IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Rafli Aditya Rajasa/221610101013/2
Nama Anggota kelompok 1. Rafli Aditya Rajasa (221610101013)
2. Almira Azaria Azizah (221610101014)
3. Alika Wijda Ravinaditya (221610101015)
4. Rahmafirly Berliana Putri (221610101016)
5. Regina Pratista (221610101017)
6. Intan Arsyaranti Maulidina (221610101018)
7. Nadya Rasad Azzahra (221610101019)
8. Hayyiklana Min 'Amrina Rosada (221610101020)
9. Salma Amanda Rajiha (221610101021)
10. Riska Amelia Agustin (221610101022)
11. Humaira Shahnaz (221610101023)
12. Fanisa Kumalasari (221610101024)
Pertemuan Ke 3
Hari/Tanggal Rabu/1 Maret 2023
BAHAN DISKUSI
Bacalah dengan seksama skenario yang telah diberikan. Diskusikan dengan metode 7 jump,
untuk menjawab Learning objectivenya. Gunakanlah literatur yang telah tertulis pada modul,
atau mencari di media lain yang bisa dipertanggung jawabkan. Buat laporan sesuai format dan
persiapkan PTT untuk melakukan presentasi pada saat pleno.
1. Skenario 1. Struktur TMJ
An a-14-years-old female comes to the dentist accompanied by her father consulting about her
right cheek that looks bigger than the left one, also there is sound “click” at the left jaw joint
when she opens and closes the mouth and often feels pain when she chewed hard-consistency
meals. Four years earlier, her lower left molar tooth had pulled out and became uncomfortable
for chewing ever since. Clinical examination revealed facial asymmetry and there is clicking
on left TMJ. She asked the dentist whether her face could turn back symmetrical and no longer
pain on the left jaw joint when chewing.
HASIL DISKUSI
Step 7.
A. Learning Objective
1. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan pengertian TMJ.
2. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami, menjelaskan mengenai struktur
dari TMJ. (Almira)
3. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami,dan menjelaskan mekanisme kerja
TMJ pada kondisi normal dan abnormal. (Regina, Nadya, dan Salma)
4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami,menjelaskan penyebab faktor
penyebab kelainan TMJ. (Firly)
B. Synthesis
1. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan pengertian TMJ.
Almira (22-014)
Temporomandibular joint (TMJ) merupakan sendi engsel yang terletak
di bawah telinga dan menghubungkan tulang RA dengan tulang RB,
tepatnya antara tulang temporalis dengan kepala kondilus mandibularis.
Persendian mandibula dengan tulang temporal terjadi antara kondilus
mandibularis dan fossa mandibularis dari tuberkulum artikularis tulang
temporal, yang terbungkus oleh suatu kapsul sendi. TMJ merupakan
sendi yang paling kompleks pada tubuh. Hal ini dikarenakan, TMJ dapat
bergerak ke segala arah dalam pergerakan fisiologis mandibula.
Pergerakan tersebut meliputi membuka dan menutup seperti sebuah
engsel, bergeser kedepan dan kebelakang dari sisi yang satu ke sisi
lainnya, serta memiliki peranan penting dalam proses pengunyahan;
penelanan; dan pengucapan. Sruktur intrakapsul TMJ berisi diskus
artikularis. Diskus artikularis adalah lempeng jaringan ikat fibrosa yang
terletak diantara kondil dan fossa mandibularis. Diskus artikularis tidak
melekat erat pada kondil maupun fossa artikularis. Bagian tengah yang
tipis dan agak menebal pada bagian anterior dan posteriornya
merupakan bentuk anatomi dari diskus artikularis. Diskus artikularis
memisahkan kondil dari permukaan tulang temporal. Komponen dari
TMJ meliputi:
a. Jaringan keras
o tulang kondilus
o fossa mandibularis
o eminensia artikularis
b. Jaringan lunak
o Diskus artikularis
o Ligamen-ligamen yang meliputi kolateralis,
kapsularis, temporomandibularis,
sphenomandibularis, stilomandibularis
o Otot- otot pengunyahan yang meliputi m.
temporalis, m. masseter, m. pterigoideus
medialis, m. pterigoideus lateralis, serta m.
digastricus.
