nukl.Retikuloformis)

- Korteks serebri
Sendi yang berperan dalam mastikasi adalah TMJ (Temporo Mandibular Joint). Sendi temporomandibula
adalah suatu persendian yang sangat kompleks di dalam tubuh manusia. Selain gerakan membuka dan
menutup mulut, sendi temporomandibula juga bergerak meluncur pada suatu permukaan
(ginglimoathrodial). yang terdiri dari beberapa bagian penting, antara lain:

Kondilus Mandibula :
Kondilus mandibula mempunyai letak dan posisi yang paling baik untuk bekerja
sebagai poros dari pergerakan mandibula. Kondilus orang dewasa berbentuk elips
serta kasar, dengan sumbu panjang yang bersudut ke belakang antara 15-30
derajat terhadap bidang frontal. Ukuran dan bentuk kondilus mandibula bervariasi.

Diskus Artikularis :
Letak kondilus mandibula tidak berkontak langsung dengan permukaan tulang
temporal, tetapi dipisahkan oleh suatu diskus yang halus yang disebut dengan
diskus artikularis. Diskus artikularis terletak antara kondilus mandibula dan fosa
glenoidalis. Fungsi diskus tidak hanya berperan sebagai pembatas tulang keras
tetapi juga sebagai bantalan yang menyerap getaran dan tekanan yang
ditransmisikan melalui sendi, dan mencegah tulang saling bergesekan ketika
rahang bergerak.

Fossa Glenoidalis :
Kondilus mandibula membentuk persendian dengan bagian tulang temporal pada
dasar kranium. Bagian dari tulang temporal ini berbentuk cekungan yang ditempati
kondilus mandibula. Bagian inilah yang dikenal sebagai fossa glenoidalis. Pada
bagian dalam dari fossa ini, tulangnya sangat tipis.

Kapsul Sendi :
Kapsula merupakan ligamen tipis yang memanjang dari bagian temporal fosa glenoidalis di
bagian atas, bergabung dengan tepi meniskus, dan mencapai bawah leher prosesus kondilaris
untuk mengelilingi seluruh sendi.TMJ dikelilingi oleh ligamentum kapsul sendi. Fungsinya
adalah mengelilingi sendi sehingga dapat mempertahankan cairan synovial. Ligamentum ini juga
berperan dalam menahan beban dari arah medial, lateral atau inferior yang dapat memisahkan
atau menyebabkan dislokasi dari permukaan artikularis.

Ligamen
Ligament berfungsi melindungi struktur sendi terdiri dari jaringan ikat kolagen yang yang tidak
dapat meregang. Ligamen-ligamen yang terdapat pada sendi temporomandibula yaitu;

1. ligamentum kolateral/ diskal


ligamentum ini terdiri dari ligamentum kolateral medial, dan ligamenrtum kolateral
lateral.
2. ligamentum kapsul sendi
Fungsinya untuk mengelilingi sendi sehingga dapat mempertahankan cairan synovial
3. ligamentum temporomandibularis
Ligamentum ini terdiri daribagian oblik luar yang berfungsi dalam menahan pengeluaran
yang berlebihan dari kandilus, dan bagian horizontal yang berperan membatasi gerakan
ke posterior dari kondilus dan discus
4. ligamentum sphenomandibularis
Merupakan ligament tambahan pada TMJ. Memiliki peran penting dalam pergerakan
mandibula
5. ligamentum stylomandibularis
Ligamentum ini berperan dalam membatasi pergerakan protrusi yang berlebihan dari
mandibula

Membran Sinovial :
Membran sinovial adalah membran sekretori khusus yang menyediakan nutrien,
pelumasan dan pembersihan untuk permukaan-permukaan sendi. Permukaan
artikular dari sendi dilumasi dan mendapat makanan dari cairan sinovial yang
dikeluarkan ke kompartemen sendi oleh membran sinovial. Membran sinovial
membatasi permukaan dalam kapsul dan diteruskan dari kapsul ke bagian-bagian
tulang dari sendi sampai ke pinggir permukaan artikular.

. Otot yang terlibat dalam pergerakan TMJ


a) Elevasi
M. Masseter
M. temporalis
M. pterygoideus medialis
b) Depresi
M. digastricus
M. mylohyoideus
M. geniohyoideus
M. pterygoideus lateralis
c) Protrusi
M. pterygoideus medialis
M. pterygoideus lateralis
M. masseter
d) Retrusi
M. temporalis
M. masseter

Mekanisme Pengunyahan

Makanan
(masuk)

Rongga Mulut
Dipengaruhi
N. Trigeminus

Refleks otot terhambat

Penurunan mandibula,
Sehingga terjadi reflek regang otot Mandibula

Mandibula Kontraksi

Mandibula terangkat
(pengatupan gigi)

Sumber
1. Ningsih, Juwita R. 2016. Fisiologi Sistem Stomatognatik.
http://dokumen.tips/documents/fisiologi-sistem-stomatognatik.html. Diakses tanggal 24
Maret 2017. Pukul 21.25 WIB.
2. Huda, dkk. 2015. MAKALAH MENGUNYAH. http://dokumen.tips/documents/makalah-
skenario-1-blok-10.html. Diakses tanggal 24 Maret 2017. Pukul 23.14 WIB.

Anda mungkin juga menyukai