Alika (22-015)
Temporo mandibular joint adalah suatu sendi yang berhubungan
dengan sistem mastikasi atau stomatognasi yang berada pada bagian
orofasial atau wajah yang berfungsi untuk membuka dan menutup
mulut. Sendi temporomandibular atau TMJ adalah artikulasi antara
mandibula dan dua tulang di dasar tengkorak yang disebut tulang
temporal. Sendi ini adalah satu-satunya artikulasi yang terlihat dan
bergerak bebas di kepala.TMJ adalah artikulasi bilateral, yaitu sisi
kanan dan kiri bekerja sebagai satu kesatuan.Ada tiga bagian untuk
setiap setengah dari TMJ: proses mandibula disebut kondilus
mandibula, cekungan dangkal pada dasar tengkorak di tulang temporal
yang disebut fossa artikular (glenoid) dengan tonjolan artikular yang
berdekatan (punggung), dan cakram artikular terletak di antara dua
bagian tulang ini. Ketiga bagian ini dibungkus oleh kapsul jaringan ikat
fibrosa. Temporo mandibular joint juga merupakan peranan penting
ketika terjadi penekanan akibat gerakan pengunyahan. Temporo
mandibular joint juga memliki hubungan dengan sistem mastikasi,
berbicara, dan pernafasan. Temporo mandibula joint berfungsi untuk
membuka dan menutup rahang ketika melakukan pengunyahan
makanan dan pada saat kita berbicara.
Rafli (22-013)
STM (sendi temporomandibular)/ TMJ (Temporo Mandibular Joint)
tersusun atas beberapa bagian penting, antara lain:
a. Fossa Glenoidalis os. Temporalis (Fosa Artikularis) STM
dibentuk oleh tulang, yang terdiri dari fosa glenoidalis dan
prosesus kondilaris mandibula. Fosa glenoidalis merupakan
cekungan pada tulang temporal yang berbentuk lonjong.
Letaknya di anterior meatus auditorius. Prosesus kondilaris
berbentuk elips yang tidak rata apabila dilihat dari potongan
melintang. Sedangkan, permukaan artikular dilapisi oleh
jaringan fibrokartilago yang lebih banyak dibanding kartilago
hialin.
b. Eminensia Artikularis os. Temporalis
Eminensia artikularis merupakan batas bagian anterior dari
cekungan glenoidalis, sedang batas cekungan bagian posterior
adalah dinding tulang temporal.
c. Diskus Artikularis Penampangnya
Berbentuk bulat lonjong. anteroposteriornya memanjang dari
arah lateral, discus berbentuk cembung Bentuk ke arah cranial,
sehingga sesuai dengan bentuk fosa mandibularis. Selain itu,
bentuknya cekung ke arah kaudal sesuai dengan bentuk kondilus
mandibula. Discus aurikularis disusun oleh jaringan fibro
kartilago yang mengandung banyak proteoglikan, sehingga
mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekanan. Diskus
artikularis tidak atau jarang mengandung pembuluh darah dan
saraf yang banyak. Bagian posterior discus melekat pada
jaringan retrodistal. Diskus tersusun dari tiga bagian, yaitu
bagian posterior memiliki ketebalan 3 mm, zona intermediatnya
tipis, dan ketebalan pita anterior 2 mm. Diskus artikulasi
membagi ruang sendi menjadi dua bagian, yaitu:
o Ruang sendi bagian kranial/superior; yang dibatasi oleh
fossa mandibula dan permukaan superior dari diskus
artikularis,
o Ruang sendi bagian kaudal/inferior; dibatasi oleh
kondilus mandibularis dan permukaan inferior oleh
diskus.
d. Ligamentum STM
STM dibungkus oleh ligamentum kapsul sendi. Fungsi
ligamentum sendi adalah membungkus sendi sehingga cairan
sinovia dapat dipertahankan dan struktur sendi dapat terlindungi.
Ligamentum ini berperan juga dalam menahan beban dari arah
medial, lateral dan inferior. Komposisi ligamen STM terdiri dari
jaringan ikat kolagen yang tidak dapat meregang.
Ligamen yang terdapat pada STM, antara lain:
o Ligamentum kolateral/ diskal
Ligamentum ini terdiri dari ligamenrtum kolateral lateral,
ligamentum kolateral medial.
o Ligamentum kapsul sendi
Kapsula terdiri dari ligamen tipis yang memanjang dari
bagian temporal fosa glenoidalis atas, bergabung dengan
tepi meniskus dan mencapai bawah leher prosesus
kondilaris.
o Ligamentum temporomandibular
Ligamentum temporomandibularis terdiri dari bagian
luar b yang berfungsi dalam menahan agar kandilus tidak
keluar. Bagian horizontal berperan membatasi gerakan
kondilus dan discus ke posteriori. Ligamen ini bagian
atasnya lebih luas dari pada bagian bawahnya.
Ligamentum melekat ke permukaan lateral dari arkus
zigomatikus dan ke tuberkulum artikularis di bagian atas.
Di bagian bawah melekat ke kolum mandibula. Ligamen
ini berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di
sebelah lateral, sedang di sebelah medial dengan ligamen
kapsular.
o Ligamentum sphenomandibularis, merupakan ligamen
tambahan pada STM. Ligamen sphenomandibula
berbentuk tipis dan pipih, melekat ke spina angularis os.
sphenoidalis di bagian atas, pelekatan bagian bawah di
lingual foramen mandibula. Ligamen ini berhubungan
dengan oto pterigoideus eksternus di bagian atas, di
bagian bawah dengan arteri dan vena alveolaris inferior,
lobus kelenjar parotis dan ramus mandibula. Di sebelah
medial berhubungan dengan otot pterigoideus internus.
o Ligamentum stylomandibularis. Ligamentum ini
berperan dalam membatasi pergerakan protrusi yang
berlebihan dari mandibula. Ligamen ini bentuknya bulat
dan panjang, yang melekat pada prosesus styloideus os.
temporalis di bagian atas. Di bagian bawah melekat ke
angulus mandibula dan margo posterior ramus
mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan otot
maseter dan kelenjar parotis pada bagian lateral. Di
bagian medial dengan muskulus pterigoideus internus
dan kelenjar submandibularis.
e. Penyediaan Darah pada Sendi Temporomandibula
Di belakang meniskus terdapat jaringan ikat longgar yang
banyak berisi pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah utama
pada STM adalah arteri maksilaris interna, terutama melalui
cabang aurikular. Pembuluh arteri maksilaris merupakan cabang
terminal dari a. karotis eksterna yang mensuplai struktur di
bagian dalam wajah dan sebagian luar wajah. Ujungnya berada
di kelenjar parotis, selanjutnya berjalan ke depan di antara ramus
mandibula dan ligamen sphenomandibula, kemudian ke sebelah
dalam dari otot pterigoideus eksternus menuju fosa pteri-
goideus. Arteri ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu: pars
mandibularis yang berjalan mulai dari bagian belakang kolum
mandibula hingga ke fosa infratemporalis, pars pterigoideus
berada di dalam fosa infratemporalis, pars pterygopalatinus
berada di dalam fosa pterigopalatina. Daerah sentral meniskus,
terdiri dari lapisan fibrous dan fibrokartilago, yang umumnya
tidak memiliki suplai darah sehingga metabolismenya
tergantung pada difusi dari tulang yang terletak di dalam cairan
sinovial.
f. Kapsula sendi/arikularis
g. Prosesus condylaris os. Mandibularis
h. Otot mastikasi
i. Pembuluh darah dari arteri temporalis superficialis cabang arteri
carotis permo
j. Nervous auriculo-temporalis serta nervous masseter cabang dari
nervous mandibularis dalam TMJ
Pada dasarnya bunyi kliking pada Temporo Mandibular Joint atau TMJ
dapat diketahui dari hasil pemeriksaan klinis dan pengakuan pasien.
Kebanyakan kliking (70-80%) disebabkan oleh disk displacements
dengan berbagai variasinya. Pada sebagaian besar kasus clicking (53%)
adalah reciprocal clic, berupa initial click pada saat membuka mulut dan
terminal clic pada saat menutup mulut. Perubahan posisi interkuspal
atau perubahan pola oklusi akibat kehilangan gigi terutama gigi
posterior adalah salah satu penyebab terjadinya kliking.
Humaira (22-023)
Kelainan TMJ merupakan serangkaian kondisi yang menunjukkan
gejala dan tanda-tanda yang melibatkan TMJ dan otot-otot
pengunyahan berupa bunyi kliking, krepitasi, dan dapat diikuti dengan
nyeri sendi, nyeri otot, nyeri kepala, nyeri telinga, telinga berdengung,
keterbatasan gerak mandibula, deviasi dan defleksi. Gangguan
fungsional pada TMJ. Gangguan fungsional TMJ mungkin merupakan
temuan yang paling banyak ketika melakukan pemeriksaan pasien atas
disfungsi otot pengunyahan. Dua gejala utama masalah TMJ adalah
nyeri dan disfungsi.
C. Daftar Pustaka
Botilangi F.E, Moh. Ghazali, & Tri S. 2020. Processing Of Temporomandibular Joint
Dislocation Cases at IGD RSUD Undata Palu in 2017-2018. Jurnal Medical
Profession (MedPro).
Dipoyono, H. M. (2012). “Pengaruh Jumlah Gigi Posterior Rahang Bawah Dua Sisi
yang Telah Dicabut dan Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian terhadap Bunyi
Sendi. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 19(1), 5-8.
Ginting, R., & Napitupulu, F. M. N. (2019). Gejala klinis dan faktor penyebab kelainan
temporo mandibular joint pada kelas I oklusi Angle Clinical symptoms and
aetiological factors of temporomandibular joint abnormalities in Angle class I
occlusion. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 31(2), 108-119
Hamzah Zahreni, dkk. 2020. Sistem Stomatognati ( Pengunyahan, Penelanan, dan
Bicara ). hal 76- 80
Rehulina Ginting, Febe Mawar Nurindah Napitupulu. 2019. Gejala klinis dan faktor
penyebab kelainan temporomandibular joint pada kelas I oklusi angle. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Volume 31 No 2
Rintoko, B., Farida, S., & Prihastari, L. (2022). Diagnosis Gangguan Sendi
Temporomandibular Pada Kasus Kehilangan Gigi Dengan Metode DC/TMD.
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi, 18(1), 31-37.
Sari, E. P. (2019). Tinjauan anatomis sendi temporomandibular hubungannya dengan
kelainan sendi temporomandibular (studi pustaka). SKRIPSI-2008.
Suhartini, S. (2015). Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatognatifisiologi
Pengunyahan Pada Sistem Stomatognati. Stomatognatic-Jurnal Kedokteran
Gigi, 8(3), 122-126.
Suhartini., (2011), ‘Kelainan Pada Temporo Mandibular Joint (TMJ)’, Stomatognatic
Vol.8 No.2.
textbook Woelfel’s Dental Anatomy, 8th Edition, Scheid, Rickne C; Weiss, Gabriela.
RUBRIK PENILAIAN
Rubrik penilaian diskusi tutorial
75 - 89 Terlambat < 5’ Mampu menjelaskan tetapi tidak Memperhatikan tetapi tidak aktif
runtut memberi respon
1 2 3 4
1 Menuliskan skenario 5
Problem definition
3 Merumuskan permasalahan yang teridentifikasi 10
dari skenario dengan jelas
Brainstorming
Learning objective
6 10
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas
Reporting/generalisation
Daftar Pustaka
8 Memuat daftar pustaka lebih dari 5 sumber 5
buku / jurnal dan lain-lain.
1 Penyaji